Aksiologi: Pengertian, Aspek, Fungsi dan Contoh

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Filsafat merupakan pengetahuan untuk mendapatkan kebenaran dengan melalui berbagai proses penyelidikan serta pemikiran kritis terhadap segala sesuatu yang menjadi objek permasalahan. Filsafat terdiri atas tiga cabang yaitu ontologi, pistemologi dan aksiologi.

Pengertian Aksiologi

Secara etimologis istilah aksiologi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata yaitu axios berarti nilai atau sesuatu yang berharga dan logos berarti ilmu, akal, atau teori. Jadi aksiologi adalah ilmu tentang nilai atau teori tentang nilai.

Ilmu aksiologi ini penting bagi manusia karena dapat membantu manusia menentukan dan memberikan penilaian tentang bermanfaat atau tidaknya suatu ilmu pengetahuan.

Secara umum aksiologi adalah cabang filsafat yang mempelajari tentang kegunaan pengetahuan, tujuan ilmu pengetahuan dan bagaimana manusia menggunakan ilmu tersebut. Selain itu manfaat aksiologi ialah sebagai berikut :

  • Membimbing manusia untuk dapat melakukan suatu tindakan yang lebih baik.
  • Membantu manusia untuk memberi penilaian dengan cermat.
  • Membantu manusia membedakan mana yang baik dan mana yang buruk serta mana yang perlu dilakukan dan mana yang harus dihindari.
  • Membantu manusia dalam memperoleh nilai-nilai yang terkandung dari sebuah ilmu pengetahuan.

Pengertian Aksiologi Menurut Para Ahli

Aksiologi dapat diartikan berbeda-beda namun tetap memiliki makna yang sama. Berikut adalah pengertian aksiologi menurut para ahli :

1. Suriasumantri (1990)

Menurut Sumantri aksiologi adalah teori nilai yang berhubungan dengan kegunaan serta pengetahuan yang diperoleh.

2. Kastoff (1992)

Menurut Kastoff aksiologi adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki suatu hakikat nilai yang dapat ditinjau dari sudut kefilsafatan.

3. Sutanto (2011)

Menurut Sutanto aksiologi adalah ilmu pengetahuan yang mencari tahu tentang nilai, yang umumnya dapat ditinjau dari sudut pandang kefilsafatan.

4. Adib (2015)

Menurut Adib aksiologi adalah cabang filsafat yang mempermasalahkan penilaian atau yang berkaitan dengan nilai guna sehingga ketika dikaitkan dengan Pendidikan matematika maka cabang aksiologi dalam pendidikan matematika adalah mempertanyakan tentang apa manfaat ataupun kegunaan dari ilmu pendidikan matematika yang dipelajari dan ditinjau dari sudut filsafat.

5. Harold H.Titus, et al.

Menurut Harold H.Titus, et al aksiologi dapat diartikan dalam beberapa pengertian seperti sebagai berikut :

  • Aksiologi adalah analisis nilai-nilai.
  • Aksiologi adalah studi yang menyangkut tentang teori umum mengenai nilai atau suatu studi yang menyangkut segala hal yang bernilai.
  • Aksiologi adalah studi filosofis tentang hakikat-hakikat nilai.

6. Jujun S. Suriasumantri

Menurut Jujun S. Suriasumantri aksiologi adalah ilmu yang membahas tentang kegunaan pengetahuan yang diperoleh sehingga segala nilai yang berkaitan dengan manfaat pengetahuan dapat dikaji dalam cabang ilmu filsafat.

7. Wibisino

Menurut Wibisino aksiologi adalah nilai-nilai yang digunakan sebagai tolak ukur kebenaran, etika, dan moral sebagai dasar normatif penelitian, penggalian, serta penerapan ilmu.

8. Jalaluddin

Menurut Jalaluddin aksiologi adalah ilmu pengetahuan yang menguji serta mengintegrasikan nilai ke dalam kehidupan manusia dan menjaganya di dalam kepribadian peserta didik.

9. Sarwan

Menurut Sarwan aksiologi adalah studi tentang hakikat tertinggi, realitas dan arti dari nilai-nilai seperti nilai keindahan, nilai kebaikan dan nilai kebenaran.

10. Langerveld

Menurut Langerveld aksiologi adalah ilmu yang terdiri dari dua hal utama yakni sebagai berikut :

  • Etika adalah bagian dari filsafat yang menjelaskan tentang masalah kebaikan (kesusilaan).
  • Estetika adalah bagian dari filsafat yang menjelaskan tentang masalah keindahan.

