10 Upaya Mengatasi Disintegrasi Sosial

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Agar tercipta keamanan dan kenyamanan yang diinginkan oleh semua pihak, maka diperlukan adanya integrasi sosial. Integrasi sosial secara harfiah dapat diartikan sebagai kesatuan masyarakat. Integrasi sosial ini sangat diperlukan terutama bagi masyarakat Indonesia yang majemuk.

Tanpa adanya integrasi sosial, negara akan berada dalam kekacauan karena banyaknya konflik yang terjadi. Konflik tersebut dapat mengarah ke disintegrasi yang mana akan membuat suatu bangsa menjadi terpecah belah.

Disintegrasi sosial sendiri dapat dimaknai sebagai perpecahan yang terjadi dalam masyarakat. Jika tidak ditangani dengan tepat bukan tidak mungkin Indonesia akan kehilangan negara kekuasaannya seperti yang terjadi pada Timor Timur.

Pengertian Disintegrasi Sosial

Menurut Mohammad Ali Al Humaidy (2020), disintegrasi sosial merupakan suatu proses dalam interaksi masyarakat majemuk yang mana satu atau beberapa kelompok berupaya mengunggulkan identitasnya sendiri dan melakukan diskriminasi kepada pihak lain karena dianggap tidak melakukan nilai yang dianggapnya benar.

Menurut Soerjono Soekanto (2012), disintegrasi sosial dapat diartikan sebagai berpudarnya norma dan nilai yang ada di masyarakat karena berbagai perubahan yang terjadi di lembaga kemasyarakatan.

Sedangkan menurut KBBI, disintegrasi merupakan keadaan tidak bersatu padu, terpecah belah, hilangnya keutuhan atau persatuan, dan perpecahan.

Sehingga, dapat disimpulkan bahwa disintegrasi sosial merupakan keadaan dimana masyarakat mengalami perpecahan dan kehilangan persatuan dan kebersamaan sehingga memunculkan adanya pertikaian dan saling menghancurkan.

Upaya Mengatasi Disintegrasi

Untuk mencari jalan keluar atas adanya perbedaan agar tidak mengarah ke disintegrasi, diperlukan adanya suatu forum untuk membicarakan solusi terbaik yang dapat diambil. Selain itu, upaya negosiasi juga dapat dilakukan untuk mencari jalan tengah yang disetujui oleh kedua belah pihak yang berseteru.

  • Mengesampingkan Kepentingan Pribadi dan Kelompok

Untuk mengatasi disintegrasi sosial yang telah terjadi, mengesampingkan kepentingan baik pribadi maupun kelompok juga diperlukan agar tercipta solusi yang menguntungkan bagi banyak pihak.

Diharapkan tiap pribadi atau kelompok yang berseteru untuk lebih memikirkan kepentingan orang banyak daripada kepentingan masing-masing.

  • Sadar Akan Kemajemukan

Indonesia adalah negara yang terdiri dari beribu-ribu pulau, suku bangsa, adat, dan bahasa. Maka, sebagai anggota masyarakat Indonesia sudah sepatutnya kita menghargai perbedaan yang ada. Perbedaan tersebutlah yang seharusnya menjadi pemersatu kita, bukan pemecah belah.

Primordialisme menurut KBBI merupakan pandangan yang memegang teguh hal-hal yang dibawa sejak kecil, baik tradisi, adat istiadat, kepercayaan, maupun segala sesuatu yang ada di dalam lingkungan pertama.

Untuk mengatasi disintegrasi yang terjadi, ada baiknya jika masing-masing individu menghilangkan sikap ini agar tercapai kesepakatan yang mutlak dan solusi yang menguntungkan kedua pihak.

Sikap toleransi merupakan salah satu sikap yang harus ada dalam diri setiap individu terutama bila ia menempati suatu tempat yang sarat akan perbedaan. Sikap tokeransi ini merupakan perilaku saling menghargai dan saling menghormati antarsesama.

Sikap ini sangat diperlukan agar suatu konflik dapat dengan cepat diselesaikan karena kedua pihak yang bertikai saling menghargai lawannya. Dengan begitu, disintegrasi dapat terelakkan.

  • Perumusan Kebijakan dan Regulasi yang Konkret

Pemerintah sebagai wakil rakyat harus dapat merumuskan kebijakan dan regulasi yang jelas, tepat, dan tegas dalam penegakannya agar tercipta keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Dengan adanya kebijakan dan regulasi yang tegas, maka diharapkan pula disintegrasi sosial dalam masyarakat dapat dicari solusinya.

  • Membangun dan Menghidupkan Komitmen untuk Bersatu

Selain pemerintah, masyarakat juga memiliki peranan yang penting dalam menjaga keutuhan bangsa dan negara. Kewajiban tersebut jelas dinyatakan pada Pasal 27 ayat 3 UUD 1945 yang berbunyi “Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara”. Oleh karena itu, sudah sewajibnya tiap-tiap individu harus mempunyai rasa persatuan, kesatuan, dan nasionalisme.

  • Menciptakan Kondisi dan Membiasakan Diri untuk Menerima Konsensus

Konsensus menurut KBBI merupakan kesepakatan kata atau permufakatan bersama yang dicapai melalui kebulatan suara. Sebagai seorang individu maupun bagian dari suatu kelompok, rasa lapang dada menerima konsesnsus wajib dimiliki agar disintegrasi dapat dihindari.

  • Membangun Kelembagaan yang Berakarkan Nilai dan Norma

Pembentukan suatu lembaga haruslah didasari oleh nilai-nilai Pancasila agar tujuan yang hendak dicapai berpihak pada kepentingan orang banyak. Selain itu, perlu pula mempertimbangakan norma sosial tempat lembaga tersebut dibentuk agar tidak terjadi pertentangan dengan masyarakat sekitar.

Gerakan separatisme merupakan suatu gerakan yang bertujuan untuk memisahkan diri dari NKRI. Pemerintah sebagai pelindung masyarakat perlu menindak tegas gerakan separatisme yang muncul agar keamanan masyarakat tetap terjamin dan upaya disintegrasi dapat dicegah.

Selain itu, dengan adanya perlawanan tersebut dapat membuktikan bahwa Indonesia adalah negara yang satu.

fbWhatsappTwitterLinkedIn