Jenis-jenis Biaya Perusahaan Manufaktur dan Contohnya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Dalam akuntansi, Perusahaan Manufaktur adalah perusahaan yang mengolah bahan- bahan mentah menjadi barang jadi yang memiliki nilai jual.

Kegiatan mengolah bahan mentah ini dikerjakan di pabrik dan memiliki standar masing-masing dalam proses manufacturing atau fabrikasi.

Contoh perusahaan manufaktur antara lain produksi alat elektronik, pabrik garmen, makanan dan minuman serta otomotif.

Dalam proses produksi tentu saja perusahaan manufaktur memerlukan biaya-biaya untuk menghasilkan produk jadinya yang memiliki nilai jual.

Ada 5 jenis biaya produksi yang dimiliki perusahaan manufaktur, berikut penjelasannya.

1. Biaya Bahan Baku

Biaya untuk membeli bahan-bahan utama yang akan diolah menjadi barang jadi.

Contoh: pembelian kain untuk bahan baku perusahaan garmen yang nantinya diolah menjadi pakaian.

Metode yang digunakan untuk menghitung biaya bahan baku antara lain:

1. Metode Identifikasi Khusus

Metode Identifikasi Khusus diterapkan berdasarkan prinsip arus barang harus sama dengan arus biaya.

Maka perlu dikategorikan tiap-tiap jenis barang berdasarkan harga pokoknya.

Dan untuk masing-masing kelompok diberi kartu persediaan, agar masing-masing harga pokok bisa diketahui.

Harga pokok penjualan terdiri dari harga pokok barang-barang yang dijual dan sisanya merupakan persediaan akhir.

Cara ini sering digunakan untuk perusahaan yang menggunakan prosedur pencatatan persediaan dengan metode fisik maupun perpetual.

Akan tetapi, metode ini membutuhkan waktu yang lama dan tidak efisien dalam prosesnya.

2. Metode Rata-Rata

Metode Rata-Rata, metode ini disebut juga dengan metode rata-rata sederhana.

Perhitungan harga pokok rata-rata dilakukan dengan cara membagi jumlah harga perolehan dengan kuantitasnya.

Ada 2 metode yang digunakan untuk menghitung persediaan akhir dan harga pokok penjualan (HPP), Yaitu:

  • Metode Fisik

Metode pencatatan pesediaan dimana persediaan barang dagangan tidak dicatat secara kontinue.

Sehingga persediaan barang dagang akhir dihitung secara fisik yang ada di gudang. Contoh metode fisik :

Barang-barang yang disimpan di gudang pada tanggal 14 Februari 2017 dihitung berjumlah 300 kg.

  • Metode Perpetual

Metode Perpetual yaitu barang-barang yang dikeluarkan akan dibebani harga pokok pada akhir periode.

Karena harga pokok rata-rata baru dihitung pada akhir periode.

Maka jurnal untuk mencatat berkurangnya persediaan barang juga dibuat pada akhir periode.

Apabila harga pokok rata-rata dicatat setiap ada pengeluaran barang

Maka diperlukan untuk menghitung harga pokok rata-rata setiap kali terjadi pembelian barang.

Sehingga dalam satu periode akan terdapat beberapa harga pokok rata-rata.

Cara seperti ini disebut rata-rata bergerak (moving average).

Bila menggunakan cara perhitungan rata-rata bergerak kartu piutang-nya akan nampak seperti berikut ini:

Harga pokok rata-rata per kg yang baru akan dihitung setiap kali ada pembelian barang.

Pengeluaran barang berikutnya dihitung dengan harga pokok rata-rata tersebut sampai ada pembelian lagi.

2. Biaya Tenaga Kerja Langsung (BTKL)

Tenaga kerja yang dimaksud adalah yang berperan langsung dalam proses produksi.

Misalnya tukang kayu, yang langsung membuat barang-barang pada perusahaan mebel.

Dalam perusahaan manufaktur, upah dari tenaga kerja dihitung dari jumlah hari kerja karyawan,

Kemudian apabila ada keterlambatan kehadiran akan dikurangi dengan berapa kali karyawan tersebut terlambat masuk kerja,

Dan juga besar hutang koperasi yang dimilikinya.

3. Biaya Overhead Pabrik (BOP)

Biaya yang dipakai untuk keperluan lain selain bahan baku dan tenaga kerja langsung disebut biaya overhead pabrik.

Misalnya baut, mur, (komponen mesin produksi), biaya untuk tenaga kerja yang tidak langsung (seperti gaji para mandor),

Perbaikan peralatan, tagihan air serta telepon dan lain sebagainya

4. Biaya Pemasaran

Biaya ini adalah biaya yang dikeluarkan untuk menunjang target penjualan misalnya: Biaya iklan, gaji wiraniaga, komisi wiraniaga dll

5. Biaya Administrasi dan Umum

Adalah pembiayaan operasional kantor yang mendukung kegiatan produksi.

Seperti: gaji direktur, gaji sekretaris, biaya listrik, telepon, air, penyusutan bangunan dll.

fbWhatsappTwitterLinkedIn