6 Negara yang Pernah Menjajah Indonesia Beserta Sejarahnya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Indonesia adalah salah satu negara yang pernah dijajah oleh bangsa Asing sebelum kemerdekaan. Para pahlawan dan rakyat Indonesia dahulunya sangat berjuang untuk mendapatkan kemerdekaan dari para penjajah.

Namun di balik pengorbanan yang luar biasa tersebut, ternyata mereka tidak hanya melawan satu atau dua negara penjajah saja. Tercatat sebanyak enam negara yang pernah menjajah Indonesia. Adapun enam negara tersebut yang berhasil masuk ke Nusantara dan menjajah antara lain:

1. Portugis (1509 – 1595)

Mungkin banyak dari kalian yang masih menyangka bahwa negara Belanda lah yang menjajah pertama kali di Indonesia. Padahal, ada negara lain yang menjadi pionir penjajahan di Nusantara ini yakni Portugis. Yap, Portugis adalah negara pertama yang melakukan penjahan di Indonesia pada tahun 1509.

Salah satu tokoh terkenal asal Portugis yaitu Alfonso de Albuquerque. Mereka berhasil memperkenalkan Indonesia ke bangsa Eropa. Awal mula kedatangan bangsa Portugis ini dilatarbelakangi oleh pencarian rempah-rempah. Adapun daerah yang pertama dijajah yaitu Maluku.

Saat itu, kedatangan Portugis disambut hangan oleh Raja dan Rakyat Maluk. Namun sampai akhirnya, negara Portugis akhirnya melanggar peraturan yang telah disepakati sebelumnya yakni menerapkan praktik monopoli yang tidak sehat. Kemudian penjajahan tersebut berkembang luas ke berbagai penjuru Nusantara, salah satunya yaitu Pulau Jawa.

Namun pada tahun 1602, pasukan Belanda datang ke Indonesia dan mengalahkan bangsa Portugis sampai akhirnya penjajahan yang dilakukan oleh negara tersebut pun berakhir. Dari penjajahan Portugis, ternyata membawa dampak yang cukup signifikan bagi Indonesia baik dari segi politik, ekonomi hingga sosial budaya.

Adapun beberapa dampak dari penjajahan Portugis antara lain:

  • Di bidang ekonomi: timbul sistem perekonomian monopoli, sistem tanam paksa, sistem liberal pintu terbuka di mana orang yang mempunyai modal terbanyak akan menguasai, dan lain-lain.
  • Di bidang politik: rakyat tidak bisa menyampaikan apresiasinya, adanya hukum perdata dan pidana, pemimpin seperti bupati tidak dihormati oleh penjajah, dan mereka tidak mengizinkan para pemimpin untuk membela rakyat mereka, dll.
  • Di bidang sosial budaya: melakukan intimidasi dan diskriminasi, warga pribumi tidak mendapatkan perlindungan hokum, adanya feodalisme, dan masyarakat kita yang saat itu masih tradisinal sudah diajari cara bergaul, gaya berpakaian, gaya hidup dan banyak lagi.
  • Di bidang pendidikan: dibangun sekolah katolik di Maluku, mendirikan sekolah kejuruan, kosakata Indonesia yang mirip dengan penjajah, berkembangnya teknologi pada pendidikan, dan sebagainya.

2. Spanyol (1521 – 1529)

Selain Portugis, kala itu negara bagian Eropa salah satunya Spanyol juga ikut aktif melakukan pelayaran ke Asia Tenggara. Tujuan mereka berdatangan hanya untuk menguasai negara penghasil rempah-rempah.

Namun karena Portugis yang kala itu masih menguasai Indonesia, menganggap bahwa bangsa Spanyol telah melanggar hak monopoli yang dibuat oleh Portugis. Walaupun Portugis dan Spanyol pada dasarnya berada dalam lingkup wilayah perdagangan yang berbeda.

Akhirnya hal tersebut membuat Portugis bekerjasama dengan kerajaan Ternate, sementara Spanyol bekerja sama dengan Kerajaan Tidore. Akan tetapi tetap saja kedua negara tersebut masih terjadi persaingan dagang yang berkepanjangan saat itu.

Hingga akhirnya, pada tahun 1529 karena konflik yang tidak ada habisnya itu membuat munculnya perjanjian bahwa Spanyol harus meninggalkan Maluku dan melakukan perdagangan di Filipina. Sementara Portugis tetap melakukannya di Maluku.

Adapun beberapa dampak dari penjajahan Spanyol bagi Indonesia antara lain:

  • Hampir sama dengan Portugis, Spanyol juga memaksa rakyat Indonesia untuk bekerja tanpa bayaran. Bahkan tanah dan kekayaan yang dimiliki oleh rakyat diambil alih menjadi pemukiman bangsa Spanyol.
  • Perluasan agama Kristen yang diwajibkan oleh bangsa Spanyol.
  • Terjadinya perpisahan antar keluarga, kelaparan, hilangnya budaya dan tradisi rakyat pribumi hingga berkurangnya populasi. Bahkan mereka melakukan kejahatan genosida dan pemusnahan.

3. Belanda (1602-1942)

Di antara negara lain, Belanda lah yang menjajah paling lama di Indonesia yakni hampir tiga setengah abad atau 346 tahun. Adapun tujuan mereka mendatangi dan menjajah Indonesia yaitu menguasai rempah-rempah.

