Contoh Teks Cerita Ulang dan Strukturnya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Setiap orang memiliki pengalaman dalam hidupnya. Setiap detik dilalui adalah pengalaman. Biasanya jika mengalami pengalaman yang menarik, orang akan cenderung menceritakannya kepada orang lain. Kebanyakan orang akan menceritakan pengalaman mereka secara lisan kepada orang-orang terdekatnya. Bahkan, sering pula orang menceritakan kembali pengalaman orang lain yang diketahuinya.

Teks cerita ulang pada dasarnya sama yaitu menceritakan kembali suatu kejadian di masa lalu. Namun diceritakannya dalam bentuk teks atau tulisan, bukan secara lisan. Penulisan teks cerita ulang tentunya memiliki kaidah maupun ciri-ciri tertentu. Penjelasan tentang teks cerita ulang akan dibahas secara lengkap di bawah ini.

Pengertian Teks Cerita Ulang

Teks cerita ulang atau recount adalah sebuah tulisan atau teks yang isinya menceritakan tentang kejadian di masa lalu atau yang sudah dialami secara kronologis dengan tujuan untuk memberikan informasi atau menghibur atau keduanya bagi pembacanya. 

Terdapat tiga jenis cerita ulang, yaitu:

  1. Cerita Ulang Faktual

Cerita ulang faktual merupakan sebuah penceritaan kembali sebuah peristiwa yang berdasarkan pada kejadian nyata/faktual. Kejadian yang diceritakan pada tulisan tersebut benar-benar terjadi atau benar-benar ada di suatu masa. Contohnya adalah laporan kejadian perkara, laporan penelitian ilmiah, dan lain-lain.

  1. Cerita Ulang Pribadi

Cerita ulang pribadi adalah sebuah cerita yang dialami dan diceritakan kembali secara langsung oleh penulisnya. Biasanya terdapat dalam konteks autobiografi. Contohnya kisah perjalanan, kisah perjuangan hidup, kisah jatuh bangun dalam bisnis, dan lain-lain lagi yang dialami penulis.

  1. Cerita Ulang Imajinatif

Cerita ulang imajinatif merupakan sebuah cerita yang ditulis tidak berdasarkan pada kisah nyata. Kebalikan dari cerita ulang faktual. Jenis ini merupakan cerita yang berdasarkan dari imajinasi atau karangan penulis semata, tetapi diceritakan secara mendetail dan lebih teliti. 

Tema yang diceritakan bisa sangat beragam. Contohnya kisah yang berlatar masa lalu namun hanya fiktif belaka. 

Struktur Teks Cerita Ulang

Dalam menulis teks cerita ulang, struktur yang digunakan diantaranya adalah:

  1. Orientasi (Pengenalan)

Bagian pertama adalah orientasi atau yang dikenal sebagai pengenalan. Bagian ini merupakan pembuka dari teks cerita ulang. Penulis harus menceritakan tentang pengenalan tokoh, watak, latar waktu, serta tempatnya pada bagian orientasi ini.

  1. Bagian Peristiwa (Kejadian)

Bagian peristiwa ini adalah bagian yang menceritakan atau menguraikan peristiwa-peristiwa yang terjadi. Peristiwa ini ditulis dengan cara penyusunan kronologis sesuai waktu terjadinya. Kejadian yang ditulis pada bagian ini, dapat pula ditambah dengan komentar pribadi dari penulis.

  1. Bagian Reorientasi (Pengulangan Pengenalan)

Bagian reorientasi atau pengulangan pengenalan ini merupakan rangkuman dari rentetan peristiwa, kejadian, maupun kegiatan yang diceritakan pada cerita ulang tersebut.

Ciri – Ciri Teks Cerita Ulang

Teks cerita ulang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  1. Tulisan bersifat faktual atau imajinatif
  2. Menceritakan suatu kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa lalu 
  3. Disusun secara kronologis

Contoh Teks Cerita Ulang

Berikut ini beberapa contoh teks cerita ulang:

1. Contoh Cerita Ulang Faktual

Pembangunan IKN Resmi Dimulai

Orientasi

Pemerintah Indonesia, di bawah pimpinan Presiden Joko Widodo telah menetapkan perpindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Kalimantan Timur. Peresmian dimulainya pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) baru ditandai dengan penyatuan tanah dan air dari 34 provinsi. Kegiatan ini dilakukan di titik nol IKN oleh Presiden Joko Widodo dan dihadiri para gubernur serta menteri negara. 

