Limbah Domestik: Pengertian, Jenis, Dampak, dan Contohnya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Kegiatan sehari-hari yang dilakukan oleh manusia dapat menghasilkan banyak produk yang bermanfaat bagi kehidupan. Akan tetapi, di samping menghasilkan produk juga menghasilkan sisa dari berbagai kegiatan produksi tersebut.

Sisa kegiatan produksi atau berbagai aktivitas manusia yaitu limbah. Diman limbah merupakan sesuatu yang dapat dikatakan tidak berguna, sehingga akhirnya dibuang. Permasalahan limbah belakangan ini menjadi permasalahan yang cukup serius dan perlu ditangani dengan tepat.

Limbah dikategorikan ke dalam dua bagian, yaitu limbah domestik dan limbah non-domestik. Dalam artikel ini akan dijelaskan tentang limbah domestik. Sedangkan penjelasan limbah non-domestik sudah dibahas di artikel lainnya. 

Di bawah ini penjelasan lengkap tentang limbah domestik:

Pengertian Limbah Domestik

Limbah domestik adalah bahan sisa atau buangan dari aktivitas manusia yang berasal dari rumah tangga atau sekitar pemukiman seperti pasar, restoran, sekolah, hotel, perkantoran dan lain-lain. Limbah domestik merupakan limbah yang paling mudah dan sering dijumpai di sekitar kita. Limbah domestik dapat berupa limbah cair maupun padat. 

Limbah domestik ada yang mengandung zat-zat yang berbahaya. Misalnya limbah yang mengandung bahan kimia. Oleh karena itu, limbah domestik harus dikelola terlebih dahulu sebelum dibuang. Membuang sampah domestik secara sembarangan tanpa pengolahan dapat menyebabkan pencemaran dan kerusakan bagi lingkungan serta ekosistem.

Perbedaan Limbah Domestik dan Nondomestik

Limbah domestik dan limbah non-domestik dibedakan berdasarkan hal-hal berikut:

  1. Limbah domestik dihasilkan dari sisa atau bahan buangan aktivitas yang berasal dari pemukiman penduduk, seperti rumah tangga, pasar, sekolah, restoran, hotel, serta tempat umum lainnya. Sedangkan limbah non-domestik dihasilkan dari sisa atau bahan buangan yang berasal dari aktivitas komersial  seperti industri, pabrik, perikanan, pertanian, medis konstruksi, dan lain-lain.
  2. Limbah domestik diambil dari lokasi pemukiman yang biasanya tidak berada dalam pengawasan atau pengaturan komersial. Sementara limbah nondomestik diatur, diawasi dan dikumpulkan oleh operator komersial.
  3. Contoh limbah domestik di antaranya kantong plastik, sisa makanan, kaleng, air sabun bekas, dan lain-lain. Sedangkan contoh limbah non-domestik seperti potongan besi, jerami, paku bekas, dan bahan kimia beracun sisa industri.

Jenis Limbah Domestik

Limbah domestik berdasarkan wujudnya dibedakan menjadi dua jenis, yaitu limbah domestik cair dan limbah domestik padat. Penjelasannya sebagai berikut:

1. Limbah Domestik Cair

Limbah domestik cair adalah limbah domestik yang berasal dari aktivitas dan kebutuhan manusia sehari-hari serta berbentuk cairan. Contohnya air bekas mandi, air bekas mencuci, sisa makanan yang wujudnya cairan, sisa minuman, dan lain sebagainya. 

Pengelolaan limbah domestik cair sangat perlu diperhatikan dan dilakukan dengan baik. Hal ini dikarenakan limbah tersebut banyak yang mengandung bahan kimia. Contoh limbah domestik cair yang mengandung bahan kimia adalah air sabun, deterjen, juga minyak. Jika tidak dikelola dengan benar, limbah tersebut dapat mengakibatkan kerusakan lingkungan.

2. Limbah Domestik Padat

Limbah domestik padat yaitu limbah yang berupa bahan atau barang bekas atau sisa yang tidak digunakan atau dibutuhkan lagi dalam aktivitas sehari-hari. Jika limbah domestik padat tidak dibuang dengan bijak, maka akan menimbulkan pencemaran serta kerusakan lingkungan. 

