Daftar isi
Lahan Basah merupakan suatu lahan yang mencakup tanah dengan kejenuhan air yang permanen maupun musiman. Kejenuhan air dalam hal ini bisa ditandai dengan tanah yang tergenang air (payau, tawar maupun asin) yang dangkal.
Oleh karena itu, lahan lahan seperti rawa rawa, paya hingga gambut sering disebut sebagai Lahan Basah. Lahan Basah ini juga dinilai sebagai salah satu lahan yang kaya akan keanekaragaman hayati
Tidak hanya itu, Lahan Basah ini juga termasuk salah satu lahan yang memiliki tingkat kesuburan yang tinggi, sehingga banyak yang dialihfungsikan menjadi lahan pertanian maupun pertambakan.
Dengan segala keunikan dan kebermanfaatan yang potensial tersebut, Lahan Basah pun pengelolaannya sangat diawasi secara ketat. Oleh karena itu, banyak program program yang dilaksanakan untuk konservasi termasuk diantaranya seperti Biodiversity Action Plan.
Definisi Lahan Basah menurut para ahli berikut ini mungkin akan lebih membantu pemahaman tentang Lahan Basah itu sendiri:
Menurut Maltby, Lahan Basah didefinisikan sebagai lahan yang menjadi bagian dari ekosistem tertentu, di mana lahannya dalam jangka waktu yang lama akan basah, sehingga banya vegetasi dan organisme yang beradaptasi sambil terus berkembang.
Menurut Maltby, Lahan Basah ini mungkin akan mencakup beberapa parameter penting seperti :
Menurut Konvensi Ramsar, Lahan Basah ini merupakan lahan gambut, rawa dan air yang :
Menurut Konvensi Ramsar, Lahan Basah ini dapat dibagi menjadi sembilan kategoru buatan dan 30 kategori alami berdasarkan ciri fisik dan biologinya.
Lahan Basah begitu penting bagi kelangsungan hidup tanaman dan hewan, bahkan secara tidak langsung bagi manusia juga. Mengingat, Lahan Basah ini :
Lahan Basah memiliki beberapa karateristik tertentu, seperti :
Berikut ini merupakan beberapa jenis Lahan Basah yang perlu diketahui :
Kawasan rawa rawa merupakan salah satu jenis Lahan Basah, di mana lahannya akan cenderung basah karena tergenang air secara permanen, sepanjang tahu.
Kawasan rawa rawa ini umumnya merupakan Lahan Basah dengan kedalaman genangan air yang bervariasi, mulai dari sangat dangkal hingga cukup dalam.
Sistem drainase yang terhambat, umumnya menjadi penyebab tergenangnya air di kawasan rawa rawa. Di wilayah Pulau Jawa sendiri, kawasan rawa rawa ini banyak didominasi dengan rawa gambut Khususnya yang berada di wilayah perbatasan dengan laut.
Kawasan payau juga termasuk salah satu jenis Lahan Basah. Meskipun namanya kawasan payau, tapi genangan air di lahan ini dapat berupa air tawar, payau maupun air asin.
Biasanya, kawasan payau ini dianggap sebagai rawa yang dangkal. Mengingat, kawasan yang tergenang oleh airnya memang bisa dilewati.
Kawasan gambut merupakan Lahan Basah yang terbentuk dari sisa sisa tumbuhan yang membusuk sebagian dan terakumulasi. Inilah yang menyebabkan kawasan gambut ini cenderung mengandung organik yang tinggi.
Dengan kandungan organik tinggi, tentu saja, kawasan gambut sangat bermanfaat untuk digunakan sebagai lahan pertanian maupun perkebunan karena subur.
Kawasan riparian merupakan jenis Lahan Basah yang terbentuk dari peralihan daratan dengan sungai. Artinya, kawasan ini lahannya terdiri atas dua ciri khas yaitu daratan dan perairan.
Ada juga jenis Lahan Basah buatan, di mana lahan ini memang terbentuk karena sengat dirancang sedemikian rupa sehingga mirip dengan Lahan Basah alami. Artinya, pada lahan itu, terdapat komponen utama Lahan Basah seperti air, tanaman dan hewan.
Biasanya Lahan Basah jenis ini memang sengaja dibuat untuk membantu proses pemurnian air dan manfaat ekologi lainnya.
Lahan Basah mineral adalah jenis Lahan Basah yang umumnya ditemukan di pinggiran sungai yang mengalami pembentukan delta. Umumnya, jenis Lahan Basah ini cenderung memiliki kandungan mineral yang rendah.
Tumbuhan yang lebih sering dijumpai di lahan ini yaitu rumput, sema dan tumbuhan kayu. Pada Lahan Basah ini umumnya terdiri dari Marsh dan Swamp.
Jenis Lahan Basah yang terakhir yaitu Lahan Basah organik, di mana lahannya terdiri dari dua yaitu Bog dan Fen. Bog, cenderung memiliki drainase buruk dan basah. Biasanya ditumbuhi oleh bunga dan lumut.
Sedangkan Fen umumnya ditumbuhi oleh rumput dan alang alang, dengan pH basa dari aliran diatas tanah.
