Sejarah Hari Kanker Sedunia yang Perlu diketahui

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Kanker merupakan salah satu penyakit paling mematikan di dunia. Berdasarkan data  Global Burden of Cancer Study (Globocan) dari World Health Organization (WHO) tercatat kasus kanker di Indonesia mencapai angka 396.914 kasus dengan total kematian sebesar 234.511 kasus pada 2020.

Kanker merupakan penyakit yang disebabkan karena adanya pertumbuhan sel abnormal dan tidak terkendali di dalam tubuh, sehingga memicu kerusakan pada sel normal di bagian tubuh yang lain.

Penyakit kanker sendiri sebenarnya telah ada sejak masa sebelum masehi. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya tulang mumi Mesir yang diduga mengalami kanker. Sementara itu, ada sebuah Papyrus berusia 3000 SM yang berisikan catatan medis mengenai usaha pengangkatan tumor payudara dengan alat yang disebut dengan fire drill.

Nama kanker sendiri pertama kali berasal dari istilah yang digunakan Hippocrates, seorang dokter Yunani kuno (460-370 SM). Hippocrates menyebut tumor dengan istilah karsinoid dan karsinoma, yang diterjemahkan dalam bahasa latin menjadi cancer.

Guna meningkatkan kesadaran akan pentingnya upaya pencegahan kanker, maka ada suatu hari yang dikhususkan sebagai Hari Kanker Sedunia, yakni pada tanggal 4 Februari.

Bagaimanakah awal mulanya penetapan tanggal 4 Februari ini sebagai hari kanker sedunia?. Berikut adalah penjelasannya.

Sejarah Hari Kanker Sedunia

Ditetapkannya tanggal 4 Februari sebagai Hari Kanker sedunia berawal dari diadakannya pertemuan KTT Dunia, yaitu  World Summit Against pada tanggal  4 Februari 2000 lalu. Pertemuan yang dihadiri oleh para pemimpin lembaga pemerintah dan organisasi kanker di seluruh dunia tersebut menghasilkan sebuah piagam yang disebut Piagam Paris Against Cancer. Piagam tersebut berisikan 10 artikel mengenai mengenai peningkatan kualitas hidup pasien kanker, untuk investasi berkelanjutan dalam dan kemajuan penelitian, pencegahan, dan pengobatan kanker.

Dalam acara tersebut, Union for International Cancer Control (UICC) mencetuskan ide untuk peringatan Hari Kanker Sedunia (World Cancer Day) yang diperingati bertepatkan dengan tanggal KTT berlangsung, yaitu setiap 4 Februari.

Awal mula diadakannya KTT dunia tentang kanker adalah karena semakin meningkatnya kesadaran akan penyakit mematikan tersebut. Terlebih di abad ke-21, dimana kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang medis semakin maju dan berkembang. Selain itu, fakta dan data yang menyatakan bahwa kasus kanker di dunia yang terus meningkat secara signifikan.

Menurut laporan dari organisasi kesehatan dunia WHO (World Health Organization), setidaknya ada 10 juta pada 2020 dan meningkat menjadi 14,1 juta pada 2021.WHO bahkan mensinyalir bahwa jika kasus kanker terus tumbuh pada tingkat yang dilaporkan tersebut, maka kemungkinan jumlah kematian di seluruh dunia karena penyakit kanker akan menjadi lebih dari 13,1 juta pada 2030 nanti.

Tingginya angka kasus kanker ini disebabkan karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk mencegah penyakit kanker dan juga kurangnya sumber daya yang memadai untuk pencegahan, deteksi dini dan perawatan lebih lanjut terhadap kasus kanker yang terjadi. Oleh karena itu, melalui peringatan Hari Kanker Sedunia, diharapkan semua pihak dapa meningkatkan kesadaran akan pentingnya pencegahan kanker dengan menerapkan gaya hidup sehat, seperti pola makan sehat dan olahraga secara teratur.

Manfaat Memperingati Hari Kanker Sedunia

Peringatan Hari Kanker Sedunia memiliki banyak manfaat yang bisa kita rasakan bersama. Diantara manfaat tersebut adalah:

  • Peringatan Hari Kanker diharapkan mampu meningkatkan kesadaran semua pihak tentang penyakit kanker serta upaya pencegahan penyakit tersebut.
  • Merupakan gerakan positif untuk memberi dukungan moril bagi para penderita kanker yang tengah berjuang untuk bertahan dan sembuh dari penyakit mematikan ini.
  • Sebagai upaya untuk menyadarkan semua pihak akan pentingnya menjaga kesehatan dan mengubah pola hidup yang lebih baik sebagai upaya untuk menjaga kesehatan tubuh agar terhindar dari berbagai penyakit mematikan, termasuk kanker.

Cara Memperingati Hari Kanker Sedunia

Peringatan Hari Kanker sedunia masih dilaksanakan secara berkala setiap tahun hingga saat ini. Ada banyak cara atau langkah yang ditempuh berbagai pihak untuk memperingati Hari Kanker Sedunia ini. Berikut adalah beberapa diantaranya:

  • Melakukan berbagai gerakan atau tantangan sebagai bentuk dukungan bagi para penderita atau survivor kanker.
    Diantara bentuknya adalah sebagaimana yang pernah terjadi pada tahun 2016 dimana muncul gerakan #NoHairSelfie. Gerakan yang menyebar di media sosial tersebut adalah berupa aksi mencukur rambut kepala dan kemudian berfoto serta menyebarkannya di media sosial. Aksi ini adalah bentuk dukungan dan simbol keberanian bagi pasien kanker yang tengah dalam proses pengobatan.
    Aksi lainnya yang pernah dilakkan adalah berupa challenge atau tantangan yang dikenal dengan nama Tantangan 21 Hari atau 21 Days to Impact Challenge. Tantangan ini berupa membagikan komitmen ‘I Am And I Will’  yaitu menjanjikan tindakan berani untuk mengurangi dampak kanker.
  • Bagi para survivor, mereka yang telah melalui dan penderita masih dalam pengobatan kanker, bisa turut memperingati Hari Kanker Sedunia ini dengan cara membagikan kisah mereka dalam berjuang melawan kanker. Kisah tersebut tentunya akan menginspirasi orang lain, memberikan suntikan semangat bagi sesama penderita dan juga menjadi peringatan bagi mereka yang sehat.
  • Membuat poster, flyer, videografis, infografis, dan selainnya yang membahas mengenai kanker dan upaya pencegahannya.
  • Ikut melakukan penggalangan dana dan memberi donasi bagi penelitian tentang kanker atau donasi bagi para penderita kanker yang membutuhkannya.
    Donasi atau penggalangan dana tersebut kemudian bisa diserahkan melalui organisasi atau yayasan yang terpercaya, misalnya Yayasan Kanker Indonesia (YKI)
  • Membuat acara seminar, workshop, atau diskusi ilmiah lainnya yang mengankat tema seputar kanker.
fbWhatsappTwitterLinkedIn