11 Pemimpin Negara dengan Masa Jabatan Terlama

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Kelompok warga negara yang tinggal di suatu wilayah biasanya akan dipimpin oleh seorang kepala negara. Kepala negara bisa berupa seorang presiden, raja, ratu ataupun paus. Mereka yang terpilih akan diberi tugas dalam kurun periode tertentu sesuai negaranya. 

Di Indonesia kita mengenal Soeharto sebagai sosok presiden dengan masa jabatan terlama yakni 30 tahun. Namun ternyata masih ada pemimpin negara yang berkuasa lebih lama dari Soeharto. Berikut ini adalah tokoh-tokoh kepala negara yang pernah menjabat dengan masa jabatan paling lama. 

1. Fidel Castro

Fidel Castro adalah presiden dari Kuba dengan masa jabatan paling lama di dunia. Laki-laki kelahiran 13 Agustus 1926 berhasil menguasai Kuba selama 49 tahun terhitung sejak 2 Desember 1976 sampai 24 Februari 2008. Fidel merebut kursi presiden setelah melakukan pemberontakan yang dikenal sebagai Revolusi Kuba. 

Sebelum memimpin Kuba, pemilik nama lengkap Fidel Alejandro Castro Ruz menjabat sebagai Perdana Menteri. Di tangan Castro negara yang terletak di Karibia utara ini berubah  menjadi negara komunis

Ia mengumumkan pengunduran diri ketika usianya mencapai 81 tahun karena penyakit yang dideritanya. Fidel Castro akhirnya meninggal pada Pada 25 November 2016. 

2. Ratu Elizabeth II

Penguasa Inggris yaitu Ratu Elizabeth II menjadi pemimpin negara monarki dengan masa jabatan paling lama. Wanita dengan nama lengkap Elizabeth Alexandra Mary ini lahir pada 21 April 1926 di Inggris. Ratu Elizabeth II dinobatkan menggantikan sang ayah yakni Raja George VI pada 6 Februari 1952. 

Istri dari Pangeran Philip baru diresmikan menjadi pemimpin bagi 16 negara berdaulat satu tahun berikutnya yakni tepatnya pada 6 Februari 1952. Saat itu sang Ratu masih berusia 25 tahun.  

Ratu Elizabeth II masih menjabat hingga saat ini yang artinya sudah berlangsung selama 69 tahun. Setelah ia resmi turun tahta maka kursi jabatan akan diberikan kepada sang anak yaitu Pangeran Charles. 

3. Kim Il Sung

Korea utara berhasil mendeklarasikan kemerdekaannya pada 9 September 1948 oleh Kim Il Sung. Kakak dari presiden Korut saat ini yaitu Kim Jong Un ini telah menguasai Korea Utara sejak 30 Juni 1947 hingga akhir hayatnya pada 8 Juli 1994. Artinya Kim Il Sung menjabat sebagai presiden selama 47 tahun. 

Selama dalam masa kepemimpinannya negara yang memisahkan diri dari Korea Selatan ini menutup dari dunia luar. Ia menerapkan paham juche yaitu paham yang meyakini bahwa negaranya bisa berkembang tanpa bantuan dari negara lain. 

Kekuasaan Kim Il Sung yang otoriter berakhir setelah Kim Il Sung meninggal akibat serangan jantung pada saat dalam perjalanan kereta api. 

4. Sultan Hassanal Bolkiah

Sultan Hassanal Bolkiah adalah seorang pemimpin bagi Brunei Darussalam yang berada di Asia Tenggara. Sultan ke 29 ini memiliki gelar “Mu’izzaddin Waddaulah” yang artinya ”Penata agama dan Negara”. Ia lahir pada 15 Juli 1946 di Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam. 

Negara terkaya di wilayah Asia Tenggara ini sudah berada di bawah kekuasaannya sejak 4 Oktober 1967 dan masih berlangsung hingga detik ini. Anak dari Sultan Haji Omar Ali Saifuddien Sa’adul Khairi Waddien ini tidak hanya menjabat sebagai pemimpin negara saja tetapi merangkap berbagai posisi lain.

Posisi kenegaraan yang dipegang oleh Sultan Bolkiah antara lain Perdana Menteri, Menteri Pertahanan, Menteri Keuangan, sekaligus sebagai Kepala Agama.

Di tangan salah satu orang terkaya di dunia ini Brunei Darussalam dapat membenahi ekonominya bahkan meraih kemerdekaan dari Inggris pada 1 Januari 1984. 

5. Chiang Kai Shek

Selama 47 tahun daratan China dipimpin oleh satu orang yaitu Chiang Kai Shek. Awalnya ia adlah seorang presiden bagi Republik Rakyat China pada periode 1928 hingga 1949. Namun ia mendirikan negara baru yaitu Taiwan sekaligus menjadi presiden yang pertama. Masa jabatan nya di Taiwan berlangsung pada 1949 sampai kematiannya pada 1975. 

Pria yang lahir pada  31 Oktober 1887, Xikou, Ningbo, Tiongkok ini menerapkan sikap tegas dan tak segan untuk menghukum siapa saja yang tidak setuju dengan kebijakannya. Namun kebijakannya terbukti membawa Taiwan menjadi negara dengan perekonomian yang pesat. 