Peristiwa

Tanggal 14 Maret 2022 Presiden Joko Widodo bertolak dari Jakarta ke titik nol IKN. Kepergian beliau dimaksudkan untuk meresmikan dimulainya pembangunan ibu kota negara yang baru. Beliau melakukan prosesi penyatuan tanah dan air dari 34 provinsi di Indonesia, yang telah dibawa oleh gubernur-gubernur atau perwakilannya. Hal ini dilakukan sebagai simbol agar Indonesia menjadi negara yang kuat dan tetap bersatu.

Para gubernur atau wakilnya telah membawa tanah dan air yang diambil dari provinsinya masing-masing untuk disatukan dengan tanah dan air dari provinsi lain. Salah satunya tentunya dari Jawa Barat. Bapak Ridwan Kamil selaku Gubernur Jawa Barat, datang dengan membawa tanah dan air yang diambil dari 27 Kota/Kabupaten di Jawa Barat, yang sebelumnya sudah disatukan di Gedung Sate.

Malam setelah prosesi tersebut, Bapak Presiden camping dan bermalam di sekitar titik nol IKN. Malam itu beliau menikmati langit yang cerah serta memandang bulan yang terlihat dari sela-sela pepohonan. Sempat juga berbincang bersama Ketua MPR serta beberapa menteri sebelum kembali ke tenda masing-masing.

Reorientasi

Pemindahan ibu kota negara saat ini sudah bukan hanya wacana. Sebab, dimulainya pembangunan sudah diresmikan. Di titik nol IKN Presiden Joko Widodo telah melakukan prosesi penyatuan tanah dan air yang diambil dari 34 provinsi di Indonesia sebagai simbol peresmiannya. 

2. Contoh Cerita Ulang Biografi

Nike Ardilla, Lady Rocker Legendaris Indonesia

Orientasi

Nike Ardilla merupakan seorang artis penyanyi, pemain film dan sinetron, serta model Indonesia yang lahir di Bandung pada tanggal 27 Desember 1975. Karirnya di dunia entertainment cukup singkat, hanya sekitar lima tahun. Sebab, pada tanggal 19 Maret 1995 Nike Ardilla meninggal akibat kecelakaan mobil yang dialaminya. Namun meski hanya lima tahun berkarir, dia telah mengeluarkan karya yang banyak berupa album musik, film, sinetron, dan iklan. Serta sosoknya masih dikenal dan dikenang banyak orang hingga saat ini.

Nike Ardilla dikenal sebagai seorang figur yang ramah, baik, dan tentu saja memiliki kecantikan yang luar biasa. Selain itu dia juga berjiwa sosial tinggi. Terbukti akan kepeduliannya terhadap anak-anak berkebutuhan khusus dengan membangun SLB B-C di Bandung.

Peristiwa

Bapak R E. Kusnadi atau yang biasa dipanggil Papih dan Ibu Nining Ningsihrat yang biasa dipanggil Mamih, saat itu telah memiliki dua laki-laki. Kedua anak tersebut diberi nama Sony Prinadi dan Yudi Ruswanto atau yang biasa dipanggil Deden dan Alan. Namun mereka sangat menginginkan kehadiran seorang anak perempuan di keluarga mereka. Oleh karena itu, berbagai upaya mereka lakukan agar Mamih bisa segera mengandung anak ketiga, yang diharapkan akan berjenis kelamin perempuan.

Selang beberapa tahun setelah kelahiran Alan, anak keduanya, Mamih pun dinyatakan hamil anak ketiga. Kabar ini tentu sangat menggembirakan bagi Mamih dan Papih. Namun, pekerjaan Papih sebagai seorang karyawan PT. INKA (sekarang PT KAI), membuat Papih harus sering berdinas ke luar kota, meninggalkan Mamih dan anak-anaknya.

Akhirnya, 27 Desember 1975 Mamih melahirkan seorang bayi perempuan di Rumah Sakit Bersalin Emma Poeradiredja, yang saat itu dikenal sebagai Bidan Emma. Saat itu Mamih diantar dan didampingi oleh anak-anak kosnya serta beberapa kerabat, sebab Papih sedang berdinas ke luar kota. Lahirnya bayi perempuan yang cantik itu tentu saja disambut dengan suka cita oleh seluruh anggota keluarga. Bayi cantik itu kemudian diberi nama Nike Ratnadilla.

