Daftar isi
Sosiologi merupakan salah satu ilmu yang berada di rumpun ilmu-ilmu sosial. Istilah sosiologi ini berasal dari dua kata yakni socious dan logos. Socius memiliki arti manusia dan logos yang berarti ilmu. Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang kehidupan manusia. Oleh karena itu, yang menjadi objek kajian dari sosiologi adalah kehidupan manusia.
Sosiologi untuk pertama kalinya dikenalkan pada tahun 1839 oleh Auguste Comte yang merupakan ahli filsafat dari Prancis. Hal inilah yang kemudian membuat Auguste Comte dijuluki dengan nama Bapak Sosiologi Dunia. Mulanya, sosiologi lahir dikarenakan adanya revolusi industri yang terjadi di Prancis. Adanya revolusi Prancis menyebabkan terjadinya eksploitasi pada tenaga kerja serta urbanisasi yang terjadi di masyarakat.
Akibat adanya gejolak sosial tersebut, Auguste Comte mengadakan penelitian sosial. Penelitian sosial tersebut kemudian dinamakan dengan sosiologi. Sosiologi memiliki banyak cabang ilmu karena mempelajari kehidupan masyarakat itu begitu luas sehingga melahirkan banyak cabang ilmu. Salah satunya adalah sosiologi pertanian.
Pengertian Sosiologi Pertanian Secara Umum
sosiologi pertanian merupakan cabang ilmu sosiologi mempelajari hubungannya dengan manusia dan kegiatan pertaniannya. Sosiologi pertanian berfokus pada kegiatan sosial dan juga penelitian. Kegiatan sosiologi pertanian mencakup masyarakat dari kelompok sampai dengan interaksi.
Sementara itu, pertanian berfokus pada pemanfaatan keanekaragaman hayati sehingga dapat memenuhi kebetuhan hidup manusia itu sendiri. Contohnya seperti kebutuhan akan pangan. Sosiologi pertanian ini biasanya digunakan untuk mempengaruhi pengambilan kebijakan di pemerintah dalam bidang pertanian. Diharapkan dengan mengadakan kajian sosial ini kebijakan yang dibuat tepat sasaran sehingga tujuan yang ingin digapai tercapai.
Pengertian Sosiologi Pertanian Menurut Para Ahli
Terdapat sejumlah ahli yang memberikan pemahaman mengenai pengertian sosiologi pertanian. Berikut ini pengertian sosiologi pertanian menurut ahli.
- Raharjo
Mendefinisikan sosiologi pertanian sebagai sebuah pokok bahasan tentang penduduk di pedesaan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya melalui sektor pertanian.
- Rachbini, D.J
Mengartikan sosiologi pertanian sebagai sebuah ilmu yang menjelaskan mengenai keaktifan masyarakat dalam pembangunan pertanian lewat sebuah bantuan dan kerja sama yang ada di dalam masyarakat. Tingkat partisipasi masyarakat dianggap baik jika seluruh kebijakan pada pembangunan pertanian dapat melibatkan semua aturan dan unsur yang ada dalam masyarakat.
- Planck
Mendefinisikan sosiologi pertanian adalah cabang ilmu sosiologi yang mempelajari sikap dan aktivitas penduduk tani dalam meningkatkan produksi pertanian. Sosiologi pertanian berbeda dengan sosiologi pedesaan karena tidak semua masyarakat yang tinggal di desa itu petani. Namun, secara umum petani itu tinggal di desa.
- Ohrella
Memberikan pengertian sosiologi pertanian sebagai usaha untuk meningkatkan keberdayaan kelompok tani yang dilakukan lewat semua kegiatan sosial, interaksi sosial dan kerja sama dengan pejabat pemerintah dalam membuat kesepakatan kebijakan-kebijakan yang dapat menguntungkan keduanya.
Manfaat Sosiologi Pertanian
Sosiologi pertanian memiliki banyak manfaat baik untuk kelompok masyarakat pertanian, pemerintah maupun bidang akademisi. Berikut ini sejumlah manfaat yang didapatkan dari sosiologi pertanian.
