Daftar isi
Kapitalisme adalah sebuah mode produksi yang memiliki tujuan untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya dengan biaya produksi sekecil-kecilnya. Minimalisasi biaya produksi dicapai dengan cara menekan upah pekerja. Kapitalisme dapat dilakukan oleh suatu badan atau perseorangan di luar pemerintah.
Dengan begitu, pemerintah tidak bisa melakukan intervensi pasar untuk mendapatkan keuntungan bersama, tetapi intervensi pemerintah dilakukan secara besar-besaran untuk kepentingan-kepentingan pribadi. Pelaku kapitalisme dinamakan dengan Kapital.
Sebenarnya, kapitalisme tidak memiliki definisi umum yang bisa diterima secara luas. Beberapa ahli mendefinisikan kapitalisme sebagai sebuah sistem yang mulai berlaku di Eropa pada abad ke-16 hingga abad ke-19, yakni pada masa perkembangan perbankan komersial Eropa.
Di mana sekelompok individu ataupun kelompok dapat bertindak sebagai suatu badan tertentu yang dapat memiliki dan melakukan perdagangan benda milik pribadi, terutama barang modal, seperti tanah dan manusia untuk proses perubahan dari barang modal menjadi barang jadi.
Untuk mendapatkan modal-modal tersebut, terlebih dahulu para kapitalis harus mendapatkan bahan baku dan mesin, baru kemudian buruh yang berperan sebagai operator mesin untuk mendapatkan nilai dari bahan baku yang akan diolah.
Seperti halnya ideologi lain, kapitalisme memiliki sejumlah tokoh yang memperjuangkan ideologi ini. Adapun Tokoh-tokoh kapitalisme adalah sebagai berikut:
1. Adam Smith
Tokoh kapitalisme yang satu ini, namanya sudah dikenal semua orang di berbagai belahan dunia. Terlebih bagi seseorang yang mempelajari ekonomi dan sejarah. Adam Smith adalah tokoh ekonomi yang paling dikenal dan memiliki pengaruh besar pada bidang ekonomi setelah Jhon Locke dan Francois Quesnay.
Adam Smith lahir di Krikcaldy, Skotlandia pada tahun 1723 ini. Ia terkenal karena sebuah karya besarnya yakni yang berjudul The Wealth of Nations. Hal ini dikarenakan karya besarnya ini kemudian dapat harapan baru pada masa kegalapan ekonomi di Eropa saat itu. Dari bukunya itulah, ia dikenal sebagi bagian dari tokoh-tokoh terpenting dalam sejarah kapitalisme dunia.
Selain berperan dalam kapitalisme, Adam Smith juga memberikan pengaruh terhadap ilmu ekonomi modern dengan meletakkan dasar-dasar awal teori ekonomi modern. Teorinya kemudian dikenal dengan sebutan Invisible Hand atau tangan-tangan tak terlihat. Teorinya ini menjadi bagian yang tidak terlepas dari seorang Adam Smith.
Sebagai seseorang yang mencetuskan kebebasan, Adam Smith dikenal juga dengan keagunganya atas perdagangan bebas, kebebasan individu dalam perusahaan, kebebasan berserikat serta kebebasan berpendapat.
Adam Smith menyebut semua hal tersebut dengan istilah kebebasan alamiah.
Kebebasan-kebebasan itulah yang kemudian menjadi cikal bakal sistem kapitalisme modern yang dianut sebagian besar negara di dunia hingga saat ini.
2. Thomas Robert Malthus
Thomas Robert Malthus adalah generasi ekonom setelah sepeninggal Adam Smith yang dikenal hampir menyamai pengaruh Adam Smith. Ia adalah seorang tokoh ekonom dan kapitalisme. Thomas Robert Malthus lahir pada tanggal 13 Februari 1766 di Surrey, Inggris.
Thomas Robert Malthus di kenal dunia melalui yang berpengaruh di bidang ekonomi yang berjudul An Essay on The Principle of Population , terbitan tahun 1798. Di dalam buku tersebut menjelaskan mengenai pemikirannya tentang kelahiran yang tidak terkontrol akan mengakibatkan jumlah penduduk bertambah dan persediaan makanan tidak dapat bertambah sesuai kecepatan pertambahan penduduk.
Malthus mengatakan bahwa jumlah penduduk yang bertambah begitu pesat, di khawatirkan akan dihadapkan dengan keadaan di mana sumber daya alam akan semakin mengurang dan langkah. Sebab, pertumbuhan persediaan makanan tidak secepat pertumbuhan penduduk.
Dari asumsi di atas, Homas Robert Malthus menganjurkan untuk membatasi setiap keluarga agar tidak memiliki anak di luar batas kemampuan ekonomi keluarga tersebut. Dengan begitu, kekhawatiran yang ditakutkannya tidak akan terjadi.
3. David Ricardo
David Ricardo adalah seorang tokoh ekonomi yang lahir pada tanggal 18 April 1772 di London Inggris. David Ricardo merupakan tokoh yang dikenal sebagai pelopor konsep sewa tanah dan bagi hasil. Konsep ini sering dipraktikkan oleh masyarakat Indonesia bahkan hingga saat ini.
