Taman Nasional Danau Sentarum: Sejarah, Alam & Fauna

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Terdapat banyak taman nasional dan konservasi di Indonesia. Setiap taman nasional memiliki keunikan tersendiri seperti flora dan fauna yang ada di dalamnya. Salah satunya Taman Nasional Danau Sentarum (TNDS) yang ada di Kalimantan Barat.

Sejarah Taman Nasional Danau Sentarum

Pada tahun 1981 kawasan Danau Sentarum ditetapkan sebagai Cagar Alam. Kemudian pada tahun 1982 ditetapkan menjadi kawasan Suaka Margasatwa yang dikelola oleh Departemen Kehutanan. Kantor sub Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kalimantan Barat menjadi pengelolanya secara langsung.

Suaka Margasatwa Danau Sentarum ditetapkan menjadi lokasi Ramsar pada tahun 1994. Hal tersebut dikarenakan kawasan Danau Sentarum merupakan salah satu tipe ekosistem floodplain atau hamparan banjir yang luas dan dalam kondisi baik yang terletak di Indonesia.

Pada mulanya luas kawasan Taman Nasional Danau Sentarum adalah 80.000 ha. Pada tahun 1996 luasnya ditambah dengan beberapa bukit yang berada disekitarnya sehingga menjadi 132000 ha.

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan No. 34/Kpts-II/1999, kawasan Suaka Margasatwa Danau Sentarum berubah fungsi dan ditetapkan menjadi kawasan Taman Nasional Danau Sentarum (TNDS).

Pada tahun 2018, TN Danau Sentarum ditetapkan menjadi cagar biosfer.

Kondisi Alam Taman Nasional Danau Sentarum

1. Letak dan Topografi

Taman Nasional Danau Sentarum terletak di 00° 45′ lintang utara dan 115°55° hingga 112°26′ bujur timur. Terletak pada 100 km di sebelah utara garis Equator.

Taman nasional ini masuk dalam wilayah administratif kabupaten Kapuas Hulu provinsi Kalimantan Barat. Seluruh kawasannya masuk dalam 7 kecamatan yaitu kecamatan Batang lupar, Embau, Bunut Hilir, Badau, Selimbau, Suhaid dan Semitau.

Danau Sentarum memiliki topografi yang umumnya berbentuk Lebak lebung atau cekungan datar. Cekungan datar tersebut merupakan daerah Ramsar atau hamparan banjir yang dikelilingi oleh pegunungan atau perbukitan.

Pegunungan yang mengelilingi antara lain seperti pegunungan Lanjak yang berada di sebelah utara, dataran tinggi Madi di sebelah selatan. Sementara di sebelah barat terdapat pegunungan Kelingkang dan di sebelah timur ada pegunungan Muller.

2. Kondisi Tanah

Pada cekungan atau hamparan banjir umumnya memiliki jenis tanah aluvial di sepanjang tepi sungai Tawang hingga daerah Lanjak dan Leboyan.

Jenis tanah podsolik ditemukan di daerah bukit Semujan dan Tekenang serta beberapa bukit lainnya yang mengelilingi Taman Nasional Danau Sentarum.

Rawa-rawa gambut banyak dijumpai di tengah kawasan Danau Sentarum dan sungai Kapuas. Jenis gambut yang ada di dalamnya merupakan gambut ombrogen. Gambut jenis ini merupakan rawa gambut sejati.

3. Kondisi Danau dan Sungai

Kawasan Taman Nasional Danau Sentarum merupakan daerah tangkapan air. Hal ini dikarenakan tingginya curah hujan dan letaknya yang berada di tengah-tengah jajaran perbukitan.

Danau yang berada di kawasan taman nasional ini akan akan terkenang pada musim penghujan kurang lebih selama 9 hingga 10 bulan.

Pada musim kemarau debit air danau makan berkurang dan hanya danau permanennya yang masih terisi air.

Terdapat sungai utama di kawasan Danau Sentarum yaitu sungai Tawang dan sungai Leboyan.

Sungai Tawang menjadi penghubung antara sungai Kapuas dengan kawasan danau di Taman Nasional Danau Sentarum. Sementara sungai leboyan berhulu ke sungai Embaloh.

Flora dan Fauna di Taman Nasional Danau Sentarum

1. Fauna

Ada berbagai macam jenis hewan di kawasan Taman Nasional Danau Sentarum yang memiliki luas total 132.000 ha. Terdapat ikan, mamalia, burung, reptil, dan lainnya.