- Mengetahui Prinsip dan Aturan yang Berlaku
Salah satu manfaat dari sosiologi pertanian adalah mengetahui aturan dan prinsip yang berlaku di masyarakat pertanian. Sosiologi pertanian adalah cabang ilmu sosiologi yang mempelajari kehidupan masyarakat pertanian.
Setiap masyarakat pertanian tentunya memiliki prinsip dan aturan yang tersendiri. Biasanya aturan dan prinsip tersebut dibuat berdasarkan adat atau kebiasaan masyarakat di daerah tersebut. Hal ini dikarenakan kegiatan pertanian biasanya masih lekat dengan berbagai tradisi atau adat yang berkembang di suatu daerah.
Oleh karena itu, setiap daerah memiliki prinsip dan aturan yang berbeda. Misalnya terdapat masyarakat pertanian yang mengadakan acara sebagai bentuk syukur atas hasil pertanian di setiap tahunnya. Dengan mengetahui prinsip dan aturan yang berlaku, pemerintah dapat membuat kebijakan yang sesuai.
- Memahami Struktur Masyarakat Pertanian
Di dalam masyarakat tentunya sudah pasti ada struktur sosial. Struktur sosial adalah tatanan sosial yang akan membentuk kelompok-kelompok masyarakat. Pada umumnya, struktur sosial masyarakat pertanian adalah tinggal di sebuah pedesaan mulai dari masih kecil.
Perkembangan watak seorang petani dipengaruhi oleh latar belakang keluarga dan lingkungan sosial petani itu sendiri. Lingkungan sosial petani merupakan kenampakan alam dan masyarakat pertanian. Kenampakan alam yakni berupa sawah dan ladang menjadi sumber mata pencaharian. Lingkungan sosial ini membentuk seorang petani menjadi sosok yang tangguh karena setiap hari berhadapan langsung dengan matahari.
- Memahami Struktur Desa dan Perkembangan Sosial
Dengan mempelajari sosiologi pertanian, dapat merasakan manfaat yakni memahami struktur desan serta perkembangan sosial masyarakat pertanian. Informasi ini sangat dibutuhkan oleh para pemangku kebijakan.
Para petani biasanya akan tinggal di desa dengan kehidupan yang sederhana di tengah-tengah hamparan persawahan dan perkebunan. Setiap desa memiliki struktur desa agar pemerintahan dapat berjalan dengan baik.
Desa sendiri adalah pemerintahan di bawah kecamatan dan dipimpin oleh seorang kepala desa. Untuk membantu kinerja kepala desa dibutuhkan staff desa. Susunan staff desa ini kemudian dinamakan dengan struktur desa. Dari struktur desa ini dapat diketahui bagaimana perkembangan sosial di desa tersebut. Biasanya tercantum perkembangan desa dari masa ke masa di kantor desa.
- Mengenal Perilaku Kelompok Masyarakat Pertanian
Manfaat selanjutnya dari sosiologi pertanian adalah mengenal perilaku kelompok masyarakat pertanian. Perilaku masyarakat merupakan kegiatan atau aktivitas yang biasa dilakukan oleh masyarakat tersebut. Biasanya perilaku ini dibentuk sejak kecil dan dipengaruhi oleh lingkungan.
Tidak hanya itu, perilaku ini juga dipengaruhi oleh pendidikan dan agama. Dengan sosiologi pertanian, dapat terlihat bagaimana perilaku kelompok pertanian di suatu wilayah. Misalnya perilaku kelompok tani ketika bercocok tanam, melakukan pembibitan hingga kegiatan panen. Biasanya perilaku petani ini berbeda-beda.
Ada kelompok tani yang menggunakan alat-alat tradisional untuk melakukan seluruh aktivitas tani. Namun, ada pula kelompok tani yang sudah menggunakan alat-alat modern agar hasil yang didapatkan lebih banyak dan bervariasi. Semua itu bagaimana faktor-faktor yang mempengaruhi petani membentuk perilakunya.
