Pulau Bali yang terletak di timur Pulau Jawa adalah sebuah provinsi yang sangat dikenal dengan pariwisatanya. Potensi wisata Bali tidak hanya berupa wisata alam, melainkan juga wisata budaya.
Provinsi yang dikenal dengan sebutan Pulau Dewata ini tidak hanya terkenal di kalangan wisatawan lokal. Akan tetapi, nama Pulau Bali juga sudah menjadi salah satu destinasi wisata yang mendunia.
Selain mengembangkan sektor pariwisata, Pulau Bali juga menghasilkan berbagai sumber daya alam lain yang berpotensi untuk mendukung perekonomian daerah. Diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Pertanian dan Perkebunan
Salah satu penunjang perekonomian dan ketahanan pangan Provinsi Bali adalah dari sektor pertanian dan perkebunan. Menurut data pada tahun 2020, setidaknya hampir 14% dari luas Bali, yakni sekitar 79.000 hektar adalah berupa persawahan dan sekitar 220.000 hektar adalah lahan kering yang cocok untuk perkebunan. Area pertanian yang paling luas di Bali berasa di wilayah Tabanan dan Gianyar.
Pengolahan pertanian di Bali dikenal dengan sistem subak. Subak adalah sebuah organisasi kemasyarakatan Bali yang bertugas mengatur sistem irigasi atau pengairan sawah di Bali.
2. Kehutanan
Potensi sumber daya alam lain yang ada di Pulau Bali adalah dari sektor kehutanan. Bali memiliki luasan hutan mencapai 130.000 hektar lebih yang terbagi menjadi beberapa kawasan hutan, yaitu: hutan lindung, hutan konservasi, hutan wisata, taman hutan raya, hutan produksi, hutan produksi terbatas, dan hutan bakau.
Selain menghasilkan produk-produk kehutanan yang bermanfaat bagi dunia industri, keberadaan sumber daya alam hutan juga sangat penting bagi kelestarian alam dan sejumlah fauna yang menghuninya.
3. Pertambangan
Di sektor pertambangan, sumber daya alam yang paling banyak dihasilkan oleh Provinsi Bali adalah gamping sebagai bahan dasar bagi pembuatan semen. Batu gamping di eksplorasi di beberapa wilayah Bali seperti Jimbaran, Nusa Penida, Prapat Aung, Malaye, dan Pecatu Badung.
Selain gamping, Pulau Bali juga menghasilkan aneka bahan galian lain seperti batu gunung, batu kali, batu kapur, koral, marmer, pasir silika, pasir kuarsa, kaolin, dan lain-lain.
4. Perikanan dan Kelautan
Sebagai Provinsi yang berbentuk pulau, Bali tentu memiliki potensi bahari yang sangat potensial mengingat seluruh wilayahnya dikelilingi oleh laut. Dengan luas wilayah laut 9.634 km2 dan panjang garis pantai yang mencapai 470 km, kegiatan perikanan dan pariwisata laut sudah selayaknya dikembangkan dengan maksimal untuk mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.
Hasil perikanan tangkap di Bali didominasi oleh jenis ikan lemuru, tongkol, dan tuna. Sedangkan budidaya kelautannya menghasilkan rumput laut, kerang mutiara, dan ikan kerapu. Adapun untuk perikanan air tawar, beberapa jenis ikan yang mendominasi adalah ikan mas, gurami, lele, nila, dan berbagai jenis ikan hias.