Contoh Kalimat Argumentasi Dalam Teks Eksposisi

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Kalimat argumentasi merupakan kalimat yang berisi pendapat penulis dengan alasan yang kuat dan masuk akal, dengan tujuan untuk membuktikan pendapat, pandangan, ataupun opini berdasarkan data dan fakta.

Teks eksposisi merupakan tulisan yang menguraikan mengenai pokok pikiran/ide, informasi, pendapat berdasarkan data dan fakta, teks eksposisi disampaikan secara singkat, padat, dan disertai argumen dari penulis. Tujuan teks eksposisi yaitu menyampaikan sesuatu dari sudut pandang tertentu. Teks eksposisi dapat berupa laporan, esai, berita, dan prosedur.

Contoh 1

Teks eksposisi

Sejak pemerintahan kolonial belanda masyarakat di Kabupaten Muna sudah mengenal tanaman kayu jati. Kondisi iklim dan topografi tanahnya yang berkapur mendukung untuk perkembangan kayu jati menjadi kayu jati yang berkualitas, sehingga Kabupaten Muna dikenal sebagai penghasil kayu jati baik didalam negeri maupun di manca negara.

Perlahan-lahan tumbuhan kayu jati berkurang (mengalami kerusakan) bahkan hampir musnah dikarenakan ulah manusia yang terlalu serakah, kayu jati tersebut di rampas dan di eksploitasi demi kepentingan ekonomi tanpa mempedulikan nilai ekologis, hal ini juga diperkuat dengan adanya kebijakan pemerintah setempat yang mempermudah izin pengelolaan hutan jati sehingga menyebabkan dampak kerusakan hutan jati.

Dalam undang-undang otonomi daerah No.22 Tahun 1999 dan No.32 Tahun 2004 mengakui adanya hak-hak mengenai kepemilikan dalam mengelola aspirasi, tuntutan, dan kebutuhan masyarakat daerah, yang kemudian mendorong masyarakat di daerah tersebut untuk mengelola sumber daya (kayu jati) yang dimiliki untuk kesejahteraan bersama. Dengan adanya otonomi daerah ini terjadi kesalahan pemaknaan dimana masyarakat meganggap bahwa hutan jati tersebut bukan lagi milik pemerintah pusat dan mereka menebangnya suka-suka karena menganggap bahwa itu adalah hak mereka, dan lebih mirisnya lagi hal tersebut dimanfaatkan oleh pemerintah untuk keuntungan kas daerah mereka, sehingga diperebutkan oleh  pemprov dan pemda dalam hal siapa yang lebih baik untuk mengelola hutan jati di Kabupaten Muna.

Pemerintah berperan untuk meluruskan kesalahan pemaknaan kepada masyarakat bukannya justru memanfaatkan keadaan. Dalam sistem pengelolaan hutan jati pemerintah seharusnya mengawasi dan mempertegas hal yang berkaitan dengan pengelolaan, agar masyarakat di Kabupaten Muna dapat memanfaatkan/mengelola sendiri sumber daya alam yang dimilikinya secara optimal dan juga tidak mengabaikan nilai ekologis.

Contoh kalimat argumentasi dalam teks eksposisi diatas yaitu:

  • Sejak pemerintahan kolonial belanda masyarakat di Kabupaten Muna sudah mengenal tanaman kayu jati.
  • Kondisi iklim dan topografi tanahnya yang berkapur mendukung untuk perkembangan kayu jati menjadi kayu jati yang berkualitas, sehingga Kabupaten Muna dikenal sebagai penghasil kayu jati baik didalam negeri maupun di manca negara.
  • Dalam undang-undang otonomi daerah No.22 Tahun 1999 dan No.32 Tahun 2004 mengakui adanya hak-hak mengenai kepemilikan dalam mengelola aspirasi, tuntutan, dan kebutuhan masyarakat daerah, yang kemudian mendorong masyarakat di daerah tersebut untuk mengelola sumber daya (kayu jati) yang dimiliki untuk kesejahteraan bersama.
  • Dengan adanya otonomi daerah ini terjadi kesalahan pemaknaan dimana masyarakat meganggap bahwa hutan jati tersebut bukan lagi milik pemerintah pusat dan mereka menebangnya suka-suka karena menganggap bahwa itu adalah hak mereka, dan lebih mirisnya lagi hal tersebut dimanfaatkan oleh pemerintah untuk keuntungan kas daerah mereka, sehingga diperebutkan oleh  pemprov dan pemda dalam hal siapa yang lebih baik untuk mengelola hutan jati di Kabupaten Muna.
  • Dalam sistem pengelolaan hutan jati pemerintah seharusnya mengawasi dan mempertegas hal yang berkaitan dengan pengelolaan, agar masyarakat di Kabupaten Muna dapat memanfaatkan/mengelola sendiri sumber daya alam yang dimilikinya secara optimal dan juga tidak mengabaikan nilai ekologis.

Contoh 2

Teks eksposisi

Sampah merupakan sisa dari kegiatan sehari-hari manusia. Mengutip dari laman okezone, 2018 Indonesia merupakan negara padat penduduk urutan ke-4 di dunia setelah China, India, dan Amerika Serikat.  Setiap tahun, bulan, bahkan setiap hari jumlah penduduk di Indonesia mengalami peningkatan hal ini berkaitan dengan permasalahan sampah yang tidak dibarengi oleh ketersediaan infrastruktur mengenai sampah, yang kemudian menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan. Kurangnya fasilitas untuk mengelola sampah merupakan salah satu faktor yang menyebabkan masyarakat membuang sampah sembarangan.