  • Ikan

Tercatat terdapat 265 jenis ikan air tawar mulai dari yang kecil hingga mencapai ukuran lebih dari 2 meter. Ikan-ikan kecil berukuran 1 cm seperti ikan linut dan ikan berukuran besar seperti ikan Tapah.

Terdapat berbagai macam ikan yang menjadi sumber pangan bagi masyarakat di TNDS seperti ikan lais, toman, belida, jelawat dan patin. Selain itu juga terdapat ikan hias seperti ulanguli dan siluk merah super.

  • Mamalia

Di kawasan Taman Nasional Danau Sentarum terdapat 147 jenis mamalia. Sebagian besar dari jumlah tersebut merupakan mamalia jenis endemik.

Mamalia yang ada di TNDS seperti bekantan (Nasalis larvantus), Orang Utan (Pongo Pygmaeus), Kepuh (Presbytis melalaphos cruinger), Kelempiau Kalimantan, Ungko Tangan Hitam (Hyobates agilis), Macan Dahan dan lain sebagainya.

  • Burung

Taman Nasional Danau Sentarum memiliki r310 jenis burung. Dari ratusan jenis tersebut termasuk didalamnya merupakan jenis burung langka seperti bangau Tuntong, Beluk ketupa dan 8 jenis rangkong.

Di kawasan Taman Nasional Danau Sentarum terdapat 20 persen dari keseluruhan spesies burung yang terdapat di Indonesia. Sehingga taman nasional ini menjadi daerah yang kaya keanekaragamanan faunanya.

  • Reptil

Terdapat 31 jenis reptil dan termasuk di dalamnya adalah reptil yang dilindungi. Reptil yang dilindungi dan langka meliputi senyulong, buaya muara, biawak, labi-labi, ular dan lainnya.

Diperkirakan buaya katak atau buaya rabin masih ada di kawasan Taman Nasional Danau Sentarum.

2. Flora

Menurut data terdapat 675 spesies yang masuk dalam 97 familia flora di kawasan Taman Nasional Danau Sentarum. Terdapat juga berbagai jenis tumbuhan unik dan langka.

Beberapa jenis tumbuhan yang ada meliputi Rengas (Gluta Rengas), Dichilanthe boneensis, putat (menungau), kayu tahun (carallia bracteata), ramin (gonystylus bancanus) dan lainnya.

Terdapat jenis tumbuhan yang sama dengan tumbuhan endemik di kawasan Amazon yaitu pohon Pungguk (Crateva religiosa).

Jenis Habitat di Taman Nasional Danau Sentarum

Tipe-tipe habitat flora yang ada di kawasan Taman Nasional Danau Sentarum dikelompokkan sebagai berikut:

Di dalam hutan ini terdapat banyak Putat (baringtonia), Kayu tahun (Carallia bracteata), mentagis (Ixora mentagis), dan kebesi (memecylon endule).

Pohon-pohon di dalam hutan rapak gelgah memiliki tinggi 5 hingga 8 meter serta tergenang sampai 8 hingga 11 bulan dalam satu tahun.

  • Hutan Gelagah (Hutan Rawa Terhalang)

Tumbuhan yang berada di dalam hutan gelagah memiliki tinggi sekitar 10 hingga 15 m dan terkenang selama 4 hingga 7 bulan. Hal tersebut menyebabkan pohon hanya terlihat pucuknya saja. Pohon yang mendominasi di dalam hutan jenis ini adalah kamsia.

  • Hutan Pepah (Hutan Rawa Tegakan)

Tinggi pepohonannya mencapai 25 hingga 35 m. Pada saat banjir dapat tergenang sekitar 1 hingga 3 m selama 2 hingga 4 bulan. Pohon yang banyak tumbuh di dalamnya adalah pohon kelansau, melaban dan Emang.

  • Hutan Tepian (Hutan Riparian)

Hutan tepian biasanya berada di tepian sungai besar. Hal tersebut menyebabkan tergenang air selama 6 bulan dalam satu tahun. Tumbuhan di dalamnya meliputi tembesu (fragrarea fagrans) dan Rengas merah (gluta renghas).

  • Hutan Rawa Gambut

Hutan rawa gambut terdapat di dataran yang agak tinggi. Pada saat banjir dapat tergenang kurang dari 1,5 meter selama satu hingga empat bulan dalam satu tahun.

Jenis tumbuhan yang ada didalamnya meliputi bintangur (Collopyhum spp), Terindah (Shorea seminis) dan Kapur (Dryobalanops abnormis).