Nike terus tumbuh menjadi anak yang cerdas dan lucu. Bakat menyanyi sudah terlihat sejak usianya 5 tahun. Hingga pada tahun 1985 Nike mengikuti ajang Lagu Pilihanku TVRI dan Juara Festival Pop Singer HAPMI Kodya Bandung dan meraih juara harapan I. Mamih kemudian mendaftarkan Nike ke Himpunan Artis Penyanyi Musisi Indonesia (HAPMI) yang merupakan asuhan dari musisi senior Djadjat Paramor. Saat menginjak kelas 5 Sekolah dasar Nike juga telah tergabung di Manajemen Artis Denny Sabri, yang pada saat itu merupakan manajemen artis kenamaan. 

Di bawah asuhan Denny Sabri, bakat menyanyi Nike semakin terasah. Nike sering tampil di panggung musik rock, dengan menggunakan nama panggung Nike Astrina. Nama ini diberikan dengan harapan agar Nike akan menjadi penyanyi rock hebat seperti Nicky Astria, seorang penyanyi yang tengah naik daun dan berasal dari Bandung juga. 

Tahun 1986, Nike masuk dapur rekaman dan menyanyikan lagu “Lupa Diri”, yang kemudian masuk dalam album kompilasi dengan judul Bandung Rock Power. Bulan Juli tahun 1986 Nike lulus SD dan merekam album perdananya di bawah label JK Records, namun album tersebut tidak jadi rilis karena usia Nike yang saat itu masih sangat belia sehingga dianggap belum cocok membawakan lagu bertema cinta.

Awal tahun 1989 Nike memulai karirnya di dunia akting. Saat itu dia membintangi film layar lebar “Gadis Foto Model”. Selain itu dia juga menjadi pengisi soundtrack film tersebut. 

Deni Sabri kemudian memperkenalkannya dengan Deddy Dores yang merupakan seorang musisi dan penulis lagu yang banyak menciptakan lagu-lagu hits pada masa itu. Bulan Oktober 1989, Deddy Dores memproduseri Nike dalam merilis album perdananya yang bertajuk “Seberkas Sinar”. Di album ini nama Nike yang awalnya menggunakan nama Nike Astrina diganti menjadi Nike Ardilla.

Album “Seberkas Sinar” sukses dipasaran hingga melambungkan nama dan karirnya, hingga Nike disejajarkan dengan artis-artis papan atas yang diperhitungkan. Berbagai kegiatan modelling, show, serta produksi film-film box office melibatkan Nike. Terlebih setelah Nike menjadi juara favorit pada ajang model bergengsi yaitu Gadis Sampul. 

Awal tahun 1990 dunia hiburan tanah air mulai didominasi oleh Nike Ardilla. Jadwal Nike padat dengan konser, modelling, membintangi film, sinetron dan iklan. Album keduanya yang berjudul Bintang Kehidupan” pun laku keras. Kasetnya terjual 2 juta copy, yang saat itu merupakan pencapaian fantastis bagi seorang penyanyi.

Selain terkenal sebagai artis cantik dan multitalenta, Nike Ardilla juga memiliki kepedulian yang tinggi terhadap sesama. Pada usia 16 tahun, Nike membangun sebuah Sekolah Luar Biasa B-C di Bandung. Sekolah ini dibangun Nike agar anak-anak berkebutuhan khusus di sana dapat ikut mendapatkan pendidikan tidak perlu jauh-jauh ke SLB lain.

Minggu pagi tanggal 19 Maret 1995, dunia hiburan Indonesia berguncang karena kehilangan sosok Nike Ardilla yang meninggal akibat kecelakaan tunggal yang dialaminya. Mobil Honda Civic Genio warna biru metalik  dengan Nopol D 27 AK yang dikendarai Nike menabrak tembok di Jalan RE Martadinata atau yang dikenal Jalan Riau, Bandung. Nike dinyatakan meninggal pada jam 06.15. Kecelakaan tersebut terjadi saat Nike bersama asistennya Sofiatun Wahyuni atau yang kerap dipanggil Atun pulang dari diskotik Polo dan mengantarkan teman-temannya yang dari Jakarta ke Hotel Jayakarta terlebih dahulu. 

