10 Perusahaan Asuransi Konvensional dan Jenisnya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Saat ini, banyak orang yang mulai menyadari pentingnya asuransi. Pasalnya, asuransi sudah menjadi bagian penting dari dana investasi, darurat, asuransi kesehatan.

Dengan adanya asuransi, mereka berharap risiko-risiko yang tidak terduga yang timbul di kemudian hari dapat ditangani dengan cepat dan tepat. Indonesia sendiri juga memiliki dua jenis asuransi yang banyak dipilih orang yaitu asuransi biasa dan asuransi syariah, yang keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. 

Namun untuk kesempatan kali ini, Anda tidak akan membahas keduanya, melainkan fokus pada liputan klasik. Untuk mempelajari lebih lanjut tentang asuransi, tinjau definisi dan contoh asuransi umum berikut.

Apa Itu Asuransi Konvensional

Sebelum mempelajari definisi asuransi konvensional, ada baiknya Anda mengetahui terlebih dahulu definisi asuransi. Menurut definisi, asuransi adalah perjanjian antara perusahaan (penanggung) dan pemegang polis (tertanggung).

Perjanjian ini kemudian menjadi dasar bagi penerima bonus, dalam hal ini perusahaan, dengan imbalan penggantian atau pengurangan kerugian. Dalam kontrak, pembeli asuransi akan mendapat manfaat dari asuransi atas risiko kerusakan, tanggung jawab perdata kepada pihak ketiga yang mungkin harus ditanggung oleh pihak tertanggung.

Jadi ketika seseorang mengasuransikan sesuatu, baik itu dirinya sendiri, keluarganya, hartanya dan lain-lain, mereka mengajukan atau membagi kerugian itu dengan perusahaan asuransi. Sedangkan untuk asuransi biasa, merupakan produk asuransi yang mengutamakan prinsip perdagangan risiko (risk transfer).

Dengan kata lain, premi yang dibayarkan oleh tertanggung untuk tujuan mengalihkan risiko ekonomi kepada perusahaan asuransi. Dengan kata lain, tertanggung yang membeli atau berpartisipasi sebagai pemegang polis akan ditanggung oleh perusahaan asuransi untuk seluruh risiko ekonomi. Hal ini tentu berbanding terbalik dengan konsep asuransi syariah yang berpihak pada risk sharing.

Perusahaan Asuransi Konvensional

1. Perusahaan Asuransi Allianz

Allianz Indonesia adalah perusahaan asuransi internasional yang memiliki cabang di Indonesia. Tujuan utama Allianz adalah menyediakan layanan asuransi dan manajemen aset. 

Perusahaan ini didirikan pada tahun 1980 di Jerman dan memiliki pengalaman puluhan tahun. Allianz  hadir di Indonesia sejak tahun 1981, namun baru resmi berdiri pada tahun 1989 dengan layanan asuransi umum.

Pada puncaknya pada tahun 2006, Allianz mendirikan PT Asuransi Allianz Life Indonesia, yang mengkhususkan diri dalam menyediakan layanan asuransi jiwa, kesehatan dan pensiun. Jaringan Allianz di Indonesia merupakan salah satu yang terbesar dengan jangkauan hingga 4 kota dan 88 titik layanan.

Dengan jaringan yang begitu luas, Allianz memiliki basis pelanggan yang besar. Sudah di tahun 2020, jumlah nasabah Allianz sudah mencapai 8,3 juta. 

2. Perusahaan Asuransi Prudential

Perusahaan ini didirikan pada tahun 1995 sebagai bagian dari jaringan perusahaan terkenal di Inggris,  Prudential PLC. Karena berada di bawah naungan Prudential PLC, maka PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) tentunya sudah berpengalaman dalam menjalankan bisnisnya di bidang asuransi. 

Produk utama yang dijual Prudential adalah unit bond, namun perusahaan  juga menawarkan produk asuransi syariah yang diluncurkan pada tahun 2007. Di Indonesia, Prudential  melayani sekitar 2,8 juta nasabah pada tahun 2020 dengan total dana yang dikelola lebih dari Rp 70 triliun.

