Daftar isi
Litosfer merupakan bagian dari pembentuk kulit bumi. Lalu apa itu litosfer? Dan apa fungsi serta strukturnya? Berikut pembahasannya.
Litosfer berasal dari Bahasa Yunani. Secara etimologi litosfer tersusun atas dua kata, yaitu lithos yang memiliki arti batu dan sphere yang berarti lingkaran atau ruang.
Oleh karena itu litosfer dapat diartikan sebagai ruang batuan yang membentuk kulit bumi.
Para Geolog juga biasa mengartikan litosfer sebagai “lapisan kulit bumi”, karena litosfer merupakan lapisan terluar bumi.
Litosfer tersusun dari beberapa jenis batuan dan mineral dengan ketebalan sekitar 50-100 kilometer.
Bumi tidak hanya terdiri dari batuan saja. Litosfer juga terdiri dalam bentuk tanah liat, abu gunung api, pasir, kerikil, dan sebagainya. Berikut adalah lapisan pembentuk bumi, diantaranya:
Lapisan ini merupakan lapisan inti bumi. Lapisan ini adalah bahan padat yang tersusun dari lapisan nife (Niccolum: Nikel dan Ferum: besi).
Lapisan ini biasa disebut sebagai Lapisan Antara. Lapisan ini berada di atas barisfer setebal ± 1.700km. Lapisan ini merupakan zat cair bersuhu tinggi dan berpijar.
Lapisan ini terletak di atas asthenosfer, dengan ketebalan ± 1.200km. Berat jenis rata-rata lapisan ini seberat 2,8 gram/cm3.
Litosfer tersusun atas dua lapisan utana, yaitu lapisan SIAL dan lapisan SIMA. Berikut merupakan pengertian dari masing-masing lapisan:
Lapisan ini sering disebut juga dengan lapisan kerak. Lapisan SIAL merupakan lapisan litosfer yang tersusun atas kandungan Silikon Dioksida (SiO2) dan Aluminium Oksida (Al2O3) dengan ketebalan sekitar 35km.
Lapisan ini terdiri atas kerak samudera dan kerak benua. Batuan dalam lapisan SIAL terdiri atas batuan sedimen, granit, andesit, dan metamorf.
Lapisan SIMA adalah lapisan litosfer yang tersusun atas kandungan Silikon Dioksida (SiO2) dan Magnesium Oksida (MgO). SIMA adalah lapisan yang berada di lautan.
Lapisan ini lebih tipis daripada lapisan yang berada di daratan atau lapisan SIAL.
Walaupun begitu, lapisan SIMA memiliki berat jenis yang lebih besar daripada lapisan SIAL.
Hal ini disebabkan karena lapisan SIMA mengandung besi dan magnesium.
Berdasarkan proses terjadinya, terdapat tiga jenis batuan penyusun litosfer. Batuan tersebut antara lain batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf atau malihan.
Berikut adalah penjelasan dari masing-masing jenis batuan:
Batuan beku terbentuk dari magma pijar yang membeku dan menjadi padat karena proses pendinginan. Batuan beku terbagi lagi menjadi tiga jenis, antara lain:
Batuan Tubir
Batuan tubir disebut juga sebagai Batuan Kristal. Hal ini dikarenakan batuan tubir terdiri dari kristal-kristal dan proses pembentukannya terjadi di dalam kulit bumi.
Bongkahan kristal yang berukuran besar adalah akibat dari proses pendinginan yang berjalan lambat. Salah satu contoh batuan tubir adalah Batu Granit.
Batuan Leleran
Batuan ini sering disebut juga sebagai Batuan Beku Luar. Hal ini dikarenakan proses pembekuannya yang terjadi di bagian luar kulit bumi.
Oleh karena itu, penurunan temperaturnya juga terjadi sangat cepat. Batuan leleran dapat berbentuk kristal kecil, kristal besar, atau bahan amorf seperti liparit. Contoh dari batuan leleran adalah Batu Apung.
Batuan Korok
Batuan Korok dapat disebut juga sebagai Batuan Gang. Hal ini dikarenakan proses pembentukan batuan korok terjadi di korok atau gang.
Karena lokasinya yang dekat dengan permukaan, proses pendinginan batuan ini berlangsung lebih cepat.
