Sosiologi

Stratifikasi Sosial: Pengertian, Fungsi dan Contohnya

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Hampir di setiap tempat ditemukan fenomena stratifikasi sosial di dalam kelompok masyarakat. Stratifikasi sosial akan membentuk hierarki atau rangking pada individu maupun kelompok. Lalu apa sebenarnya stratifikasi sosial tersebut? Berikut penjelasannya.

Pengertian Stratifikasi Sosial

Kata stratifikasi sosial berasal dari bahasa latin yakni “stratum” yang mempunyai arti tingkatan dan “socius” yang berarti masyarakat atau teman. Sehingga stratifikasi sosial dapat diartikan secara umum yakni tingkatan sosial yang ada di dalam masyarakat.

Dalam pengertian lain stratifikasi sosial yakni perbedaan masyarakat atau penduduk yang berada dalam kelas-kelas secara bertingkat atau hierarkis. Dengan kata lain, adanya perbedaan dari kedudukan dapat memicu munculnya stratifikasi sosial yang disebut juga sebagai pelapisan sosial.

Stratifikasi sosial mempunyai nama lain yakni hierarki sosial, di mana sebagian orang berada di posisi atas dan lainnya berada bawah. Studi sosiologi menjelaskan bahwa stratifikasi sosial berkonotasi dengan ketimpangan, kesenjangan sosial, dan ketidakmerataan distribusi sumber daya yang ada.

Menurut Para Ahli

  • Menurut Pitirim A. Sorokin

Stratifikasi sosial adalah pembedaan penduduk atau masyarakat di berbagai kelas secara bertingkat hierarkis. Dalam kasus ini terdapat beberapa lapisan berbeda di masyarakat yang dikenal sebagai strata sosial. Terlebih statifikasi sosial merupakan ciri tetap dalam setiap kelompok sosial yang teratur.

  • Menurut Max Weber

Stratifikasi sosial merupakan pengelompokan individu-individu yang masuk ke dalam sebuah sistem sosial tertentu di lapisan-lapisan hierarkis berdasarkan kekuasaan, privilege serta prestise.

  • Menurut P.J Bouman

Stratifikasi sosial yakni penggolongan manusia yang ditandai dengan suatu cara hidup di dalam kesadaran terhadap beberapa hal istimewa tertentu, dan akan menuntut rasa gengsi kemasyarakatan.

  • Menurut Soerjono Soekanto

Stratifikasi sosial adalah pembedaan posisi atau kedudukan kelompok maupun seseorang pada tingkatan yang berbeda-beda secara vertikal.

Fungsi Stratifikasi Sosial

Stratifikasi sosial memiliki fungsi tertentu. Dan berikut adalah fungsi dari stratifikasi sosial:

  1. Menjadi sebuah alat untuk pendistribusian hak dan kewajiban seperti kedudukan, jabatan, penghasilan seseorang dan lain sebagainya.
  2. Mempersatukannya dengan pola pada bagian-bagian yang terdapat pada sebuah struktur sosial, guna mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
  3. Sebagai penempatan individu atau seseorang pada strata tertentu pada struktur sosial.
  4. Penentu tingkatan apakah mudah atau tidak sebuah status serta kedudukan di dalam struktur sosial.
  5. Bentuk upaya memecahkan berbagai macam permasalahan yang terdapat di lingkungan masyarakat.
  6. Mendorong masyarakat untuk tetap bergerak sesuai dengan fungsinya.
  7. Sebagai penentu lambang atau simbol status bagi kedudukan, tingkah laku, bentuk rumah ataupun cara berpakaian.
  8. Sebagai alat solidaritas antara individu-individu atau kelompok yang menduduki sistem sosial sama di dalam masyarakat.