David Ricardo juga dikenal dengan kecermatan berpikir, kemampuan berpikir abstrak dan kerelaan melepaskan kepentingan atau pendapat sendiri, jika pendapat tersebut dirasa tidak masuk akal baginya.
Dalam yang berjudul The Principle of Political Economy and Taxation terbitan tahun 1817, David Ricardo membahas tuntas mengenai hukum pembagian hasil perkapita dalam ekonomi kapitalisme. Hal tersebut dibahas melalui teorinya yang dinamakan dengan ‘Hukum Pengurangan Penghasilan’.
Dari teori-teori yang dituliskan dalam bukunya di atas, belakangan inidiketahui salah satu teorinya cukup mempengaruhi Karl Marx yakni teori tentang nilai pekerja atau Labour Teory of Value. Teori tersebut menjelaskan tentang nilai suatu barang produksi, ditentukan oleh jumlah tenaga kerja yang diperlukan dalam memproduksi barang tersebut.
4. John Stuart Mill
John Stuart Mill merupakan seorang filsuf sekaligus tokoh liberal serta ekonom klasik. Ia lahir di London Inggris, pada tanggal 20 Mei 1806. John Stuart Mill dikenal sebagai seorang tokoh penghubung aliran individualisme dan sosialisme.
Pemikirannya mengenai distribusi kekayaan, tertuang dalam bukunya yang berjudul Priciple of Political Economy. Buku tersebut diterbitkan pada tahun 1848. Di dalam buku tersebut ia menjelaskan bahwa persoalan terkait distribusi kekayaan tidak ditentukan oleh hukum alamyang tidak bisa diubah melainkan oleh kehendak dari kemauan manusia itu sendiri.
Terlebih lagi John Stuart Mill pernah mengatakan, faktor produksi yang utama adalah tenaga kerja dan sumber daya alam. Pemikiran dan gagasan mengenai hukum ekonomi yang mengatur produksi dipengaruhi oleh bukunya seorang ekonom ternama yakni Adam Smith yang berjudul Wealth of Nations. Namun wilayah teorinya sedikit diperluas oleh John Stuart Mill dari teori Adam Smith.
5. John Maynard Keynes
Setelah Adam Smith, pemikiran ekonomi yang diterapkan di banyak negara kapitalis di dunia, terkhusus di bagian wilayah Eropa menggunakan pemikiran John Maynard Keynes. John Maynard Keynes lahir pada tanggal 5 Juni 1883 di Cambridge Inggris.
Ia dikenal dengan gagasan-gagasannya yang mengubah teori dan praktek ekonomi makro serta kebijakan ekonomi dunia, dengan menjelaskan penyebab terjadinya siklus bisnis. Pemikiran John Maynard Keynes saat ini terkenal sebagai salah satu mazhab ekonomi yang dinamakan dengan Keynesian.
Salah satu pendapatnya yang membuatnya dijuluki sebagai penyelamat sistem kapitalisme dunia adalah untuk mencegah runtuhnya kapitalisme, pemerintah harus membelanjakan uang yang tidak dimilikinya.
6. John Locke
John Locke merupakan seorang tokoh ekonom yang terkenal dengan teori naturalisme liberal. Teori tersebut menjelaskan tentang hak milik. John Locke mengatakan bahwa hak milik pribadi adalah salah satu hak alam dan insting yang tumbuh bersama dengan oertumbuhan manusia. Oleh karena itu, tidak ada seorangpun yang mengingkari insting ini.
Jhon Locke lebih mengutamakan hak-hak asasi atas hidup dan kebebasan yang mendasari perjuangan demi pemerintahan dengan perwakilan rakyat. Maka bagi seorang John Locke, hak milik pribadi sebagai salah satu hak asasi karena dia tidak ada hasil alam yang memilikii nilai kecuali lewat karya atau campur tangan manusia.
7. Francois Quesnay
Francois Quesnay lahir di Versailes Perancis. Ia adalah seorang anak desa yang masa mudanya dihabiskan untuk bekerja sebagi petani. Ia belajar kedokteran dan lulus pada umur 25 tahun. Kemudian ia bekerja sebagai dokter di istana raja Louis XV. Meskipun, seorang sarjana kedokteran, ia lebih mengutamakan bidang ekonomi dan mendirikan sebuah aliran lesphisiocrates.
Pada tahun 1756, ia menerbitkan dua buah makalah mengenai para petani dari selatan. Ia kembali keajaran trdisional bahwa semua kekayaan bersal dari tanah. Tanpa pangan dan serat, kayu, barang-barang tambang dan batu-batuan, manusia tidak akan dapat hidup.
Oleh karena itu hanya petanilah yang menjadi seorang produsen. Sementara pengusaha, pengrajin, poedagang mereka tidak produktif. Para pemilik tanah, yang mengelola hasil kekayaan yang berasal dari tanah dan membagi-bagikannya ini dinamakan dengan kelompok pemilik atau distributor.