Kendati kiprahnya di dunia hiburan profesional Indonesia terbilang singkat, hanya sekitar 5 tahun, namun Nike Ardilla meninggalkan karya yang cukup banyak. Diantaranya yang tercatat terdapat 12 album solo, beberapa album kompilasi, serta puluhan single dan lagu tema. Dimana salah satu albumnya menjadi sejarah langka, yaitu album yang pertama dia rekam justru dirilis setelah puluhan tahun dia meninggal. Yaitu album “Hanya Satu Nama” yang dulu gagal rilis karena usianya yang masih muda, akhirnya dirilis pada tahun 2013. Album ini baru rilis setelah 25 tahun direkam. Sebuah peristiwa yang jarang terjadi, album pertama namun dirilis terakhir. Pada album ini menggunakan nama Nike Astrina, sesuai nama panggung Nike saat album ini direkam. 

Berbagai judul film seperti Kasmaran, Gadis Foto Model, Si Kabayan Saba Metropolitan, Kabayan dan Anak Jin, dan lain-lain. Banyak pula sinetron yang dibintanginya, diantaranya Sukreni Gadis Bali, None, Warisan II, dan lainnya. Tak terhitung pula dirinya sebagai model sampul serta model iklan.

Reorientasi

Nike Ardilla, seorang lady rocker Indonesia yang juga multitalenta menguasai dunia hiburan Indonesia semasa dia berkarir. Seluruh karya-karyanya selalu mendapat sambutan luar biasa dan senantiasa menjadi fenomena. Namun tidak hanya sampai di situ, pengaruh Nike Ardilla masih sangat kuat hingga saat ini. Tahun 2022, setelah 28 tahun meninggalnya, dia masih diingat dan dikenang. Basis penggemarnya semakin kuat, bukan hanya orang-orang dari masanya Nike hidup dan berkarir, namun bahkan orang-orang yang lahir setelah dia meninggal. Penggemarnya terdiri dari lintas generasi. Nike Ardilla adalah legenda yang sesungguhnya.

3. Contoh Cerita Ulang Personal

Riding Sumatera Selatan – Jawa Barat 

Orientasi

Saya seorang wanita yang dikenal oleh kebanyakan teman dengan nama Rhenn Misterious. Pada pertengahan tahun 2019 saya melakukan perjalanan dengan sepeda motor dari Sumatera Selatan ke Bandung, Jawa Barat bersama seorang teman saya yang juga wanita, yaitu Shopie. Bagi saya ini merupakan pengalaman yang luar biasa, sebab perjalanan yang ditempuh sangat jauh serta melewati berbagai tempat seperti hutan, perkampungan, perkotaan, dan menyeberangi lautan (Selat Sunda).

Peristiwa

28 Mei 2019, saat itu bertepatan dengan akhir bulan Ramadhan. Seperti biasa, menjelang Idul Fitri saya mendapatkan cuti selama 9 atau 10 hari. Saya berniat untuk pulang ke rumah orang tua saya di pelosok Sumatera Selatan. Tapi saya merasa tidak cukup jika hanya di sana beberapa hari saja. Oleh karena itu, saya memutuskan membawa motor saya untuk keperluan mobilitas dan supaya bisa tinggal di sana lebih lama. 

Saya bekerja secara online, jadi tidak masalah untuk lebih lama di sana. Namun juga tidak bisa terlalu lama, sebab setiap beberapa waktu harus meeting dengan atasan saya. Saat itu belum pandemi Covid 19, sehingga meeting dilakukan dengan bertemu langsung. Saat berangkat saya naik bus, motor saya pun ikut dibawa pada bus yang sama.

Setelah merasa cukup puas berada di kampung, saya dan teman saya pun pulang ke Bandung, tepatnya tanggal 24 Juni 2019. Kami memutuskan untuk mengendarai motor saja. Barang-barang kami kirim melalui ekspedisi, yang kami bawa serta di motor hanya satu tas carrier itupun isinya sedikit barang yang perlu saja, seperti obat-obatan, sedikit makanan minuman dan jas hujan. 

Kami menyusuri jalan dari Sumatera Selatan dengan panduan GPS pada smartphone. Sebab meskipun sudah sejak balita saya bolak-balik Jawa Barat-Sumatera Selatan, namun saya tidak pernah memperhatikan jalan. Bagi saya, saat naik bus adalah saat yang tepat untuk tidur. Oleh karena itu, saat itu cukup ada perasaan takut tersasar. Terutama di tempat-tempat yang tidak ada sinyal dan GPS tidak berfungsi. Namun, berpanduan pada peta kami tetap melanjutkan perjalanan.

