Daftar isi
Kali ini kita akan membahas mengenai Perserikatan Bangsa Bangsa, berikut pembahasannya.
Perserikatan bangsa bangsa adalah sebuah organisasi internasional yang keanggotaanya mencakup berbagai negara di dunia. Organisasi ini dibentuk untuk dapat memfasilitasi kepentingan anggotanya.
Kepentingan tersebut dapat berupa, memfasilitasi dalam hukum internasional, keamanan internasional, pengembangan ekonomi, perlindungan sosial, hak asasi manusia serta pencapaian perdamaian dunia.
Dalam menyelesaikan permasalahan perang dunia II, Liga Bangsa Bangsa dianggap gagal. Untuk menanggulangi terjadinya perang dunia III, tepat pada tahun 1945 PBB didirikan. Pembentukan Perserikatan Bangsa Bangsa guna menggantikan peran Liga Bangsa Bangsa yang gagal dalam mewujudkan perdamaian dunia.
Selain itu, PBB juga diharapkan mampu mengembang tugas dari LBB, seperti meningkatkan kerja sama dalam pemecahan perokonomian, sosial, serta kemanusiaan.
Dalam perkembangannya, pembentukan PBB dipelopori oleh lima negara. Negara pelopor itu terdiri dari Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Rusia, serta Republik Rakyat China.
Sejarah berdirinya PBB, juga dilatarbelakangi oleh sebuah cita cita. Cita cita tersebut ialah menciptakan perdamaian dunia diantara negara negara di dunia sebelum terjadinya dua peperangan besar itu. Perang dunia I berlangsungpada 1914 hingga 1918.
Sedangkan perang dunia II terjadi antara tahun 1939 hingga 1945. Dalam perkembangannya, presiden Amerika Serikat mengajukan untuk diadakannya pertemuan.
Pertemuan tersebut mempertemukan Amerika Serikat dengan Perdana Menteri Inggris .
Pertemuan itu diadakan di atas kapal Augusta yang sedang berlayar di Samudra Atlantik. Agenda pertemuan itu membahas mengenai perdaamaian dunia serta rencana untuk menanggulangi korban lebih banyak yang diakibatkan akibat perperangan.
Berikut isi kesepakatan yang lahir dari pertemuan itu. Kesepakatan itu diberi nama Piagam Atlantik. Berikut isinya.
Isi piagam tersebut mendapatkan respon positif dari masyarakat dunia. Hal tersebut ditandai dengan diadakannya sebuah konferensi di Washington, Amerika Serikat. Agenda konferensi tersebut menyetujui mengenai isi dari piagam atlantik.
Sejak didirikannya pada tahun 1945,PBB sudah memiliki anggota sebanyak 192 negara. Hal itu menurut catatan tahun 2007.
Markas pertama dari PBB berdiri di San Fransisco. Namun pada tahun 1946 kantor pusatnya sudah berpindah di New York.
Nama PBB/UNO pertama kali digunakan secara resmi pada 1 Januari 1942. Hal tersebut bertujuan untuk mengikat wakil wakil pihak yang berseteru kepada prinsip prinsip piagm atlantik. Selain itu, untuk menerima sumpah dari mereka guna menjaga keamanan kuasa paksi.
Setelah upaya itu, pihak berseteru terus memantapkannya dengan ditandatanganinya kesepakatan kesepakatan dalam persidangan yang dilakukan di Moscow, Kaherah dan Thaheran sewaktu masih berkonflik.
Dalam pertemuan pertemuan selanjutnya dicapailah rancangan pokok mengenai struktur keorganisasian PBB.
Mulai dari tujuan, wakil wakil anggota dari tiap negara, struktur,serta susunan dewan.
Hal itu dilakukan demi memelihara keamanan serta keslamatan antar bangsa, kerja sama ekonomi dan sosial antar bangsa. Rancangan tersebut telah dibicarakan dan diperdebatkan oleh beberapa wakil negara dan utusan bangsa.
Selanjutnya, PBB diresmikan secara tetap pada 24 Oktober 1945. Hal iu terjadi selepas piagamnya telah diratifikasi oleh lima anggota tetap dewan keamanan (DK), yang terdiri dari Amerika Serikat, Inggris, Uni Soviet, Perancis, Republik Rakyat China, serta diikuti dengan 46 negara lainnya.
Indonesia pun turut menunjukan eksistensinya dengan bergabung dengan PBB. Indonesia resmi menjadi anggota PBB yang ke-60 pada 28 September 1950. Namun, saat Indonesia berkonfrontasi dengan Malaysia.
Yang saat itu dipicu karena Malaysia mencalonkan diri sebagai anggota tidak tetap PBB. Indonesia memutuskan untuk keluar dari organisasi PBB.
Semenjak keputusan tersebut, Indonesia banyak dikucilkan oleh pergaulan Internasional. Dan menanggung berbagai kerugian.
Adapun tujuan dari PBB sebagai berikut.
Banyak dampak positif yang dirasakan Indonesia semenjak bergabung dengan PBB. PBB aktif dalam membantu penyelesaian permasalahan di Indonesia. Berikut dampak dampak berdirinya PBB.
Hubungan antara Indonesia dengan PBB mengalami pasang surut. Indonesia sempat memutuskan untuk keluar dari keanggotaan PBB.Namun, pemerintah Indonesia melalaui Presiden Soeharto memutuskan untuk kembali menjadi salah satu anggota PBB.
Indonesia menujukkan peran aktifnya dalam penyelenggaraan aktifitas PBB. Berikut peran Indonesia dalam PBB.
Berikut ini lembaga khusus PBB dan bidangnya.