Aspek Aksiologi

Berdasarkan pengertian aksiologi diatas maka dapat dipahami bahwa aspek eksiologi dari filsafat menjelaskan tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan moral dan nilai yang berlaku di kehidupan bermasyarakat. Aksiologi terdiri dari dua aspek yaitu :  

1. Etika

Etika adalah aspek eksiologi yang membahas tentang masalah-masalah moral, perilaku, norma, adat istiadat yang beralku di komunitas tertentu.

Secara etimologi etika berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata ethikos berarti susila, keadaban, kelakuan atau perbuatan baik dan ethos berarti watak, kebiasaan dan sifat. Etika dapat diklasifikasikan menjadi tiga yaitu :

  • Etika Deskriptif

Etika deskriptif adalah etika yang menjelaskan tentang kesadaran serta pengalaman moral secara deskriptif dan menggambarkan tingkah laku moral seperti tindakan yang diperbolehkan atau tidak diperbolehkan.

Etika deskriptif bersifat netral dan hanya mempelajari moralitas yang terdapat pada individu atau sub kultur tertentu sehingga etika deskriptif ini tidak dapat memberikan penilaian apapun. Contoh etika deskriptif adalah penggambaran tentang ada mengayau kepala di suku primitif.

  • Etika Normatif

Etika normatif adalah etika yang menjelaskan tentang petunjuk dalam mengambil keputusan yang menyangkut baik atau buruknya suatu keputusan.

Dasar etika normatif ialah pendirian atas norma sehingga etika normatif akan mempermasalahkan norma yang diterima seseorang atau masyarakat secara lebih kritis dengan mempertimbangkan apakah norma itu benar atau salah. Etika normatif dibagi menjadi dua bagian yaitu :

  • Etika Umum, adalah etika yang mengarah pada permasalahan umum seperti mempertanyakan hubungan antara tanggung jawab dengan kebebasan.  
  • Etika Khusus, adalah etika yang mengarah pada penerapan prinsip-prinsip etika umum ke dalam perilaku khusus manusia.
  • Metaetika

Metaetika adalah etika yang  menjelaskan tentang etika yang mencari istilah-istilah normatif yang dapat diungkapkan melalui pernyataan etis yang membenarkan atau menyalahkan suatu tindakan. Metaetika ini akan menganalisis logika perbuatan kemudian dikaitkan dengan baik atau buruk tindakan tersebut.

2. Estetika

Estetika adalah aspek eksiologi yang membahas keindahan, seni, rasa, selera, kreasi dan apresiasi terhadap suatu keindahan. Istilah estetika berasal dari Yunani aesthesis berarti pemahaman intelektual atau pengamatan spiritual.  

Tetapi secara ilmiah estetika diartikan sebagai ilmu tentang nilai-nilai yang dihasilkan dari emosi-emosi sensorik yang dinamakan dengan nilai sentimentalitas atau selera. Estetika dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu :

  • Estetika deskriptif, menjelaskan tentang gambaran fenomena-fenomena keindahan.
  • Estetika normatif, menjelaskan serta mencari hakikat, dasar, dan ukuran keindahan. Misalnya mempertanyakan tentang keindahan itu sesuatu yang dapat dinilai dengan objektif ( keindahan terletak dalam karya seni) atau subjektif ( keindahan terletak dalam mata manusia sendiri )

Fungsi Aksiologi

Aksiologi merupakan ilmu filsafat yang memiliki kegunaan suatu ilmu pengetahuan. Aksiologi memiliki fungsi yang dapat dibedakan menjadi dua fungsi yaitu :

1. Kegunaan Teoritis

Fungsi kegunaan teoritis adalah aksiologi memiliki fungsi yang sifatnya berupa teori yang berkaitan dengan segala materi pembelajaran di dunia Pendidikan.

Fungsi ini digunakan untuk membangun sumber daya manusia yang memiliki etika serta estetika dalam menilai suatu hal dan untuk memperoleh lebih banyak pengetahuan bermanfaat bagi kehidupan.

Secara teori ilmu akan memberi anda pemahaman dasar mengenai penilaian mendalam dan mencoba memahami dulu dengan akal serta logika. Apabila anda telah menguasai aksiologi secara teori maka kemungkinan anda akan dengan mudah mempraktekkan etika dan estetika dalam menilai berbagai hal.

