Daftar isi
Dalam memelajari kehidupan sosial, terdapat istilah integrasi sosial, yakni penyesuaian masyarakat dalam hidup bermasyarakat untuk memiliki pola hidup yang lebih aman. Penyesuaian atau integrasi pun dapat diistilahkan sebagai proses pembauran agar dapat menjadi satu kesatuan; dalam hal ini, individu maupun kelompok perlu membaur dalam masyarakat tertentu untuk menjadi satu kesatuan.
Integrasi atau penyesuaian perlu dilakukan manusia dan setiap golongan masyarakat agar bisa hidup berdampingan satu sama lain secara harmonis. Melalui kehidupan bermasyarakat yang rukun dan saling menerima, tujuan atau kepentingan bersama dapat tercapai.
Sementara itu, disintegrasi sosial adalah kondisi individu atau kelompok yang tidak lagi dapat membaur di dalam masyarakat sehingga kerap terjadi konflik dan menjauh dari kerukunan. Bila terus terjadi, disintegrasi sosial dapat berakibat pada perpecahan sosial yang penuh dengan pertikaian satu sama lain.
Ketika timbul disintegrasi sosial, maka ada kesempatan untuk memperbaikinya, yakni melalui proses reintegrasi sosial. Reintegrasi sosial artinya pembangunan atau proses penyesuaian kembali individu atau kelompok yang semula sudah membaur dengan baik namun kemudian terjadi konflik.
Proses reintegrasi adalah proses penyatuan kembali hal-hal yang berbeda dan berpotensi menjadi sumber konflik antar individu maupun kelompok dalam masyarakat agar bisa hidup rukun dan saling melengkapi lagi. Berikut adalah beberapa contoh reintegrasi sosial di lingkungan masyarakat yang sebenarnya tidak asing lagi bagi kita.
1. Transportasi Online vs. Konvensional
Disintegrasi sosial sempat terjadi dalam hal transportasi online dan konvensional yang berujung kerusuhan dan pertikaian. Transportasi konvensional yang tidak mudah menerima keberadaan transportasi online sempat pernah menjadi cukup besar yang pada akhirnya masalah ini mereda karena adanya aturan dan batasan untuk kedua pihak.
Aturan dan batasan tersebut ada bertujuan untuk menciptakan reintegrasi sosial, seperti halnya transportasi online tidak boleh mangkal di dekat area transportasi konvensional. Artinya, transportasi online tidak boleh menerima maupun menurunkan penumpang yang merupakan area dengan banyak transportasi konvensional mengenai wilayah ini pun pasti sudah ada kesepakatan bersama antar kedua pihak untuk tidak saling melanggar batas.
2. Keluarga
Anak yang melarikan diri dari rumah karena adanya konflik dengan orang tua hingga pasangan yang memutuskan bercerai adalah masalah keluarga yang rata-rata dapat memperoleh penyelesaian. Proses reintegrasi sosial dalam hal keluarga bisa dalam bentuk anak kembali ke rumah orang tua.
Atau orang tua yang membujuk anak diikuti dengan adanya saling minta maaf atau permintaan maaf dari pihak yang salah dapat menjadi bentuk reintegrasi sosial. Perceraian pasangan yang sudah menikah lalu rujuk kembali juga merupakan contoh reintegrasi sosial yang banyak dijumpai di Indonesia.
3. Kriminalitas
Reintegrasi sosial yang juga banyak dijumpai di sekitar kita adalah ketika seorang mantan narapidana mendapat cap jelek sehingga kesulitan untuk berbaur kembali ke dalam masyarakat. Tindakan reintegrasi sosial diperlukan untuk mendukung mantan napi tersebut agar bisa menyesuaikan diri dalam kehidupan sosial seperti sebelum ia menjalani hukuman penjara.
Proses reintegrasi untuk napi atau mantan napi dapat meliputi pelatihan kerja untuk meningkatkan keterampilan kerjanya. Tidak hanya itu, layanan/program pendidikan seperti kursus, pembinaan, bantuan penempatan kerja, hingga dukungan sosial adalah bentuk reintegrasi sosial yang membantu para mantan napi bisa memiliki lembar baru dalam kehidupannya.
Reintegrasi sosial berkaitan dengan mantan narapidana bertujuan untuk meminimalisir risiko mereka kembali melakukan kriminalitas dan kembali dipenjara. Melalui berbagai layanan dan program bantuan tersebut diharapkan mereka bisa memulihkan citra dan harga diri, lebih produktif, dan lebih mudah pula diterima di masyarakat.
4. Tawuran Antar Pelajar Sekolah
Entah tawuran terjadi antar pelajar di sekolah yang sama atau dari sekolah yang berbeda, hal ini tampaknya sudah ada sejak dulu meski sama sekali tidak dibenarkan. Tawuran sekolah sendiri merupakan salah satu contoh disintegrasi sosial yang bisa terjadi karena perebutan kekuasaan tempat nongkrong hingga berebut perempuan.
Salah satu contoh tawuran yang kemudian terjadi reintegrasi sosial adalah tawuran antar pelajar sekolah di Kebumen dan Kota Pangkalpinang yang kemudian berakhir damai. Adanya upaya untuk memusyawarahkan dan melakukan aksi damai agar kedua pihak tidak tawuran lagi merupakan bentuk proses reintegrasi sosial.
5. Suku dan Agama
Contoh reintegrasi sosial di lingkungan masyarakat terkait suku salah satunya adalah yang terjadi di Provinsi Lampung pada tahun 2012. Sempat terjadi konflik antar suku antara Desa Agom dan Desa Balinuraga yang merupakan bentuk disintegrasi sosial.
Namun karena telah melewati proses musyawarah dan menciptakan kesepakatan bersama, reintegrasi sosial berhasil sehingga kedua desa kini sudah hidup rukun kembali. Sementara itu, untuk disintegrasi perihal agama juga sempat terjadi di wilayah kota Ambon, Maluku sehingga diperlukan adanya proses reintegrasi sosial.
Di wilayah tersebut pernah terjadi konflik antara pemeluk agama Islam dan Kristen yang kemudian telah melalui proses musyawarah dan pencapaian kesepakatan antar dua belah pihak. Dari hal tersebut, toleransi beragama dapat dikembangkan kembali dan pembauran tidak lagi terdapat masalah.
Reintegrasi sosial tidak selalu memungkinkan apalagi memperoleh hasil yang baik, namun tak sedikit disintegrasi sosial dapat terselesaikan melalui reintegrasi sosial.