Integrasi Vertikal: Pengertian – Jenis dan Contohnya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Selain, menerapkan sistem integrasi horizontal dalam mengembangkan sebuah bisnis juga bisa menerapkan sistem integrasi vertical. Integrasi vertical ini pelaksanaannya hampir sama dengan sistem integrasi horizontal.

Karena dua jenis perusahaan yang memutuskan untuk bergabung, bermerger ataupun berakuisisi akan berada di bawah satu kendali perusahaan yang sama. Hal ini dilakukan semata mata untuk memperkuat kedudukan dari perusahaan di area perdagangan.

Sehingga nantinya bisa memimpin produk yang ada di pasaran. Untuk itu, apa sih sebenarnya integrasi vertical ini? Apakah kelebihan serta kekurangannya sama dengan integrasi horizontal? Berikut merupakan pemaparan mendetail mengenai integrasi vertical.

Pengertian Integrasi Vertikal

Integrasi vertikal merupakan salah satu jenis upaya yang bisa dilakukan oleh suatu perusahaan untuk bisa memperluas jangkauan dan pemasaran dari bisnis yang dimiliki. Hal tersebut dilakukan dengan memasukkan tahap lainnya dalam rantai pasokan yang sudah ada sebelumnya.

Tentunya dengan tetap berada dibawah kepemilikan dan kendali dari suatu perusahaan yang sama. Cara cara yang bisa disisipkan untuk mendukung tahapan tersebut mungkin bisa melalui merger, akuisisi ataupun pertumbuhan internal.

Tujuan utama dari proses integrasi vertikal ini adalah untuk melakukan pengamanan terhadap rantai pasokan bahan baku  dan juga menangkap penciptaan dari nilai beserta dengan keuntungan yang dihasilkan dari setiap rantai nilainya.

Dengan penerapan dari strategi atau sistem ini diharapkan perusahaan yang bersangkutan bisa memiliki kendali yang lebih kuat terhadap setiap pasokan dan penjualan yang ada. Sehingga nantinya berdampak pada pengurangan biaya dan peningkatan dari sisi efisiensinya.

Jenis Integrasi Vertikal

Berdasarkan posisi dari perusahaannya dalam tata urutan rantai pasokan, integrasi secara vertikal dibagi menjadi dua jenis, yaitu integrasi vertikal ke belakang dan integrasi vertikal ke depan.

  • Integrasi vertikal ke belakang
    Integrasi vertikal ke belakang merupakan jenis upaya yang dilakukan oleh suatu perusahaan guna memperluas bisnisnya. Dengan menggunakan metode masuk ke pasar hulu. Dalam kata lain, untuk bisa memperluas jangkauan atau jaringan bisnis yan dimiliki suatu perusahaan akan berupaya untuk masuk ke pasar input. Hal ini dilakukan untuk bisa mengamankan pasokan bahan baku atau lain sebagainya yang ada di pasar input, sehingga nantinya kualitas output akhir yang didapatkan bisa secara konsisten menguntungkan.
  • Integrasi vertikal ke depan
    Integrasi vertikal ke depan merupakan salah satu upaya perluasan bisnis yang berbanding terbalik dengan integrasi vertikal ke belakang. Hal itu dikarenakan untuk bisa memastikan pasokan dari bahan baku atau bahan lainnya mereka lebih memilih untuk pergi ke pasar hilir. Tujuan utama dari penerapan integrasi vertikal ini adalah untuk memastikan bahwa produk yang telah diperjualbelikan kepada konsumen kualitasnya tetap terjaga dan tetap aman hingga diterima oleh pihak konsumennya. Sehingga perusahaan tidak akan direpotkan dengan berbagai tuntutan ganti rugi yang nantinya berdampak pada citra dari perusahaan itu sendiri. Selain dilakukan untuk menjaga citra perusahaan dimata konsumennya, metode integrasi ini juga dilakukan untuk menggali dan mengumpulkan berbagai informasi yang berkaitan dengan umpan balik yang diberikan oleh pelanggan. Semua umpan balik yang didapatkan akan digunakan sebagai dasar untuk melakukan pengembangan produk ke arah yang lebih baik dan menciptkan nilai yang superior.

Contoh Integrasi Vertikal

Berikut merupakan contoh integrasi vertikal adalah pada suatu perusahaan minyak goreng yang mendirikan anak perusahaan yang bergerak dibidang produksi minyak kelapa sawit mentah.

Kelebihan dan Kekurangan Integrasi Vertikal Dalam Bisnis

Adapun beberapa kelebihan serta kekurangan yang ada dalam penerapan metode integrasi vertikal dalam bisnis.

