Daftar isi
Hingga detik ini, menjadi PNS menjadi impian banyak orang. Gaji dan tunjangan kinerja yang besar serta terjaminnya masa depan menjadi alasan para pelamar.
Ya, menjadi PNS melalui tes CPNS merupakan salah satu bentuk mobilitas sosial yakni upaya untuk berpindah dari status sosial yang satu ke status sosial yang lebih baik.
Secara umum, mobilitas sosial diartikan sebagai gerak perpindahan masyarakat dari satu lapisan sosial ke lapisan sosial yang lain.
Adapun pengertian mobilitas sosial menurut para ahli sosiologi adalah sebagai berikut.
Mobilitas sosial memiliki karakteristik tertentu, di antaranya adalah sebagai berikut.
Ada tiga bentuk mobilitas sosial yaitu mobilitas fisik, mobilitas horizontal, dan mobilitas vertikal.
1. Mobilitas fisik atau physical mobility
Mobilitas fisik atau physical mobility adalah berpindahnya individu dari satu tempat ke tempat lain karena semakin berkembangnya alat transpostasi dan lalu lintas modern.
Mobilitas ini menyebabkan terjadinya proses asimilasi dan akulturasi serta memberikan pengaruh tertentu. Misalnya, seseorang yang sekolah di luar negeri.
2. Mobilitas horisontal atau horizontally mobility
Menurut Soerjono Soekanto, yang dimaksud dengan mobilitas horisontal atau horizontally mobility adalah perpindahan individu atau objek sosial lainnya dari suatu kelompok ke kelompok lainnya yang sederajat.
Mobilitas horisontal membuat lapisan sosial baru yang ditempati oleh individu atau objek sosial lainnya tidak mengalami perubahan.
Misalnya, Pak Joni adalah pengusaha ritel. Karena usahanya telah berkembang pesat, ia kemudian beralih profesi menjadi perancang desain interior untuk ritel.
Ada dua bentuk mobilitas horisontal yaitu mobilitas horisontal intragenerasi dan mobilitas horisontal antargenerasi.
3. Mobilitas vertikal atau vertical mobility
Mobilitas vertikal adalah perpindahan individu atau objek sosial lainnya dari kedudukan sosial yang satu ke kedudukan sosial lainnya yang tidak sederajat.
Terdapat beberapa macam mobilitas vertikal yaitu mobilitas vertikal naik, mobilitas vertikal turun, mobilitas vertikal intragenerasi, dan mobilitas antargenerasi.
Jenis mobilitas sosial adalah sebagai berikut.
1. Mobilitas Horisontal
Mobilitas horisontal adalah perpindahan status sosial yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang dalam lapisan sosial yang sama.
2. Mobilitas Vertikal
Mobilitas vertikal adalah perpindahan status sosial yang dialami oleh seseorang atau sekelompok orang pada lapisan sosial yang berbeda.
Terdapat dua macam mobilitas vertikal yakni mobiltas naik dan mobilitas turun.
3. Mobilitas Geografis
Mobilitas geografis adalah perpindahan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dari satu daerah ke daerah yang lain seperti transmigrasi, urbanisasi, dan migrasi. Umumnya dilandasi oleh keadaan daerah asal yang tidak kondusif secara ekonomi.
4. Mobilitas Antargenerasi
Mobilitas antargenerasi adalah perpindahan antara dua generasi atau lebih yang dilandasi oleh status ekonomi.
Terdapat dua macam mobilitas anatargenerasi yaitu mobilitas intergenerasi dan mobilitas intragenerasi.
Terjadinya mobilitas sosial disebabkan oleh beberapa faktor yaitu faktor pendorong dan faktor penghambat.
1. Faktor Pendorong
Yang termasuk faktor pendorong mobilitas sosial adalah status sosial, keadaan ekonomi, situasi politik, motif-motif keagamaan, kependudukan, dan keinginan melihat daerah lain.
2. Faktor Penghambat
Adapun faktor penghambat mobilitas sosial antara lain sebagai berikut.
Saluran yang penting untuk terjadinya mobilitas sosial utamanya mobilitas sosial vertikal menurut Pitirim A. Sorokin adalah sebagai berikut.
Angakatan bersenjata merupakan saluran mobilitas sosial karena dalam strukturnya terdapat unsur-unsur yang memungkinkan terjadinya mobilitas sosial.
Misalnya, jenjang kepangkatan, jenjang karier, atau menjadi pejabat di struktur pemerintahan.
Lembaga keagamaan sebagai saluran mobilitas sosial lebih menitikberatkan pada kadar keimanan seseorang terhadap agama yang dianutnya.
Mereka yang dipandang memiliki ilmu agama yang mumpuni cenderung akan lebih dihormati dan dihargai .
Lembaga pendidikan seperti sekolah merupakan saluran mobilitas sosial vertikal yang paling konkret.
Mereka yang bersekolah menjadikan sekolah sebagai salah satu alat untuk memperbaiki status sosial dan kesejahteraan hidup.
Di musim Pemilu, orang berbondong-bondong mendaftarkan diri menjadi anggota partai agar nantinya dapat diikutsertakan dalam pemilu.
Menjadi anggota parlemen merupakan salah satu upaya yang dilakukan masyarakat untuk naik ke lapisan sosial yang lebih tinggi.
Dalam sistem stratifikasi sosial, mereka yang memiliki tingkat ekonomi tinggi cenderung akan lebih dihormati karena menempati lapisan sosial yang tinggi.
Apalagi jika mereka memiliki kedudukan penting dalam suatu organisasi ekonomi.
Sebagaimana halnya Angkatan Bersenjata, dalam organisasi keahlian terdapat struktur yang memungkinkan terjadinya mobilitas sosial, baik horisontal maupun vertikal.
Perkawinan merupakan saluran mobilitas sosial vertikal. Mereka yang menikah dengan orang kaya maka sesungguhnya mereka tengah melakukan mobilitas sosial naik.
Konsekuensi yang timbul akibat mobilitas sosial di antaranya adalah timbulnya konflik dan penyesuaian pasca konflik.
1. Timbulnya konflik
Konsekuensi yang timbul akibat terjadinya mobilitas sosial adalah konflik.
Konflik adalah proses sosial yang terjadi karena seseorang atau sekelompok orang berupaya untuk memenuhi kebutuhan hidup dengan jalan yang dilakukan melalui pertentangan dan kekerasan.
Pertentangan ini timbul karena adanya perbedaan kepentingan, kebudayaan, perasaan, dan sosial.
Terdapat beberapa jenis konflik yaitu:
2. Penyesuaian pasca konflik
Konflik yang terjadi akibat mobilitas sosial mendorong masyarakat untuk melakukan penyesuaian-penyesuaian terhadap perubahan yang ada. Penyesuaian yang dimaksud di antaranya adalah sebagai berikut.
Contoh-contoh mobilitas sosial di antaranya sebagai berikut.
Dampak yang timbul akibat mobilitas sosial dapat dikelompokkan menjadi dua macam yaitu dampak negatif dan dampak positif.
1. Dampak negatif
Mobilitas sosial apat menimbulkan dampak negatif, di antaranya adalah sebagai berikut.
2. Dampak positif
Selain dampak negatif, mobilitas sosial juga dapat menimbulkan dampak positif, di antaranya adalah sebagai berikut.