Pada tahun 1980, Kanselir Jerman yang bernama Willy Brandt membuat sebuah garis khayal yang membagi negara-negara di dunia menjadi negara kaya di wilayah utara dan negara-negara miskin di wilayah selatan (kecuali Australia). Pembagian tersebut di dasarkan pada produk domestik bruto (gross domestic product/GDP) per kapita yang dihasilkan oleh masing-masing negara.
Pada perkembangannya, pada tahun 2017 “peta” milik Willy Brandt tersebut diperbarui. Dengan menggunakan patokan perkembangan ekonominya, negara-negara di dunia dibagi menjadi negara maju dan negara berkembang. Negara maju adalah negara-negara yang maju secara ekonomi (most economically developed countries/MEDCs). Sementara negara berkembang adalah negara yang ekonominya kurang berkembang (less economically developed countries/LEDCs).
Pada pembahasan kali ini, akan diuraikan mengenai sejumlah negara berkembang yang ada di kawasan Asia Tenggara. Berikut adalah daftarnya.
Republik Indonesia adalah negara dengan penduduk mayoritas Muslim dan merupakan negara muslim terbesar di dunia. Selain itu, dari sektor ekonomi negara Indonesia termasuk salah satu negara dengan ekonomi terbesar di kawasan Asia Tenggara. Keunggulan ekonomi Indonesia diperoleh dari ekspor utama negara ini yang meliputi karet, lemak hewani dan nabati, bahan bakar mineral, mesin, mesin listrik, dan suku cadang peralatan mekanik.
Sebagai negara yang terletak di Cincin Api Pasifik, Indonesia merupakan negara yang rawan bencana alam terutama gempa bumi dan erupsi gunung api. Selain bahaya bencana alam, negara ini juga menghadapi tantangan yang umum terjadi di negara-negara berkembang.
Sampai dengan September 2021, angka kemiskinan penduduk Indonesia masih mencapai angka 9,71%. Selain itu, masih banyak wilayah-wilayah di Indonesia yang mengalami kekurangan air bersih dan tidak memiliki akses ke fasilitas sanitasi yang lebih baik. Pada tahun 2020, Indonesia memiliki harapan hidup 72 tahun sejak lahir, serta tingkat kematian bayi yang tinggi yaitu 19,5 kematian per 1.000 kelahiran hidup.
Thailand adalah negara monarki konstitusional yang termasuk negara berkembang dengan tingkat ekonomi terbesar kedua di Asia Tenggara setelah Indonesia. Thailand memiliki ekonomi pasar bebas dengan infrastruktur yang relatif berkembang dengan baik.
Sekitar dua pertiga dari PDB negara tersebut berasal dari ekspor elektronik, komoditas pertanian, mobil dan suku cadangnya, makanan olahan, dan barang-barang lainnya. Negara Thailand mampu membuat kemajuan substansial dalam pembangunan sosial dan ekonomi dalam empat dekade terakhir.
Tercatat, angka harapan hidup rata-rata negara Thailand adalah di atas 77 tahun. Sementara itu, angka kematian bayi cukup tinggi, yakni 7 per 1.000 kelahiran hidup.
Dalam aspek politik, sering terjadi percobaan kudeta di negara ini. Sejak menjadi monarki konstitusional pada tahun 1932, setidaknya adalah 19 kudeta militer. Dan baru-baru ini, protes pro-demokrasi telah berlangsung sejak Februari 2020.
Filipina adalah negara kepulauan yang berada di lingkar Pasifik Barat. Negara yang memiliki sekitar 7.614 pulau ini merupakan salah satu negara berkembang di kawasan Asia Tenggara.
Filipina merupakan negara yang banyak menggantungkan perekonomiannya dari sektor agraris. Saat ini, Filipina juga mengalami pertumbuhan ekonomi yang moderat dan menghasilkan devisa melalui tenaga kerja mereka di luar negeri. Selain itu, pertumbuhan teknologi informasi di negara ini juga cukup pesat.
Sebagaimana negara berkembang pada umumnya, Filipina juga masih memiliki masalah kependudukan, seperti kurangnya lapangan pekerjaan, tingginya angka kelahiran, da kerusakan lingkungan.
Malaysia merupakan negara federal yang memiliki 13 negara bagian dan 3 wilayah federal. Negara yang beribu kota di Kuala Lumpur ini terbagi menjadi 2 wilayah, yakni wilayah Malaysia Barat yang menyatu dengan Benua Asia dan wilayah Malaysia Timur yang menyatu dengan Pulau Kalimantan.
Sektor ekonomi Malaysia sendiri banyak bergantung pada industri pengolahan bahan mentah, misalnya industri pengolahan makanan, pengolahan karet, pemotongan kayu, pengolahan minyak kelapa sawit, industri tekstil dan sebagainya.
Selain itu, Malaysia juga masih menggantungkan pada hasil pertanian dan perkebunan dengan komoditas utama seperti padi, buah dan sayuran tropis, karet, kelapa, dan kelapa sawit.
Di era perang dunia dan perang Vietnam yang berakhir pada tahun 1975 silam, Vietnam merupakan salah satu negara termiskin di dunia. Sejak tahun 1986, pemerintah Vietnam kemudian melakukan seri reformasi politik dan ekonomi yang bernama “Doi Moi” yang membawa negara ini menjadi negara sosialis dengan orientasi ekonomi pasar. Saat ini, Vietnam termasuk kedalam salah satu negara berkembang di kawasan Asia Tenggara dengan pertumbuhan ekonomi diperkirakan mencapai 6 sampai dengan 7 persen.
Menurut Bank Dunia, pertumbuhan ekonomi Vietnam yang sangat baik didukung oleh 3 faktor utama, yaitu:
Diantara negara berkembang lainnya yang berada di kawasan Asia Tenggara adalah Kamboja. Negara yang menjadi penerus kekaisaran Khmer ini sempat mengalami kemajuan yang pesat di bidang ekonomi pada tahun 1990-an sebelum kemudian terjadiperlambatan akibat krisis finansial Asia pada tahun 1997.
Kegiatan ekonomi yang menjadi andalan negara Kamboja adalah pada sektor agrikultur. Selain itu, industri tekstil dan pariwisata negara ini juga menjadi salah satu penopang utama perekonomian negara Kamboja.