3. Perusahaan Asuransi Keuangan AIA 

Fans Premier League pasti sudah tidak asing lagi dengan AIA. Perusahaan tunggal ini sebenarnya telah menjadi salah satu sponsor klub Liga Inggris Tottenham Hotspur hingga saat ini.

AIA Financial (AIA) adalah salah satu perusahaan asuransi terkemuka di Indonesia. Sebagai perusahaan asuransi ternama di Indonesia, AIA tentunya terdaftar dan diawasi oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan).  Produk asuransi yang ditawarkan AIA cukup lengkap, antara lain asuransi jiwa, asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan dan dana pensiun

4. Perusahaan Asuransi AXA Mandiri

AXA Mandiri adalah perusahaan patungan antara AXA Group dan PT. Bank Mandiri. Nama AXA Mandiri sendiri diambil dari dua perusahaan yang sebelumnya memiliki joint venture.

Meski  tergolong muda, AXA Mandiri Financial Services merupakan salah satu perusahaan asuransi yang patut dipertimbangkan. Selain itu, AXA Mandiri merupakan bagian dari AXA Group yang memiliki  105 juta nasabah di 54 negara  berbeda. 

5. Perusahaan Asuransi Indolife

Asuransi Indolife telah dikenal sejak tahun 1991 dengan produk utamanya adalah asuransi jiwa dan dana pensiun. Di bawah naungan Salim Group, Indolife berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh pelanggannya.

Sedikit informasi, Salim Group adalah perusahaan grup asal Indonesia yang didirikan oleh Sudono Salim. Selain membawahi Indolife, Grup Salim juga membawahi perusahaan besar lainnya, termasuk Indofood.  

6. Perusahaan Aauransi Sequis

PT Asuransi Jiwa Sequis Life adalah salah satu perusahaan asuransi terpercaya di Indonesia yang terdaftar di OJK. Perusahaan yang berdiri 37 tahun lalu ini memiliki rangkaian produk yang cukup lengkap, mulai dari asuransi kesehatan, jiwa hingga karyawan. 

Dalam memasarkan seluruh produknya, Sequis mengandalkan tujuh layanan pelanggan yang tersebar di beberapa kota besar Indonesia, antara lain Bandung, Semarang, Surabaya, dan Medan. Selain itu, Sequis juga memiliki sekitar 70 kantor pemasaran yang tersebar di 28 kota di Indonesia. 

7. Perusahaan Asuransi Jiwa BNI

Perusahaan asuransi yang berdiri sejak tahun 1997 ini merupakan anak perusahaan dari PT. Bank Negara Indonesia (Persero). BNI Life Insurance sendiri (BNI Life) merupakan perusahaan patungan antara PT. Bank Negara Indonesia dengan Sumitomo Life Insurance Company.

BNI Life merupakan salah satu  perusahaan asuransi terkemuka di Indonesia. Membuktikan bahwa di masa-masa sulit di tahun 2015, BNI Life masih bisa menjadi salah satu dari 5 besar perusahaan asuransi jiwa dengan pendapatan premi baru.

8. Perusahaan Asuransi Reliance Indonesia

Dulu, perusahaan asuransi jarang menawarkan perlindungan terhadap kendaraan, terutama mobil. Selain tidak menyadari pentingnya asuransi mobil, produk mereka memiliki banyak keterbatasan.

Melihat peluang tersebut, Asuransi Reliance Indonesia yang berdiri sejak tahun 2002 segera meluncurkan produk asuransi kendaraan bermotor dan berbagai produk asuransi umum lainnya. Selama ini PT. Asuransi Reliance Indonesia  memiliki lebih dari 500.000 nasabah dengan 4 cabang dan 8 kantor perwakilan di seluruh Indonesia.

9. Insurance Co Sinar Mas

Didirikan pada tahun 1985, Asuransi Sinar Mas (ASM) adalah salah satu perusahaan asuransi terkemuka yang memberikan perlindungan kepada klien dari berbagai risiko kerugian.

Selain asuransi kesehatan, ASM juga menawarkan berbagai pilihan produk asuransi kerugian lainnya, seperti perlindungan properti, kendaraan, dan kredit usaha kecil. Dalam memasarkan produknya, ASM didukung oleh 33 kantor cabang dan 71 kantor pemasaran yang tersebar di seluruh Indonesia. 

