Daftar isi
Penghargaan Nobel ini hanya diberikan kepada mereka yang telah memberikan kontribusi dalam berbagai bidang seperti fisika, ekonomi, perdamaian, fisiologi dan kedokteran, kimia serta kesusastraan.
Ide pemberian penghargaan ini diprakarsai oleh saat satu penemu dari Swedia yaitu Alfred Nobel sejak tahun 1895 namun aru terlaksana 6 tahun kemudian. Penghargaan Nobel digelar untuk pertama kalinya pada tahun 1901 di Stockholm oleh The Old Royal Academy of Music.
Namun tahun-tahun berikutnya diadakan oleh pihak Kerajaan Swedia dan akan diberikan setiap tanggal 10 Desember. Dari awal diadakan hingga tahun 2022 berikut ini adalah negara-negara yang paling banyak mendapatkan Penghargaan Nobel.
1. Amerika Serikat
Tak hanya unggul dalam bidang ekonomi saja, negeri Paman Sam ini juga ternyata unggul dalam hal prestasi lainnya hingga menjadi negara dengan perolehan Penghargaan Nobel terbanyak di dunia. Amerika Serikat hingga tahun 2022 telah mengumpulkan sebanyak 400 Nobel dari berbagai kategori namun yang paling banyak berasal dari kategori fisika.
Orang pertama dari Amerika Serikat yang mendapatkan penghargaan ini adalah Theodore Roosevelt yang merupakan presiden ke 26 Amerika Serikat. Roosevelt mendapatkan penghargaan ini pada tahun 1906 setelah berhasil menyelesaikan perang antara Rusia-Jepang tahun 1904-1905.
Orang Amerika lainnya yang mendapatkan Nobel antara lain Luis Walter Alvarez (1968) kategori fisika penemu dari teori keadaan resonansi dalam fisika partikel menggunakan ruang gelembung hidrogen dan David Edward Card (2021) kategori ekonomi atas jasa empirisnya untuk para buruh.
2. United Kingdom
United Kingdom atau Britania Raya menjadi negara kedua dengan perolehan Penghargaan Nobel terbanyak. Negara yang terdiri dari negara-negara bagian yakni Inggris, Wales, Skotlandia dan Irlandia Utara ini memiliki sebanyak 138 Nobel sejak tahun 1902.
United Kingdom mendapatkan Nobel pertamanya yakni untuk kategori fisiologi dan kedokteran oleh Sir Ronald Rose. Ia berhasil menemukan media penularan dan pencegahan penyakit malaria.
Ilmuwan-ilmuwan lainnya antara lain Arthur Harden (1929) pada kategori Kimia, John Hicks (1972) untuk kategori Ekonomi, Elias Canetti (1981) untuk kategori Sastra, David Trimble (1998) untuk kategori perdamaian dan masih banyak lagi.
3. Jerman
Negara yang dahulu dikuasai oleh Nazi ini menduduki peringkat ketiga sebagai negara peraih Nobel terbanyak hingga tahun 2022. Jerman pertama kali mendapatkan Nobel pada tahun saat penghargaan ini pertama kali digelar yakni tahun 1901.
Nobel tersebut diberikan kepada Wilhelm Röntgen untuk kategori fisik atas penemuan X-ray nya yang kemudian dikenal dengan Röntgen.
Hingga tahun 2022, Jerman telah mengumpulkan 112 Nobel dalam berbagai bidang. Ilmuwan lainnya yang paling terkenal dari Jerman yang meraih Nobel adalah Albert Einstein pada tahun 1921 untuk kategori fisika setelah berhasil menemukan teori fotolistrik.
4. Perancis
Negara ini memiliki 71 Nobel dan menjadi negara ke 4 yang paling banyak mendapatkan penghargaan bergengsi ini. Sully Prudhomme, menjadi ilmuwan pertama dari Perancis yang mendapatkan penghargaan tersebut.
Ia memperoleh Nobel pada tahun 1901 atas kontribusinya dalam dunia kesusastraan yakni puisi-puisi yang tinggi akan nilai idealisme, komposisi serta artistik yang sempurna.
Selain itu wanita pertama yang berhasil memenangkan Nobel Prize juga datang dari Perancis yakni Marie Curie yakni pada tahun 1903. Tak hanya menjadi yang pertama Curie juga menjadi satu-satunya wanita yang mendapatkan anugerah ini sebanyak dua kali pada dua kategori berbeda.
Curie mendapatkan Nobel untuk kategori fisika (1903) atas temuan mengenai radiasi spontan dan kategori kimia (1911) atas temuannya tentang radioaktivitas.
5. Rusia dan Uni Soviet
Negara lintas benua dan terluas di dunia ini mendapatkan 32 penghargaan Nobel dan menjadi negara ke 5 paling banyak mendapatkan penghargaan ini. Total perolehan nobel tersebut didapatkan semenjak Rusia masih berdiri bersama dengan negara Uni Soviet Lainnya.
