Daftar isi
Ilmu pengetahuan dibagi kedalam berbagai macam cabang ilmu lainnya. Dimana setiap cabang ilmu memiliki ahli di bidangnya masing-masing. Berikut ini adalah tokoh biologi beserta penemuan dan biografinya.
Alexander Oparin adalah ilmuwan biologi dan kimiawan yang lahir pada 2 Maret 1894 di Uglich, Russia. Karyanya yang paling terkenal adalah teori tentang asal usul kehidupan yang diberi nama teori “Sup Purba” disebut juga dengan teori “Sup Primordial”.
Teori tersebut menyatakan asal mula terbentuknya kehidupan yaitu dari perubahan zat-zat kimia yang bercampur seperti i metana, hidrogen, uap air, dan amonia.
Alexander Oparin mulai tertarik dengan dunia biologi sejak ia di bangku sekolah menengah. Ia kemudian memutuskan untuk menekuni fisiologi di Universitas Moskow dan berhasil lulus di tahun 1917. Satu tahun setelahnya ia pindah ke Jenewa untuk bekerja sebagai ahli biokimia Rusia Alexei Bach. Ia mulai mengembangkan teori-teori tentang asal usul kehidupan sejak tahun 1922-1924.
Galen merupakan seorang dokter yang berasal dari Turki yang lahir sekitar tahun 129. Ia merupakan tokoh yang banyak berkontribusi di bidang biologi terutama kedokteran yaitu anatomi tubuh, patologi, fisiologi, dan neurologi. Ternyata Galen kecil bukanlah seseorang yang dididik sebagai dokter melainkan sebagai filsuf dan sastrawan. Galen baru memulai karir kedokterannya pada saat usianya 16 tahun.
Ia mempelajari dunia kedokteran di pusat medis dunia kuno yaitu kota Alexandria, Mesir. Kecintaannya terhadap kampung halamannya mengantar dia kembali pada tahun 157 M. Di sana Galen ditunjuk menjadi kepala dokter bagi pasukan para pendeta tinggi Asia.
Galen kerap melakukan eksperimen dengan hewan tingkat rendah untuk tujuan penelitian dan pengembangan diri. Tak hanya dengan binatang, Galen juga bereksperimen dengan mayat para penjahat maupun korban bencana alam. Hasil dari eksperimennya adalah teori tujuh pasang saraf kranial, teori tentang katup jantung, dan perbedaan struktur antara arteri dan vena.
Antonie van Leeuwenhoek merupakan seorang tokoh bidang biologi yang dikenal sebagai bapak mikrobiologi dunia. Ia lahir di Belanda pada 24 Oktober 1632 dan wafat 30 Agustus 1723. Leeuwenhoek tidak menempuh pendidikan di Universitas melainkan hanya pendidikan dasar saja. Masa mudanya ia habiskan untuk bekerja di toko kain tirai.
Di toko tersebut ia sering menggunakan kaca pembesar untuk menghitung benang dan mengecek kualitasnya. Dari sanalah ia bereksperimen untuk membuat lensa yang mampu memperbesar hingga 275 kali ukuran asli. Lensa tersebut yang akhirnya digunakan sebagai mikroskop sekaligus mengantar Leeuwenhoek menemukan bakteri.
Penemuan tersebut adalah penemuan bakteri pertama kali sepanjang sejarah. Ia bahkan dapat mendeskripsikan bakteri tersebut dan meneliti benda-benda lainnya seperti sperma dan sel telur.
Karya-karya dari Antonie van Leeuwenhoek antara lain Arcana naturœ detecta,” 1695 dan kumpulan surat-surat laporan penelitiannya yang dikirim ke Royal Society of London.
Gregor Mendel memiliki nama asli Johann Mendel. Ia merupakan seorang ahli biologi sekaligus biarawan asal Heinzendorf, Moravia yang saat ini dikenal sebagai Republik Ceko. Ia masuk ke dalam daftar 100 ilmuwan paling berpengaruh sepanjang sejarah.
