Geografi

6 Dampak Kerusakan Hutan dan Penyebabnya

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Hutan memiliki peran yang sangat penting bagi kehidupan di bumi dan menutupi hampir sepertiga dari seluruh daratan yang ada di bumi serta menyediakan berbagai manfaat esensial bagi seluruh spesies.

Udara yang kita hirup dan air yang kita minum, semuanya  tersebut berasal dari hutan, sehingga hutan memiliki peran yang krusial dalam mencegah perubahan iklim. Beragam pohon dalam hutan mampu menyerap karbon dioksida dan melepas oksigen dan juga berperan sebagai daerah resapan air yang mampu untuk mencegah banjir.

Hampir 7,3 juta hektar hutan di seluruh dunia hilang setiap tahunnya dan pemicu terbesar kegiatan deforestasi hutan adalah kegiatan industri. Faktor lainnya yaitu adanya alih fungsi hutan menjadi lahan perkebunan atau dijadikan sebagai lahan pemukiman bagi para warga.

Deforestasi hutan umumnya dilakukan dengan cara, antara lain membakar hutan atau dengan menebang pohon-pohon secara liar yang akan dapat mengakibatkan tanah menjadi tandus. Nantinya akan dapat menimbulkan berbagai macam bencana alam, seperti halnya banjir dan tanah longsor.

Penyebab Kerusakan Hutan

  • Illegal Logging

Penebangan yang terjadi dalam suatu kawasan hutan yang dilakukan secara liar akan menurunkan atau mengubah fungsi awal hutan. Terdapat larangan keras dari Pemerintah untuk melakukan kegiatan tersebut, akan tetapi sebagian besar masyarakat masih melakukan kegiatan tercela tersebut.

  • Kebakaran Hutan

Kebanyakan dari peristiwa kebakaran hutan terjadi karena adanya faktor kesengajaan dari beberapa pihak yang tidak bertanggung jawab dan sengaja melakukan perbuatan membakar hutan untuk dijadikan sebagai lahan perkebunan, pemukiman, peternakan, dan yang lainnya.

  • Perambahan Hutan

Para petani yang bercocok tanam tahunan menjadi sebuah ancaman bagi kelestarian hutan karena para petani akan melakukan perambahan hutan agar bisa memanfaatkan hutan sebagai lahan baru untuk bercocok tanam.

Selain itu, pertumbuhan penduduk yang semakin pesat juga menjadi berkontribusi terhadap terjadinya perambahan hutan yang disebabkan kebutuhan lahan untuk kelangsungan hidup yang semakin meningkat. 

  • Serangan Hama dan Penyakit

Jumlah populasi hama yang meledak juga bisa menjadi salah satu penyebab kerusakan hutan dimana hama-hama tersebut akan menyerang dan menimbulkan kerusakan di berbagai populasi pohon yang hidup dalam sebuah kawasan hutan.

Dampak Kerusakan Hutan bagi Kehidupan dan Lingkungan

Dampak kerusakan hutan akan mempengaruhi dalam perubahan iklim dan pemanasan global dengan kondisi peningkatan panas rata-rata di seluruh permukaan bumi akibat gas adanya rumah kaca yang meningkat di atmosfer.

Gas rumah kaca akan mempunyai peran dalam menjaga suhu bumi tetap hangat agar cocok untuk hidup. Kondisi suhu yang naik mengakibatkan ketidakstabilan iklim dan menimbulkan fenomena perubahan iklim. Hutan sebagai produsen terbesar yang menghasilkan oksigen membantu menyerap gas rumah kaca yang menjadi penyebab terjadinya pemanasan global. 

Pada saat suatu hutan mengalami kerusakan, maka hal tersebut tentu bisa berakibat pada terjadinya peningkatan suhu bumi serta perubahan iklim yang sangat ekstrim. Dengan adanya deforestasi, jumlah karbon dioksida yang dilepaskan ke udara akan semakin besar dan akan berdampak pada pertukaran uap air dan karbon dioksida dengan terjadinya perubahan iklim. Perubahan konsentrasi udara di lapisan atmosfer tersebut akan memiliki efek yang langsung berpengaruh terhadap iklim dunia. 

