Apa itu Bahan Kimia Berbahaya
Bahan kimia berbahaya merupakan jenis bahan kimia yang dapat menimbulkan ancaman bagi lingkungan dan dapat berdampak buruk bagi kesehatan manusia apabila tidak digunakan dengan hati-hati atau tidak tepat.
Maka dari itu, jenis bahan kimia yang berbahaya menjadi penting untuk dipahami karena dapat membahayakan kesehatan individu maupun masyarakat, lingkungan, dan juga properti. Risiko bahan berbahaya dapat melibatkan zat bahan kimia yang beracun, bahan bakar, limbah nuklir, radiologi, dan lain sebagainya.
100 Daftar Bahan Kimia Berbahaya
Berikut ini 100 daftar bahan kimia berbahaya yang dapat ditemui di sekitar kita yang perlu diketahui.
1. Air raksa
Air raksa merupakan logam berat berbentuk cairan yang sedikit menguap pada suhu ruang. Cairan ini berwarna mengkilap seperti perak dan tidak berbau. Apabila tertelan oleh manusia dapat berakibat fatal.
2. Akonitin
Akonitin berbentuk kristal kotak heksagonal atau berupa serbuk kristalin, tidak memiliki warna, dan rasanya pahit. Apabila tertelan dapat merusak susunan syaraf pusat, sulit bernafas, hingga fatal.
3. Akrolein
Secara fisik wujud akrolein berbentuk cairan yang tidak berwarna, berbau tajam, dan pedas. Akrolein digunakan untuk bahan campuran gas beracun dan gas air mata. Apabila terhirup dapat menyebabkan kerusakan saluran pernafasan, kerusakan mata parah, hingga berdampak fatal lainnya.
4. Aldikarb
Aldikarb merupakan bahan kimia yang digunakan sebagai insektisida dan nematosida. Secara fisik, aldikarb berbentuk kristal, tidak berwarna, dan sedikit berbau belerang. Apabila tertelan atau terhidup dapat berakibat mematikan.
5. Aldrin
Aldrin merupakan bahan kimia yang digunakan sebagai pestisida namun sudah dilarang berdasarkan Konvensi Stockholm. Bahan kimia ini berbentuk kristal, tidak berwarna, tidak berasa, serta tidak berbau. Apabila terhirup dapat menyebabkan kerusakan organ hingga fatal.
6. Alil Klorida
Alil klorida merupakan bahan kimia yang digunakan sebagai bahan dasar dalam pembuatan pernis, plastik, perekat, obat, gliserin, dan lain sebagainya. Bahan kimia ini berbentuk cairan, tidak berwarna, serta berbau tidak sedap. Cairan ini jika terkena kulit dapat menyebabkan luka bakar.
7. Aluminium Fosfida
Bahan kimia ini digunakan dalam penelitian mengenai semikonduktor dan fumigan. Secara fisik berbentuk kristal, dan berwarna kuning atau abu-abu. Apabila terhirup atau tertelan dapat berakibat fatal.
8. Amonium Dikromat
Amonium dikromat biasanya digunakan dalam pembuatan petasan. Bahan kimia ini berbentuk cairan bertekstur seperti minyak, tidak berwarna, berbau tajam, dan manis. Bahan ini dapat menyebabkan kanker, alergi kulit, hingga kematian.
9. Arsen Triklorida
Bahan kimia ini berbentuk cairan yang memiliki tekstur sama seperti minyak, tidak berbau, dan manis. Bahan kimia ini dapat menyebabkan kerusakan genetik, luka bakar, merusak janin, hingga fatal.
10. Arsin
Secara fisik, arsin berbentuk gas yang tidak berwarna dan berbau seperti bawang putih. Apabila terhirup dapat berakibat kanker hingga fatal.
Bahan ini biasanya digunakan dalam bahan senyawa organik yang mengandung pestisida, pengawet kayu, dan lainnya.
11. Asam Borat
Asam borat merupakan bahan kimia berbentuk kristal, granul, dan serbuk berwarna putih, serta tidak berbau. Bahan kimia ini biasanya digunakan sebagai bahan pematri logam, pembersih, pembuatan kaca, dan lain sebagainya. Bahaya bahan ini dapat menyebabkan iritasi kulit dan mata, hingga fatal.