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, Portugis kalah pada tahun 1602 melawan Belanda di mana menyebabkan Belanda untuk memperluas kolonialisasinya dengan mendirikan kongsi dagang di Batavia (sekarang Jakarta) dan diberi nama Verenigde Oostindische Compagnie (VOC). Akan tetapi pada 31 Desember 1799, VOC ini dibubarkan oleh pemerintah Belanda.

Meskipun dibubarkan, nyatanya kondisi masyarakat Indonesia bukan membaik. Saat itu, mereka membentuk sebuah sistem tanam paksa di bawah kepemimpinan Kerajaan Belanda. Sehingga pada Mei 1940 terjadi Perang Dunia II yang mengakibatkan kekalahan karena negaranya dikuasai oleh Nazi, Jerman. Akhirnya pemerintahan Belanda pun berakhir di tangan Jepang pada Maret 1942.

Adapun beberapa dampak dari penjajahan Belanda bagi Indonesia antara lain:

  • Belanda menguasai wilayah Indonesia mulai dari Pulau Jawa, Sulawesi, Sumatera hingga Papua.
  • Bermunculan tokoh-tokoh terpelajar yang melahirkan adanya perjuangan rakyat untuk mengambil hak kemerdekaan.
  • Adanya pembayaran upeti, sehingga penghasilan atas kerja keras mereka diganti dengan gaji sesuai ketentuan yang berlaku saat itu.
  • Adanya perbedaan kasta atas (bangsa barat), menengah (orang timur asing) dan rendah (pribumi).

4. Prancis (1806-1811)

Ketika masa krisis VOC, kekuasaan Belanda jatuh ke tangan Prancis. Raja Prancis yakni Raja Louis Napoleon mengirimkan Marsekal Willem Daendels ke Batavia dan diangkat sebagai Gubernur Jenderal Indonesia pada tahun 1808.

Kemudian mereka mengibarkan bendera Prancis di atas perahu dagang VOC yang menandakan bahwa Prancis memulai penjajahannya di Indonesia. Karena pemerintahan Daenderls yang kejam dan dictator tersebut tenyata memperoleh banyak kecaman sampai akhirnya digantikan oleh Jan Willem Janssens.

Kemudian Janssens selaku pemimpin Prancis menyatakan kekalahannya kepada Inggirs pada 18 September 1811. Ia menandatangani perjanjian bahwa semua Pulau Jawa akan dikuasai dan diserahkan kepada Inggris.

Adapun beberapa dampak dari penjajahan Prancis bagi Indonesia antara lain:

  • Rakyat dan pemimpin pribumi diperlakukan dengan semena-mena.
  • Pembangunan jalan dari Anyer sampai Panarukan yang telah mengakibatkan banyak korban jiwa.
  • Menjual tanah-tanah kepada pihak sasta.

5. Inggris (1811 – 1816)

Inggris memulai penjajahannya di bawah kepemimpinan Stamford Raffles. Pada masa itu, Indonesia mengalami banyak perubahan seperti dihapusnya monopoli dan perbudakan hingga membagi pulau Jawa menjadi 16 Keresidenan.

Akan tetapi kekuasaan inggris tidak belangsung lama yakni hanya sekitar lima tahun saja di mana akibat konflik antara Belanda dan Inggris. Hal ini mempengaruhi pada pemerintahan Pulau Jawa yang kala itu masih berada di tangan Inggris. Akhirnya terbentuklah perjanjian yang menyatakan Belanda secara resmi kembali menjajah serta menguasai seluruh wilayah yang ada di Indonesia.

Adapun beberapa dampak dari penjajahan Inggris bagi Indonesia antara lain:

  • Penghapusan sejumlah kebijakan Belanda yang menyengsarakan seperti perbudakan, kerja paksa, dan sebagainya.
  • Pembagian pulau Jawa ke dalam 16 keresidenan.
  • Membangun Lembaga pendidikan yang bernama Bataviasch Genootschap.
  • Penerapan sistem perdagangan bebas.

6. Jepang (1942 – 1945)

Negara terakhir yang menjajah Indonesia adalah Jepang. Pada awal kedatanggannya di Indonesia pada 8 Maret 1942, Jepang bersikap baik dan bersedia membantu rakyat pribumi untuk mendapatkan kemerdekaan. Akan tetapi, secara perlahan mereka malah menunjukkan sikap dictator dan kejam sampai membentuk sebuah sistem kerja paksa yang dikenal dengan Romusha.

Bahkan, mereka membuat organisasi kemiliteran yang bertujuan untuk melawan pasukan Amerika Serikat dan sekutunya karena Jepang terlibat dalam Perang Dunia II. Hingga akhirnya, Jepang mengaku kalah kepada sekutu karena negaranya telah dijatuhi bom atom di dua kota yakni Hiroshima dan Nagasaki.

Setelah kejadian itu, Jepang kemudian kalah dan menepati janjinya untuk memerdekakan Indonesia pada 15 Agustus 1945. Hal ini menandakan pula berakhirnya penjajahan yang dilakukan oleh Jepang kepada Indonesia.

Adapun beberapa dampak penjajahan Jepang bagi Indonesia antara lain:

  • Kembalinya sistem kerja paksa yang mengalami siksaan fisik, perbudakan seks hingga hukuman mati.
  • Perekonomian Indonesia yang lumpuh di mana yang tadinya baik-baik saja, kemudian mereka harus hidup dalam bayang-bayang perang Jepang.
  • Membangun sekolah-sekolah untuk pendidikan seperti SD selama 6 tahun, SMP selama 3 tahun, dan SLTA.
  • Memperbolehkan bahasa Indonesia sebagai bahasa komunkasi nasional.
fbWhatsappTwitterLinkedIn