Daftar isi
Selama ini mungkin banyak orang berpikir bahwa opini dan argumentasi adalah sama, yakni merupakan suatu pendapat. Bahkan dalam beberapa tulisan keduanya memiliki makna yang sama. Akan tetapi jika diteliti lebih lanjut, nyatanya antara opini dan argumentasi memiliki perbedaan.
Dilihat Dari Segi Pengertian
Jika dilihat dari arti atau pengertian:
- Opini
Opini merupakan suatu pendapat, pandangan, tanggapan, ataupun hasil pemikiran dalam menjelaskan suatu hal, namun bersifat tidak objektif serta belum pasti kebenarannya.
Pengertian lain dari opini yakni pikiran atau pendapat seseorang yang belum diakui kebenarannya, dengan kata lain opini bersifat subjektif dan bisa saja setiap orang memiliki pendapat yang berbeda-beda.
- Argumen
Sedangkan untuk argumen adalah bentuk suatu pembenaran ataupun penolakan dari suatu gagasan, tanggapan, gagasan, atau pendapat orang lain dengan memberikan suatu alasan yang bersifat objektif dan juga rasional. Saat mengajukan argumen, umumnya harus disertai dengan penjelasan, bukti, alasan, dan ulasan yang disertai analogi.
Jika dijelaskan secara singkat bahwa, opini merupakan hal yang belum tentu kebenarannya, sedangkan argumen mengandung unsur penjelas untuk mendukung suatu pernyataan.
Dilihat Dari Segi Ciri-Ciri
Adapun perbedaan antara opini dan argumentasi dapat dilihat dari ciri-cirinya, antara lain:
Ciri-Ciri Opini:
- Bersifat Subjektif
Opini berisi tentang pemahaman dan juga penilaian seseorang terhadap suatu kejadian di mana pendapat tersebut muncul berdasarkan pada pengetahuan, pengalaman, keinginan atau harapan. Setiap orang ada kemungkinan mempunyai pendapat yang berbeda-beda dalam menanggapi peristiwa yang sama.
- Menjelaskan Hal Tertentu
Opini berisi menjelaskan tentang suatu peristiwa atau objek dengan memperhatikan gejala, kemudian memberikan prediksi dan saran terhadap hal tersebut.
- Kebenarannya Masih Diragukan
Opini tersebut berisi sesuatu yang belum dapat dipastikan kebenarannya sehingga perlu adanya pengujian untuk membuktikannya.
Ciri-Ciri Argumentasi:
- Bersifat Objektif
Argumentasi disampaikan berdasarkan pada ide, gagasan, pandangan atau pendapat seseorang dengan mengandalkan data-data valid, fakta yang faktual, hasil penelitian untuk memperkuat argumen yang diutarakan.
- Menjelaskan Masalah Dengan Logis
Argumentasi dibuat dengan merumuskan suatu permasalahan secara logis, analisis, dan kritis. Sehingga penjelasannya dapat dibuktikan secara ilmiah dan bukan suatu yang fiksi.
- Terdapat Penutup
Argumentasi memiliki kata penutup atau kesimpulan di bagian akhir. Kesimpulan dibahas secara universal atau menyeluruh mengenai suatu permasalahan dan solusi dalam menyelesaikan permasalahan tersebut.
- Kebenarannya Tidak Perlu Diragukan
Argumentasi berisi data-data yang valid, resmi, objektif, dan fakta dalam bentuk grafik atau gambar.
Dilihat Dari Tujuan
Perbedaan antara opini dan argumentasi dapat dilihat dari tujuannya. Berikut perbedaannya:
Tujuan Opini:
- Opini bertujuan untuk mengajak para pembaca atau pendengar berpikir secara kritis mengenai suatu topik atau peristiwa yang sedang hangat diperbincangkan. Topik ini dapat berupa permasalahan politik, ekonomi, dan juga sosial.
- Sebagai penulis, opini dapat menjadi sudut pandangnya dalam membahas suatu permasalahan. Sehingga para pendengar atau pembaca mengetahui pendapat penulis berdasarkan sudut pandangnya.
Tujuan Argumentasi:
- Secara umum tujuan dari argumentasi yakni mengemukakan pendapat kepada orang lain. Bahkan dalam mengemukakan pendapatnya dapat mendukung atau menentang pendapat yang berasal dari orang lain.
- Argumentasi bertujuan untuk mempengaruhi orang lain sehingga gagasan atau pendapatnya dapat diterima. Akan tetapi, penyampaian pendapat dapat dilakukan semata-mata untuk menyampaikan sudut pandang saja.
- Argumentasi bertujuan mencari solusi atas suatu permasalahan. Dalam hal ini permasalahan yang dikemukakan akan membutuhkan pendapat dan saran dari berbagai pihak yang terlibat.
- Mendiskusikan suatu permasalahan tanpa harus mencapai titik tertentu. Artinya jika ada suatu permasalahan tidak harus mencapai titik penyelesaian. Sebab perbedaan pendapat sama-sama kuat.
Contoh Opini Dan Argumentasi
Contoh Opini Singkat
Menurut saya, kesejahteraan para buruh belum tercukupi seharusnya pemerintah segera bertindak untuk mengatasi masalah tersebut.
Contoh Argumentasi Singkat
Abad 17 Masehi, seorang ekonom berkebangsaan Jerman, Karl Max, untuk pertama kalinya melakukan pengamatan terhadap buruh-buruh yang berada di Eropa tepatnya ketika fenomena revolusi industri sedang terjadi di benua tersebut.
Karl mengkritik bahwa upah yang diperoleh oleh para buruh sangat tidak sesuai dengan tenaga yang telah mereka keluarkan. Hal ini disebabkan adanya eksploitasi dari kaum Borjuis terhadap Proletar.
Kaum Borjuis ini dikenal sebagai kaum pemilik modal yang akan meminta kaum proletar untuk bekerja dengan mereka, tentu dengan upah yang minimal. Tingkat dependensi untuk kaum proletar yang membutuhkan uang membuat mereka tidak mempunyai pilihan selain bekerja keras dengan upah minimum.
Bahkan kondisi perburuhan yang terjadi di Eropa pada abad 17 Masehi masih dapat kita saksikan di Indonesia. Yang disayangkan dalam hal ini, kendati pemerintah mengetahui bahwa telah terjadi eksploitasi besar-besaran yang dilakukan oleh para pemilik modal tersebut.
Akan tetapi tidak ada tindakan lebih untuk mensejahterakan para buruh lokal, sebab pemerintah tidak mempunyai wewenang untuk mengontrol perusahaan asing tersebut. Indonesia masih berpatokan pada ideologi transisi menuju kapitalis sehingga kontrol pemerintah terhadap perusahaan asing juga sangat sulit.
Sebagai alternatif yang ditawarkan yakni dengan menekan pertumbuhan perusahaan asing yang ada di dalam negeri, mengeluarkan undang-undang mengenai pembedaan upah buruh pabrik perusahaan asing dengan pabrik lokal, serta mematok pajak yang berbeda antara perusahaan asing dengan pabrik lokal.
Langkah tersebut dapat menekan tingkat produksi perusahaan asing dan akan meningkatkan tingkat produksi perusahaan lokal yang berpengaruh terhadap laju ekonomi dan juga kesejahteraan para buruh Indonesia.