Hutan merupakan kawasan yang sangat penting bagi kehidupan seluruh mahkluk hidup di Bumi. Hutan adalah kawasan dengan pepohonan yang tumbuh di dalamnya, hutan merupakan salah satu ekosistem di dalam biosfer. Di dalamnya terdapat beragam vegetasi dan flora.
Hutan memberikan manfaat dan memiliki fungsi bagi bumi, fungsi utama hutan yang sudah banyak diketahui oleh masyarakat yaitu sebagai paru-paru dunia, hal ini karena pepohonan dan tumbuh-tumbuhan di dalamnya mampu memberikan oksigen dan menyerap karbondioksida bumi.
Hutan juga memberi manfaatnya bagi manusia melalui kegunaan tumbuhan, misalnya sebagai obat-obatan, sumber makanan dan memberikan cadangan air tanah untuk kehidupan mahkluk hidup. Hutan juga dapat mencegah terjadinya bencana alam yang dapat merugikan manusia, seperti banjir dan tanah longsory.
Fungsi lainnya bagi manusia, hutan dapat dijadikan sebagai wadah penelitian untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan sebagai tempat wisata alam serta sebagai tempat perlindungan flora dan fauna.
Hutan tak hanya dapat menjadi filter yang dapat mengurangi polusi udara, namun ternyata hutan juga dapat mengurangi polusi suara. Polusi suara dapat berkurang 5 hingga 10 desibel ketika suara mencapai ke dalam hutan, hal ini setara dengan 50% suara yang didengar manusia.
Indonesia sendiri berada di urutan ke-3 sebagai negara yang memiliki hutan terluas di dunia. Luas lahan hutan di Indonesia, berdasarkan data Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) di tahun 2020 yaitu seluas 95,6 juta hektar are, sedangkan luas daratan Indonesia luasnya sebesar 187 juta hektar.
Indonesia 8 jenis hutan yang tersebar dari Sabang hingga Merauke, antara hutan bakau, hutan lumut, hutan rawa, hutan sabana, hutan stepa, hutan musim, hutan hujan tropis dan hutan gugur.
Hutan bakau seringkali dianggap sama dengan hutan mangrove, padahal keduanya memiliki pengertian yang berbeda. Bakau sebenarnya adalah jenis tumbuhan yang menjadikan sebuah kawasan dinamakan kawasan mangrove.
Tumbuhan bakau adalah genus yang paling banyak menyusun ekosistem mangrove, tanaman bakau banyak ditemukan di garis pantai yang cenderung lebih dekat dengan perairan atau laut dibandigkan dengan daratan.
Hutan bakau adalah habitat yang ekstrim, itulah mengapa tumbuhan yang hidup di wilayah ini memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi, jenis pohon bakau atau Rhizophora spp adalah tumbuhan yang dapat bertahan hidup di air asin dan tahan terhadap pasang surut air laut.
Ada beberapa jenis bakau yang dikenal yaitu bakau api-api, pidada, bakau nirih dan bakau kendeka semuanya memiliki akar napas yang gunanya untuk mengambil oksigen dari udara. Berikut beberapa karakteristik hutan bakau yang mungkin sudah sering kita temui di sekitar tempat tinggal kita.
Hutan bakau dipastikan hanya berada di wilayah tropis yang berada di khatulistiwa, ada juga yang ditemukan di sebagian iklim sub-tropis. Total luas hutan bakau di Indonesia seluas 2,5 hingga 4,5 juta hektar, luasan tersebut menjadikan Indonesia memiliki kawasan mangrove terluas di dunia.
Dangkalan Sunda di Jawa Barat adalah wilayah hutan bakau terluas di Indonesia, wilayah ini memiliki perairan tenang dan menjadi muara sungai-sungai besar. Sayangnya hutan bakau di dangkalan Sunda ini mengalami krisis karena semakin tingginya kebutuhan lahan penduduk.
Salah satau karakteristik hutan bakau yaitu hanya didominasi oleh satu jenis tumbuhan, yaitu tumbuhan bakau. Tumbuhan bakau adalah satu-satunya jenis yang memiliki adaptasi terhadap air dan tanah yang selalu basah serta pasang surut air laut.
Hutan bakau memiliki tumbuhan yang jika dilihat bentuknya unik, terutama akarnya yang tidak beraturan. Akar-akar tumbuhan bakau ini merupakan akar napas yang fungsinya untuk mencari oksigen dari udara ketika air laut pasang. Jumlah akar napas dalam satu pohon berjumlah banyak dan sangat banyak.
Ciri khas hutan bakau dapat dilihat dari tanahnya yang bertesktur lumpur karena kondisi lingkungan yang selalu basah akibat air laut. Jenis tanah yang selalu basah atau berlumpur ini merupakan habitat yang hanya dapat ditumbuhi jenis pohon bakau.
Salah satu fungsi hutan bakau adalah mencegah erosi, karena hutan ini dapat menghalangi ombak dari lautan yang dapat mengikis tepi daratan. Hutan bakau biasanya terbentuk alami, namun saat ini banyak wilayah yang sengaja membuat hutan bakau, atau mereboisasi dengan tujuan menciptakan ekosistem mangrove.
Itulah mengapa saat ini di wilayah-wilayah pesisir pantai banyak sengaja ditanami tanaman bakau untuk mencegah pengikisan daratan dan juga mencegah banjir rob. Air yang menggenangi hutan bakau adalah air payau.
Hutan bakau tak hanya memiliki pwersediaan air laut, namun juga air tawar yang berasal dari daratan. Fungsi air tawar dari daratan tersebut untuk menurunkan salinitas dan menambah pasokan unsur hara dan lumpur pada tanah hutan bakau. Air payau di hutan bakau memiliki salinitas atau tingkat keasinan antara 2-22 ppm atau sekitar 0,05%.
Tumbuhan bakau memiliki biji yang sifatnya vivipar, artinya dapat memunculkan kecambah di pohon itu sendiri, selain itu tumbuhan bakau juga memiliki lentisel pada bagian kulit pohonnya.