Sejarah

10 Tempat Bersejarah di Indonesia yang Wajib dikunjungi

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Salah satu destinasi wisata yang layak dipertimbangkan untuk mengisi waktu liburan adalah berkunjung ke berbagai tempat bersejarah. Selain memberikan hiburan, tempat-tempat bersejarah juga menawarkan edukasi sejarah yang sebelumnya mungkin hanya bisa dipelajari dari buku-buku sejarah.

Berikut adalah beberapa tempat bersejarah yang ada di penjuru Indonesia yang bisa dijadikan salah satu tujuan wisata di masa liburan.

1. Monumen Pancasila Sakti

Monumen Pancasila Sakti atau yang disebut juga Monumen Lubang Buaya merupakan sebuah monumen yang dibangun untuk mengenang gugurnya 7 Pahlawan Revolusi akibat pemberontakan G30S/PKI.  Monumen yang terletak di kawasan Lubang Buaya, Jakarta Timur, ini menyimpan banyak cerita tentang penculikan dan pembunuhan terhadap sejumlah petinggi Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) pada tanggal 30 September 1965 silam.

Monumen Pancasila Sakti dibangun sejak pertengahan Agustus 1967 di atas tanah seluas 14,6 hektar dan diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 1 Oktober 1973 yang bertepatan dengan peringatan Kesaktian Pancasila.

Monumen Pancasila Sakti terdiri dari dua area, yaitu area outdoor dan indoor.  Area outdoor terdiri dari taman, patung pahlawan revolusi serta sumur tua yang digunakan untuk membuang jasad para jenderal, sementara area indoor berupa museum dan paseban.

 Di Monumen ini pula terdapat 7ujuh patung pahlawan revolusi  yang berdiri dengan latar belakang sebuah dinding dengan hiasan patung Garuda Pancasila. Di bawah patung tersebut terdapat sebuah relief yang menggambarkan kejadian dan penumpasan G30S/PKI oleh Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) dan rakyat. Sedangkan di bawah relief tersebut terdapat tulisan “Waspada dan Mawas Diri Agar Peristiwa Sematjam Ini Tidak Terulang Lagi”.

2. Museum Kebangkitan Nasional

Museum Kebangkitan Nasional berlokasi di Jl. Abdurrahman Saleh No. 26, Jakarta Pusat. Tempat ini dulunya merupakan gedung sekolah STOVIA (School Tot Opleiding Van Inlandsche Arsten), yaitu sekolah pendidikan kedokteran yang diperuntukkan bagi para pelajar pribumi.

Gedung ini merupakan salah satu tempat bersejarah yang menjadi saksi lahirnya organisasi-organisasi pergerakan kebangsaan di era perjuangan kemerdekaan. Diantara organisasi perjuangan yang lahir disini adalah Boedi Oetomo, Trikoro Dharmo (Jong Java), Jong Minahasa, dan Jong Ambon.

Sejak tahun 1974, gedung ini difungsikan sebagai museum dengan nama Museum Kebangkitan Nasional. Disini ini terdapat lebih dari 2.000 koleksi bangunan, mebel, perlengkapan kesehatan, jam dinding, gantungan lonceng, senjata, foto, lukisan, patung, pakaian, diorama, peta, dan miniatur yang memiliki nilai sejarah dan menjadi bukti sejarah perjuangan bangsa Indonesia di masa silam.

3. Monumen Nasional (Monas)

Siapa yang tidak mengenal Monumen Nasional yang merupakan lambang ibu kota negara Indonesia. Monumen yang terletak di tengah Lapangan Merdeka, Jakarta Pusat, ini merupakan sebuah bangunan peringatan untuk mengenang sejarah bangsa Indonesia dan perjuangannya dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan.

Monumen dengan ketinggian 132 m ini mulai dibangun pada tanggal 17 Agustus 1961 dan pertama kalinya dibuka untuk umum pada tanggal 12 Juli 1975. Di dalamnya terdapat 51 diorama yang menggambarkan sejarah bangsa Indonesia sejak masa prasejarah hingga era orde baru. Selain itu juga terdapat naskah asli teks proklamasi kemerdekaan Indonesia yang disimpan dalam sebuah kotak kaca di Ruang Kemerdekaan.

4. Rumah Rengasdengklok

Salah satu tempat bersejarah lainnya adalah sebuah rumah yang menjadi saksi peristiwa Rengasdengklok, dimana golongan muda mengamankan Soekarno-Hatta dan mendesak mereka untuk segera memproklamirkan kemerdekaan Indonesia.

Rumah yang merupakan milik Djiaw Kie Siong, seorang petani penduduk lokal, ini berlokasi di Jl. Perintis Kemerdekaan No. 33, Rengasdengklok, Karawang, Jawa Barat. Saat ini, di rumah ini masih ada dipan asli yang digunakan sebagai tempat tidur Bung Hatta.

5. Museum Perumusan Naskah Proklamasi

Museum Perumusan Naskah Proklamasi merupakan tempat  yang menjadi saksi salah satu peristiwa bersejarah bangsa Indonesia.