6. Ratu Margrethe II

Denmark sejak tanggal 14 Januari 1972 hingga sekarang dipimpin oleh seorang ratu yaitu Ratu Margrethe II. Artinya ratu pertama di kerajaan Denmark ini telah berkuasa selama hampir 50 tahun. Nama lengkapnya adalah Margrethe Alexandrine Þórhildur Ingrid, ia lahir di Kopenhagen pada 16 April 1940. 

Ia dikenal sebagai sosok ratu yang paling intelek di kawasan Eropa.  Sepanjang hidupnya ratu murah senyum ini telah menempuh pendidikan di lebih dari lima universitas, termasuk Cambridge.

Ia masih terus mempertahankan mahkotanya dan enggan memberikan kepada putranya Pangeran Frederick. Alasannya adalah karena ia terinspirasi dari Ratu Elizabeth II yang juga mendedikasikan diri untuk negara sampai akhir hayatnya. 

7. Omar Bongo Ondimba

Gabon selama 42 tahun terhitung sejak tanggal 2 Desember 1967 sampai  8 Juni 2009 berada di bawah kekuasaan Omar Bongo Ondimba. Ia merupakan seorang politikus yang lahir pada 30 Desember 1935 di Lewai. 

Sebelum naik jabatan menjadi seorang kepala negara ia adalah seorang wakil presiden dari Leon Mba yang merupakan sahabatnya. Ia resmi ditunjuk sebagai presiden setelah pendahulunya wafat. 

Beberapa kontroversi terjadi pada masa kepemimpinan presiden yang menjabat ketika masih berusia 27 tahun. Dirinya diduga melakukan praktik korupsi yang melibatkan perusahaan minyak asal Perancis. Ia juga dituding memperkaya diri dengan menumpuk kekayaan negara. 

8. Paus Pius IX

Paus adalah seorang pemimpin dari umat gereja Katolik Roma dan dunia  sekaligus pemimpin negara Vatikan. Paus Pius XI yang memiliki nama asli Eugenio Maria Giuseppe Giovanni Pacelli  adalah pimpinan Gereja Katolik Roma paling lama yaitu selama lebih dari 31 tahun. 

Paus ke 260 ini terhitung resmi menjabat sejak 2 Maret 1939 hingga 9 Oktober 1958. Paus Pius IX meninggal ketika usianya memasuki umur 82 tahun atau tepatnya pada 9 Oktober 1958 dan dimakamkan di Italia. 

9. Muammar Khadafi

Muammar Muhammad Abu Minyar Khadafi atau lebih dikenal sebagai Muammar Gaddafi adalah pemimpin terlama di Libya. Presiden diktator ini menguasai “Lebu” selama 42 tahun. Ia sudah membenci pemerintahan Libya sejak masa mudanya hingga akhirnya melakukan pemberontakan dengan melancarkan “Gerakan Perwira Bebas” untuk mengkudeta pada tahun 1969. 

Ia berhasil merebut kursi presiden pada tahun 1977 hingga 2011. Sejak masa kepemimpinannya, Libya menutup diri dari militer Amerika dan Inggris. Sejak saat itu hubungan Libya dengan kedua negara tersebut tidak pernah membaik. Gaddafi akhirnya tewas tertembak pasukan oposisi dan menjadi akhir dari masa jabatan dan hidupnya. 

10. Enver Hoxha

Gjirokastër, Albania pada 16 Oktober 1908 lahirlah seorang pria bernama Enver Hoxha yang kelak akan menjadi pemimpin Albania. Hoxha naik ke kursi jabatan presiden pada akhir Perang Dunia II dan berakhir 40 tahun kemudian atau pada tahun 1980. Putra dari seorang pedagang kain muslim ini merupakan presiden komunis pertama di Albania. 

Sebelum itu Hoxha adalah seorang sekretaris di konsulat jenderal Albania di Brussel. Dalam mendirikan partai komunisnya ia dibantu oleh partai komunis dari Yugoslavia. Setelah mendirikan partai yang disebut partai buruh ini ia diangkat menjadi Perdana Menteri untuk periode 1944 – 1954. 

11. Kaisar Hirohito

Kaisar Hirohito adalah seorang pemimpin Jepang dengan periode paling panjang bahkan di dunia. Ia menduduki tahta selama 60 tahun terhitung sejak 1926 hingga 1986. Kaisar lahir pada 29 April 1901 dan wafat pada 7 Januari 1989 akibat kanker usus 12 jari. 

Kaisar Hirohito resmi menjadi Putra Mahkota pada usianya yang ke 15 tahun dan naik tahta beberapa tahun kemudian. Dirinya menjadi kaisar Jepang pertama yang berplesiran ke luar negeri. Selain memecahkan rekor sebagai kaisar terlama, Hirohito merupakan tokoh penting dalam Perang Dunia II. 

Di tangan Hirohito Jepang mengalami kekalahan dan ketidakstabilan semasa Perang Dunia II. Namun setelah itu ia berhasil mengembalikan kestabilan Jepang. 

fbWhatsappTwitterLinkedIn