4 Jenis Makromolekul beserta Dengan Sifat dan Kegunaanya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Makromolekul adalah molekul dengan ukuran yang sangat besar. Berikut ini beberapa jenis makromolekul dalam proses kimia.

1. Polimer

Polimer adalah suatu molekul raksasa (makromolekul) yang terbentuk dari susunan ulang molekul kecil yang terikat melalui ikatan kimia. Polmer berasal dari kata poly yaitu banyak, mer yaitu bagian. Suatu polimer akan terbentuk jika seratus atau seribu unit molekul yang kecil yang disebut dengan monomer, saling berikatan dalam suatu rantai.

Reaksi ini isebut reaksi polimerisasi. Jenis-jenis monomer yang saling berikatan membentuk suatu polimer terkadang sama atau berbeda. Berdasarkan asalnya, polimer dapat dibagi menjadi 2, yaitu :

1. Polimer alam

Polimer alam adalah polimer yang terbentuk secara alami di dalam tubuh makhluk hidup. Berdasarkan dengan reaksi pembentuknya, polimer dibadi menjadi dua, yaitu :

  • Polimer adisi, adalah polimer yang terbentuk dari reaksi polimerisasi disertai dengan pemutusan ikatan rangkap diikuti oleh adisi dari monomermonomernya yang membentuk ikatan tunggal. Dalam reaksi ini tidak disertai terbentuknya molekul-molekul kecil seperti H2O atau NH3+ .
  • Polimer kondensasi, adalah polimer yang terjadi dari reaksi antara gugus fungsi pada monomer yang sama atau monomer yang berbeda. Dalam polimerisasi kondensasi kadang-kadang disertai dengan terbentuknya molekul kecil, seperti H2O, NH3, atau HCl. Dalam polimerisasi kondensasi, suatu atom hidrogen dari satu ujung monomer bergabung dengan gugus-OH dari ujung monomer yang lainnya untuk membentuk air.

2. Karbohidrat

Karbohidrat mempunyai rumus umum Cn (H2O)m

Jenis karbhidrat

  • Monosakarida, dibagi menjadi 3, yaitu :
    • Glukosa
    • Galaktosa
    • Fruktosa
  • Disakarida, adalah karbohidrat yang terbentuk dari dua molekul monosakarida.
    • Glukosa + glukosa -> maltosa + H2O
    • Glukosa + Galakstosa -> laktosa + H2O
    • Glukosa + fruktosa -> sukrosa + H2O
  • Polisakarida
    • Glikogen
    • Amilum
    • Selulosa

Reaksi karbohidrat

  • Uji gula pereduksi (karbohidrat, kecuali sukrosa, amilum, dan selulosa), dengan pereaksi :
    • Fehling menghasilkan endapan merah bata (Cu2O).
    • Tollens menghasilkan cermin perak
  • Uji Seliwanoff
    • Untuk membedakan glukosa dengan fruktosa
      • Fruktosa bereaksi positif dengan menghasilkan warna merah
      • Glukosa tidak menghasilkan warna merah
  • Reaksi hidrolisi
    • Hidrolisis sukrosa -> glukosa + fruktosa
    • Hidrolisis laktosa -> glukosa + galaktosa
    • Hidrolisis maltosa -> glukosa + glukosa

Uji karbohidrat

  • Pereaksi Molisch, ditandai dengan terbentuknya cincin berwarna ungu di bawah tabung.
  • Uji polisakarida menggunakan iodin.
    • Uji amilum menghasilkan warna biru
    • Uji glikogen menghasilkan warna merah kecokelatan
    • Uji ekstrin menghasilkan warna merah anggur

Sifat – sifat karbohidrat

  • Semua karbohidrat bersifat optis-aktif.
  • monosakarida dan disakarida rasanya manis dan larut dalam air tetapi polisakarida tawar dan tidak larut air.

Kegunaan karbohidrat

  • Sumber energi utama tubuh
  • Menjaga keseimbangan asam-basa tubuh
  • Membantu penyerapan kalsium
  • Membantu metabolisme lemak
  • Melancarkan pencernaan

3. Protein

Protein adalah senyawa polimer dengan monomernya berupa asam amino.

Amina dan amino

  • Amina merupakan suatu senyawa turunan dari amonia (NH3 ) yang atom H nya nanti diganti dengan gugus alkil.
  • Asam amino merupakan suatu senyawa yang mengandung gugus karbonil -COOH dan gugus amina -NH2+ . Gugus R adalah gugus pembeda antara asam amino satu dengan yang lainnya. gugus R dalam asam amino sangat beragam, diantaranya sebagai berikut.
    • Bersifat hidrofo (seperti glisin dan alanin)
    • Bersifat hidrofil (seperti tirosin, lisin, dan asam glutamat)
    • Bersifat asam (seperti asam glutamat)
    • Bersifat basa (seperti lisin)
    • Mengandung belerang (seperti sistein)
    • Mengandung cincin aromatik (seperti tirosin)

Sifat-sifat asam amino

  • Bersifat amfoter (bisa asam atau basa)
  • Dapat membentuk ion Zwitter
  • Semua senyawanya bersifat optis-aktif, kecuali glisin.
  • Dapat berpolimerisasi membentuk protein dengan ikatan peptida. Ikatan peptida adalah ikatan yang mengaitkan dua molekul asam amino. Senyawa yang terbentuk disebut dipeptida.

Uji protein

  • Uji Biuret, untuk menguji adanya ikatan peptida, ditandai dengan terjadinya perubahan warna merah muda sampai ungu.
  • Uji Xantroproteat, untuk mengetahui adanya inti benzena dalam protein. Ditandai dengan terjadinya warna kuning atau jingga.
  • Uji Millon, untuk menguji adanya asam amino dengan gugus fenil dalam protein, ditandai dengan terjadinya cincin berwarna merah.
  • Uji belerang, untuk menguji adanya belerang dalam protein. uji positif jiak terbentuk endapan hitam dari PbS.

Kegunaan protein

  • Biokatalis pada proses metabolisme
  • Pengangkut oksigen ke sel
  • Makanan cadangan
  • Penggerak otot
  • Pelindung jaringan dibawahnya dan pelindung terhadap mikroorganisme patogen
  • Pengatur aktivitas seluler (hormon)
  • Zat pembangun
  • Menjaga keseimbangan pH tubuh

4. Lemak

Lemak sering juga disebut trigliserida karena merupakan trieser dari gliserol dengan asam-asam lemak. Istilah lemak digunakan untuk trigluserida yang berwujud padat. Sedangkan, triglesirida yang berwujud cair pada suhu kamar biasa disebut dengan minyak.

Minyak banyak mengandung asam lemak tak jenuh sedangkan lemak mengandung asam lemak jenuh. Banyaknya ikatan rangkap dalam asam lemak tak jenuh dapat ditentukan dengan menghitung bilangan iod.

Lemak yang tersusun dari asam lemak jenuh memiliki titik cair lebih tinggi dibandingkan dengan lemak yang tersusun dari asam lemak tak jenuh. Minyak dimanfaatkan untuk membuat margarin melalui reaksi hidrogenasi.

Fungsi lemak

  • Sebagai cadangan sumber energi yang disimpan dalam jaringan tertentu tubuh.
  • Mempertahankan suhu tubuh.
  • Sebagai pelarut atau pembawa vitamin-vitamin yang tidak larut dalam air (A, D, E, dan K ).
  • Sebagai pelindung organ-organ penting dan penyekat jaringan tubuh.
fbWhatsappTwitterLinkedIn