12. Asam Fluoroasetat
Bahan kimia ini berbentuk serbuk berwarna putih dan tidak berbau. Asam fluoroasetat digunakan sebagai rodentsida yang dapat larut dalam air. Jika terhirup dapat merusak syaraf pusat, dan jika tertelan dapat berakibat fatal.
13. Asetaldehid
Asetaldehid merupakan bahan kimia berbahaya yang berbentuk gas atau cairan tidak berwarna. Bahaya dari bahan kimia ini dapat menyebabkan kanker, iritasi mata, alergi kulit, dan kerusakan genetik.
14. Azinfos Etil
Bahan kimia ini berbentuk kristal dan tidak berwarna. Azinfos etil biasanya digunakan insektisida untuk membasmi hama pada sayuran, buah-buahan, tanaman hias, dan sebagai akarisida.
15. Azinfos Metil
Azinfos metil merupakan bahan kimia berbahaya berbentuk serbuk kristal dan tidak berwarna. Bahan ini biasanya digunakan sebagai insektisida dan akarisida. Bahan ini dapat berakibat fatal apabila tertelan, terhirup, atau terkena kulit.
16. Barium Klorida
Bahan kimia ini berwujud kristal, berwarna putih, dan tidak berbau. Apabila barium klorida tertelan maka akan berakibat toksik, iritasi kulit, iritasi mata, merusak janin, hingga kematian. Bahan ini biasa digunakan sebagai pembuatan gelas, pigmen, dan lainnya.
17. Benzidine
Benzidine biasa digunakan dalam pembuatan zat warna dan mendeteksi darah. Bahan ini berbentuk serbuk kristalin, berwarna putih, kuning, dan abu-abu. Bahan ini dapat menyebabkan gejala asma, alergi, iritasi, kanker, kerusakan genetik, dan lainnya.
18. Berilium
Berilium merupakan logam ringan yang keras, berwarna abu-abu dengan struktur heksagonal. Bahan ini biasanya digunakan dalam industri kuningan, pesawat terbang, suku cadang rudal, komputer, dan lain sebagainya.
19. Bis (Klorometil) Keton
Bahan kimia ini biasanya digunakan dalam pembuatan tekstil, seperti poliester, poliuretan dan perekat. Bahaya bahan ini dapat menyebabkan luka bakar pada kulit dan kerusakan mata yang parah.
20. Boron Tribromida
Boron tribromida merupakan bahan kimia berbahaya yang dapat menyebabkan kerusakan mata yang parah, luka bakar pada kulit, hingga kematian. Bahan ini biasa digunakan dalam pembuatan poliester, perekat, dan lain-lain.
21. Boron Triklorida
Wujud bahan ini berupa gas atau cairan berasap, tidak berwarna dan tidak berbau. Bahaya yang ada dalam boron triklorida adalah dapat berakibat fatal apabila tertelan atau masuk dalam saluran pernafasan.
22. Brodifakum
Brodifakum merupakan bahan yang biasanya digunakan sebagai rodentisida dan anti koagulan yang termasuk dalam senyawa kumarin. Apabila tertelan, terhirup, dan terkena kulit dapat berakibat fatal.
23. Demefion
Demefion merupakan bahan kimia yang berbentuk cairan, apabila terkena kulit dapat menyebabkan toksik dan fatal jika tertelan. Bahan ini biasanya digunakan untuk pembuatan insektisida.
24. Demeton
Bentuk demeton berupa cairan bertekstur seperti minyak, berwarna coklat, dan berbau seperti telur busuk. Bahan ini dapat digunakan sebagai nematosida dan insektisida.
25. Dialifor
Dialifor merupakan bahan kimia berbentuk kristal dan tidak berwarna. Bahan ini dapat digunakan sebagai campuran insektisida. Apabila terkena kulit dapat menyebabkan reaksi alergi hingga fatal.
26. Dieldrin
Dieldrin berbentuk kristal, tidak berwarna hingga putih pupus, serta tidak memiliki bau. Dahulu bahan ini digunakan sebagai insektisida namun sudah dilarang berdasarkan peraturan pemerintah.