Pada tahun 1758, ia menerbitkan tabel ekonomi yg disebut La Tableau Economique. Di dalam tabel tersebut digambarkan peredaran uang di dalam masyarakat seperti halnya peredaran darah. Mirabeau mengatakan bahwa di dunia ini terdapat tiga penemuan besar yaitu tulisan, mata uang dan tabel ekonomi.
8. Karl Marx
Karl Marx merupakan seorang filsuf, penulis, ahli teori sosial, dan ekonom. Ia terkenal dengan teorinya tentang kapitalisme dan komunisme. Bersama dengan Friedrich Engels, Karl Marx menerbitkan Manifesto Komunis pada tahun 1848.
Kemudian Karl Marx menulis Das Kapital untuk volume pertama yang diterbitkan di Berlin pada tahun 1867. Sementara itu, volume kedua dan ketiga diterbitkan secara anumerta pada tahun 1885 dan 189 yang membahas mengenai teori nilai kerja.
Marx terinspirasi oleh ekonom politik klasik seperti Adam Smith dan David Ricardo. Sementara itu, cabang ekonominya sendiri yakni ekonomi Marxian, tidak disukai di antara pemikiran arus utama modern.
Meskipun begitu, ide-ide Karl Marx memiliki pengaruh besar pada masyarakat, terutama dalam proyek-proyek komunis seperti di Uni Soviet, Cina, dan Kuba. Di kalangan pemikir modern, Marx masih sangat berpengaruh di bidang sosiologi, ekonomi politik, dan untaian ekonomi heterodoks.
Meskipun banyak yang menyamakan Karl Marx dengan sosialisme, karyanya tentang pemahaman kapitalisme sebagai sistem sosial dan ekonomi tetap menjadi kritik yang valid di era modern. Dalam Das Kapital, Marx berpendapat bahwa masyarakat terdiri dari dua kelas utama yakni kapitalis dan proletar.
Kapitalis adalah pemilik bisnis yang mengatur proses produksi dan yang memiliki alat-alat produksi seperti pabrik, peralatan, dan bahan mentah, dan siapa juga berhak atas setiap dan semua keuntungan.
Sementara itu, kelas lain dinamakan dengan buruh yang disebut oleh Marx sebagai “proletariat”. Buruh tidak memiliki klaim atas alat produksi, produk jadi yang mereka kerjakan, atau keuntungan apa pun yang dihasilkan dari penjualan produk tersebut. Sebaliknya, tenaga kerja hanya bekerja dengan imbalan upah uang. Marx mengatakan bahwa karena pengaturan yang tidak merata inilah para kapitalis mengeksploitasi pekerja.
Teori penting lainnya yang dikembangkan oleh Karl Marx yakni mengenai materialisme historis. Teori ini menyatakan bahwa masyarakat pada suatu titik waktu tertentu diatur oleh jenis teknologi yang digunakan dalam proses produksi. Di bawah kapitalisme industri, masyarakat diatur dengan kapitalis mengorganisir tenaga kerja di pabrik atau kantor di mana mereka bekerja untuk upah.
9. Max Weber
Max weber adalah seorang sosiolog yang berasal dari Jerman pada abad ke-19. Ia sering dijuluki sebagai bapak sosiologi. Max Weber telah memberikan banyak berkontribusi dalam bidang sosiologi.
Salah satu kontribusi Weber yang populer yaitu kumpulan esainya dari tahun 1904-1905. Kumpulan tersebut kemudian dikenal sebagai Etika Protestan dan Semangat Kapitalisme (The Protestant Ethic and the Spirit of Capitalism). Secara garis besar, esai tersebut mengupas mengenai asal-usul kapitalisme modern, terlebih yang berkaitan dengan kepercayaan Protestan.
Menurut Max Weber, kapitalisme muncul ketika etika Protestan (Calvinis dan Puritan) mempengaruhi sejumlah orang untuk bekerja dalam dunia sekuler, turut serta dalam perdagangan, mengembangkan perusahaan milik sendiri, dan mengumpulkan kekayaan mereka untuk investasi.
Bisa dikatakan bahwa etika Protestan adalah pendorong sebuah aksi massal yang tidak di rencanakan dan tidak terkoordinasi yang mengarah pada perkembangan kapitalisme. Salah satu isu sentral dalam konseptualisasi kapitalisme adalah penjelasan mengenai kemunculannya.
Baik ekonom politik klasik maupun Marxis Ortodoks pada dasarnya memberikan penjelasan materialistis yang berakar secara internal di bidang ekonomi, baik yang timbul dari inovasi teknologi, konflik kelas, urbanisasi, atau tekanan geografis.
Namun, Max Weber menentang kebenaran semua penjelasan internal sejenis itu untuk kapitalisme. Weber mengusulkan bahwa munculnya versi Calvinis dan teologi Kristen Reformed selama abad ke-16 dan ke-17 merupakan kondisi yang menjadi asal-usul dari munculnya kapitalisme.