Kecerdasan Mendel sudah terlihat sejak ia masih kanak-kanak. Oleh sebab itu orang tuanya mengirim Mendel ke Universitas Olmutz meski keluarganya hanyalah seorang petani biasa.
Namun setelah lulus ia memilih untuk mengabdi kepada Tuhannya yaitu menjadi biarawan sekaligus menjadi guru di sana. Sejak saat itulah Johann mengubah namanya menjadi Gregor Mendel. Di Abbey sana ia merawat kebun dan memelihara lebah. Ia menanam kacang di kebunnya dan mencatat semua perkembangan tanamannya. Hal tersebut dilakukannya untuk kepentingan eksperimen hibridisasi pada tanaman kacang tersebut.
Mendel bereksperimen menyilangkan dua varietas tanaman yang karakteristiknya sangat berbeda. Penelitiannya itu berlangsung selama delapan tahun. Hasilnya adalah bahwa setiap makhluk hidup mempunyai faktor yang menyebabkan ciri-ciri induk diwariskan kepada keturunannya. Faktor inilah yang disebut dengan gen. Sebab itu lah Gregor Mendel mendapat julukan sebagai “bapak genetik”.
Robert Hooke merupakan seorang ahli kimia, filsuf, matematikawan, serta arsitek yang berhasil menemukan sel pertama kali. Penemuannya tersebut sangat berpengaruh terhadap monumental khususnya bidang biologi. Robert Hooke lahir di Freshwater, Britania Raya pada 28 Juli 1635.
Hooke pada masa kecilnya menghabiskan waktu untuk belajar seni bersama dengan ayahnya. Pada saat remaja ia menempuh pendidikannya di sekolah Westminster untuk belajar musik klasik dan matematika. Kemudian ia melanjutkan pendidikannya ke Universitas Oxford dan di sana ia ditunjuk sebagai asisten kimiawan Robert Boyle.
Pada tahun 1635-1703 ia melakukan penelitian dengan sebongkah gabus dan mikroskopnya yang telah dimodifikasi sedemikian rupa. Dalam penelitian tersebut Hooke menemukan ruang-ruang kosong yang disekat dengan dinding tebal. Raung tersebut diberi nama sel yang merupakan bagian terkecil dari suatu benda.
Charles Scott Sherrington merupakan ilmuwan asal London, Inggris yang lahir pada 27 November 1857. Bidangnya adalah fisiolog saraf, histolog, bakteriolog , dan ahli patologi. Ia mempelajari ilmu kedokteran di Universitas Cambridge kemudian melanjutkannya di Berlin.
Pada tahun 1876 ia melakukan penelitian dalam bidang kedokteran hewan di Brown Institution, Universitas London. Objek yang digunakan Sherrington dalam penelitiannya adalah kucing, anjing, monyet, dan kera. Dari penelitian tersebut ia menemukan teori gerak reflek yang menyatakan bahwa proses eksitasi dan inhibisi dapat dipandang sebagai kutub yang saling berlawanan.
Atas penemuan-penemuannya, Sherrington mendapat berbagai penghargaan dan gelar doktor honoris dari 22 universitas terkemuka.
Francis Crick merupakan ilmuwan yang berhasil menemukan struktur DNA. Ia adalah seorang ahli biofisika asal Inggris yang lahir pada 8 Juni pada tahun 1916 di Northampton. Ketertarikan Crick dalam dunia sains didapatkannya dari kedua orang tuanya yang merupakan dokter. Crick kemudian menjalani pendidikannya di Grammar School and Mill Hill School dan berhasil mendapatkan gelar di usianya yang ke 21.
Penelitiannya dimulai pada tahun 1939 namun sayangnya harus terhenti karena meletusnya perang dunia II. Setelah perang dunia berakhir yaitu pada tahun 1947, Crick melanjutkan pendidikannya Universitas Cambridge. Di sana ia belajar tentang ilmu biologi dan melakukan penelitian bersama dengan James Dewey Watson.
Penelitian yang dilakukan pada tahun 1950 tersebut berhasil menemukan bentuk struktur DNA. Mereka berdua kemudian diberi penghargaan nobel dalam bidang kedokteran pada tahun 1962.