Muatan Lokal: Pengertian – Tujuan dan Landasan Hukum

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Pada materi kali ini kita akan mempelajari mengenai muatan lokal yaitu suatu pembelajaran untuk mengembangkan kompetensi dari para siswa terhadap lingkungan sekitar. Materi ini akan kita mulai dari pengertian, tujuan, fungsi, landasan, ruang lingkup, syarat, langkah dan pelaksanaannya.

Pengertian Muatan Lokal

Menurut Para Ahli

  • Pusat Kurikulum (2007: 4)
    Muatan lokal adalah kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetesi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materainya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi mata pelajaran muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan yang disesuaikan dengan karakteristik daerah masing masing.
  • Supriadi (2005: 204)
    Muatan lokal dalam pendidikan menunjuk pada karakteristik atau bobot yang bersifat lokal yang secara sadar dan sistemik memberikan corak pada bagaimana kurikulim diimplementasikan sesuai dengan kemampuan, daya dukung, kepentingan lokal.
  • Haromain (2009: 43)
    Muatan lokal adalah muatan untuk mengembangkan potensi daerah sebagai sebagaian dari upaya peningkatan mutu pendidikan di sekolah. Selain itu muatan lokal juga sebagai upaya untuk melestarikan bahasa daerah yang berbasis kebudayaan dan kesenian pada daerah dimana sekolah itu berkembang.
  • Dakir
    Muatan lokal adalah program dan pendidikan yang isi dan penyimpanannya dikaitkan dengan lingkungan alam dan lingkungan budaya serta kebutuhan daerah dan wajib dipelajari oleh murid di daerah itu.
  • Soewardi
    Muatan lokal adalah materi pelajaran dan pengenalan berbagai ciri khas daerah tertentu, bukan saja yang terdiri dari keterampilan, kerajinan, tetapi jaga manifestasi kebudayaan daerah legenda serta adat istiadat.
  • Mulyasa (2009: 272)
    Muatan lokal adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi bahan pelajaran yang ditetapkan oleh daerah sesuai dengan keadaan dan kebutuhan daerah masing masing serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar.

Secara Umum

Muatan lokal yaitu sebuah mata pelajaran yang digunakan sebagai bahan ajar untuk mengembangkan potensi daerah sebagai peningkatan mutu pendidikan di sekolah.

Tujuan Muatan Lokal

  • Menyadari lingkungan dan masalah yang ada di sekitaran masyarakata dan bisa membantu untuk mencari jalan keluarnya.
  • Mengenal dan menjadi lebih akrab dengan sosial, budaya dan lingkungannya.
  • Memiliki sikap serta perilaku yang seimbang dengan aturan yang berlaku di daerah.
  • Memiliki bekal kemampuan dan juga keterampilan serta pengetahuan mengenai daerahnya yang nantinya berguna bagi dirinya atau lingkungan masyarakat.

Fungsi Muatan Lokal

  • Fungsi Integrasi
    Muatan lokal merupakan program pendidikan yang memiliki fungsi untuk mendidik para siswa agar bisa memberikan sumbangan kepada masyarakat dan lingkungan sekitarnya.
  • Fungsi Penyesuaian
    Sekolah merupakan komponen di dalam masyarakat, dikarenakan sekolah berada di dalam lingkungan masyarakat. Oleh karena itu, program sekolah harus bisa disesuaikan dengan kebutuhan daerah, masyarakat dan lingkungan sekitarnya.
  • Fungsi Perbedaan
    Muatan lokal adalah program pendidikan yang sifatnya luwes yaitu program pendidikan yang pengembangannya disesuaikan dengan minat, bakat, kemampuan dan kebutuhan para siswa.

Landasan Hukum Muatan Lokal

  • UU No. 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah.
  • UU No. 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional Pasal 37 ayat (1) dan Pasal 38 ayat (2).
  • Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
  • Permendiknas No. 22 tahun 2006 tentang Standar Isi.
  • Permendiknas No. 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan.
  • Permendiknas No. 24 tahun 2006 dan No. 6 tahun 2007 tentang pelaksanaan Permendiknas No. 22 dan 23 tahun 2006.
  • Permendiknas No. 41 tahun 2007 tentang Standar Proses.
  • Permendiknas No. 24 tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana.
  • Permendiknas No. 19 tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan.
  • Permendiknas No. 20 tahun 2007 tetang Standar Penilaian Pendidikan.
  • Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 79 tahun 2014 tentang Muatan Lokal Kurikulum 2013.