Teman saya yang mengendarai motor, dan saya mengarahkan untuk memberitahunya jalan yang harus dilewati. Kami melakukan perjalanan dengan santai, atau lebih tepatnya, karena kami wanita, kami tidak berani ngebut. Sehingga jam 19.00 kami baru sampai di wilayah Terbanggi Besar, Lampung. Kami putuskan untuk berhenti istirahat dan mencari hotel saja. 

Sekitar jam 08.00 esok harinya kami melanjutkan perjalanan, dengan tujuan Pelabuhan Bakauheni untuk menyeberang ke Pulau jawa. Namun karena kami belum sarapan dan merasa lapar, kami istirahat di sebuah rumah makan. Dan kami terlena sehingga istirahat cukup lama, hampir 2 jam.

Jam 12.00 kami sampai di pelabuhan, namun ternyata pembayaran di loket tol pelabuhan tidak bisa dilakukan cara cash. Tidak bisa juga dengan kartu Flazz, sedangkan untuk uang elektronik saya hanya memiliki kartu Flazz. Untungnya tidak jauh dari sana ada stand salah satu bank yang menjual kartu yang bisa digunakan untuk pembayaran, sekaligus bisa top up juga. Sehingga kami bisa mendapat tiket untuk masuk kapal. Satu motor dan 2 orang saat itu dikenai biaya Rp51.500,00. 

Penyeberangan sebenarnya tidak lama, tidak sampai 2 jam, hanya menunggunya yang lama. Kami menunggu 2 jam setelah masuk kapal, sampai kapal kami berlayar. Sekitar jam 16.00 kami ke luar dari kapal dan melanjutkan perjalanan dengan tujuan Jakarta. Awalnya saya berniat akan menginap di rumah seorang teman sesampainya di Jakarta. Tetapi di luar ekspektasi, kami baru sampai Jakarta jam 20.30, sehingga merasa sungkan untuk menghubungi teman. Kami tidak mau mengganggu dia dan keluarganya malam-malam begitu.

Akhirnya kami menginap di hotel dekat stasiun gambir, dengan maksud jika besok malas mengendarai motor, kami akan naik kereta dan motor dimasukan kargo kereta. Tetapi ternyata esoknya kami kembali segar dan siap riding lagi. Tengah hari kami melanjutkan perjalanan.

Ketika sampai di Padalarang, motor kami berjalan sangat pelan walau sudah digas dengan full. Mungkin karena sudah dipakai tanpa henti selama 3 hari dengan jarak yang jauh. Sehingga perjalanan dari Padalarang sampai di Kota Bandung menjadi lama. Kami baru sampai di Jembatan Layang Pasupati saat adzan Isya berkumandang. Namun kami bersyukur bisa sampai dengan selamat serta selama perjalanan tidak menemui kendala yang berat.

Reorientasi

Riding Sumatera Selatan – Jawa Barat untuk pertama kalinya dan hanya berdua sesama wanita. Ini pengalaman yang sangat mengesankan sekaligus mendebarkan karena ada kalanya dibarengi perasaan was-was. Saya ingin ke depannya bisa melakukan perjalanan ke seluruh Indonesia bahkan dunia.

4. Contoh Cerita Ulang Imajinatif

Si Kancil dan Kura-Kura

Orientasi

Pada zaman dahulu, saat bumi masih berupa hutan-hutan yang lebat dan asri, hiduplah Si Kancil yang sombong. Dia merasa dirinya paling lincah dan paling hebat. Dia selalu mengejek hewan-hewan yang lain, terutama Siput, Bekicot, dan Kura-Kura. Sebab menurut si Kancil, mereka adalah hewan lemah dan lambat.

Peristiwa

Suatu hari Si Kancil bertemu dengan Kura-Kura yang sedang berjalan di tepian sungai kecil. Dengan lagak pongahnya Si Kancil menghampiri Kura-Kura.

“Hai, Kura-Kura! Lambat sekali kau berjalan,” kata Si Kancil sambil menendang Kura-Kura hingga tubuhnya terbalik dan menertawakannya. “Hahaha… Hahaha..”

“Kancil, kenapa kau tendang aku. Tolong aku, Kancil!” Kura-Kura memohon.

“Hahaha… Hahaha… Bangun sendiri kalau kau bisa!” kata Kancil sambil berlalu meninggalkan Kura-Kura.

