Bahasa Indonesia

6 Bentuk Kata dalam Bahasa Indonesia Beserta Penjelasannya

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Setelah memahami mengenai jenis-jenis kata, selanjutnya kita perlu memahami mengenai bentuk-bentuk kata dalam bahasa Indonesia. Kata merupakan satuan terkecil dalam bahasa yang dapat diujarkan secara beba

. Kata terbentuk dari morfem atau gabungan/kombinasi morfem yang dapat berdiri sendiri. Bentuk kata dalam Indonesia dapat berupa bentuk dasar, bentuk berafiks, bentuk ulang, dan bentuk majemuk. Selain itu, terdapat bentuk lain seperti akronim dan singkatan. Berikut ini penjelasan bentuk-bentuk kata yang umumnya kita temukan dalam bahasa Indonesia.

1. Bentuk Dasar

Bentuk dasar merupakam bentuk paling dasar dari sebuah kata. Bentuk kata tersebut belum mengalami penambahan atau perubahan sehingga disebut dengan bentuk dasar. Dasar dalam bidang linguistik berarti bentuk gramatikal yang menjadi asal dari suatu bentukan (KBBI daring). Kata dengan bentuk dasar disebut dengan kata dasar.

Kata dasar berarti kata-kata yang menjadi dasar bentukan kata yang lebih besar, misalnya jual menjadi dasar bentuk jualan kata jualan menjadi dasar bentukan kata berjualan (KBBI daring).

Bentuk dasar sebuah kata dapat dilihat kelas kata utamanya, misalnya nomina, verba, adjektiva, atau numeralia. Contoh bentuk dasar:

  • Nomina: baju, batu, rumah, mobil, kursi, meja, lantai, gedung, sampah, hewan, manusia, orang, sekolah, ruang, uang, karpet, buku.
  • Verba: makan, minum, kerja, pukul, tendang, hantam, masak, cuci, keluar, masuk, pulang, pergi, tekan, tutup, cari, pakai.
  • Adjektiva: bersih, cantik, pandai, pintar, kusam, acak, tampan, tinggi, rendah, kotor, indah, harum.
  • Numeralia: satu, dua, tiga, empat, sepuluh, beberapa.

2. Bentuk Berafiks

Sebelumnya kita telah mempelajari mengenai afiks. Bentuk berafiks adalah bentuk dasar yang ditambahkan afiks, misalnya prefiks, sufiks, infiks, atau bisa juga konfiks. Macam-macam afiks tersebut dapat kalian pelajari di pembahasan mengeni afiksasi.

Prefiks adalah awalah yang ditambahkan pada muka kata dasar. Sufiks adalah akhiran yang ditambahkan pada akhir kata dasar. Infiks adalah sisipan yang disisipkan pada bagian tengah kata dasar. Sementara konfiks adalah afiks tunggal yang terjadi dari dua unsur yang terpisah dan dibubuhkan secara bersamaan di awal dan akhir kata dasar. Contoh bentuk berafiks:

  • Bentuk berafiks awalan (prefiks): menulis, membaca, membeli, perusak, bermain, pembeli, pedagang, pengajar, mengulas, merakit, melukis.
  • Bentuk berafiks akhiran (sufiks): tulisan, makanan, mainan, pakaian, gambaran, selimuti, pagari, hitamkan, pakaikan, masakan, nasionalisme, objektif, duniawi.
  • Bentuk berafiks sisipan (infiks): gemetar, geletar, gelembung, telapak, telunjuk, gemilang, kemilau, gerigi, serabut, seruling.
  • Bentuk berafiks imbuhan terbelah (konfiks): kedinginan, kehujanan, keindahan, kemanusiaan, berdatangan, berserakan, bermunculan, peternakan, pelajaran.

3. Bentuk Ulang

Seperti yang telah dijelaskan pada pembahasan reduplikasi bentuk ulang adalah kata yang dihasilkan dari proses pengulangan atau reduplikasi sehingga disebut sebagai kata ulang. Sugiarto (2014:120-121) membagi bentuk ulang menjadi bentuk ulang utuh, bentuk ulang suku awal, bentuk ulang berafiks, dan bentuk ulang salin suara.

  • Bentuk ulang utuh: paru-paru, ubur-ubur, kupu-kupu, kunang-kunang, langit-langit.
  • Bentuk ulang suku awal: tetikus, tetangga, jejaring, lelaki.
  • Bentuk ulang berafiks: dedaunan, pepohonan, rerumputan.
  • Bentuk ulang salin suara: sayur-mayur, warna-warni, bolak-balik, teka-teki.