Dalam dunia pendidikan teori ilmu pengetahuan dapat berupa seperti buku, ensiklopedia dan lain sebagainya sehingga para siswa dapat menambah pengetahuan dengan membaca teori terlebih dahulu dan kemudian dapat diterapkan secara praktis.

2. Kegunaan Praktis

Fungsi kegunaan praktis adalah penerapan dari pemahaman nilai-nilai dalam kehidupan. Jika anda memperoleh ilmu pengetahuan maka tugas pertama setelah memperoleh ilmu tersebut adalah mempraktekannya atau menerapkannya dalam kehidupan.

Pemahaman anda tentang eksiologi dapat membantu anda menciptakan keteraturan serta adat istiadat yang baik sehingga anda dapat diterima oleh semua masyarakat di suatu wilayah bahkan dimanapun anda berada karena nilai-nilai yang dibahas di aksiologi akan membantu anda dalam membedakan mana hal baik dan mana hal buruk.

Dalam dunia pendidikan ilmu yang diperoleh selama belajar di sekolah akan dapat diterapkan setelah lulus dari sekolah maupun perguruan tinggi. Selain itu, praktek ilmu pengetahuan itu seperti menggunakan ilmu yang dikuasai untuk memulai karir di sebuah perusahaan.

Contoh Aksiologi

Setelah mempelajari mengenai fungsi aksiologi maka untuk dapat lebih mudah memahami aksiologi anda perlu mengetahui contoh aksiologi tersebut. Berikut adalah contoh aksiologi dan penjelasannya :

1. Penggunaan Ilmu Tentang Membuat Kursi

Ketika seseorang memiliki ilmu serta keterampilan untuk membuat kursi maka saat kursi selesai dibuat oleh pengrajin anda akan langsung tahu kegunaan kursi itu untuk apa saja. Contohnya kursi itu bisa digunakan untuk beristirahat, duduk, menaruh barang, nyaman dipakai kerja, dan sebagainya.

2. Norma Hukum

Setiap negara tentu memiliki norma hukum yang berlaku dan bersifat tertulis seperti di peraturan undang-undang yang digunakan sebagai landasan. Melalui norma hukum masyarakat dapat mengetahui tindakan apa saja yang salah dan melanggar hukum serta mengetahui nilai-nilai keadilan.

Contohnya menaati rambu lalu lintas karena jika melanggar rambu lintas dapat dikenakan sanksi tilang berupa denda, membayar pajak secara tepat waktu karena jika tidak membayar pajak tepat waktu anda akan dikenakan denda, dan tidak berbuat kriminal karena jika melakukannya akan diberi sanksi penjara atau denda.

3. Sopan dan Tidak Sopan

Aksiologi juga membahas tentang etika yang mengarah ke sopan santun. Seseorang yang beretika baik akan dihormati oleh siapa saja dan mereka akan bertindak sopan santun kepada siapapun yang ditemuinya.

Contoh sopan santun adalah ketika anak kecil berjalan di depan orang tua maka anak kecil akan tersenyum, menyapa dan sedikit membungkukan badan sebagai wujud rasa hormat kepada orang tua, menerima sesuatu barang atau apapun dengan menggunakan tangan kanan, dan tidak menyela perkataan.

4. Menentukan Keputusan

Setiap orang tentu pernah dihadapkan pada pilihan sulit dalam hidupnya sehingga penting bagi anda untuk mengetahui ilmu aksiologi. Aksiologi merupakan ilmu yang mempelajari manfaat atau nilai yang membantu anda menentukan sebuah keputusan dengan mudah.

Contohnya ketika anda ingin menentukan keputusan membeli rumah dengan menerapkan ilmu aksiologi maka anda akan dapat mengetahui rumah mana yang dapat kita tempati, rumah yang nyaman dan rumah yang sesuai dengan keinginan anda.

5. Penerapan Aksiologi dalam Pendidikan

Aksiologi dapat diterapkan dalam pendidikan karena pendidikan berkaitan erat dengan ilmu pengetahuan. Berikut contoh penerapan aksiologi dalam pendidikan adalah sebagai berikut :

  • Ketika guru mengajari siswa yang memiliki sifat keras kepala dalam belajar maka guru akan tetap mengajari siswa keras kepala tersebut dengan sikap lemah lembut.
  • Adanya mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan yang akan mengajarkan tentang bagaimana bersikap yang baik ke orang lain.
  • Siswa mengetahui kegunaan setiap mata pelajaran yang diajarkan oleh guru di sekolah.
fbWhatsappTwitterLinkedIn