27. Dietilen Glikol Dinitrat
Bahan kimia ini berbentuk cairan yang tidak berwarna dan memiliki rasa pahit. Dietilen Glikol dinitrat berbahaya jika tertelan maupun terkena kulit.
28. Difasinon
Secara fisik difasinon berwujud kristal, berwarna kuning, serta tidak berbau. Bahan kimia ini dapat digunakan sebagai rodentsida. Bahan ini dapat berbahaya jika tertelan maupun terhirup.
29. Difenakum
Bahan kimia ini dapat digunakan sebagai anti-koagulan senyawa kumarin, rodentisida, dan dapat mengontrol tidur dan mencit yang resisten. Bahan ini berbahaya karena dapat menyebabkan iritasi kulit, teksik, dan fatal.
30. Diklorfos
Diklorfos merupakan bahan kimia yang berbentuk serbuk berwarna kuning hingga coklat. Bahan ini dapat digunakan sebagai bahan pewarna tekstil dan cat.
31. Dikrotofos
Dikrotofos merupakan bahan kimia yang biasanya digunakan sebagai bahan pembuatan insektisida. Secara fisik bahan ini berupa cairan yang tidak berbau.
32. Dimefoks
Dimefoks merupakan bahan kimia yang berwujud cairan tidak berwarna dan berbau amis. Bahan ini dapat menyebabkan korosif pada logam, dan apabila tertelan dapat berakibat fatal.
33. Dimetil Sulfat
Bahan kimia ini berwujud cairan bertekstur seperti minyak, tidak berwarna, dan berbau tidak sedap. Bahan ini dapat digunakan sebagai akarisida dan insektisida.
34. Dinitro Benzena
Dinitro benzena merupakan bahan kimia yang berbentuk serpihan kristal dan tidak berwarna. Bahan ini dapat menyebabkan reaksi alergi pada kulit, dan apabila tertelan dapat teksik hingga fatal.
35. Arsen Trioksida
Bahan yang satu ini memiliki banyak bentuk yakni dapat berupa kristal rubik putih, kristal monoklinik tidak berwarna, gumpalan amorf, serbuk kristal, transparan seperti gelas, tidak berbau, dan tidak berasa.
36. Disulfoton
Disulfoton merupakan bahan kimia yang digunakan sebagai insektisida, akarisida, dan mitisida. Bahan ini dapat berakibat fatal apabila tertelan, terkena kulit, dan terhirup.
37. Endrin
Endrin merupakan bahan kimia yang berbentuk serbuk kristalin, berwarna putih, dan tidak berbau. Menurut US EPA, bahan ini tidak direkomendasikan sebagai pestisida namun dapat digunakan sebagai pengganti sesuai dengan kebutuhan.
38. Epn
Epn merupakan bahan kimia yang berbentuk kristal kuning mengkilat, padat, berwarna putih, dan berbau aromatis. Biasanya bahan ini dapat digunakan sebagai akarisida dan insektisida.
39. Etil Bromoasetat
Bahan kimia ini berwujud cairan yang tidak berwarna dan berbau tajam. Bahan kimia ini dapat digunakan sebagai gas air mata, bahan analgesik, serta bahan intermediate dalam pembuatan obat-obatan.
40. Etilen Oksida
Etilen oksida merupakan bahan kimia yang berwujud gas tidak berwarna dan berbau seperti eter. Bahan ini dapat digunakan sebagai fumigan dan tekstil, untuk sterilisasi peralatan kedokteran, dan lain-lain.
41. Fenamifos
Fenamifos merupakan bahan kimia berbentuk padat berwarna putih seperti lilin. Bahan ini dapat digunakan sebagai bahan nematosida.
42. Fensulfotion
Fensulfotion merupakan cairan berwarna coklat dan bertekstur seperti minyak. Bahan ini dapat digunakan sebagai insektisida terutama untuk tembakau, jagung, dan tanaman pangan.
43. Fention
Fention merupakan cairan kimia yang tidak berwarna dan berbau seperti bawang. Bahan ini dapat digunakan sebagai akarisida dan insektisida.
44. Fluenetil
Bahan kimia ini berbentuk kristal padat berwarna putih dan tidak berbau. Apabila terkena kulit ataupun tertelan dapat berakibat fatal.
45. Fonofos
Fanomos merupakan cairan jernih, berbau tajam dan berbau aromatik. Fanomos dapat digunakan sebagai insektisida tanah.