4. Bentuk Majemuk

Majemuk berarti terdiri atas beberapa bagian yang merupakan kesatuan. Bentuk majemuk merupakan hasil dari penggabungan dua buah kata atau lebih, yang menjadi kata baru serta memiliki makna baru. Kata dengan bentuk majemuk disebut dengan kata majemuk.

Kata majemuk adalah gabungan morfem dasar yang seluruhnya berstatus sebagai kata yang mempunyai pola fonologis, gramatikal, dan semantis yang khusus menurut kaidah bahasa yang bersangkutan (KBBI daring).

Sugiarto (2014: 121-122) membagi gabungan kata dalam bentuk majemuk menjadi gabungan bentuk bebas, yang terdiri atas gabungan bentuk dasar, gabungan bentuk dasar dan bentuk berafiks serta gabungan bentuk berafiks dengan bentuk berafiks dan dapat juga berbentuk gabungan bentuk bebas dengan bentuk terikat, serta gabungan bentuk terikat.

Gabungan Bentuk Bebas

Bentuk bebas berarti bentuk yang dengan bebas dapat berdiri sendiri. Oleh karena itu, gabungan bentuk bebas adalah gabungan dua bentuk yang masing-masing dapat berdiri sendiri. Gabungan bentuk bebas terdiri atas:

  • Gabungan bentuk dasar: yang digabungkan dua atau lebih bentuk dasar, contohnya: rumah sakit, rawat jalan, masa depan, lahir batin, kaki lima, kereta api, harga diri.
  • Gabungan bentuk dasar dan bentuk berafiks: yang digabungan adalah kata dengan bentuk dasar dan kata dengan bentuk berafiks, contohnya: sistem pencernaan, sistem pernafasan, pembangunan ekonomi.
  • Gabungan bentuk berafiks dan bentuk berafiks: dua kata atau lebih yang digabungkan berbentuk kata berafiks. Contohnya: pembangunan berkelanjutan, kesehatan lingkungan.

Gabungan Bentuk Bebas dengan Bentuk Terikat

Bentuk terikat merupakan bentuk yang tidak dapat berdiri sendiri sehingga gabungan bentuk ini merupakan gabungan yang salah satu bentuknya adalah bentuk yang tidak dapat berdiri sendiri. Contohnya: antarkota, anekawarna.

Gabungan Bentuk Terikat

Gabungan tersebut merupakan gabungan dua atau lebih bentuk terikat yang ditulis serangkai. Contohnya: segitiga, matahari, kacamata, dasawarsa.

Selain bentuk-bentuk yang telah disebutkan di atas, teradapat bentuk penulisan kata akronim dan juga singkatan. Berikut penjelasannya.

5. Bentuk Akronim

Akronim menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti kependekan yang berupa gabungan huruf atau suku kata atau bagian lain yang ditulis dan dilafalkan sebagai kata yang wajar (misalnya ponsel telepon seluler, sembako sembilan bahan pokok, dan Kemendikbud Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan). Akronim adalah bentuk kata dari hasil memendekkan kata atau gabungan kata menjadi gabungan huruf atau suku kata yang kemudian dilafalkan dan diperlakukan sebagai kata yang wajar untuk digunakan.

Contohnya:

  • aspri = asisten pribadi
  • baksos = bakti sosial
  • banpur = bantuan tempur
  • brimob = brigade mobil
  • bimbel = bimbingan belajar
  • munas = musyawarah nasional
  • mubes = musyawarah besar
  • orba = orde baru
  • pemda = pemerintah desa

6. Bentuk Singkatan

Singkatan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) merupakan hasil menyingkat (memendekkan), berupa huruf atau gabungan huruf. Singkatan berarti bentuk kata yang dihasilkan dari hasil menyingkat sebuah kata atau gabungan beberapa kata. Singkatan umumhnya tetap dilafalkan sesuai dengan bentuk lengkapnya. Contoh singkatan dalam bahasa Indonesia:

  • DPR = Dewan Perwakilan Rakyat
  • KPU = Komisi Pemilihan Umum
  • yth. = yang terhormat
  • hlm. = halaman
  • dst. = dan seterusnya
  • tsb. = tersebut
  • dll. = dan lain-lain
  • dsb. = dan sebagainya
  • a.n = atas nama
  • dkk. = dan kawan-kawan.