10. Perusahaan Asuransi FWD

Perusahaan memiliki jaringan operasi di negara-negara termasuk Hong Kong, Makau dan Singapura, didirikan pada tahun 2013 sebagai PT FWD Life Indonesia (FWD Life). 

Dalam menawarkan semua produk asuransinya, FWD Life menggunakan sistem online. Jadi pergilah tanpa kertas dalam bisnis asuransi, yaitu tanpa kertas. PT FWD Life Indonesia sendiri membidik para digital savvy dengan menggunakan teknologi terkini.

Jenis Perusahaan Asuransi di Indonesia

1. Perusahaan Asuransi Jiwa

Sebagaimana didefinisikan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), perusahaan asuransi jiwa adalah perusahaan yang memberikan jasa untuk mengatasi risiko yang berkaitan dengan hidup atau matinya tertanggung.

Perusahaan asuransi jiwa bekerja dengan  mengumpulkan uang dari pelanggan mereka, yang kemudian diinvestasikan dalam pembayaran kewajiban kepada pemegang polis masa depan. Metode penggalangan dana adalah menyediakan produk perlindungan berdasarkan status hidup atau mati.

Selain itu, perusahaan asuransi jiwa akan memberikan jasa manajemen risiko kepada tertanggung atau tanggungan lainnya jika tertanggung meninggal dunia atau masih hidup seperti yang diperjanjikan dalam polis. 

2. Perusahaan Asuransi Umum

Perusahaan asuransi umum adalah perusahaan yang memberikan asuransi terhadap risiko kerugian, kerusakan, biaya yang timbul, kehilangan keuntungan atau tanggung jawab perdata kepada pihak ketiga yang ditanggung atau pembeli asuransi yang timbul sebagai akibat dari suatu kejadian yang tidak terduga.

Singkatnya, perusahaan asuransi melindungi risiko harta benda, aset, dan aktivitas seseorang yang selama hidupnya ada kemungkinan risiko kehilangan atau kecelakaan. 

Contoh produk asuransi umum antara lain asuransi mobil, asuransi properti, asuransi kecelakaan, asuransi perjalanan, asuransi kredit, asuransi kargo, asuransi engineering, asuransi kebakaran, asuransi mikro dan asuransi hewan peliharaan.

3. Perusahaan Asuransi Wajib

Perusahaan asuransi wajib adalah perusahaan asuransi yang pengelolaannya berada di bawah tanggung jawab Negara atau Badan Usaha Milik Negara (BUMN). 

4. Dana Asuransi Sosial

Pemerintah memastikan bahwa fasilitas kesehatan dapat diakses oleh semua orang. Melalui amanat Undang-Undang Sistem Jaminan Sosial, seluruh warga negara Indonesia dijamin kebutuhan kesehatan dan keselamatan kerjanya sepanjang hayat.

Akibatnya, pemerintah Indonesia membentuk Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS sebagai perusahaan asuransi sosial untuk memastikan bahwa semua warganya mendapatkan perlindungan tersebut.

BPJS sendiri menawarkan program jaminan sosial, seperti jaminan kesehatan, santunan pekerja, jaminan hari tua, pensiun, dan jaminan hidup. Partisipasi dalam program ini bersifat wajib bagi karyawan dan iuran dipotong langsung  dari gaji pemberi kerja.

5. Perusahaan Reasuransi

Reasuransi adalah perusahaan yang mengasuransikan risiko yang ditanggung oleh perusahaan asuransi. Reasuransi membantu perusahaan asuransi dalam beberapa cara, seperti:

  • Memperluas kemampuan perusahaan asuransi untuk menerima risiko tertentu
  • Meminimalkan penyebaran risiko yang timbul
  • Dukungan untuk menstabilkan keuntungan perusahaan
  • Meminimalkan cadangan teknis yang diperlukan
  • Mengembangkan kegiatan perusahaan serta meningkatkan prinsip profesionalisme dan daya saing perusahaan

Contoh Jenis Asuransi Konvensional di Indonesia

Asuransi konvensional mencakup beberapa jenis. Berikut jenis-jenisnya yang perlu Anda ketahui:

1. Asuransi Jiwa

Asuransi ini memberikan santunan jika tulang punggung keluarga meninggal dunia. Uang pertanggungan digunakan untuk mengganti biaya hidup keluarga di rumah. Ada berbagai  jenis asuransi jiwa, mulai dari asuransi jiwa murni, unit link, asuransi pendidikan, hingga asuransi kredit.