46. Forat
Forat merupakan bahan kimia yang berbentuk cairan jernih dengan tekstur mengalir bebas dan tidak berwarna. Forat dapat digunakan sebagai nematisida, akarisida, dan insektisida.
47. Formaldehida
Formaldehida merupakan bahan kimia berbentuk larutan jernih, tidak berwarna, berbau tajam dan efeknya dapat membuat nafas seperti tercekik. Bahan ini dapat digunakan sebagai desinfektan, cairan pembalsem, deodoran, dan lain-lain.
48. Fosfolan
Fosfolan dapat digunakan sebagai insektisida sistemik. Bahan ini berbentuk padatan, tidak berwarna hingga kuning. Apabila terkena kulit atau tertelan dapat berakibat fatal.
49. Fosgen
Fosgen merupakan bahan kimia yang berwujud gas dan juga merupakan cairan berasap jika berada di suhu dibawah 47 derajat fahrenheit.
50. Dioksation
Dioksation merupakan bahan kimia yang berbahaya apabila tertelan, terhirup, atau terkena kulit dapat berakibat fatal. Bahan ini dapat digunakan sebagai insektisida dan akarisida.
51. Heksaklorobenzena
Bahaya dari bahan kimia heksaklorobenzena adalah dapat membahayakan bayi yang menyusu, apabila tertelan dan masuk ke dalam saluran pernafasan dapat berakibat fatal.
52. Heksakloro Siklopentadien
Bahan kimia ini dapat digunakan sebagai bahan pembuatan insektisida, resin poliester, zat pewarna, dan media pemadam api. Selain itu, bahan ini juga sering digunakan dalam industri farmasi.
53. Hidrazin
Hidrazin merupakan bahan kimia berupa cairan berasap, bertekstur seperti minyak, higroskopik, dan tidak berwarna. Bahan ini mudah menyala, akan berbahaya jika terkena kulit, terhirup, ataupun tertelan dapat berakibat fatal.
54. Hidrogen Fluorida
Hidrogen Fluorida merupakan bahan kimia berupa gas pada suhu dibawah 19 derajat celcius, tidak berwarna, dan memiliki aroma yang tajam.
55. Iso Benzena
Iso Benzena merupakan bahan kimia yang berbentuk serbuk berwarna putih hingga coklat terang, bentuknya dapat berupa kristal padat, dan berbau kimia lemah.
56. Klordan
Klordan merupakan bahan kimia yang berbahaya yang dapat menyebabkan korosif pada logam, merusak janin, menyebabkan kanker, beracun bagi organisme perairan, dan lainnya.
57. Klortiofos
Klortiofos merupakan bahan kimia berupa cairan berwarna coklat dan dapat menjadi kristal apabila berada di temperatur yang rendah. Umumnya bahan ini digunakan sebagai pestisida.
58. Krimidin
Bahan kimia krimidin dapat digunakan sebagai rodentisida. Jika tidak digunakan hati-hati maka dapat menyebabkan kebakaran, ledakan, oksidator kuat, korosif pada logam, dan kematian.
59. Kumafos
Kumafos merupakan bahan kimia berbentuk serbuk kristalin yang tidak berwarna. Bahan kimia ini dapat berakibat fatal apabila tertelan, terkena kulit, dan terhirup.
60. Kumafuril
Kumafuril merupakan bahan kimia berbahaya yang dapat menyebabkan kerusakan darah pada paparan tunggal dan paparan jangka panjang. Bahan ini digunakan sebagai rodentisida antikoagulan.
61. Kuning Metanil
Kuning metanil merupakan bahan kimia yang digunakan sebagai bahan pewarna tekstil dan cat serta sebagai indikator reaksi netralisasi atau asam-basa.
62. Leptofos
Leptofos merupakan bahan kimia yang digunakan sebagai pestisida. Bahan ini berbahaya karena dapat menyebabkan gejala alergi, asma, merusak fertilitas, dan sangat toksik bagi kehidupan akuatik.
63. Lindan
Lindan merupakan bahan kimia yang digunakan sebagai insektisida dalam keperluan pertanian, serta sebagai fungisida dalam pengawet kayu dan racun tikus.