Sampah yang merupakan penyebab kerusakan serta pencemaran lingkungan perlu diatasi, oleh karena itu diperlukan adanya gerakan nyata untuk pelindungan serta pelestarian lingkungan. Gerakan kultural dalam menjaga lingkungan perlu digalakkan dengan menciptakan lingkungan yang sehat dan bersih melalui keyakinan, pemahaman, dan prilaku ekologis manusia dalam kehidupan sosialnya.

Gerakan sosial yang dilakukan oleh masyarakat bertujuan untuk meningkatkan kesadaran serta meninjau sejauh mana keberdayaan masyarakat untuk melestarikan lingkungan terutama disekitar tempat tinggalnya. Gerakan sosial merupakan agen perubahan yang dapat membantu pemerintah dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup sehingga fungsi lingkungan hidup akan tetap lestari.

Pengendalian dampak lingkungan merupakan upaya yang dilakukan untuk mencegah, meminimalkan, atau menangani dampak negatif suatu usaha (proyek pembangunan) terhadap lingkungan, sehingga kualitas lingkungan tetap terjaga dengan baik. Dalam pengendalian atau pengelolan lingkungan secara baik dan maksimal maka dapat meningkatkan harkat dan kesejahteraan bagi masyarakat, serta kualitas lingkungan yang tetap terpelihara.

Contoh kalimat argumentasi dalam teks eksposisi diatas yaitu:

  • Setiap tahun, bulan, bahkan setiap hari jumlah penduduk di Indonesia mengalami peningkatan hal ini berkaitan dengan permasalahan sampah yang tidak dibarengi oleh ketersediaan infrastruktur mengenai sampah, yang kemudian menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan.
  • Kurangnya fasilitas untuk mengelola sampah merupakan salah satu faktor yang menyebabkan masyarakat membuang sampah sembarangan.
  • Sampah yang merupakan penyebab kerusakan serta pencemaran lingkungan perlu diatasi, oleh karena itu diperlukan adanya gerakan nyata untuk pelindungan serta pelestarian lingkungan.
  • Gerakan kultural dalam menjaga lingkungan perlu digalakkan dengan menciptakan lingkungan yang sehat dan bersih melalui keyakinan, pemahaman, dan prilaku ekologis manusia dalam kehidupan sosialnya.
  • Gerakan sosial yang dilakukan oleh masyarakat bertujuan untuk meningkatkan kesadaran serta meninjau sejauh mana keberdayaan masyarakat untuk melestarikan lingkungan terutama disekitar tempat tinggalnya.
  • Gerakan sosial merupakan agen perubahan yang dapat membantu pemerintah dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup sehingga fungsi lingkungan hidup akan tetap lestari.
  • Pengendalian dampak lingkungan merupakan upaya yang dilakukan untuk mencegah, meminimalkan, atau menangani dampak negatif suatu usaha (proyek pembangunan) terhadap lingkungan, sehingga kualitas lingkungan tetap terjaga dengan baik.

Contoh 3

Kedisiplinan merupakan kesadaran, dan keinginan untuk mematuhi norma sosial, dan peraturan organisasi atau perusahaan, disiplin menjadi sarana yang penting untuk mencapai tujuan. Manajemen apa pun dalam pelaksanaannya tentunya memerlukan kedisiplinan dari para anggota organisasi atau perusahaan. Disiplin juga dapat menjadi sarana untuk mendidik dan melatih karyawan supaya dapat mematuhi peraturan yang ada.

Dalam manajemen sumber daya manusia kedisiplinan adalah fungsi operatif yang penting, karena dengan semakin baik kedisiplinan karyawan maka semakin tinggi prestasi kerja yang akan dicapai, dan jika kedisiplinan karyawan buruk maka akan sulit bagi organisasi atau perusahaan untuk mencapai hasil secara optimal. Dengan disiplin yang tinggi maka akan mencerminkan rasa tanggung jawab seseorang terhadap tugas yang diberikan. Hal tersebut dapat mendorong semangat kerja, sehingga dapat mencapai tujuan organisasi atau perusahaan, masyarakat, dan karyawan.

Terdapat beberapa indikator dalam menerapkan tingkat kedisiplinan, diantaranya yaitu dengan adanya tujuan, kemampuan, keteladanan pemimpin, balas jasa, keadilan, sanksi/hukuman, ketegasan, dan hubungan kemanusiaan dapat membuat para pekerja/pegawai meningkatkan kedisiplinannya. Adapun tantangan dalam menerapkan kedisiplinan tantangan yang perlu dihadapi oleh karyawan dalam melaksanakan prinsip kedisiplinan yaitu ego manusia, kebutuhan, perbedaan pendapat, salah paham, perasaan sensitif, dan perasaan dirugikan.

Contoh kalimat argumentasi dalam teks eksposisi diatas yaitu:

  • Manajemen apa pun dalam pelaksanaannya tentunya memerlukan kedisiplinan dari para anggota organisasi atau perusahaan.
  •  Disiplin juga dapat menjadi sarana untuk mendidik dan melatih karyawan supaya dapat mematuhi peraturan yang ada.
  • Dalam manajemen sumber daya manusia kedisiplinan adalah fungsi operatif yang penting, karena dengan semakin baik kedisiplinan karyawan maka semakin tinggi prestasi kerja yang akan dicapai, dan jika kedisiplinan karyawan buruk maka akan sulit bagi organisasi atau perusahaan untuk mencapai hasil secara optimal.
  • Dengan disiplin yang tinggi maka akan mencerminkan rasa tanggung jawab seseorang terhadap tugas yang diberikan.
  • Hal tersebut dapat mendorong semangat kerja, sehingga dapat mencapai tujuan organisasi atau perusahaan, masyarakat, dan karyawan.
fbWhatsappTwitterLinkedIn