Limbah domestik padat dikategorikan lagi menjadi dua, yaitu:

a. Limbah Domestik Organik

Limbah domestik organik merupakan jenis limbah domestik padat yang merupakan sisa atau buangan dari makanan. Contohnya sisa buah, sayuran, ayam, nasi, dan lain-lain. Limbah ini akan mengalami proses pembusukan dan mudah terurai dengan sendirinya. 

b. Limbah Domestik Anorganik

Limbah domestik anorganik merupakan jenis limbah domestik padat yang berupa sisa atau buangan yang berasal dari bahan yang sulit terurai, bahkan yang tidak bisa terurai dengan proses biologis. Contoh limbah domestik anorganik seperti besi, botol, plastik, kaca, peralatan rumah tangga, peralatan elektronik, dan sebagainya.

Apabila limbah anorganik dibiarkan begitu saja atau dibuang secara sembarangan, maka akan mengakibatkan dampak yang buruk. Limbah anorganik yang dibuang sembarangan akan mencemari lingkungan, merusak pandangan, serta mengganggu pemandangan di wilayah tersebut.

Dampak Limbah Domestik

Apabila limbah domestik dibuang sembarangan, tanpa dilakukan proses pengelolaan terlebih dahulu, maka akan menimbulkan berbagai dampak buruk. Dampak buruk tersebut mempengaruhi kualitas lingkungan dan juga mengganggu masyarakat di sekitarnya.

Dampak-dampak yang disebabkan oleh limbah domestik di antaranya adalah:

1. Dampak Limbah Domestik terhadap Kesehatan

Limbah domestik yang dibuang begitu saja tanpa dilakukan pengelolaan dahulu dapat menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan manusia. Limbah padat yang dibuang akan mengalami proses pembusukan. Proses pembusukan limbah tersebut bisa menghasilkan gas beracun seperti metan, asam sulfat,  serta amonia

Apabila dibuang di perairan seperti sungai atau laut, limbah yang mengandung gas beracun juga dapat menjadi penyebab pencemaran air dan lingkungan di sekitar perairan tersebut. Gangguan kesehatan yang dapat disebabkan oleh jenis limbah domestik ini di antaranya diare, gatal-gatal, bahkan gangguan ginjal dan hati.

Air limbah dari toilet juga mesti dikelola dengan baik. Sebab kotoran manusia juga merupakan limbah domestik yang dapat menimbulkan pencemaran jika tidak dikelola terlebih dahulu. Air limbah yang berasal dari toilet, dapat menimbulkan penyakit kolera, diare, dan tifus. Hal ini dikarenakan air limbah toilet mengandung bakteri E. Coli. 

Pengelolaan limbah toilet di antaranya dengan cara memberikan jarak yang cukup jauh antara sumur dengan septic tank. Sebab jika jaraknya terlalu dekat air limbah bisa menyerap dan bercampur dengan air sumur, sehingga air sumur tercemar. Air sumur yang tercemar dapat menyebarkan bakteri ketika air tersebut digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, seperti mandi, mencuci, dan penggunaan air lain yang tanpa proses pemasakan.

2. Dampak Limbah Domestik terhadap Lingkungan

Limbah domestik yang dibuang tanpa pengelolaan terlebih dahulu, juga dapat menyebabkan pencemaran yang mengakibatkan kerusakan lingkungan.

Limbah domestik yang mengandung bahan kimia seperti deterjen dan sabun yang dibuang langsung di permukaan tanah, dapat mempengaruhi keasaman/pH tanah sehingga berpengaruh terhadap kandungan dan penyerapan unsur hara. Hal ini akan mengakibatkan terganggunya serta tidak maksimalnya pertumbuhan tanaman di lahan tersebut.

Pembuangan limbah domestik yang mengandung bahan kimia di aliran sungai, akan menyebabkan kerusakan bahkan dapat membunuh hewan dan tanaman yang hidup di dalam dan sekitar aliran sungai tersebut.

Sebab, air limbah domestik yang memiliki kandungan bahan kimia akan mengurangi kadar oksigen dalam air sungai. Maka kualitas air sungai tersebut menjadi buruk. Dalam jangka waktu yang panjang, ekosistem di dalam dan sekitar sungai akan mengalami kerusakan.

3. Dampak Limbah Domestik terhadap Estetika

Limbah domestik yang dibuang tanpa pengelolaan terlebih dahulu dapat menyebabkan bau busuk yang tentunya akan sangat mengganggu penciuman. Selain itu, limbah yang dibuang sembarangan akan menjadikan tempat terlihat kotor dan kumuh. Lingkungan yang kotor dan kumuh tentu sangat tidak indah dipandang.