  • Kepunahan Berbagai Spesies Hewan dan Tumbuhan 

Dampak kerusakan hutan berpengaruh terhadap kehilangan berbagai jenis spesies flora dan fauna yang tinggal di dalam hutan rusak dan lenyap. Sekitar 70% berbagai jenis flora dan fauna yang hidup di kawasan hutan dimana kerusakan hutan tersebut akan mengakibatkan makhluk hidup tidak lagi mampu bertahan hidup di habitat aslinya.

Karena kehilangan habitat hewan dan tumbuhan yang bergantung pada ekosistem hutan akan berakibat dengan perlahan mati dan menyebabkan kepunahan massal. Kondisi tersebut berdampak di berbagai bidang, seperti di bidang pendidikan, penelitian, dan di bidang kesehatan yang dapat berakibat hilangnya berbagai jenis obat yang bersumber dari flora, fauna, serangga atau burung yang tinggal hutan. 

Dampak dari kerusakan hutan akan mengganggu siklus air karena pohon memiliki peranan yang sangat penting dalam siklus air sebab dapat menyerap curah hujan dan menghasilkan uap air yang nantinya akan dilepaskan ke atmosfer.

Semakin sedikit jumlah pohon yang ada di bumi, maka kandungan air di udara yang nantinya dikembalikan dalam bentuk hujan juga akan sedikit. Pohon juga berperan dalam mengurangi tingkat polusi air dan menghentikan pencemaran. Jumlah pohon yang berkurang akibat kegiatan deforestasi dapat mengurangi efektivitas hutan dalam menjalankan fungsinya untuk menjaga tata letak air. 

Banjir dan erosi tanah adalah dampak kerusakan hutan yang sangat sering terjadi dan sudah menjadi langganan di berbagai daerah. Lebih dari sepertiga bagian lahan subur di bumi musnah akibat kegiatan deforestasi yang sangat disesali sebab pohon memegang peranan penting untuk menghalau berbagai bencana, seperti banjir dan tanah longsor.

Pohon yang berkurang akibat kerusakan hutan, maka ketika musim hujan tanah tidak mampu untuk menyerap dengan baik tumpahan air hujan yang mengakibatkan besarnya laju aliran air di permukaan. Akhirnya akan terjadi banjir bandang yang mengangkut partikel tanah, sehingga dapat menimbulkan erosi tanah atau tanah longsor. 

Apabila banjir dan tanah longsor termasuk efek negatif kerusakan hutan di musim penghujan, kekeringan juga menjadi dampak kerusakan hutan yang perlu diwaspadai saat musim kemarau. Luasan hutan yang terus berkurang menyebabkan daya serap tanah menipis yang berimbas buruk pada musim kemarau.

Kekeringan timbul berawal dari cadangan air yang tidak cukup di musim kemarau dengan dampak yang dapat dirasakan sebab pohon bertindak sebagai tempat penyimpan cadangan air tanah berkurang secara signifikan. 

Hutan menjadi habitat berbagai jenis spesies hewan dan tumbuh-tumbuhan sebagai salah satu sumber daya alam hayati yang terdapat di bumi. Kegiatan deforestasi dan pembukaan hutan secara tak bertanggung jawab dapat mengakibatkan kerusakan dan kepunahan bagi kekayaan alam tersebut.

Dampak kerusakan hutan akan menyebabkan banjir dan erosi tanah yang pada akhirnya akan mengalami proses sedimentasi atau pengendapan. Pengendapan tanah yang berlebihan tentunya dapat merusak berbagai ekosistem di lautan, seperti terumbu karang sebagai habitat ikan kecil hidup.