5 Cara Mengatasi Pencemaran Tanah

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Perubahan suhu bumi yang meningkat, lapisan es bumi mencair, rusaknya terumbu karang serta penyakit kulit, hanyalah beberapa dampak dari berbagai pencemaran lingkungan. Semua mahkluk hidup di bumi ini kualitas kehidupannya tergantung dengan kondisi air, udara dan tanah.

Di Indonesia sendiri hal-hal yang berkaitan dengan lingkungan dan pencemaran diatur di dalam Undang-undang RI No.23 Tahun 1997 tentang pengelolaan, pencemaran lingkungan merupakan masuk atau dimasukkannya mahkluk hidup, zat, energi atau komponen lain ke dalam lingkungan atau berubahnya tatanan lingkungan akibat kegiatan manusia atau proses alam.

Jadi pada intinya, segala pengelolaan lingkungan di Indonesia memiliki payung hukum sehingga orang tidak bisa sembarangan mendirikan industri tanpa memikirkan dampaknya bagi lingkungan. Namun, pada kenyataannya masih banyak kita temui berbagai bentuk pencemaran dan tak hanya dari industri saja, rumah tangga juga berperan dalam pencemaran lingkungan.

Jenis Pencemaran Air

Lingkungan yang tercemar tentu menimbulkan dampak buruk bagi mahkluk hidup, ada 3 jenis pencemaran lingkungan yaitu pencemaran air, pencemaran udara dan pencemaran tanah. Berikut penjelasannya:

  • Pencemaran Udara

Bernapas adalah kebutuhan alami seluruh mahkluk hidup, itulah mengapa udara memiliki peranan penting. Udara yang mengalami pencemaran dapat berdampak buruk bagi manusia, standar pencemaran udara ditentukan oleh kadar atau jumlah karbon monoksida, sulfur dioksida, nitrogen dioksida, Ozon dan pertikel debu.

Udara merupakan satu di antara elemen penting dalam kehidupan manusia dpnan makhluk hidup lainnya di bumi. Udara sangat dibutuhkan makhluk hidup untuk bernapas. Oleh karena itu, udara yang kita hirup hendaknya memiliki kualitas yang baik.

Pencemaran udara terjadi karena masuknya polutan ke atmosfer sehingga menurunkan kualitas dan fungsi udara.

Standar pencemaran udara dapat ditentukan berdasarkan lima zat pencemar utama, yaitu karbon monoksida (CO), sulfur dioksida (SO2), nitrogen dioksida (NO2), Ozon (O3), dan partikel debu. Pencemaran udara banyak berasal dari emisi kendaraan, industri, kebakaran, kebakaran hutan dan juga kejadian alam seperti gunung meletus.

Dampak pencemaran udara ini antara lain resiko penyakit pernapasan bagi manusia, resiko kanker, hujan asam. menipisnya lapisan bumi dan juga berisiko bagi keberlangsungan hidup satwa liar.

  • Air

Air bersih sangat dibutuhkan bagi manusia serta semua mahkluk hidup, air adalah sarana kehidupan yang tak dapat dipisahkan dari kehidupan. Pencemaran air bisa terjadi pada air sungai, air tanah dan air laut. Pencemaran air berasal dari limbah industri, zat-zat yang mencemari air antara lain merkuri, timbal, tembaga, seng serta bahan-bahan kimia lainnya.

Pencemaran air laut bisa terjadi akibat tumpahnya minyak bumi dan limbah plastik yang saat ini mudah kita temui di lautan.

Dampak air yang tercemar ini tak mudah ternetralisir dalam waktu yang singkat, bahkan justru malah menumpuk dan dapat mencapai rantai makanan yang akhirnya juga dapat berdampak pada kesehatan manusia.

  • Tanah

Pencemaran tanah biasanya disebabkan zat kimia yang diserap oleh tanah, misalnya limbah industri yang mengandung bahan kimia, sampah anorganik yang tidak dapat diuraikan atau sulit terurai oleh tanah.

Tak hanya limbah industri yang menjadi sumber pencemaran tanah, namun limbah rumah tangga juga turut berperan, seperti mengubur sampah anorganik salah satunya.

Limbah industri memiliki dampak yang sangat buruk bagi tanah, terutama industri yang melibatkan limbah logam atau memiliki kandungan radioaktif. Dampaknya sangat besar bagi kelangsungan hidup mahkluk hidup, dan pencemaran tanah membutuhkan waktu yang panjang untuk memperbaiki kondisi agar tanah kembali sehat.

Dampak dari pencemaran tanah antara lain, berkurangnya unsur hara tanah, atau bahkan hilang sehingga tanah tidak dapat ditumbuhi atau layak dijadikan lahan pertanian, yang ke dua memberi dampak pada tumbuhan bahkan vegetasi dapat menurun dan dapat berdampak langsung pada keberlangsungan satwa liar.

Cara Mengatasi Pencemaran Tanah

Adanya penggunaan zat kimia pada pertanian juga menyebabkan pencemaran tanah, pemakaian yang terus menerus dapat terakumulasi dan memberi dampak buruk bagi hasil pertanian.

Mengingat pentingnya peranan tanah bagi kehidupan dan saat ini dampak pencemaran tanah dapat kita rasakan, berikut adalah beberapa cara untuk mengatasi pencemaran tanah.

  • Mengurangi Limbah Anorganik

Limbah anorganik atau disebut juga Waste Footprint adalah limbah atau sampah yang tidak dapat diuraikan oleh tanah, seperti plastik, sterofoam atau benda lain yang tebuat dari bahan-bahan yang sulit dan membutuhkan waktu sangat lama untuk terurai.

Dengan mengurangi penggunaan plastik saja sebenarnya kita sudah cukup membantu mengatasi pencemaran tanah. Mendaur ulang plastik kemasan juga dapat menjadi solusi, tentu kebiasaan ini membutuhkan sosialisasi kepada masyarakat.

Sosialisasi mengurangi penggunaan plastik sudah berjalan dan beberpa wilayah di Indonesia sudah melarang pemakaian kantong plastik untuk belanja.

  • Tidak Melakukan Aktivitas Pertanian secara Berlebihan

Memanfaatkan tanah untuk pertanian memang diperbolehkan, namun melakukan aktivitas pertanian atau perkebunan berlebihan juga wajib dihindari. Melakukan penggundulan hutan untuk bercocok tanam misalnya, juga membutuhkan perhitungan agar tanah tetap sehat.

Penggunaan pupuk kimia yang menyebabkan zat hara tanah hilang juga tidak lagi disarankan untuk pertanian, karena selain mencemari tanah juga menyebabkan tanah tersebut tidak lagi dapat ditanami tanaman pengganti setelah panen.

Menggunakan pupuk organik dan pestisida yang aman bagi tumbuhan dan tanah akan lebih baik, meskipun harganya lebih tinggi, namun justru dapat menunjang sistem pertanian berkelanjutan.

  • Reboisasi

Reboisasi atau penanaman kembali dapat menjadi solusi mengurangi pencemaran tanah, mengingat banyak hutan yang dialih fungsikan menjadi lahan pertanian. Reboisasi tidak hanya membantu menyuburkan tanah, namun juga membantu menjaga kandungan air di dalam tanah.

  • Bioremediasi

Bioremediasi adalah metode mengatasi pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme yang dapat menyuburkan tanah. Mikroorganisme ini dapat membantu tanah agar memiliki Ph yang sesuai, mengurangi kontaminasi di dalam tanah dan membuat tanah kembali subur.

Namun metode ini juga memiliki hambatan, yaitu membutuhkan temperatur yang cocol dan kandungan nutrisi yang dibutuhkan mikroorganisme.

  • Tidak Membuang atau Mengubur Sampah di Tanah

Memisahkan sampah sesuai jenisnya, misal organik dan anorganik dan tidak mengubur sampah anorganik di dalam tanah. Sampah plastik, logam dan bahan lain yang sulit diuraikan oleh tanah sebaiknya tidak dibuang atau dikubur di dalam tanah. Datangi depo sampah yang menerima sampah anorganik agar sampah tersebut dapat didaur ulang.

fbWhatsappTwitterLinkedIn