64. Meksakarbat
Meksakarbat merupakan bahan kimia yang berbentuk kristal putih dan tidak berbau. Biasanya bahan ini digunakan sebagai pembuatan mollusisida dan mengontrol tanaman di luar rumah dan rumah kaca.
65. Metamidofos
Metamidofos merupakan bahan yang berbahaya karena dapat menyebabkan kerusakan genetik, reaksi alergi pada kulit, dan berakibat fatal apabila tertelan.
66. MetilIsosianat
Metillsosianat dapat digunakan sebagai bahan pembuatan senyawa organic. Dalam industri yang memproduksi pestisida bahan ini digunakan dalam produk antara insektisida dan herbisida.
67. Mevinfos
Mevinfos merupakan cairan berwarna kuning pucat hingga jingga dan berbau kimia lemah. Cairan ini digunakan sebagai akarisida dan insektisida.
68. Mipafoks
Mipafoks merupakan bahan yang berbahaya karena dapat menyebabkan kerusakan pada sistem saraf, dan berbahaya apabila tertelan atau masuk ke dalam saluran pernafasan.
69. Mireks
Mireks digunakan untuk pelapis tahan api untuk plastik, karet, cat, kertas, dan barang-barang elektronik lainnya. Bahan ini berbentuk kristal berwarna putih dan tidak berbau.
70. Monotrokofos
Bahan kimia ini berbentuk kristal yang tidak berwarna hingga merak-kecoklatan, dan memiliki aroma ester. Bahan ini digunakan sebagai insektisida untuk tanaman kapas.
71. Natrium Azida
Natrium azida merupakan bahan kimia yang berbentuk kristal heksagonal, tidak berwarna hingga putih, dan tidak berbau. Biasanya bahan ini digunakan dalam sintesis organik, asam hidrazoat, timbal azida, dan natrium murni.
72. Natrium Borat Anhidrat
Bahan ini digunakan untuk pembuatan logam, kaca, enamel, produk keramik, pembersih, antiseptik kayu terhadap jamur, bahan tahan api untuk pembuatan tenunan dan kayu.
73. Natrium Borat Dekahidrat
Bahan kimia yang satu ini berbentuk serbuk atau kristal berwarna putih, tidak berbau, dan dapat berfluoresensi. Bahan yang umum digunakan sebagai racun semut.
74. Natrium Fluoroasetat
Natrium fluoroasetat merupakan bahan kimia yang digunakan sebagai insektisida. Bahan ini berwujud padat berupa serbuk atau kristal berwarna putih dan tidak berbau.
75. Natrium Sianida
Natrium sianida memiliki banyak bentuk mulai dari kristal kubus, serbuk, granul, serpihan yang dapat menyerap uap air, cairan, dan berbau seperti almond. Bahan ini dapat berakibat kematian jika tertekan.
76. O-Anisidin
Bahan kimia ini berupa cairan yang bertekstur seperti minyak, tidak berwarna hingga kecoklatan, dan memiliki bau yang tidak sedap. Bahan ini dapat digunakan sebagai pembuatan parfum.
77. Oksamil
Oksamil merupakan bahan yang digunakan sebagai akarisida, insektisida, dan nematosida. Bahan ini dapat berbahaya karena dapat menyebabkan kerusakan pada sistem saraf, toksik, iritasi mata, alergi kulit, hingga kematian.
78. Oksi Disulfoton
Oksi disulfoton merupakan bahan kimia berwujud cairan berwarna coklat. Bahan ini biasa digunakan sebagai insektisida dan akarisida.
79. Osmium Tetroksida
Bahan kimia ini berbahaya karena dapat menyebabkan luka bakar pada kulit, kerusakan mata parah, kerusakan genetik, kerusakan fertilitas, dan akan berakibat fatal jika tertelan.
80. Paration
Paration merupakan cairan berwarna kuning dan beraroma seperti bawang putih. Bahan kimia ini biasa digunakan sebagai nematosida dan insektisida.
81. Pentaklorofenol
Pentaklorofenol merupakan bahan kimia yang digunakan sebagai insektisida untuk rayap, anai-anai, tanaman, herbisida, pengawet, fungisida pada kayu, dan lain sebagainya.
