Daftar isi
Kehidupan individu satu dengan individu lainnya tidak selalu sama, begitu juga dengan pendapatan. Orang kaya akan mendapatkan penghasilan yang lebih banyak dibandingkan dengan orang miskin. Hal tersebut dapat menyebabkan suatu hal yang dinamakan ketimpangan pendapatan diantara orang kaya dengan orang miskin.
Pada materi kali ini kita akan membahas mengenai ketimpangan pendapatan yang dapat meliputi pengertian, konsep, faktor penyebab dan cara pengukuran ketimpangan pendapatan.
Menurut Para Ahli
Secara Umum
Ketimpangan pendapatan yaitu suatu konsep yang menjelaskan mengenai perbedaan kehidupan di dalam masyarakat sehingga menjadikan tidak meratanya distribusi antar wilayah.
Ada 2 konsep di dalam ketimpangan pendapatan yaitu ketimpangan relatif dan ketimpangan absolut. Berikut ini penjelasan dari kedua konsep ketimpangan pendapatan yaitu:
Ada beberapa penyebab ketimpangan pendapatan menurut beberapa ahli. Berikut ini penjelasan penyebab ketimpangan pendapatan menurut para ahli yaitu:
Menurut Todaro (2006), penyebab dari ketimpangan pendapatan yaitu semakin tidak ratanya pola distribusi pendapatan, semakin tinggi juga laju dari pertumbuhan ekonomi dikarenakan orang orang kaya memiliki tabungan yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang miskin.
Menurut Hajiji (2010), ketimpangan pendapatan dapat ditentukan oleh tingkat pembangunan suatu negara, adanya kediktaktoran, heterogenitas dan pemerintah yang gagal di dalam suatu negara. Ketimpangan pendapatan akan terjadi di awal pertumbuhan ekonomi.
Menurut Arsyad (2010), terdapat 8 faktor yang menyebabkan ketimpangan pendapatan di dalam suatu daerah sebagai berikut ini, yaitu:
Terdapat 4 metode yang digunakan di dalam pengukuran ketimpangan pendapatan yaitu distribusi ukuran, kurva lorenz, indeks gini dan bank dunia. Berikut penjelasan dari 4 metode yang digunakan di dalam pengukuran ketimpangan pendapatan:
Distribusi ukuran pendapatan adalah ukuran yang sering digunakan oleh para ekonom di dalam menghitung ketimpangan pendapatan. Distribusi ukuran ini secara langsung menghitung jumlah penghasilan yang diterima oleh setiap individu.
Mengukur ketimpangan pertama yaitu dengan menghitung berapa persen pendapatan yang diterima oleh 40% penduduk miskin. Kemudian dapat diukur dengan melakukan perbandingan presentase pendapatan yang diterima oleh 40% orang miskin dengan presentase yang diterima 20% orang kaya.
Tingkat ketimpangan berat jika 40% penduduk paling miskin menerima kurang dari 12% pendapatan nasional. Tingkat ketimpangan ringan jika 40% penduduk miskin menerika diatas 17% pendapatan nasional.
Kurva lorenz ini digunakan untuk menganalisis distribusi pendapatan perorangan. Kurva lorenz pertama kali dikenalkan pada tahun 1905 oleh seorang ahli statistika yang berasal dari Amerika Serikat yaitu Conrad Lorens.
Kurva lorenz ini menggambarkan hubungan diantara kelompok penduduk dan pangsa pendapatan mereka. Kurva ini menggambarkan mengenai hubungan diantara presentase jumlah penduduk dengan presentase pendapatan yang diterima.
Indeks gini atau dikenal dengan nama gini rasio pertama kali diciptakan pada tahun 1912 oleh Corrado Gini. Indeks gini dihitung menggunakan kurva lorenz dengan cara yaitu membandingkan atau membagi bidang yang dibatasi oleh garis regional di dalam kurva lorenz dengan garis lengkung sebagai penyimpangan.
Angka yang didapatkan disebut dengan indeks atau rasio gini yang berkisar 0 dan 1. Gini 0 menunjukkan kemerataan yang sempurna yaitu semua orang memiliki pendapatan yang sama persis. Sedangkan gini indeks 1 memiliki arti ada ketidakmerataan yang sempurna.
Indeks gini ini dapat digunakan untuk mengukur tidak merataan distribusi pendapatan penduduk di dalam berbagai sektor dan negara. Indeks gini dapat menunjukkan perubahan distribusi pendapatan di dalam suatu negara selama periode waktu tertentu, sehingga dapat menunjukkan peningkatan atau penurunan dari suatu ketimpangan pendapatan.
Menurut bank dunia, ketimpangan pendapatan dapat diukur dengan menghitung presentase jumlah dari pendapatan masyarakat dari kelompok yang memiliki pendapatan rendah daripada dengan total pendapatan penduduk. Ada 3 kategori ketimpangan pendapatan menurut bank dunia yaitu:
Ketimpangan pendapatan ini dapat kita lihat pada kehidupan sehari hari kita. Ketika kita sedang menonton tv mengenai berita para artis yang diberitakan membangun rumah mewah, membeli beberapa barang barang dengan harga mahal, membeli mobil. sedangkan banyak diluaran sana orang orang yang tidak bisa mencari makan dikarenakan tidak memiliki pekerjaan, banyak orang yang tidur di pinggiran toko dikarenakan tidak memiliki tempat tinggal. Hal tersebut merupakan dua hal yang berbanding terbalik dan disebut sebagai ketimpangan pendapatan.