Faktor Penyebab Stratifikasi Sosial

Adapun faktor penyebab stratifikasi sosial yakni dapat berupa:

  1. Uang
    Misalnya pembagian uang kepada anggota organisasi berbeda-beda, hal ini berdasarkan pada jabatan dari setiap masing-masing individu.
  2. Kehormatan
    Misalnya orang yang dihormati dalam sebuah lingkungan masyarakat biasanya akan menempati posisi tertinggi dalam kehidupan bermasyarakat.
  3. Kekuasaan
    Misalnya terdapat keluarga dari kepala suku atau pejabat tertentu pasti akan dihormati oleh banyak pihak.
  4. Ilmu
    Misalnya orang yang mempunyai ilmu lebih umumnya akan lebih dihormati jika dibandingkan dengan orang yang tidak berilmu. Contoh lain, orang yang memiliki pengalaman lebih banyak akan diikuti nasehatnya dibandingkan dengan orang yang tidak berpengalaman sama sekali.
  5. Keturunan
    Misalnya keturunan dari suatu kerajaan akan selalu dianggap sebagai darah biru atau bangsawan oleh masyarakat umum.
  6. Barang Bernilai Ekonomis
    Misalnya orang dengan kepemilikan tanah yang luas dianggap sebagai orang terpandang.

Sifat Stratifikasi Sosial

Stratifikasi sosial jika dilihat berdasarkan sifatnya terbagi menjadi:

  • Stratifikasi Sosial Terbuka

Kelas-kelas sosial tidak tertutup, siapapun dapat masuk ke dalam kelas sosial tertentu yang diinginkan atau bahkan keluar apabila telah mencapai kelas sosial yang lebih tinggi. Bisa saja seseorang dikeluarkan dari kelas apabila tidak sanggup melaksanakan hak-hak dan kewajiban sesuai kelas sosialnya.

  • Stratifikasi Sosial Tertutup

Sistem stratifikasi sosial ini terdapat pembatasan terhadap kemungkinan pindahnya seseorang dari satu lapisan ke lapisan sosial lainnya. Hanya satu cara agar dapat berada di suatu lapisan tertentu yakni melalui kelahiran.

Menurut Soerjono Soekanto, sifat stratifikasi sosial terbagi menjadi 3 sifat, antara lain:

  1. Stratifikasi sosial tertutup, yaitu perpindahan atau mobilitas seseorang untuk dapat melaju dari satu lapisan sosial tertentu ke lapisan sosial lainnya namun dengan batasan.
  2. Stratifikasi sosial terbuka, yaitu memungkinkan semua orang dari berbagai lapisan dapat melakukan mobilitas sosial dengan baik, apakah itu mobilitas sosial naik maupun mobilitas sosial turun.
  3. Stratifikasi sosial campuran, yakni gabungan dari stratifikasi sosial terbuka dan stratifiksai sosial tertutup.

Macam-Macam Stratifikasi Sosial

Stratifikasi sosial berdasarkan pada status sosial yang diperoleh

1. Diperoleh Secara Alami

  • Berdasarkan Perbedaan Usia, pada umumnya anggota masyarakat berusia lebih muda memiliki hak dan kewajiban yang berbeda dengan anggota masyarakat berusia lebih tua.
  • Berdasarkan Senioritas, dalam hal ini menyangkut dengan usia dan jenjang pengalaman terhadap suatu hal. Senioritas sangat terlihat di dunia kerja, misalnya dalam kenaikan pangkat atau golongan.
  • Berdasarkan Jenis Kelamin, perbedaan status berdasarkan jenis kelamin sangat dipengaruhi oleh tradisi dan juga ajaran mengenai harkat dan martabat bagi pria dan wanita di kehidupan sehari-hari.
  • Berdasarkan Keanggotaan Dalam Kelompok Tertentu, stratifikasi ini terjadi pada kelompok etnik dan ras tertentu yang tentunya memiliki perbedaan hak dan kewajiban.
  • Berdasarkan Sistem Kekerabatan, secara umum terdapat sistem kekerabatan perbedaan antara hak dan kewajiban antar anggota.

2. Diperoleh Dengan Serangkaian Usaha

  • Dalam Pendidikan, orang yang mampu menyelesaikan pendidikan formal hingga jenjang lebih tinggi, biasanya mendapatkan hak dan kewajiban yang lebih beragam sehingga status sosial yang didapatkannya lebih beragam.
  • Dalam Pekerjaan, stratifikasi sosial ini terlihat di instansi organisasi yang dikelola lebih modern dan terdapat kedudukan berbeda-beda untuk beberapa jenis pekerjaan.
  • Dalam Bidang Ekonomi, stratifikasi ini sangat terlihat di setiap kelompok masyarakat umum dimanapun. Pembedaan kelas sosial dilihat pada penghasilan dan kekayaan material.