  • Hutan Dataran Rendah Perbukitan

Tumbuhan yang mendominasi di dalam jenis hutan ini adalah berasal dari famili dipterocarpaceae, resak (vatika micrantha), tempurau (dipterocarpus spp) dan keruing.

Tumbuhan yang ada di dalamnya adalah jenis tumbuhan kerdil dengan tinggi sekitar 20 hingga 26 meter yang memiliki diameter batang kecil. Tanah pada hutan Kerangas merupakan tanah berpasir dan miskin akan unsur hara.

Kegiatan dan Destinasi Wisata

Kegiatan utama yang dapat dilakukan ketika berkunjung ke kawasan Taman Nasional Danau Sentarum adalah menikmati keindahan alam panorama menakjubkan.

Terdapat beberapa destinasi destinasi wisata yang dapat dituju ketika mengunjungi Taman Nasional ini. Berikut diantaranya:

1. Danau Sentarum

Destinasi utama di kawasan Taman Nasional Danau Sentarum tentunya adalah Danau Sentarum itu sendiri. Danau Sentarum memiliki keindahan dan keunikan.

Air danaunya berwarna hitam kemerahan. Hal ini karena terleatk di lahan basah dan hutan tropis sehingga airnya mengandung zat tanin yang berasal dari hutan gambut di sekitarnya.

Danau Sentarum memiliki kedalaman mencapai 6 hingga 15 meter. Ketika surut Danau Sentarum Hanya menyisakan beberapa titik air yang menjadi sumber kehidupan satwa yang hidup di sekitarnya.

2. Bukit Lanjak dan Nanga Keneleng

Terdapat perbukitan yang ada di sekitar kawasan Taman Nasional Danau Sentarum. Danau Lanjak dan Nanga Keneleng dapat menjadi destinasi untuk menikmati keindahan alamnya.

Selain itu juga terdapat berbagai spesies burung yang dapat dijumpai.

3. Laboratorium di Bukit Tekenang

Mengunjungi laboratorium ini dapat memberikan wawasan agar mengenal lebih jauh berbagai kekayaan alam yang ada di Taman Nasional Danau Sentarum.

Masyarakat Danau Sentarum

Masyarakat di kawasan Taman Nasional Danau Sentarum (TNDS) terdiri dari dua suku yaitu suku Melayu dan suku Dayak.

Orang-orang Melayu telah mendiami kawasan Danau Sentarum jauh sebelum ditetapkan menjadi cagar alam, tepatnya pada abad ke-18. Terdapat lebih dari 45 dusun permanen. Selain itu juga terdapat 10 dusun musiman yang tersebar di seluruh kawasan TNDS.

Masyarakat suku Melayu umumnya tinggal di rumah terapung, rumah perahu motor dan rumah jangkung. Mata pencaharian utama masyarakat Melayu adalah nelayan.

Ikan yang ditangkap para nelayan di Danau Sentarum seperti ikan toman, patin, Blida dan Lais. Terdapat juga ikan hias seperti siluk merah super dan ulanguli.

Selain nelayan, sebagian masyarakat yang lain menjadi peternak lebah madu liar. Madu di kawasan Danau Sentarum telah terbukti keasliannya dan mendapat pengakuan internasional.

Para peternak lebah madu memanen madu secara tradisional menggunakan sarang buatan, lalau dan rapak.

Sementara masyarakat suku Dayak tinggal di dataran perbukitan dan di sekitar batas kawasan Danau Sentarum. Umumnya suku Dayak di wilayah Danau Sentarum tinggal di rumah Betang (rumah panjang) dan sebagian lainnya di rumah kecil.

Mata pencaharian masyarakat Dayak adalah petani ladang, petani karet, pemburu dan lainnya.

Tantangan Taman Nasional Danau Sentarum

Ekosistem di berbagai wilayah memiliki permasalahan termasuk Taman Nasional Danau Sentarum.

Tantangan yang dihadapi Taman Nasional Danau Sentarum antara lain seperti perubahan iklim, kebakaran hutan dan lahan, polusi air, kualitas lingkungan, ketinggian air yang tidak menentu, dan hilangnya keanekaragaman hayati.

Selain itu juga terdapat efek yang muncul dari perkembangan ekowisata. Diperlukan upaya untuk menjaga Taman Nasional Danau Sentarum agar tetap lestari dan keanekaragaman hayati nya tetap terjaga.

fbWhatsappTwitterLinkedIn