Marie Curie dianggap sebagai ilmuwan pertama yang mendapatkan Nobel karena ia lahir di Kongres polandia yang kala itu masih merupakan bagian dari Rusia.
Sementara itu ilmuwan Rusia pertama yang mendapatkan Nobel secara resmi adalah Ivan Alekseyevich Bunin. Ia dianugerahi penghargaan ini pada tahun 1933 untuk kategori sastra karena karya-karya prosa dan puisinya lekat dengan tradisi Rusia Klasik.
Selain itu ada Andrei Sakharov yang merupakan ilmuwan fisika nuklir namun ia aktif dalam kampanye melawan penyalahgunaan kekuasaan serta aktivis HAM sehingga memenangkan Nobel Perdamaian pada tahun 1975.
6. Swedia
Negara yang mengadakan Penghargaan Nobel memiliki total penghargaan yang sama dengan Rusia yakni 32 kali. Penghargaan pertama diberikan untuk Svante Arrhenius di tahun 1903 atas jasanya dalam bidang Kimia. Ia menemukan teori pelarutan asam dan basa atau dikenal sebagai teori disosiasi elektrolitik.
Jika Perancis dan Rusia memiliki wanita pertama yang mendapatkan Nobel untuk kategori Fisika, Swedia mempunyai wanita pertama yang mendapatkan Nobel Sastra yaitu Selma Lagerlöf. Nobel yang diberikan pada tahun 1909 tersebut dianugerahkan untuk menghargai karya-karya yang idealis, kaya akan imajinasi serta tinggi nilai spiritual.
7. Jepang
Jepang menjadi negara dari Asia yang paling banyak mendapatkan penghargaan Nobel. Negeri Sakura ini mengumpulkan 29 Nobel sajak tahun 1949 hingga tahun 2022.
Nobel pertamanya diraih oleh seorang ilmuwan fisika teoretis bernama Hideki Yukawa. Ia berhasil menemukan teori mengenai keberadaan Pi Meson dalam dasar kerja teoritis kerja nuklir.
Selain Yukawa, Perdana Menteri Jepang yakni Eisaku Satō juga memenangkan Nobel Perdamaian pada tahun 1974. Ia adalah lambang perdamaian bagi masyarakat Jepang dan telah menandatangani Perjanjian Non-Proliferation Treaty (NPT) pada tahun 1970.
8. Kanada
Negara yang berada di ujung utara dari benua Amerika Utara ini memiliki 28 Nobel sejak tahun 1908 dan terakhir ada tahun 2021. Frederick Grant Banting seorang dokter sekaligus ilmuwan medis merupakan warga Kanada yang pertama kali memenangkan penghargaan Nobel. Ia mendapatkan anugerah tersebut pada tahun 1923 setelah menemukan insulin.
Banting menjadi ilmuwan termuda yang mendapatkan penghargaan Nobel dalam kategori fisiologi dan kedokteran. Ia memperoleh penghargaan tersebut ketika masih berusia 32 tahun dan belum ada yang mengalahkannya hingga hari ini. Ilmuwan lainnya dari Kanada yang mendapatkan Nobel adalah Rudolph A. Marcus atas penemuan teori reaksi transfer elektron dalam sistem kimia pada tahun 1992.
9. Swiss
Swiss telah meraih Nobel sebanyak 27 kali dan menjadi yang paling banyak setelah Kanada atau berada di posisi ke 9. Kemenangan Nobel pertama untuk Swiss diraih oleh Henry Dunant yang merupakan seorang aktivis sosial dan pejuang HAM. Ia membantu para tentara-tentara yang terluka hingga akhirnya mendapatkan Nobel Perdamaian 1901.
Paul Hermann Müller atau dikenal sebagai Pauly Muller adalah ilmuwan Swiss lainnya yang juga memenangkan Nobel yakni pada tahun 1948. Muller mendapatkan penghargaan untuk kategori fisiologi dan kedokteran atas penemuan kualitas insektisida dan penggunaan DDT untuk mengontrol penyakit vektor pada manusia.
10. Belanda
Negara yang pernah menduduki Indonesia selama lebih dari 3 abad ini memenangkan Nobel sebanyak 22 kali. Perolehan pertamanya di dapatkan pada tahun 1901 oleh Jacobus Henricus van’t Hoff dalam kategori Kimia. van’t Hoff merupakan seorang ilmuwan Kimia paling berpengaruh pada masanya.
Banyak teori-teori Kimia yang ia rumuskan seperti afinitas kimia, kesetimbangan kimia, kinetika kimia, termodinamika kimia, teori atom karbon tetrahedral, dan dasar-dasar stereokimia. Sementara itu teori yang membawanya memenangkan Nobel yakni dinamika kimia dan tekanan osmotik dalam larutan.