Kelebihan Penerapan Integrasi Vertikal Dalam Bisnis

Berikut merupakan kelebihan dari penerapan integrasi vertikal yang bisa terus dikembangkan kedepannya oleh tiap perusahaan.

  • Menghasilkan penjualan dan keuntungan yang tinggi
    Dengan menerapakan upaya perluasan bisnis ini suatu perusahaan bisa meraih keuntungan yang lebih besar dibandingkan dengan sebelumnya dan begitupun dengan nilai yang ada di setiap rantai pasokannnya akan lebih banyak lagi didapatkan.
  • Membutuhkan biaya produksi yang relatif lebih rendah
    Dalam hal ini, perusahaan bisa sedikit bernafas lega karena perusahaan dapat melakukan penghematan terhadap semua biaya yang dibutuhkan terkait dengan proses produksi yang ada. Dengan berbagai kebutuhan produksi, transportasi, inspeksi kualitas input, waktu pengirimannya pun dapat disesuaiakan dengan kebutuhan. Sehingga semua biaya ataupun dana yang diperlukan bisa diminimalisir. Untuk bisa mendukung upaya tersebut pihak perusahaan bisa melakukan transfer sebagai upaya penghematan dana kepada salah satu rantai pasukan yang mengarah ke konsumen.
  • Mengurangi ketergantungan terhadap pihak eksternal
    Ketergantungan suatu perusahaan terhadap pihak eksternal sebaiknya dihindari atau diminimalisir adanya. Hal tersebut dilakuakn untuk menghindari berbagai potensi kerugian atau kesulitan keuangan yang seringkali dialami oleh pihak eksternal. Sehingga apabila kita lepas dari ketergantungan ini, semua proses produksi dan jual beli yang dilakukan oleh perusahaan tidak akan terpengaruh dengan berbagai perubahan dan kondisi keuangan yang dialami oleh pihak eksternal.
  • Meningkatkan upaya berlangsungnya tawar menawar
    Melalui penerapan integrasi vertikal ini, semua pasokan dan sistem distribusi berada di bawah kendali suatu perusahaan yang sama. Dengan keuntungan ini, perusahaan mungkin memiliki peluang untuk bisa melakukan negosiasi terkait dengan spesifikasi kualitas,harga atau persyaratan kredit lainnya.
  • Memperoleh umpan balik pelanggan
    Dengan penerapan dari sistem ini perusahaan akan lebih mudah dalam mendapatkan informasi yang berkaitan dengan persaingan dan pemasaran. Yang mana semua umpan balik yang didapatkan dari pihak pelanggan ini bisa dijadikan sebagai salah satu dasar untuk melakukan upaya pengembangan produk ke arah yang lebih baik.
  • Meningkatkan nama baik perusahaan
    Dalam menerapkan integrasi vertikal ini setiap perusahaan akan berupaya untuk melakukan pemantauan secara spesifik mengenai produk yang akan diperjualbelikan. Dari pihak perusahaan juga akan melakukan pengecekan apakah produk yang sudah sampai ditangan konsumen berada dalam kondisi dan kualitas yang baik sesuai dengan kondisi dan kualitas produk sebelum dikirim.

Kekurangan Penerapan Integrasi Vertikal Dalam Bisnis

Berikut merupakan kekurangan dari integrasi vertikal yang perlu dipertimbangkan kembali.

  • Mengalihkan perhatian bisnis
    Dengan integrasi ini perusahaan akan difokuskan dengan berbagai hal atau bisnis yang berada di luar kompetensi dasar atau inti dari perusahaan. Dengan integrasi ini sistem koordinasi dan proses produksi, distribusi yang dilakukan oleh perusahaan akan semakin kompleks. Dengan semua kekompleksan yang ada perusahaan tidak akan bisa fokus dengan produksi intinya.
  • Meningkatkan resiko yang ada
    Dengan semakin kompleksnya proses dan hubungan yang ada dalam bisnis ini semakin meningkatkan potensi atau resiko kegagalan ataupun kerugian yang ada. Karena tanggung jawab yang harus diemban oleh pihak perusahaan akan semakin besar dan lebih kompleks dari yang sebelumnya.
  • Membutuhkan modal yang besar
    Untuk bisa menjalankan proses produksi dari beberapa perusahaan atau lebih yang digabungkan tentunya membutuhkan dana yang relative besar. Apalagi jika digunakan untuk mendirikan anak perusahaan terkait.Tentunya perusahaan membutuhkan banyak sekali dana invetasi dari perusahaan lainnya.
fbWhatsappTwitterLinkedIn