Ruang Lingkup Muatan Lokal

  • Lingkup Keadaan dan Kebutuhan Daerah
    Lingkup keadaan dan kebutuhan daerah merupakan segala sesuatu di daerah yang pada dasarnya berkaitan dengan ligkungan alam, sosial ekonomi dan budaya.  Kebutuhan daerah adalah semua yang dibutuhkan atau diperlukan oleh masyarakat di daerah dan untuk kelangsungan hidup mereka.
  • Lingkup Isi atau Jenis Muatan Lokal
    Di alam lingkup ini meliputi bahasa daerah, seni daerah, kerajinan, keterampilan, adat istiadat dan pengetahuan mengenai berbagai karakteristik lingkungan alam sekitarnya.

Syarat Pengembangan Muatan Lokal

  • Pengembangan muatan lokal harus bisa menjelaskan mengenai sumber daya yang ada di sekolah memenuhi syarat untuk menyelenggarakan muatan lokal tersebut.
  • Pengembangan muatan lokal harus bisa mencerminkan pencapaian visi misi dan tujuan dari sekolah.
  • Pengembangan muatan lokal harus bisa menggambarkan mengenai rasional pentingnya muatan lokal tersebut terhadap daya saing sekolah sekolah.
  • Pengembangan muatan lokal harus bisa mencerminkan kompetensi yang disesuaikan dengan potensi daerah, ciri khas dan sekolah.
  • Pengembangan muatan lokal harus ada kejelasan mengenai rumusan SK, SKL dan KD dari berbagai macam muatan lokal yang dikembangkan.
  • Pengembangan muatan lokal harus bisa memaparkan silabus mengenai muatan lokal yang akan diselenggarakan.
  • Pengembangan muatan lokal harus ada kejelasan dari model pelaksanaan dan penilaiannya.

Langkah-langkah Pengembangan Muatan Lokal

  • Mengidentifikasi Kondisi Lokal
    Mengidentifikasi kondisi lokal perlu dilakukan baik di dalam kaitannya dengan kebutuhan daerah. Data data pada suatu daerah dapat diperoleh melalui instasi penyedia data misalnya statistik, Bappeda dan lainnya.
  • Menentukan Fungsi dan Komposisi Muatan Lokal
    Di dalam hal ini idealisasi retribusi lokal digunakan untuk melestarikan dan mengembangkan budaya daerah. Selain itu dapat juga meningkatkan keterampilan pekerjaan, keterampilan wiraswasta dan penguasaan bahasa asing di dalam penggunaannya sehari hari.
  • Menentukan Bahan Studi Muatan Lokal
    Hal ini dilakukan dengan menyesuaikan muatan lokal dengan usia siswa dan juga tersediannya alat pembelajaran yang mendukung dan tidak bertentangan dengan nilai agama dan budaya.
  • Menentukan Topik Pembelajaran Muatan Lokal
    Bahan pelajaran dapat ditentukan bahwa kegiatan belajar dirancang sehingga keterampilan pengetahuan dapat dibuat dan sikap murid dapat diubah.

Pelaksanaan Pembelajaran Muatan Lokal

  • Muatan lokal dilakukan sebagai mata pelajaran yang terpisah dan bahan penelitian yang terintegrasi ke dalam mata pelajaran lain.
  • Muatan lokal diajarkan pada setiap tingkat kelas dan mulai dari tingkat pendidikan pra satuan hingga unit pendidikan menengah.
  • Muatan lokal berjalan selama satu semester bahkan lebih.
  • Proses pembelajaran dari muatan lokal mencakup empat aspe yaitu kognitif, afektif, psikomotor dan tindakan.
  • Alokasi waktu yaitu 2 jam seminggu pada saat muatan lokal adalah mata pelajaran khusus muatan lokal.
  • Pemeliharaan pajak lokal yang disesuaikan dengan kemampuan dan karakteristik unit pendidikan.
  • Unit pendidikan yang tidak memiliki staf khusus untuk muatan lokal, dapat bekerja sama menggunakan kekuatan pihak lainnnya.
  • Ulasan pembelajaran muatan lpkal memprioritaskan kinerja, produk dan portofolio.
fbWhatsappTwitterLinkedIn