Daftar isi
Penghargaan Nobel atau dalam bahasa internasional disebut sebagai Nobel Prize adalah sebuah bentuk penghormatan atau penghargaan yang diberikan kepada orang-orang yang memberikan kontribusinya dalam berbagai bidang. Penghargaan tersebut hingga saat ini terbagi ke dalam lima kategori yakni fisiologi dan kedokteran, perdamaian, kimia, fisika, dan sastra.
Penghargaan Nobel diawali oleh keinginan ahli kimia dan penemu asal Swedia yang bernama Alfred Nobel untuk memberikan penghormatan kepada ilmuwan. Penghargaan ini membutuhkan waktu 6 tahun untuk akhirnya benar-benar bisa dilaksanakan pertama kali yaitu pada tahun 1901.
Penghargaan dilakukan satu tahun satu kali pada tanggal 10 Desember ini telah memberikan total 609 kali kepada 975 individu dan 25 organisasi. Di antara para pemenang Nobel tersebut ada 58 diantaranya adalah seorang wanita. Siapa saja kah mereka? Berikut ini daftar wanita pemenang Penghargaan Nobel beserta biografi singkatnya.
Marie Curie adalah kimiawan dan juga fisikawan yang lahir Polandia pada 7 November 1867 dan wafat di Perancis pada 4 Juli 1934. Istri dari ilmuwan Pierre Curie ini merupakan perempuan pertama yang berhasil memenangkan Penghargaan Nobel di tahun 1903.
Pemilik nama lengkap Marie Skłodowska Curie ini mendapatkan Nobel kembali satu windu kemudian. Kedua Nobel tersebut didapatkan untuk dua kategori yang berbeda yakni Fisika dan Kimia.
Marie Curie menjadi satu-satunya wanita yang mendapatkan dua Penghargaan Nobel dalam dua bidang yang berbeda. Hal seperti ini belum terulang kembali hingga saat ini. Kontribusi yang diberikannya tentu bukan lah suatu hal yang remeh karena ia merupakan penemu dari dua unsur radiasi yakni polonium dan radium serta isolasi radium murni.
Bertha Sophia Felicita Baronin von Suttner atau dikenal hanya dengan nama Bertha von Suttner adalah perempuan pertama di dunia yang mendapatkan Penghargaan Nobel Perdamaian. Wanita kedua pemenang Nobel setelah Marie Curie ini mendapatkan penghargaan ini pada tahun 1905 atas jasa-jasanya dalam melawan peperangan. Suttner lahir pada 9 Juni 1843 di Prague, Austria dan wafat tanggal 21 Juli 1914 di Vienna, Austria-Hungary.
Suttner merupakan seorang pengajar di Georgia namun dirinya aktif dalam bidang jurnalisme. Bidang tersebut semakin ia tekuni setelah kembali ke Austria khususnya untuk mengangkat masalah-masalah perdamaian dan peperangan.
Salah satu karyanya yang paling legendaris adalah novel berjudul “ Die Waffen nieder! (Lay Down Your Arms!)” tahun 1896. Gerakan perdamaian lainnya adalah dengan mendirikan sekaligus menjadi ketua bagi organisasi German Peace Society yang berdiri pada tahun 1897.
Selma Lagerlöf merupakan wanita ketiga pemenang Nobel Prize dan juga sebagai wanita pertama yang meraih Nobel untuk kategori sastra. Pemilik nama lengkap Selma Ottilia Lovisa Lagerlöf ini meraih Nobel pada tahun 1909 karena tulisan-tulisannya yang memiliki karakteristik yang kuat dan unik yaitu mengenai persepsi spiritual dengan imajinasi-imajinasinya yang hidup.
Lagerlöf lahir tanggal 20 November 1858 dan wafat pada 16 Maret 1940 di Varmland, Swedia. Ia sudah aktif menulis puisi sejak a masih kanak-kanak namun tidak pernah ia terbitkan. Lagerlof baru menerbitkan buku pertamanya ketika memasuki usia 33 tahun melalui novel berjudul “Gösta Berling’s Saga”.
Lahir di Praha, Ceko pada 15 Januari 1896 dan wafat pada 26 Oktober 1957 di Glendale, Missouri, Amerika Serikat, Gerty Cori adalah seorang dokter wanita yang pertama kali memenangkan Nobel Prize kategori fisiologi dan kedokteran.
Cori diberi penghargaan ini pada tahun 1947 karena berhasil menemukan teori jalannya konversi katalitik glikogen. Sama seperti Marie dan Pierre Curie, Gerty Cori juga melakukan penelitian dan membagi penghargaan Nobel bersama dengan suaminya yakni ahli fisiologi Bernardo Houssay.
Selain menjadi wanita pertama peraih Nobel fisiologi dan kedokteran, Cori juga menjadi wanita pertama dari Amerika Serikat yang mendapatkan Nobel Sains. Penghargaan lainnya adalah Penghargaan Midwest (1946), Penghargaan Squibb dalam Endokrinologi (1947), Medali Garvan-Olin (1948), Penghargaan St. Louis (1948), Penghargaan Penelitian Gula (1950), dan Penghargaan Borden (1951).
