Taman Nasional Siberut – Sejarah, Alam & Flora Fauna

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Taman Nasional Siberut terletak di Sumatera Barat, Pulau Siberut, Kabupaten Mentawai. Taman Nasional Siberut ini merupakan salah satu cagar alam biosfer yang ada di Indonesia, kondisi alam kawasan ini masih sangat alami dan asri sehingga berbagai jenis flora dan fauna membentuk habitat pada taman nasional ini.

Sejarah Taman Nasional Siberut

Pada tahun 1976 ketika area tersebut ditetapkan sebagai Suaka MargaSatwa Teitei Batti dengan luas area sekitar 6.500 hektar. Penetapan tersebut dituliskan dalam Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 670/Kws/Um/10/1976 pada tanggal 25 Oktober 1976.

Dua tahun kemudian Suaka MargaSatwa Teitei Batti diperluas menjadi 56.500 hektar, serta mengalami perubahan status menjadi Suaka Alam menurut Keputusan Menteri Pertanian No. 758/Kws/Um/12/1978 pada tanggal 5 Desember 1978.

Melalui program Man and Biosphere (MAB) yang diselenggarakan pada tahun 1981 oleh United Nations Educational Scientific and Cultural Organization (UNESCO), maka ditetapkan lah Pulau Siberut menjadi salah satu Cagar Alam Biosfer di Indonesia.

Dikeluarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan No. 407/Kpts-II/1993 berisikan tentang penetapan Taman Nasional Siberut seluas 19.500 hektar yang merupakan penggabungan dari Suaka Alam seluas 132.900 hektar, Hutan Lindung seluas 3.500 hektar, Hutan Produksi Terbatas seluas 36.600 hektar, dan Hutan Produksi Tetap seluas 36.600 hektar. Surat Keputusan ini dikeluarkan sebagai status resmi akan perubahan status Taman Nasional.

Kondisi Alam Taman Nasional Siberut

  • Letak dan Topografi

Secara geografis Taman Nasional Siberut terletak pada di 01°05’ – 01° 05’ Lintang Selatan dan 98° 36’ – 99° 03’ Bujur Timur. Kondisi topografi pada Taman Nasional Siberut tergolong cukup unik dari datar, bergelombang, sampai dengan perbukitan. Beberapa area juga tergolong sebagai lempeng dan lembah.

Sedangkan secara administratif kawasan pada Taman Nasional Siberut ini terletak di Pulaui Siberut, Kabupaten Kepulauan Melawai, Provinsi Sumatera Barat. Pulau Siberut merupakan salah satu pulau terbesar yang terletak pada bagian ujung dari Kepulauan Mentawai, dan sudah terpisah sejak 500.000 juta tahun lalu.

  • Iklim dan Hidrologi

Diketahui bahwa Iklim pada Taman Nasional Siberut adalah iklim khatulistiwa yaitu panas dan lembab. Meskipun begitu, curah hujan pada Taman Nasional Siberut ini tergolong tinggi dan musim kemarau yang berlangsung tergolong cukup singkat. Suhu rata-rata pada TM Siberut mencapai 22° – 31° Celcius serta kelembaban relatif konstan antara 91 sampai 95.

  • Geologi dan Tanah

Beberapa area pada kawasan Taman Nasional Siberut mengandung sista, kuarsa, dan juga karang kapur sebagai hasil dari masa Miocene. Kawasan Siberut juga terbentuk dari serpihan, endapan, dan marmer yang berusia cukup muda. Ada ditemukan juga beberapa batuan vulkanis yang berasal dari ledakan vulkanik.

Flora dan Fauna pada Taman Nasional Siberut

Kondisi tanah pada Taman Nasional Siberut tergolong cukup asri dan sangat jarang tersentuh oleh campur tangan manusia. Oleh sebab itu, pada kawasan ini terbentuk habitat yang cukup baik, termasuk tumbuhan dan hewan endemik hingga langka.