Cara Mengurangi Limbah Domestik

Sebagai upaya untuk meminimalisir dampak buruk limbah domestik dalam kehidupan manusia dan lingkungan, maka diperlukan adanya upaya untuk mengurangi jumlah domestik. Cara mengurangi limbah domestik antara lain dengan cara berikut:

1. Mengurangi Penggunaan Listrik

Dalam kehidupan manusia, listrik digunakan untuk menyalakan lampu dan berbagai perangkat elektronik. Semakin banyak dan semakin sering alat elektronik digunakan, maka akan cepat mengalami kerusakan. Alat elektronik yang rusak dan tidak dapat dipakai lagi akan menjadi limbah elektronik yang termasuk ke dalam limbah domestik padat. 

Oleh karena itu, mengurangi penggunaan energi listrik dapat meminimalisir jumlah limbah domestik yang berasal dari barang elektronik yang rusak  cara mengurangi penggunaan energi listrik di antaranya dengan mematikan lampu di siang hari, mematikan alat elektronik saat tidak digunakan, juga menggunakan barang elektronik yang hemat energi, seperti memakai lampu LED.

2. Mengurangi penggunaan Pendingin Ruangan

Penggunaan pendingin ruangan atau AC menghasilkan limbah domestik berupa zat freon atau CFC. Zat tersebut menyebabkan pencemaran lingkungan dan penipisan lapisan ozon. 

Maka, mengurangi penggunaan pendingin ruangan dapat mengurangi juga jumlah limbah domestik berupa zat freon tersebut. Cara mengurangi penggunaan pendingin ruangan yaitu dengan cara memanfaatkan udara alami dengan membuka jendela dan membuat ventilasi yang cukup di rumah. 

3. Tidak Lagi Menggunakan Kantong Plastik

Plastik merupakan bahan yang menyumbang limbah domestik paling banyak. Plastik termasuk ke dalam golongan limbah domestik anorganik yang sulit untuk diurai. Semakin banyak limbah dari plastik dapat mengakibatkan kerusakan lingkungan. 

Oleh karena itu, tidak lagi menggunakan kantong plastik dan menggantinya dengan bahan yang ramah lingkungan, menjadi salah satu cara mengurangi limbah domestik. Misalnya dengan penggunaan kantong yang terbuat dari kain atau kanvas.

Contoh Limbah Domestik

Di bawah ini beberapa contoh yang termasuk limbah domestik:

1. Contoh Limbah Domestik Cair

Contoh limbah domestik cair di antaranya:

  • Air sabun bekas mandi
  • Air shampo bekas keramas
  • Air deterjen bekas mencuci
  • Minyak bekas memasak atau minyak jelantah
  • Buangan pembersih lantai yang telah dipakai
  • Air dari toilet bekas digunakan serta kotoran manusia

2. Contoh Limbah Domestik Padat

Sedangkan untuk limbah domestik padat telah diketahui terbagi antara limbah domestik padat organik dan anorganik. Berikut ini contoh-contohnya:

a. Contoh Limbah Domestik Padat Organik

Sebagaimana telah dijelaskan di atas bahwa limbah domestik padat organik merupakan bahan sisa atau buangan yang mudah terurai secara alami dengan proses biologis. Contoh limbah domestik padat organik seperti:

  • Limbah atau sisa makanan seperti nasi, sisa sayuran, biji buah, tulang ikan, cangkang kerang, dan lainnya
  • Limbah peternakan dan pertanian, seperti sisa makanan hewan, kulit dan bulu hewan, kotoran hewan, sayur mayur yang tidak layak dikonsumsi, buah-buahan yang membusuk, dan sebagainya
  • Limbah kertas dari kegiatan pendidikan atau perkantoran

b. Contoh Limbah Domestik Padat Anorganik

Limbah anorganik menjadi limbah yang perlu pengelolaan secara intensif, sebab limbah domestik padat anorganik tidak mudah terurai. Memerlukan waktu yang panjang agar limbah ini dapat terurai sempurna. Contoh limbah domestik padat anorganik adalah:

  • Limbah kaca dari sisa produk yang berbahan kaca, seperti pecahan gelas, piring, akuarium, jendela, dan lainnya
  • Limbah plastik
  • Limbah kaleng

Demikianlah penjelasan tentang limbah domestik. Setelah mengetahuinya, tentu kita dapat lebih baik lagi dalam memilah serta mengelola limbah domestik yang kita hasilkan. Sehingga limbah-limbah tersebut tidak akan mencemari dan merusak lingkungan. Dengan demikian dampak buruk dari adanya limbah domestik dapat diminimalisir bahkan dihindari.  Hal ini akan membuat kualitas lingkungan akan tetap terjaga.

fbWhatsappTwitterLinkedIn