Stratifikasi sosial berdasarkan pada keahlian atau pekerjaan

  1. Elit, suatu kelompok yang sangat berhasil di bidang tertentu. Dikenal secara luas dan sangat dihargai di kelompok masyarakat.
  2. Profesional, suatu kelompok yang mempunyai gelar di dunia pendidikan serta berhasil dalam bidang yang digelutinya.
  3. Semi Profesional, misalnya pegawai kantor, teknisi berpendidikan menengah dan bagi mereka yang mempunyai kemampuan namun tidak berhasil mencapai suatu gelar.
  4. Tenaga Terampil, orang yang memiliki kemampuan mekanik yang sangat baik, seperti buruh pabrik, penjahit, atau tukang pangkas rambut.
  5. Tenaga Semi Terampil, sekelompok individu yang berkerja di pabrik atau perusahaan yang tidak membutuhkan keahlian khusus, seperti pelayan restoran dan cleaning servis.
  6. Tenaga Tidak Terlatih atau Tidak Terdidik, misalnya tukang sapu jalanan, tukang kebun, atau pembantu rumah tangga.

Unsur-Unsur Stratifikasi Sosial

1. Status Sosial

  • Achieved status, suatu kedudukan di masyarakat yang didapat dengan usaha-usaha nyata dan disengaja. Usaha ini mendapatkan kedudukan yang bersifat terbuka bagi semua manusia dalam masyarakat yang dianggap sesuai kemampuan.
  • Ascribed status, status sosial yang didapat melalui kelahiran atau keturunan, bukan melalui suatu rangkaian usaha.
  • Assigned status, kedudukan seseorang mengenai apa yang diberikan artinya suatu kelompok atau golongan masyarakat akan memberikan kedudukan lebih tinggi secara sukarela kepada seseorang yang dianggap berjasa dalam memperjuangkan sesuatu demi kepentingan masyarakat.

2. Peran Sosial

Peran mempunyai aspek yang dinamis dari kedudukan. Jika seseorang melaksanakan hak-hak dan kewajiban berdasarkan kedudukannya, maka dia akan menjalankan suatu peran. Berdasarkan pelaksanaannya, peran sosial dibagi menjadi dua jenis yaitu:

  • Peranan yang diharapkan (expected roles), cara ideal untuk melaksanakan peran berdasarkan penilaian masyarakat. Peran ini diharapkan dilaksanakan secermat-cermatnya dan tidak dapat ditawar, serta harus dilaksanakan sesuai ketentuan.
  • Peranan yang disesuaikan (actual roles), cara tentang bagaimana sebenarnya tersebut dijalankan. Peran ini dilaksanakan lebih luwes dan disesuaikan dengan situasi kondisi tertentu.

Contoh Stratifikasi Sosial

  • Kasta

Sistem kasta di sini sangat berkaitan dengan falsafah dan tradisi Hindu yang berada di India. Sistem kasta ini berkembang di India bermula dari sebuah sistem bernama caturwarna. Sesuai namanya caturwarna terbagi menjadi 4 kasta utama dominan yakni Brahmana, Ksatria, Waisya dan Sudra. Kasta terus dipertahankan sesuai dengan garis keturunan keluarga serta memiliki sistem stratifikasi bersifat tertutup.

Sistem feodalisme terdiri atas tiga lapisan kelompok yang mempunyai hak dan kewajiban jelas. Lapisan tertinggi yakni kaum bangsawan, di bawahnya terdapat pemuka agama atau pendeta, dan di lapisan terendah disebut rakyat jelata.

  • Perbudakan

Perbudakan merupakan salah satu bentuk paling ekstrim dari stratifikasi sosial. Pada perbudakan seseorang dapat memiliki individu lain sebagai properti, sebab karena statusnya sebagai properti tidak jarang terjadi kekerasan dan hal tersebut diperbolehkan. Pemilik budak atau majikan berada di strata atas dan mempunyai hak penuh atas budak. Sedangkan budak tidak mempunyai kebebasan karena status yang dimilikinya.

  • Kelas

Pada sistem kelas adalah stratifikasi sosial yang bersifat terbuka. Setiap individu dapat naik maupun turun kelas tergantung evaluasi dari masyarakat. Karena sifatnya yang terbuka individu dapat menempati lapisan yang tinggi apabila berhasil menaikkan status sosialnya.