6 Peran Sosiologi dalam Agribisnis

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Ilmu sosiologi memelajari berbagai aspek kehidupan masyarakat dan tidak sekadar berkutat pada hal-hal berkaitan dengan sosial. Sosiologi sendiri pun memiliki peran penting dalam berkembang dan majunya agribisnis atau usaha pertanian.

Agribisnis (bisnis agrikultur) memiliki fungsi penting dalam kelangsungan hidup manusia, baik menyalurkan atau mengadakan sarana produksi, membudidayakan, mengolah dan mengelola, memasarkan, hingga mendistribusikan produk.

Sosiologi dan pertanian pun tak dapat dipisahkan, sebab keduanya saling berkesinambungan. Sosiologi pertanian melibatkan interaksi dan proses sosial antara manusia/masyarakat dengan usaha dan lingkungan pertanian melalui observasi, pengamatan, hingga penelitian yang memengaruhi bidang agrikultur.

Menurut beberapa ahli, sosiologi pertanian memiliki definisi-definisi sebagai berikut.

  • Menurut Ohrella, sosiologi pertanian merujuk pada keseluruhan hubungan sosial dalam masyarakat yang membawa usaha tani semakin meningkat dan menguntungkan bagi masyarakat maupun pemerintah. Adanya kerja sama antar masyarakat dan interaksi sosial dengan pemerintah membuat pemberdayaan petani lebih baik.
  • Menurut Rachbini, D. J, sosiologi pertanian merupakan sebuah ilmu tentang keterlibatan masyarakat yang saling bekerja sama untuk memperoleh hasil lebih baik dalam perkembangan usaha tani.
  • Menurut Raharjo, sosiologi pertanian mengarah kepada pembahasan mengenai proses pemenuhan kebutuhan pertanian oleh orang-orang yang masih tinggal di desa, tak terkecuali soal bagaimana hasil tani dapat semakin meningkat.
  • Menurut Planck, sosiologi pertanian merupakan ilmu yang memelajari keseluruhan proses aktivitas masyarakat tani namun ilmu ini tidak sama dengan sosiologi pedesaan. Jika sosiologi pedesaan berfokus pada kehidupan masyarakat pedesaan di mana belum tentu semua warganya bertani, maka sosiologi pertanian lebih kepada pembahasan mengenai masyarakat yang bertani saja; bukan sekadar kegiatannya, melainkan juga perilaku masyarakat tani.

Agribisnis tidak dapat berjalan dan berkembang sebagaimana mestinya tanpa peran sosiologi; berikut peran sosiologi dalam agribisnis yang dimaksud.

1. Membangun Sarana Prasarana

Sektor pertanian dan agribisnis mengalami perkembangan secara signifikan berkat adanya peran masyarakat dan pemerintah untuk ketersediaan sarana prasarana yang dibutuhkan industri ini. Masyarakat yang partisipasinya berhasil dalam pembangunan sektor pertanian dapat membawa pengaruh lebih baik untuk agribisnis sekaligus masyarakat tani.

2. Mengatur Pola Bertani

Pola bertani memiliki hubungan dengan bagaimana cara masyarakat tani melakukan proses pertanian. Pemerintah turut andil dalam pengambilan keputusan dan pembuatan kebijaksanaan terkait pola tani terbaik untuk petani. Tata cara bertani akan berpengaruh pada agribisnis, entah itu menggunakan cara tradisional atau modern.

3. Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Tani

Peran interaksi dan kerja sama masyarakat dan pemerintah untuk keberlangsungan agribisnis sangat besar. Melalui peran sosiologi ini, para petani dapat disejahterakan melalui peningkatan nilai tukar hasil tani sekaligus usaha pengolahan serta kualitas produk pertanian. Masyarakat tani menjadi jauh lebih sejahtera pula karena angka nilai impor komoditas pertanian menurun sedangkan nilai ekspornya meningkat.

4. Meningkatkan Layanan pada Masyarakat Tani

Agribisnis dapat semakin berkembang lebih maju karena peran, kerja sama dan interaksi antar masyarakat dan pemerintah, salah satunya melalui ketersediaan teknologi dan penyediaan alat tani modern untuk sarana produksi hasil tani maupun penyebarannya. Layanan perkreditan juga menjadi salah satu layanan pada petani yang diunggulkan beserta pengembangan jangkauan pusat pasar agribisnis agar lebih luas.

5. Meningkatkan Kesempatan Kerja

Agribisnis yang semakin meningkat dengan jangkauan lebih luas juga otomatis membuat kesempatan kerja bertambah. Agribisnis akan semakin maju dan berkembang ketika memiliki lebih banyak lagi pekerja, sedangkan di pedesaan angka pengangguran akan berkurang.

6. Meningkatkan Stok Pangan

Agribisnis yang semakin baik juga memengaruhi stok sumber pangan yang semakin melimpah. Ketersediaan sumber pangan yang selalu cukup menurunkan pula risiko rawan pangan pada masyarakat. Selain itu, sumber pangan yang ketahanannya baik menjadi salah satu alasan untuk terjadinya penurunan aktivitas impor pangan.

Bisnis dalam bidang pertanian dengan pengelolaan yang benar maka keuntungan tidak hanya besar bagi pemerintah, tapi juga bagi masyarakat tani sendiri.

fbWhatsappTwitterLinkedIn