Peranan Sosiologi Pertanian
Selain memiliki sejumlah manfaat, sosiologi pertanian juga memiliki banyak perananannya dalam berbagai bidang terutama pemerintah, sosial dan ekonomi. Sosiologi pertanian begitu penting bagi pemerintah sebagai alat untuk mempresentasikan kebijakan. Berikut ini sejumlah peranan sosiologi pertanian.
- Mempengaruhi Pengambilan Kebijakan
Sosiologi pertanian memiliki peranan dalam sektor pemerintahan yakni untuk mempengaruhi pengambilan kebijakan atau keputusan pemerintah. Dengan adanya sosiologi pertanian, dapat diketahui sejumlah data yang mendukung pembuatan kebijakan seperti perilaku masyarakat, struktur sosial, aturan hingga prinsip yang berkembang di masyarakat pertanian.
Selain itu, lewat kajian sosiologi pertanian, dapat diketahui permasalahan dan hal apa saja yang dibutuhkan oleh kelompok pertanian di suatu daerah. Dengan mengetahui permasalahannya, pemerintah akan mencari jalan keluarnya.
Potensi pertanian di suatu daerah memiliki perbedaan dan harus diatasi dengan berbagai pendekatan yang relevan. Dengan begitu, kebijakan yang akan dibuat akan tepat sasaran sehingga kesejahteraan petani dapat tercapai.
- Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Petani
Sosiologi pertanian dapat menjadi solusi atas permasalahan yang selama ini terjadi yakni masalah kesejahteraan petani. Sebagai negara agraris, sudah seharusnya kesejahteraan petani diperhatikan. Namun, pada kenyataannya masih banyak petani yang hidup di bawah garis kemiskinan.
Padahal sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang diandalkan bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dengan adanya data-data yang didapatkan dari hasil kajian sosiologi pertanian, pemerintah akan mengambil kebijakan yang tepat.
Kebijakan yang sesuai dengan lapangan dapat menyelesaikan sejumlah permasalahan petani. Dengan begitu, pemerintah dapat meningkatkan kesejahteraan petani. Kesejahteraan petani selama ini hanya dapat diselesaikan jika permasalahan petani selama ini terselesaikan.
- Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi di Sektor Pertanian
Indonesia dikenal sebagai negara agraris yang artinya sebagai besar penduduk Indonesia memiliki mata pencaharian sebagai petani. Selain itu, Indonesia juga dianugerahkan lahan pertanian yang luas dan juga subur.
Setiap daerah memiliki potensi pertanian yang berbeda tergantung dengan kualitas tanah daerah tersebut. Dengan banyaknya keragaman potensi pertanian Indonesia dapat menjadi peluang untuk mendapatkan pendapatan yang tinggi di sektor ini.
Pada tahun 2021, sektor pertanian memberikan sumbangan pada Produk domestik bruto sebanyak 13,28%. Di mana sektor pertanian terbesar disumbangkan oleh tanaman pangan yakni sebesar 1,56%. Tanaman pangan ini diidentikkan dengan kegiatan pertanian menanam padi.
Jumlah produk domestik bruto ini memang mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya karena terkendala Covid 19. Namun, sektor pertanian merupakan salah satu sektor potensial yang mendorong pertumbuhan nasional.
Sayangnya, saat ini banyak lahan-lahan yang mulai beralih fungsi menjadi beberapa bangunan seperti gedung-gedung kantor dan perumahan. Alih fungsi lahan pertanian menyebabkan turunnya pendapatan di sektor ini.
Padahal, jika dikelola dengan baik sektor pertanian ini bisa memberikan sumbangan yang lebih besar dibandingkan tahun sebelumnya. Oleh karena itu, keberadaan sosiologi pertanian sangat penting untuk mengatasi permasalahan ini.