Revolusi Prancis merupakan masa dalam sejarah Prancis yang berlangsung antara tahun 1789 – 1815.
Kelompok Demokrat dan pendukung republikanisme berusaha menjatuhkan monarki absolut Prancis dan memaksa gereja Katolik Roma menjalani restrukturisasi yang radikal.
Revolusi Prancis merupakan salah satu dari revolusi terbesar di dunia yang mengubah tatanan kehidupan masyarakat.
Tokoh-Tokoh Pemikir Perubahan
- Montesquieu (1659-1755), tokoh yang mengenalkan bentuk kekuasaan negara yang dibagi menjadi 3 (trias politica) yang meliputi kekuasaan legislatif, kekuasaan eksekutif dan kekuasaan yudikatif. Hal tersebut diterangkannya dalam buku “L’Esprit ds Lois” (Jiwanya Undang-undang).
- Voltaire (1694-1778), seorang pujangga yang berani tegas mengkritik pemerintahan raja Louis XIV yang aristokratis. Dia membandingkan pemerintahan di Inggris yang berpalermen dengan di Prancis yang hanya namanya punya parlemen, kemudian membandingkan pemerintahan Frederick II di Jerman yang bertindak demi masyarakat.
- J. J. Rousseau (1712-1775), pemuja rakyat. Menurutnya, manusia adalah bagian dari alam, dan dia lebih memuja rakyat, karena rakyat mempunyai ketulusan. J. J. Rousseau menyiarkan paham kemerdekaan bagi manusia dan persamaan.
Latar Belakang Terjadinya Revolusi Prancis
Revolusi Prancis terjadi karena beberapa faktor, yaitu:
- Pemerintah absolut yang bersifat kaku dalam menghadapi perubahan, adanya ambisi yang berkembang dan dipengaruhi oleh ide pencerahan dari semua kalangan yang merasa disakiti (kaum borjuis, petani, buruh dan individu).
- Muncul aliran rasionalisme dan aufklarung (pencerahan) pada abad ke-18 sebagai akibat dari Renaisans dan humanisme, dengan kritik-kritik yang tajam untuk menghilangkan kesalahan yang ada di Prancis.
- Muncul aliran romantika, adalah paham yang menganggap perasaan dan kepribadian lebih penting daripada rasio. Aliran ini muncul pada tahun 1750 sebagai reaksi dari munculnya aliran Rasionalisme. Romantik menghargai insting sehingga nantinya meluas di kalangan rakyat jelata dan mengharuskan meneruskan perjuangan yang tidak mungkin diselesaikan oleh rasionalisme.
- Pengaruh dari paham-paham perang kemerdekaan di Amerika, yaitu paham tentang hak-hak asasi manusia dan demokrasi. Sehingga mereka berkeinginan merubah pemerintahan yang absolut .
- Pengaruh feodalisme di Eropa dari abad pertengahan, dengan adanya pembagian kekuasaan yang tidak adil menyebabkan muncul golongan yang semena-mena terhadap rakyat. Sehingga rakyat merasakan ketidakadilan yang semakin membebani hak rakyat,
- Monarki absolut yang buruk. Pada masa pemerintahan raja Louis XVI kekuasaan absolut yang bersifat despotis, sehingga orang-orang yang tidak setuju dengan kebijakan kerajaan akan dihukum. Sehingga hidup rakyat menjadi terkekang. Adanya feodalisme, substitutiestelsel dan administrasi negara yang uniform.
- Terjadinya vacuum of power menyebabkan adanya kesempatan bagi musuh untuk menjatuhkan dan menguasai negara tersebut. hal mendorong masyarakat Prancis melakukan revolusi da reformasi.
Berlangsungnya Revolusi Prancis
Pada tanggal 5 Mei 1789 dibuka kembali Etats Generaux (Dewan Permusyawaratan Rakyat)yang disetujui oleh raja. Selanjutnya diadakan sidang yang diikuti oleh tiga golongan. Selama sidang terjadi perselisihan antar golongan I, II dan III mengenai permasalahan pengambilan suara.
Pada tanggal 17 Juni 1789 wakil golongan III memproklamirkan Etats Generaux sebagai Assemblee Nationale (Dewan Nasional) yang meruah sidang golongan menjadi sidang tanpa golongan.
Perubahan tersebut menunjukan masyarakat yang feodalisme menjadi demokratis. Pada 20 Juni 1789 Assemblee Nationale bersumpah bahwa tidak akan bubar sebelum Prancis mempunyai UUD dan mereka menamakan diri sebagai Constituante.
Pada tanggal 14 Juli 1789 merupakan hari terjadinya Revolusi Prancis secara resmi, dengan diserbunya Penjara Bastile, yang merupakan lambang absolutisme monarki.
Alasan penyerangan terhadap Penjara Bastile adalah adanya kabar bahwa raja gagal membubarkan konstituante telah mengumpulkan tentara disekitar Paris untuk menggagalkan revolusi.
Dengan direbutnya penjara dianggap sebagai permulaan dari revolusi dan dijadikan sebagai Hari Nasional Prancis. Bendera Bourbon (raja) diganti dengan bendera nasional (biru, putih, merah) dan tentara dibentuk di bawah pimpinan Lafayette (bangsawan dan perwira militer Prancis).
Pengaruh Revolusi Prancis Terhadap Masyarakat Prancis
Pengaruh yang ditimbulkan adanya revolusi Prancis yaitu:
- Pengaruh dari segi politik diantaranya:
- Undang-Undang sebagai kekuasaan tertinggi
- Muncul ide tentang pengertian republik sebagai suatu bentuk pemerintah dan negara
- Tumbuhnya paham demokrasi
- Tumbuhnya rasa nasionalisme dan patriotisme
- Muncul ide tentang aksi revolusioner untuk mengubah tatanan negara secara cepat
- Pengaruh dalam bidang ekonomi diantaranya:
- Penghapusan gilda (perkumpulan saudagar guna memantau kegiatan usaha)
- Tumbuhnya industri besar
- Petani menjadi pemilik tanah
- Dihapusnya sistem pajak feodal
- Pengaruh dalam bidang sosial sebagai berikut:
- Dihapuskannya sistem feodalisme
- Terbentuknya susunan masyarakat baru yaitu kaum Borjuis
- Pendidikan yang merata
Pengaruh Terhadap Masyarakat Dunia
Pengaruh Revolusi Prancis terhadap masyarakat dunia, khususnya negara-negara Eropa, yaitu:
- Pengaruh dari aspek politik diantaranya:
- Tersebarnya paham liberalisme
- Muncul dan berkembangnya demokrasi di negara-negara dunia
- Tumbuh dan berkembangnya rasa nasionalisme
- Meluasnya ide tentang aksi revolusioner
- Pengaruh dalam aspek ekonomi diantaranya:
- Munculnya industri-industri di Eropa
- Dialihkannya pusat perdagangan dari daerah pantai ke darah pedalaman
- Negara-negara daerah pantai kehilangan pasar.
- Pengaruh dalam aspek sosial diantaranya:
- Penghapusan feodalisme
- Pendidikan dan pengajaran yang merata
- Adanya Kode Napoleon yang menjadi dasar pembuatan hukum-hukum dunia