Pada masa pendudukan Jepang, gedung ini menjadi tempat tinggal Laksamana Muda Tadashi Maeda . Gedung yang beralamat di Jl. Imam Bonjol No. 1, Menteng, Jakarta Pusat, ini merupakan tempat yang digunakan untuk merumuskan naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia oleh Ir. Soekarno, Moh. Hatta, dan Ahmad Soebardjo.

Sebelum menjadi museum, gedung ini pernah menjadi markas tentara Inggris ketika sekutu mendarat ke Indonesia. Setelah itu, gedung ini menjadi tempat kedutaan Inggris hingga tahun 1981. Pada tahun 1982, gedung ini digunakan sebagai perkantoran oleh Perpustakaan Nasional.

Namun, menimbang nilai historisnya, akhirnya berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.0476/1992 tanggal 24 November 1992, gedung ini dijadikan sebagai Museum Perumusan Naskah Proklamasi.

6. Masjid Agung Demak

Diantara tempat bersejarah lainnya adalah Masjid Agung Demak yang didirikan oleh Raden Patah sekitar tahun 1479. Masjid yang merupakan peninggalan kerajaan Demak ini memiliki ciri arsitektur yang sangat khas dan menarik.

Masjid Agung Demak terdiri dari bangunan induk dan serambi. Pada bangunan induk terdapat 4 tiang utama yang disebut saka guru, yang salah satunya berasal dari serpihan-serpihan kayu (tatal) sehingga diberi nama saka tatal.

Atapnya Masjid Agung Demak berbentuk limas yang ditopang 8 tiang (Saka Majapahit). Ada 3 bagian dari atap limas masjid ini  yang menggambarkan Iman, Islam, dan Ihsan.

Di dalam kompleks Masjid Agung Demak, terdapat beberapa makam raja-raja Kesultanan Demak dan juga Museum Masjid Agung Demak.

7. Istana Maimun

Istana Maimun merupakan bangunan megah peninggalan Kesultanan Deli. Istana yang berada di Kota Medan ini merupakan buah karya arsitek asal Italia yang bernama Theo Van Erp. Istana Mainum dibangun dengan memadukan konsep arsitektur bergaya tradisional, melayu, timur tengah, dan Eropa dengan didominasi warna kuning keemasan.

Istana yang sudah berdiri sejak tahun 1887 ini memiliki luas sekitar  2.772 m2 dan terdiri dari 30 ruangan yang terbagi dalam 3 bagian, yakni bangunan induk, bangunan sayap kiri dan bangunan sayap kanan. Bagian depan Istana Maimun menghadap ke arah utara dan berhadapan dengan Masjid Al-Mashun atau Masjid Raya Medan.

8. Masjid Raya Baiturrahman

Salah satu tempat yang juga merupakan peninggalan bersejarah dari kerajaan Islam nusantara adalah Masjid Raya Baiturrahman di Aceh. Masjid ini merupakan peninggalan dari kesultanan Aceh yang dibangun pada masa kepemimpinan Sultan Iskandar Muda pada tahun 1612.

Masjid Raya Baiturrahman sendiri memiliki sejarah panjang dalam perjuangan rakyat Aceh melawan Belanda. Pada tahun 1873, masjid ini bahkan pernah dibumihanguskan oleh Belanda. Namun, pihak Belanda kemudian membangung kembali masjid ini pada tahun 1879 hingga 1881 dengan mengambil konsep arsitektur mirip bangunan India.

Saat ini Masjid Raya Baiturrahman sudah dikembangkan dengan berbagai tambahan bagunan dan ornamen lain yang membuatnyatampak semakin megah.

9. Candi Prambanan

Tempat bersejarah lainnya adalah Candi Prambanan yang merupakan peninggalan dari Dinasti Sanjaya. Candi Prambanan merupakan candi hindu terbesar di Indonesia dan termasuk salah satu candi terkenal di Asia Tenggara.

Kompleks Candi Prambanan sendiri memiliki banyak candi dengan bangunan candi utamanya setinggi 47 meter. Pembangunan Candi Prambanan ditujukan sebagai simbol pemujaan kepada Dewa Siwa.

Candi yang terletak di perbatasan Yogyakarta dan Jawa Tengah ini telah dinobatkan sebagai salah satu Situs Warisan Dunia UNESCO.

10. Candi Borobudur

Sebagaimana halnya Candi Prambanan, Candi Borobudur juga telah dinobatkan oleh UNESCO sebagai Situs Warisan Dunia. Candi ini dibangun pada tahun 825 M, yakni pada masa Raja Samaratungga dari Dinasti Syailendra.

Candi yang diarsiteki oleh Gunadharma ini merupakan candi  Buddha terbesar  di dunia. Candi ini memiliki ukuran tinggi 42 meter dengan 10 tingkat.  Selain itu, ada 2672 panel relief atau bila diukur bisa setara dengan 6 kilometer panjangnya.

Candi Borobudur berhiaskan 504 patung Buddha dengan kubah utamanya dikelilingi oleh 72 patung Buddha. Setiap patung Buddha pada Candi Borobudur duduk di dalam stupa berlubang.