Manfaat Lahan Basah antara lain :
Lahan Basah umumnya menampung banyak air, sehingga banyak dimanfaatkan sebagai lahan yang membantu pengadaan air bersih untuk memenuhi kebutuhan manusia sehari hari.
Lahan Basah yang cenderung subur ini umumnya seringkali digunakan sebagai lahan yang cocok untuk bertani maupun berkebun.
Seperti lahan gambut misalnya, memiliki kandungan organik yang tinggi sehingga sangat cocok digunakan bertani.
Lahan Basah dapat juga berfungsi sebagai lahan yang membantu menyerap limbah pencemaran lingkungan yang berbahaya.
Hasil penyaringannya pun dapat dikatakan sangat maksimal sehingga membuat air tanah yang diproduksi sebagai air bersih dapat dikonsumsi pada akhirnya.
Risiko bencana alam dapat diredam oleh Lahan Basah. Sebagai contoh, bencana alam seperti banjir akibat curah hujan yang tinggi dapat diredam oleh Lahan Basah karena Lahan Basah secara efektif menyerap air hujan.
Selain itu, bencana seperti kekeriangan umumnya dapat dicegah juga karena Lahan Basah mampu menampung air yang bisa juga permanen atau sepanjang tahun.
Lahan Basah ini umumnya banyak menjadi tempat di mana tumbuhan dan hewan tumbuh dan berkembang biak dengan baik. Oleh karena itu, keanekaragaman hayatinya juga akan beragam.
Lahan Basah dapat juga bermanfaat dalam mengurangi emisi karbon arena dapat menyerap karbon yang ada di lingkungan.
Pengelolaan dan Pemanfaatan Lahan Basah
Pengelolaan dan Pemanfaatan Lahan Basah ini umumnya dilakukan dengan :
Pengeringan lahan merupakan salah satu upaya pengelolaan dan pemanfaatan Lahan Basah. Jenis Lahan Basah yang mengalami pengeringan lahan ini khususnya adalah lahan gambut.
Pengelolaan air dalam hal ini akan membuat irigasi di Lahan Basah menjadi lebih lancar. Hal ini dapat juga menjadi salah satu cara membantu pencegahan bencana alam.
Lahan Basah umumnya akan membantu eksosistem alami menjadi lebih seimbang. Bahkan jika dialihfungsikan sebagai lahan pertanian maupun perkebunan sekalipun.
Lahan Basah tersebar hampir di seluruh belahan dunia. Hingga kini, Brazil tercatat sebagai salah satu negara yang memiliki Lahan Basah terluas yaitu sekitar 31,1 juta hektar. Indonesia sendiri, ada ditempat kedua, di mana Lahan Basah total luasnya ada sekitar 22,5 juta hektar.
Adapun benua yang memiliki total Lahan Basah terluas ada dua yaitu, Benua Amerika dan Benua Asia. Istimewanya Lahan Basah ini juga memiliki peta persebaran khusus.
Lahan Basah dinilai sebagai lahan yang dapat musnah tiga kali lebih cepat dibandingkan dengan lahan lainnya. Mengingat, potensi kebermanfaatannya yang beragam, dapat memicu pemusnahan, khususnya jika tanpa diiringi oleh pengelolaan yang tepat.
Hal ini sudah mulai terjadi, di mana data menunjukkan bahwa sekitar 35% Lahan Basah telah musnah sejak tahun 1970. Bahkan pemusnahan Lahan Basah ini dikatakan lebih cepat dibandingkan dengan kerusakan hutan.
Segala pemusnahan Lahan Basah ini menjadi akibat dari pemanasan global juga. Ketika manusia lebih fokus pada hutan dan laut, Lahan Basah justru diabaikan sehingga kerusakan dan pemusnahannya lebih cepat terjadi.
Ini harus dihentikan. Mengingat, Lahan Basah adalah lahan yang begitu penting bagi manusia. Khususnya dalam menyediakan air bersih.
Upaya konservasi Lahan Basah telah digagas dalam Konvensi Ramsar, di mana perlindungan terhadap Lahan Basah telah banyak disepakati oleh internasional. Konvensi tersebut menghasil perjanjian yang tujuan utamanya yaitu :
Dalam konvensi tersebut, setiap negara umumnya dapat mendaftarkan setidaknya satu Lahan Basah yang ada di wilayah negaranya. Data daftar wilayah Lahan Basah tersebut nantinya akan disebut sebagai Daftar Ramsar.
Lahan Basah di Indonesia ini memiliki wilayah terluas kedua yaitu dengan total luas wilayah sekitar 22,5 juta hektar. Sedangkan yang juga telah difungsikan sebagai lahan konservasi baru sekitar 1,3 juta hektar.
Adapun Lahan Basah yang juga sebagai lahan konservasi tersebut meliputi :
Indonesia sendiri sudah mendaftarkan tujuh Lahan Basah sebagai bagian dalam Daftar Ramsar. Ketujuh Lahan Basah dalam Daftar Ramsar Indonesia tersebut antara lain: