13 Contoh Pembangunan Berwawasan Lingkungan di Masyarakat

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Pembangunan berwawasan lingkungan adalah suatu pendekatan dalam proses pembangunan yang memperhatikan keberlanjutan ekologi dan menjaga keseimbangan alam. Wawasan lingkungan mencakup berbagai langkah dan kebijakan yang dirancang untuk mengurangi dampak negatif pembangunan terhadap lingkungan, mempromosikan keseimbangan ekosistem, dan meningkatkan kualitas hidup manusia dengan mempertimbangkan aspek lingkungan.

Pembangunan berwawasan lingkungan mendasarkan tindakannya pada pemahaman bahwa sumber daya alam adalah aset yang bernilai. Dan perlindungan serta pemuliharaan lingkungan merupakan tanggung jawab bersama. Serta melibatkan penerapan teknologi hijau, penggunaan sumber energi terbarukan, pengelolaan limbah yang bijaksana, serta pelestarian dan pemulihan ekosistem.

Selain itu, pendekatan tersebut juga memperhitungkan dampak sosial dan ekonomi dari setiap tindakan pembangunan, menjaga keseimbangan antara kebutuhan manusia dan kapasitas alam untuk mendukungnya.

Pentingnya pembangunan berwawasan lingkungan terletak pada upaya untuk mencegah degradasi lingkungan, mengurangi emisi gas rumah kaca, melestarikan keanekaragaman hayati, dan menciptakan lingkungan yang sehat dan berkelanjutan bagi generasi mendatang.

Kesadaran akan perlunya pembangunan yang berkelanjutan semakin meningkat, memotivasi pemerintah, bisnis, dan masyarakat untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan pembangunan yang tidak hanya memajukan ekonomi, tetapi juga melindungi dan melestarikan lingkungan hidup.

Berikut Contoh Pembangunan Berwawasan Lingkungan di Masyarakat

1. Adanya program daur ulang sampah

Adanya program daur ulang sampah termasuk contoh konkret dari pembangunan berwawasan lingkungan di masyarakat. Program tersebut mencerminkan upaya untuk mengubah perilaku dan praktik konsumsi menuju keberlanjutan ekologis.

Dengan melibatkan masyarakat dalam kegiatan daur ulang, program tersebut tidak hanya membantu mengurangi jumlah sampah yang berakhir di tempat pembuangan akhir, tetapi juga mendorong penggunaan ulang bahan-bahan dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.

Dengan demikian, program daur ulang sampah adalah langkah praktis dalam membangun kesadaran lingkungan dan tindakan berkelanjutan di masyarakat.

2. Membangun taman kota

Membangun taman kota membantu dalam pelestarian dan konservasi ruang terbuka yang sebaliknya mungkin terancam oleh pembangunan perkotaan yang tidak terkendali. Taman kota berfungsi sebagai paru-paru hijau yang dapat meningkatkan kualitas udara dengan menyerap karbon dioksida dan menghasilkan oksigen melalui proses fotosintesis.

Pohon dan vegetasi di taman membantu mengatur suhu kota, mengurangi efek panas perkotaan, dan menciptakan lingkungan yang lebih nyaman. Pembangunan taman kota dapat mendukung keanekaragaman hayati dengan menyediakan habitat untuk flora dan fauna lokal serta dapat menciptakan lahan multifungsi yang memenuhi kebutuhan komunitas sekaligus menjaga keseimbangan ekologis.

Dengan membangun taman kota, masyarakat tidak hanya mendapatkan ruang publik yang berkualitas tetapi juga berkontribusi pada pelestarian lingkungan dan menciptakan keseimbangan antara perkembangan perkotaan dan keberlanjutan.

3. Adanya toilet ramah lingkungan

Toilet ramah lingkungan dilengkapi dengan teknologi penghematan air, mengurangi konsumsi air per flush dan mendukung ketersediaan air bersih. Implementasi toilet ramah lingkungan dapat mencakup pemanfaatan sumber daya energi terbarukan, seperti panel surya, untuk memastikan efisiensi dan keberlanjutan energi.

Toilet ramah lingkungan juga dilengkapi dengan sistem pengolahan limbah yang inovatif, seperti sistem pengomposan atau pengolahan anaerobik, untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Selain itu, toilet tersebut mungkin menggunakan bahan bangunan yang ramah lingkungan, memberikan kontribusi pada pengurangan dampak lingkungan dari siklus hidup bangunan.

Dengan memperhatikan aspek-aspek tersebut, toilet ramah lingkungan bukan hanya memenuhi kebutuhan sanitasi, tetapi juga berkontribusi pada upaya lebih luas dalam membangun masyarakat yang sadar lingkungan dan bertanggung jawab terhadap pengelolaan sumber daya alam.

4. Pemanfaataan energi terbarukan

Energi terbarukan, seperti energi surya, angin, dan hidro, merupakan sumber daya bersih yang tidak menghasilkan emisi karbon atau polutan lainnya selama proses produksi energi. Dengan beralih ke energi terbarukan, masyarakat dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil yang berkontribusi pada emisi gas rumah kaca, membantu mitigasi perubahan iklim.

Penggunaan energi terbarukan membantu mengurangi eksploitasi sumber daya alam yang terbatas, seperti batu bara atau minyak bumi, dan mempromosikan penggunaan sumber daya yang dapat diperbarui.

Masyarakat yang mengandalkan energi terbarukan dapat meningkatkan kemandirian energi, mengurangi ketergantungan pada pasokan energi yang tidak stabil atau bahan bakar yang terbatas. Sehingga, dengan memanfaatkan energi terbarukan, masyarakat tidak hanya mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, tetapi juga menciptakan fondasi untuk sistem energi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

5. Meningkatkan pengguanaan transportasi umum

Transportasi umum, seperti bus dan kereta, cenderung lebih efisien dalam hal emisi gas rumah kaca per penumpang dibandingkan dengan kendaraan pribadi, membantu mengurangi dampak perjalanan terhadap perubahan iklim.

Meningkatkan penggunaan transportasi umum dapat membantu mengurangi kemacetan jalan raya, menghasilkan perjalanan yang lebih lancar dan efisien, serta mengurangi waktu tempuh. Selain itu, transportasi umum mengurangi kebutuhan akan parkir yang luas, membantu mengurangi penggunaan lahan dan menjaga lahan terbuka hijau.

Program untuk meningkatkan penggunaan transportasi umum biasanya melibatkan kampanye edukasi dan kesadaran untuk merubah kebiasaan perjalanan masyarakat dan mempromosikan manfaat keberlanjutan.

Adanya dorongan penggunaan transportasi umum, masyarakat dapat berkontribusi pada perubahan menuju sistem transportasi yang lebih berkelanjutan, hemat energi, dan ramah lingkungan.

6. Melakukan penanaman pohon

Penanaman pohon membantu dalam pelestarian lingkungan dengan menyediakan habitat bagi berbagai spesies, meningkatkan biodiversitas, dan melibatkan masyarakat dalam upaya konservasi. Pohon berperan sebagai penyerap karbon dioksida selama proses fotosintesis.

Dan juga membantu mengurangi jumlah gas rumah kaca di atmosfer dan berkontribusi pada mitigasi perubahan iklim serta membantu menyaring udara dengan menyerap polutan dan melepaskan oksigen, meningkatkan kualitas udara di sekitarnya.

Akar pohon membantu untuk mengikat tanah, mengurangi risiko erosi dan banjir, serta mempertahankan keberlanjutan tanah. Selain itu, beberapa jenis pohon memberikan sumber makanan dan obat-obatan bagi masyarakat, mendukung keberlanjutan dari segi kebutuhan hidup sehari-hari.

Program penanaman pohon sering melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat, membangun kesadaran akan pentingnya menjaga dan merawat lingkungannya. Adanya kegiatan tersebut, masyarakat tidak hanya menciptakan lingkungan yang lebih hijau dan sehat, tetapi juga berpartisipasi dalam aksi konkret untuk menjaga keseimbangan alam dan mendorong pembangunan yang berwawasan lingkungan.

7. Pembangunan Eco village

Eco village dirancang dengan mempertimbangkan efisiensi energi, penggunaan bahan ramah lingkungan, dan integrasi dengan alam untuk menciptakan lingkungan hunian yang dirancang dengan mempertimbangkan efisiensi energi, penggunaan bahan ramah lingkungan, dan integrasi dengan alam untuk menciptakan lingkungan hunian yang nyaman.

Selain itu, eco village menjadi tempat di mana teknologi terbaru dalam energi terbarukan, pengelolaan limbah, dan desain yang diimplementasikan serta diuji. Hal itu dapat menghasilkan inovasi dan solusi yang dapat diterapkan lebih luas.

Kemudian, lebih cenderung mengadopsi pendekatan holistik, mengintegrasikan aspek-aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. Semua itu menunjukkan bagaimana keberlanjutan bukan hanya tentang melindungi lingkungan, tetapi juga memperhatikan kesejahteraan sosial dan ekonomi masyarakat.

Masyarakat di eco village sering dilibatkan dalam program edukasi lingkungan, meningkatkan kesadaran akan pentingnya hidup berkelanjutan dan menjaga ekosistem. Masyarakat di eco village sering dilibatkan dalam program edukasi lingkungan, meningkatkan kesadaran akan pentingnya hidup berkelanjutan dan menjaga ekosistem.

8. Melakukan kampanye edukasi

Kampanye edukasi memberikan informasi tentang masalah lingkungan, seperti perubahan iklim, keanekaragaman hayati, dan polusi, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga lingkungan.

Kampanye tersebut tidak hanya menyampaikan masalah, tetapi juga mengenalkan solusi dan praktik berkelanjutan yang dapat diadopsi oleh masyarakat untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.

Melalui kampanye, masyarakat diajak untuk memahami konsep hidup berkelanjutan, termasuk dalam hal konsumsi, energi, dan transportasi, serta bagaimana hal ini dapat berdampak positif pada lingkungan. Memanfaatkan media sosial dan teknologi untuk menyebarkan informasi, membangun komunitas online, dan memberikan platform bagi diskusi dan kolaborasi.

Kampanye edukasi juga dapat mencakup advokasi untuk perubahan kebijakan yang mendukung lingkungan hidup, memobilisasi masyarakat untuk mendukung undang-undang dan regulasi yang berwawasan lingkungan.

9. Mendorong partisipasi masyarakat dalam proyek lingkungan

Melibatkan masyarakat dalam perencanaan proyek lingkungan, seperti penanaman pohon, program daur ulang, atau proyek restorasi habitat, memastikan bahwa kebutuhan dan aspirasi lokal diperhitungkan. Mendorong partisipasi masyarakat melalui program edukasi tentang isu-isu lingkungan dan dampak tindakan individu dan kolektif, dapat membangun pemahaman dan kesadaran.

Kemudian, memberikan berbagai pelatihan dan membangun kapasitas masyarakat dalam hal pengetahuan lingkungan, keterampilan, dan kemampuan untuk aktif berpartisipasi dalam proyek-proyek lingkungan.

Mendorong partisipasi masyarakat serta proyek lingkungan tidak hanya lebih berhasil dalam mencapai tujuannya tetapi juga menciptakan keterlibatan dan tanggung jawab bersama dalam menjaga keberlanjutan lingkungan hidup.

10. Penggunaan bahan bangunan ramah lingkungan

Penggunaan bahan bangunan ramah lingkungan memiliki beberapa fungsi penting dalam konteks pembangunan berwawasan lingkungan. Bahan bangunan ramah lingkungan dirancang untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, seperti emisi karbon, penggunaan sumber daya alam yang berlebihan, dan polusi.

Bahan bangunan seperti cat bebas VOC (senyawa organik volatil), sangat membantu menjaga kualitas udara dalam ruangan dengan mengurangi emisi bahan kimia berbahaya. Meskipun biaya awalnya mungkin lebih tinggi, penggunaan bahan bangunan ramah lingkungan dapat menghasilkan pengurangan biaya operasional dalam jangka panjang melalui efisiensi energi dan pengelolaan yang baik.

Memilih bahan yang dihasilkan dari sumber daya yang dapat diperbarui atau pertanian, seperti bambu atau kapur, mendukung praktek pertanian yang ramah lingkungan. Selain itu, memanfaatkan inovasi teknologi, seperti bahan bangunan yang dapat menghasilkan energi misalnya, panel surya terintegrasi pada atap, membantu mengurangi jejak karbon bangunan.

Ketika menggunakan bahan bangunan ramah lingkungan, masyarakat dapat secara langsung berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan, mengurangi jejak karbon, dan menciptakan lingkungan binaan yang lebih seimbang dengan alam.

Kemudian, penggunaan bahan bangunan ramah lingkungan tidak hanya memberikan manfaat langsung pada lingkungan fisik tetapi juga mendukung tujuan pembangunan yang berwawasan lingkungan secara lebih luas.

11. Memasang lampu jalan hemat energi

Memasang lampu jalan dengan teknologi LED, yang lebih hemat energi dan memiliki umur lebih panjang dibandingkan lampu konvensional, membantu mengurangi konsumsi energi secara signifikan. Lampu hemat energi membutuhkan daya yang lebih rendah untuk menghasilkan cahaya yang setara, mengurangi kebutuhan energi dan menekan emisi gas rumah kaca.

Enegeri tersebut menghasilkan produksi listrik serta dapat memberikan penerangan jalan yang cukup untuk keamanan publik, sambil tetap mempertahankan efisiensi energi, meminimalkan polusi cahaya, dan mendukung kehidupan malam hewan dan tanaman.

Meskipun biaya awalnya mungkin lebih tinggi, lampu hemat energi cenderung memiliki biaya operasional yang lebih rendah dan memerlukan perawatan yang lebih sedikit, memberikan manfaat jangka panjang secara finansial.

Adanya upaya pemasangan lampu jalan hemat energi, membuat masyarakat berkontribusi pada pengurangan konsumsi energi dan mendukung transisi menuju kota yang lebih berkelanjutan secara energi.

12. Pengelolaan limbah elektronik

Mengelola bahan beracun yang terkandung dalam elektronik, seperti merkuri dan kadmium, dengan cara yang aman untuk mencegah pencemaran tanah dan air. Kemudian aktif melakukan kampanye edukasi untuk masyarakat tentang dampak negatif limbah elektronik, cara pengelolaan yang benar, dan pentingnya mendukung daur ulang dan penggunaan yang bertanggung jawab.

Selain itu, ikut mendukung atau memperjuangkan kebijakan dan peraturan pemerintah yang mendorong produsen untuk bertanggung jawab atas daur ulang dan pengelolaan limbah elektronik yang aman. Mengelola limbah elektronik secara bertanggung jawab, dapat membantu masyarakat untuk berkontribusi pada pengurangan dampak negatifnya terhadap lingkungan dan membantu menciptakan siklus hidup produk elektronik yang lebih berkelanjutan.

13. Membagi jalur sepeda dan transportasi

Membagi jalur sepeda dan transportasi memastikan keamanan dan kenyamanan pengguna sepeda serta kendaraan umum, mengurangi resiko kecelakaan dan meningkatkan mobilitas. Mendorong penggunaan sepeda dan transportasi umum membantu mengurangi emisi gas rumah kaca dari kendaraan bermotor, berkontribusi pada upaya mitigasi perubahan iklim.

Kemudian, dengan membagi jalur sepeda dan transportasi memberikan aksesibilitas yang lebih baik bagi semua lapisan masyarakat, termasuk mereka yang tidak memiliki kendaraan pribadi. Mengembangkan infrastruktur yang mendukung, seperti jalur sepeda terpisah, stasiun transportasi umum yang ramah lingkungan, dan fasilitas parkir sepeda, dapat mendorong penggunaan alternatif transportasi.

fbWhatsappTwitterLinkedIn