Mother Teresa atau Bunda Teresa adalah sosok yang sangat legendaris terutama dalam bidang hak asasi kemanusiaan. Ia adalah seorang biarawati yang lahir di Skopje tanggal 26 Agustus 1910 dan wafat di Kolkata, India pada 5 September 1997. Nama aslinya adalah Anjezë Gonxhe Bojaxhiu merupakan sosok Santa yang menghabiskan hidupnya untuk membantu kaum miskin dan HIV/AIDS serta TBC.
Amalnya tersebut ia lakukan di seluruh penjuru dunia yang meliputi Ethiopia untuk membantu oran-orang kelaparan, membantu korban bencana nuklir Chernobryl, Armenia untuk membantu korban gempa bumi dan terakhir mengabdi di India sampai akhir hayatnya. Selain itu ia juga merupakan seorang misionari bahkan mendirikan kongregasi Missionaries of Charity yang saat ini sudah tersebar di berbagai penjuru dunia.
Irène Joliot-Curie merupakan anak dari pasangan yang juga merupakan peraih Nobel yakni Marie dan Pierre Curie. Anak gadis yang dilahirkan pada tanggal Paris, 12 September 1897 ini tumbuh menjadi seorang ahli kimia, ahli fisika dan juga seorang politikus. Pada tahun 1935 ia memenangkan Nobel untuk kategori kimia setelah berhasil menemukan teori sintesis elemen radioaktif baru.
Prestasi lainnya dari Joliot adalah menjadi salah satu komisaris dari Komisi Energi Alternatif dan Energi Atom (CEA). Ia juga merupakan salah satu wanita pertama yang mendapatkan kursi jabatan di pemerintahan Perancis.
Aung San Suu Kyi merupakan seorang politikus, diplomat sekaligus penulis asal Myanmar dan merupakan wanita pertama dari Asia Tenggara yang memenangkan Nobel. Suu Kyi mendapatkan penghargaan tersebut pada tahun 1991 untuk kategori perdamaian. Ia layak mendapatkan penghargaan tersebut karena aktif dalam mengkampanyekan anti kekerasan, demokrasi dan HAM.
Dari penghargaan ini Aung San Suu Kyi mendapatkan hadiah berupa uang sebesar 1,3 juta USD. Uang tersebut ia gunakan untuk membangun fasilitas kesehatan dan pendidikan yang dipersembahkan kepada warga Myanmar.
Linda Brown Buck atau dikenal juga sebagai Linda B Buck merupakan seorang ilmuwan biologi asal Amerika Serikat. Ia mendapatkan anugerah Penghargaan Nobel Fisiologi dan Kedokteran pada tahun 2004 atas penemuan reseptor bau pengorganisasian sistem penciuman. Ia melakukan penelitian tersebut bersama dengan ilmuwan Amerika lainnya yaitu Richard Axel.
Dunia biologi menarik perhatian Buck ketika ia sedang menempuh pendidikannya di jurusan imunologi Universitas Texas. Ia kerap mendapatkan penghormatan dari penghargaan lainnya seperti Penghargaan Internasional Yayasan Gairdner (2003), Penghargaan Lewis S. Rosenstiel (1997), Penghargaan R.H. Wright dan The Unilever Science Award (1996), serta Penghargaan Takasago (1992).
Nobel kategori Ekonomi baru dimenangkan oleh seorang wanita setelah lebih dari satu abad diadakan. Wanita tersebut adalah Elinor Ostrom yang merupakan seorang ahli ekonomi politik dari Amerika Serikat.
Pada tahun 2009, Ostrom yang lahir pada 12 Juni 2012, Bloomington, Indiana ini mendapatkan Nobel Ekonomi atas “analisis tata kelola ekonomi, terutama milik bersama. Penghargaan tersebut ia dapatkan bersama dengan pakar ekonomi lainnya yaitu Oliver E. Williamson.
Hasil penelitian lain dari Elinor Ostrom yang tak kalah penting adalah analisis terhadap perilaku manusia dalam menghadapi sumber daya alam terbatas serta poli sentrisitas fungsi polisi.
Pakistan memiliki seorang aktivis HAM yang sudah berkecimpung sejak usia remaja. Ia adalah Malala Yousafzai yang lahir pada 12 Juli 1997. Malala mendapatkan penghargaan Nobel Perdamaian pada tahun 2014 lalu yakni ketika usianya masih 17 tahun. Dengan begitu Malala menjadi orang paling muda di dunia yang mendapatkan Penghargaan Nobel.
Malala memperjuangkan hak setiap anak-anak untuk mendapatkan pendidikan. Dalam mencapai tujuannya ini, Malala melakukannya bersama dengan aktivis sosial dari India yaitu Kailash Satyarthi. Saat ini ia baru saja menyelesaikan pendidikannya di Universitas Oxford dan telah menikah.