Daftar isi
Suatu perairan tanpa kita sadari menyediakan tempat bagi bermacam-macam makluk hidup di dalamnya. Kita tak asing dengan kata plankton sebagai salah satu makhluk hidup yang tinggal di perairan.
Peranan plankton ternyata begitu penting dalam suatu perairan. Untuk lebih jelasnya, pada kesempatan kali ini mari kita simak pembahasan lebih dalam mengenai plankton.
Istilah plankton pertama kali dicetuskan oleh seorang ahli kelautan Victor Hensen pada tahun 1887. Plankton sendiri berasal dari bahasa Yunani “Planktos” dengan arti hanyut atau mengembara.
Plankton merupakan semua organisme yang ditemukan hidup melayang mengikuti arus air di suatu perairan. Ukuran plankton sangat beragam mulai dari 0,2 µm hingga 20 cm.
Keberadaannya sangat penting sebagai produsen utama di perairan karena menghasilkan oksigen dari fotosintesis. Dapat berfungsi juga sebagai sumber makanan organisme lain, daur ulang nutrisi, hingga menjaga keseimbangan karbondioksida dan oksigen.
Berasal dari istilah Yunani phyton berarti tumbuhan merupakan plankton nabati yang hidup melayang di laut. Termasuk pada organisme autotrof yang menjadi sumber energi serta penting dalam produktivitas primer di perairan.
Ciri khas dari fitoplankton ialah mempunyai pigmen-pigmen fotosintesis. Kelompok utama dari fitoplankton seperti Diatom, Cyanobacteria, Dinoflagellata, hingga Coccolithophore.
Berasal dari istilah Yunani zoon berarti hewan merupakan plankton hewani yang berukuran kecil melayang oleh arus di laut. Bersifat heterotrof karena tidak bisa memproduksi makanannya sendiri. Zooplankton berperan sebagai produsen sekunder maupun konsumen primer sehingga penting dalam transfer energi pada tingkatan trofik.
Ciri khas zooplankton ini dapat melakukan adaptasi dengan cara migrasi vertikal agar terhindar dari predator. Contoh beberapa filum yang termasuk zooplankton seperti Protozoa, Cnidarian, Ctenophora, Annelida, Artrophoda, Mollusca, Echinodermata, serta Chordata.
Holoplankton ialah organisme yang seluruh siklus hidupnya sebagai plankton. Contohnya diatom, krill, dan salp.
Merupakan organisme yang menjalani sebagai plankton pada sebagian siklus hidupnya. Menjadi plankton pada tahap awal umumnya tahap larva saja sedangkan pada saat fase dewasa menjadi nekton karena dapat berenang bebas sendiri. Contohnya salmon, bintang laut, dan lobster.
Keberadaan serta pendistribusian plankton ini dipengaruhi banyak faktor yang ditimbulkan. Secara umum faktor yang berpengaruh terdiri dari 2 faktor, yaitu faktor fisik dan faktor kimia.
Cahaya bagi plankton mempunyai pengaruh besar sebagai sumber energi khususnya untuk proses fotosintesis. Besar kecilnya cahaya di dapat juga akan mempengaruhi jumlah dan pertumbuhan plankton. Laju pertumbuhannya akan melambat jika asupan cahaya di perairan itu rendah.
Lalu kecerahan suatu perairan juga dapat berdampak pada cahaya yang di dapat. Karena jika suatu perairan kekeruhannya tinggi dapat menghambat atau mengganggu cahaya matahari untuk masuk ke perairan. Dengan berkurangnya cahaya matahari maka akan terganggu proses fotosintesis pada plankton.
Suhu perairan akan berdampak pada kehidupan plankton. Suhu yang tinggi juga akan menyebabkan berkurangnya kandungan oksigen terlarut. Plankton membutuhkan suhu yang optimal untuk dapat berkembang dengan baik.
Suhu yang tidak sesuai akan mengganggu pergerakannya juga. Kemudian pergerakan air penting dalam memberikan difusi oksigen, dan membantu adanya bahan makanan untuk plankton.
Oksigen terlarut berpengaruh pada proses fisiologi organisme plankton. Perubahan kimia pada perairan akan berdampak pada kehidupan plankton. Oksigen tentunya berperan dalam mendorong terserapnya makanan pada plankton.
Keadaan perairan yang kaya nitrat (NO3) dan fosfat (PO4) akan membuat pertumbuhan plankton meningkat. Fitoplankton mengonsumsi nitrogen untuk pertumbuhannya. Plankton juga akan banyak berkembang dan tumbuh di area dimana nutrisinya terpenuhi.