  • Flora

Pada Taman Nasional Siberut ditemukan sekitar 896 spesies tumbuhan berkayu. Beberapa diantaranya adalah kelompok tanaman herba, semak belukar, liana, dan ephypit.

Beberapa jenis tanaman diantaranya adalah spesies famili Myristicaceae, Dipterocarpaceae, Euphorbiaceae, Fabaceae, dan Dilleniaceae. Adapula beberapa jenis tanaman palem, bulu rotan (10 spesies Calamus, seperti Calamus manan dan Calamus scipionum, 3 spesies Daemonorops, dan 2 spesies Korthalsia), dan aroid.

Kemudian ditemukan juga tanaman Rhizophora, Metroxylon (Metroxylon sagu dan Metroxylom rumphii). Dan dapat mencapai hingga ketinggian 12-18 meter, 5 spesies jamur dan lumut, 18 spesies pakis, serta beberapa spesies lain seperti Casuarina equsetifolia, Hibiscus tiliaceus, Baringtonia sp., dan Pandanus sp.

Terdapat juga beberapa spesies tanaman anggrek terhitung 25 spesies yang terbagi 22 spesies anggrek epifit dan 3 anggrek tanah. Diantaranya terdapat anggrek Coelogyne incrasata, Dendrobium paphyllum, bulan putih (Phalaenopsis amabilis),  Eria nutans, dan lainnya.

Tertulis terdapat 6 spesies tanaman jenis endemik pada kawasan Taman Nasional Siberut yaitu: Baccaurea dulcis, Diospyros brevicalyx, Horsfieldia macrothyrsa, Aporusa quadrangularis, dan Mesua cathairinae.

  • Fauna

Pada Taman Nasional Siberut terdapat 33 spesies mamalia, beberapa merupakan primata epidemik dan terancam punah. Seperti monyet Mentawai (Simias concolor), siamang Mentawai (Hylobates klossii), beruk (Macaca pagensis), dan lutung (Presbytis potenziani).

Untuk pengelompokkan spesies aves atau burung terdapat sebanyak 135 spesies, dan satu-satunya jenis burung endemik adalah  celepuk Mentawai (Otus mentawai).

Kegiatan atau Destinasi pada Taman Nasional Siberut

  • Air Terjun Ulukubuk

Air terjun Ulukubuk merupakan salah satu destinasi yang wajib dikunjungi pengunjung yang ingin menikmati aroma natural dan pemandangan yang indah. Letak Air Terjun Ulukubuk berada pada lokasi di Desa Madobak.

  • Hutan Mangrove

Hutan Mangrove merupakan salah satu destinasi wisata potensial, ditambah hutan bakau yang masih tergolong asli dan membentang luas padaTeluk Katurei yang tenang.

  • Trecking

Trecking merupakan salah satu kegiatan wisata yang wajib untuk dilakukan, trecking dilakukan dimana pejalan kaki menyusuri hutan-hutan primer dengan tanah berlumpur.

Disetiap perjalanan pejalan akan menikmati pemandangan seperti berbagai spesies anggrek hutan, satwa liar, dan pepohonan Dipteroapaceae. Kemudian pengunjung dapat melakukan kegiatan ini dengan menggunakan sampan, sehingga lebih menikmati kehidupan masyarakat setempat di sepanjang aliran sungai.

Taman Nasional Siberut memiliki wisata budaya dengan pembuatan tato dan pembuatan kabit yang merupakan celana tradisional masyarakat Mentawai. Kemudian wisata budaya lainnya yang terkenal yaitu tarian khas mentawai yang disebut dengan turuk.

Ancaman pada Taman Nasional Siberut

  • Erosi, kekeringan, dan kebanjiran
  • Adanya pembakaran liar dan pencurian dari hasil hutan
  • Ahli fungsi pemukiman
  • Adanya pembukaan lahan untuk kepentingan pribadi maupun komersial
fbWhatsappTwitterLinkedIn