82. Piperidin
Piperidin merupakan cairan dan uap yang sangat mudah menyala. Cairan kimia ini memiliki dampak yang berbahaya seperti toksik, kerusakan genetik, luka bakar pada kulit, kerusakan mata parah, dan lainnya.
83. PropilenImina
Bahan kimia ini berwujud cair bertekstur mirip minyak, tidak berwarna dan berbau seperti amonia. Bahan ini sering digunakan sebagai bahan kimia perantara dalam modifikasi resin penyalut permukaan lateks.
84. Propilen Oksida
Propilen oksida merupakan bahan kimia yang berbentuk cairan tidak berwarna dan berbau seperti alkohol.
85. Protoat
Protoat merupakan bahan kimia padat yang berwujud kristal, tidak berwarna, dan beraroma seperti kamfer. Bahan ini biasa digunakan sebagai pestisida.
86. Raksa 1 Klorida Kalomel
Raksa ini menjadi bahan kimia yang memiliki sedikit keunikan pasalnya bahan ini berwujud kristal dan serbuk berwarna putih apabila terkena cahaya dan udara akan berubah menjadi berwarna gelap.
87. Raksa 2 Nitrat
Raksa yang satu ini memiliki aroma seperti asam nitrat. Bahan kimia ini sering digunakan dalam pembuatan bulu kempa, bahan pembasmi phylloxera, antiseptik, mencegah iritasi, dan vericant.
88. Rhodamin B
Rhodamin B merupakan bahan kimia berupa kristal hijau, serbuk berwarna ungu kemerahan, tidak berbau, larut dalam air dapat berwarna merah kebiruan, dan dapat berfluoresensi dengan kuat.
89. Sarin
Orang yang menghirup bahan kimia sarin dapat menjadi pingsan dan apabila dalam keadaan murni hampir tidak berbau.
90. Sulfotep
Sulfotep merupakan bahan kimia insektisida dan mitisida yang berwujud cairan bertekstur mengalir bebas, berwarna kuning, dan berbau seperti bawang putih.
91. Talium
Talium merupakan bahan kimia padat berwarna putih agak kebiruan, tidak berbau, dapat berbentuk logam yang sangat lunak, dan warnanya dapat berubah abu-abu apabila terpapar udara.
92. Terbufos
Terbufos merupakan cairan kimia yang dapat terbakar, dapat menyebabkan iritasi pernafasan, menyebabkan kantuk dan pusing, serta apabila tertelan dapat berakibat fatal.
93. Tetraetilpirofosfat
Bahan kimia yang satu ini berupa cairan higroskopis, tidak berwarna, dan tidak berbau. Cairan ini berguna sebagai insektisida dan akarisida pada sayur-sayuran dan buah-buahan.
94. Tetrakloroetana
Cairan kimia ini memiliki aroma seperti kloroform, tidak berwarna hingga berwarna kuning muda. Cairan ini dapat digunakan sebagai insektisida.
95. Tiometon
Tiometon merupakan bahan kimia berbentuk minyak tidak berwarna yang memiliki aroma khas dan digunakan sebagai insektisida.
96. Tionazin
Tionazin merupakan bahan kimia yang berbentuk cairan yang tidak memiliki warna jika berupa zat murni, dan dapat berwarna kuning. Bahan kimia ini dapat digunakan sebagai nematosida dan insektisida.
97. Trikloronat
Triklononat merupakan bahan kimia yang berwujud cairan tidak berwarna dan memiliki aroma harum. Bahan kimia ini digunakan untuk insektisida untuk melawan populasi serangga yang terjadi pada saat iklim panas.
98. Triamifos
Triamifos merupakan bahan kimia yang digunakan sebagai insektisida untuk pengawet kayu, fungisida untuk industri, pertanian, dan bakterisida.
99. Tionil Klorida
Tionil klorida merupakan bahan kimia berupa gas yang tidak memiliki warna dan berbau manis yang lembut dalam suhu ruangan. Bahan ini biasa digunakan dalam pembuatan kopolimer vinil klorida.
100. Vinil Klorida
Vinil klorida merupakan gas tidak berwarna yang memiliki aroma manis yang lembut dalam suhu kamar. Kegunaan vinil klorida sama dengan tionil klorida yaitu sebagai pembuatan kopolimer vinil klorida.