Batuan korok dapat berupa kristal kecil maupun kristal besar. Salah satu contoh batuan ini adalah Granit Fosfir.
Batuan sedimen terbentuk dari batuan beku yang mengalami pelapukan, pengendapan, hingga pengerasan.
Struktur batuan beku yang mudah lepas dan terbawa air, angin, atau es yang selanjutnya akan mengendap, menumpuk dan kemudian mengeras hingga terbentuk menjadi batuan sedimen.
Berdasarkan tempat terjadinya, terdapat tiga jenis batuan sedimen diantaranya:
Berdasarkan proses pembentukannya, batuan sedimen dikelompokkan menjadi tiga macam, antara lain:
Jenis batuan sedimen dapat dikelompokkan berdasarkan perantara atau medium dari proses pembentukannya.
Jika dilihat dari perantaranya, batuan sedimen dapat dikelompokkan menjadi:
Batuan metamorf berasal dari batuan beku atau batuan sedimen yang mengalami perubahan atau proses metamorfosis karena perubahan suhu dan tekanan.
Salah satu dinamika yang terjadi pada litosfer adalah tenaga endogen. Tenaga endogen adalah pembentuk permukaan bumi yang berasal dari dalam bumi.
Tenaga endogen memiliki sifat membangun karena mampu membentuk suatu lipatan dan patahan pada kerak bumi sehingga bermunculan bukit dan pegunungan.
Macam-macam Tenaga Endogen:
1. Tektonisme
Ciri dari tektonisme adalah adanya pergerakan pada lapisan kerak bumi yang menyebabkan terjadinya patahan dan lipatan.
Tenaga tektonik menyebabkan perubahan pada bentuk kulit bumi. Salah satu contohnya adalah terbentuknya lembah.
Tenaga tektonik terbagi lagi menjadi dua jenis, yaitu:
2. Vulkanisme
Peristiwa ini berhubungan dengan gunung berapi, yaitu naiknya magma dari dalam perut bumi.
Penyebab adanya aktivitas ini adalah tingginya suhu dan banyaknya jumlah gas yang terkandung.
Terdapat dua jenis aktivitas vulkanisme, diantaranya:
3. Gempa bumi.
Peristiwa gempa bumi disebabkan oleh kekuatan-kekuatan dari dalam bumi dan merambat sampai ke permukaan bumi.
Berdasarkan sebab terjadinya, gempa bumi diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu:
Tenaga eksogen adalah tenaga yang berasal dari luar bumi yang sifatnya merombak atau merusak permukaan bumi yang telah terbentuk dari tenaga endogen.
Tenaga eksogen berasal dari tenaga angin, air, dan organisme yang menyebabkan terjadinya proses erosi, denudasi, sedimentasi, dan pelapukan. Secara umum tenaga eksogen dihasilkan dari tiga sumber, yaitu:
Macam-macam Tenaga Eksogen:
1. Pelapukan
Pelapukan adalah proses hancurnya batuan yang berbentuk bongkahan besar menjadi bagian bagian yang lebih kecil hingga berakhir menjadi tanah.
Terjadinya pelapukan dapat dipengaruhi oleh faktor cuaca, seperti suhu.
Terdapat tiga jenis pelapukan, diantaranya:
2. Pengikisan
Proses pengikisan biasa disebut dengan erosi. Erosi adalah proses pengikisan permukaan bumi oleh media yang melibatkan pengangkatan partikel batuan.
Berdasarkan penyebabnya, erosi dapat dikelompokkan menjadi empat, diantaranya:
3. Pengendapan (Sedimentasi)
Sedimentasi adalah proses pengendapan massa batuan atau materi yang terbawa oleh angin, air, maupun es.
Proses sedimentasi dapat dikelompokkan berdasarkan tempat pengendapannya, yaitu:
4. Amblesan (Mass Wasting)
Amblesan adalah proses perpindahan material atau pergeseran tanah perlahan ke bawah tanpa adanya permukaan bebas.
Penyebab dari adanya proses ini adalah hujan deras yang menimpa tanah yang kurang padat.
Penyebab lain dari terjadinya proses ini adalah erosi, penggunaan air tanah yang berlebihan, adanya timbunan lahan, dan beban berat di atas tanah.