2. Asuransi Kesehatan

Asuransi kesehatan akan menanggung biaya rawat inap pelanggan. Artinya obyek yang diasuransikan adalah kesehatan nasabah. Biasanya, nasabah harus membayar asuransi kesehatan setahun sekali. Ada dua jenis asuransi kesehatan, berbasis tagihan dan berbasis rumah sakit.

Untuk pertanggungan yang ditagih, biasanya ada batasan per perawatan dan per tahun. Jadi, jika tagihan rumah sakit melebihi norma, pelanggan harus membayar kelebihannya.  Sementara itu, produk asuransi kesehatan program tunai rumah sakit akan memberikan jumlah tertentu setiap harinya bagi nasabah yang dirawat  di rumah sakit. Sistem ini tidak memperhitungkan tagihan rumah sakit.

3. Asuransi Mobil

Dalam asuransi mobil, subjek jaminan adalah kendaraan pelanggan. Jika rusak atau hilang, penggantian uang tunai atau perbaikan bengkel akan ditanggung.

 Ada dua jenis asuransi mobil: asuransi komprehensif dan total loss  (TLO). Asuransi all-risk memberikan perlindungan finansial yang komprehensif, mulai dari risiko kerusakan ringan pada kendaraan, hingga kerusakan besar, hingga kehilangan kendaraan.

Selama ini, asuransi TLO hanya akan menanggung kerusakan berat dan kehilangan kendaraan yang kurang lebih atau lebih dari 75% dari nilai kendaraan sebelum terjadi kerusakan.

Keuntungan dan Kerugian dari Asuransi Konvensional

Tentunya setiap produk asuransi  memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Ini termasuk asuransi konvensional. Berikut kelebihan dan kekurangan yang perlu Anda pertimbangkan.

 Berikut  kelebihan asuransi umum yang bisa Anda pertimbangkan sebelum memilih:

1. Lebih Banyak Dalam Pengelolaan Dana

Keuntungan dari asuransi konvensional adalah memiliki lebih banyak pilihan untuk pengelolaan dana. Dengan demikian, nasabah juga bisa mendapatkan keuntungan yang maksimal. Namun pada prinsipnya, pengelolaan dana tersebut  harus selalu mendapat persetujuan dari pembeli asuransi.

2. Mengedepankan Praktek Jual Beli

Pada prinsipnya, asuransi konvensional lebih menyukai praktik jual beli. Artinya segala risiko kerugian  akan ditanggung sepenuhnya oleh perusahaan asuransi. Baik untuk karyawan, kesehatan, keluarga, jiwa,  harta benda  diasuransikan. 

3. No Claim Asuransi Bonus Tambahan

Hal lain yang akan Anda temukan jika bukan asuransi syariah adalah  bonus tanpa klaim. Premi tanpa klaim ini dapat ditafsirkan sebagai pemberian kompensasi kepada tertanggung yang gagal mengajukan klaim sebelum akhir masa berlaku polis. Kerugian dari perusahaan asuransi tradisional

Selain itu, kerugian dari perusahaan asuransi konvesional adalah sebagai berikut:

1. Sistem Dana Hangus

Kelemahan dari sistem asuransi konvensional adalah hilangnya pendapatan. Ini berarti bahwa ketika Anda tidak mampu membayar premi, manfaat Anda akan berhenti. Jadi premi yang telah Anda bayarkan sebelumnya akan menjadi hak perusahaan asuransi. 

2. Tidak diawasi oleh DPS (Badan Pengawas Syariah)

Kelemahan lainnya adalah kurangnya pemantauan DPS. Artinya bagi Anda yang ingin membeli  asuransi konvensional, produk mereka mungkin tidak dikelola dengan sistem Syariah Islam. Atau dengan kata lain bisa disebut aus.

fbWhatsappTwitterLinkedIn