“ Kancil, kau keterlaluan. Sopanlah terhadap teman!!” seru Gajah yang sedang minum tidak jauh dari sana.

Gajah berlari dan membantu membalikkan tubuh Kura-Kura menggunakan belalainya.

“Hahaha… Hahaha… Aku benci hewan lambat!” kata Si Kancil pongah.

“Jangan sombong kau, Kancil. Di atas langit masih ada langit,” ucap Kura-Kura.

“Hah! Ayo kita lomba siapa yang lebih dulu sampai di muara sungai ini! Kalau kau bisa mengalahkanku, aku akan berhenti mengejekmu!” bentak Kancil tetap dengan kesombongannya. 

“Baik, aku terima tantanganmu, Kancil!” ujar Kura-Kura.

“Aku akan menjadi saksinya,” Kijang yang muak dengan kelakuan Si Kancil melenggang mendekat.

“Aku juga.”

“Aku juga”

“Aku juga.” “Aku juga.” “Aku juga,”

Hewan-hewan lain yang sejak tadi ada di sekitar situ semua mendekat. Ada Ayam, Monyet, Beruang, Tikus, dan lain-lain.

“Aku juga,” kata Gajah. “Biar aku dan beruang menunggu di muara sebagai pemantau garis finis. Dan kau, Kijang, atur star untuk mereka.”

“Ide bagus,” sambut Kijang.

“Ayo, Beruang, kita pergi dan menunggu di muara!” ajak Gajah pada beruang. “Kijang, sesampainya di muara aku akan memberitahu kalian dengan suaraku. Saat itulah pertandingan bisa dimulai.”

Lalu Gajah dan Beruang berlari menuju muara. Kijang dan binatang lain menunggu aba-aba dari Gajah. 

Tak lama kemudian terdengarlah suara Gajah yang nyaring. Kijang mengatur Kancil dan Kura-Kura untuk memulai lomba. Kancil dan Kura-Kura pun mulai  berjalan. 

Kura-Kura berjalan merayap sesuai kemampuannya dengan sabar. Sementara Si Kancil berlari cepat sembari melompat-lompat sambil tak henti tertawa. Dia sudah sangat yakin bahwa dirinya yang akan menang, sampai lebih dahulu ke muara. Sebab dia tahu, bahwa Kura-Kura hanya bisa berjalan merayap dan sangat lambat.

Si Kancil sudah dekat dengan muara. Namun karena dia tak henti berlari dan tertawa, dia merasa agak lelah. Akhirnya dia memutuskan untuk istirahat di atas batu di tepian sungai tersebut. Karena menurutnya, kalaupun Kura-Kura menyusul sampai di sana, tetap dia akan mudah mengalahkan Kura-Kura. 

Suasana hutan yang tenang disertai angin yang berhembus sepoi-sepoi membuat Si Kancil terlena. Hingga akhirnya dia ketiduran di atas batu tersebut.

Sementara di muara, Gajah dan Beruang sedang duduk menunggu. Setelah lama menunggu, mereka melihat Si Kura-Kura yang perlahan merayap ke arah mereka. Mereka heran, sebab tidak melihat Si Kancil.

“Di mana Si Kancil, wahai Kura-Kura?” tanya Beruang.

“Aku tidak tahu, kukira dia sudah sampai lebih dulu,” jawab si Kura-Kura yang juga keheranan. 

“Baik, kita tunggu Si Kancil. Dan kau sudah jelas jadi pemenangnya, Kura-Kura,” kata Gajah.

Beberapa saat kemudian Si Kancil datang dengan berlari riang. Tapi keriangannya hilang saat dia melihat Kura-Kura sudah ada di sana. 

“Hai, Kancil! Kau sudah kalah dari Kura-Kura,” ujar si Beruang. “Sekarang minta maaflah, dan jangan pernah kau mengejeknya lagi.”

“Bagaimana mungkin aku kalah darinya? Aku berlari sangat cepat, dan aku hanya ketiduran sebentar di atas batu!” Si Kancil tampak gusar.

“Kau harus menerimanya, Kancil. Sebab kenyataannya kau sudah kalah,” kata Gajah. “Kelalaianmu ketiduran itu adalah kesalahanmu sendiri, Kancil.

“Baiklah. Kura-Kura, aku minta maaf, dan aku tidak akan merendahkanmu lagi,” ucap Si Kancil menyesal.

“Tidak apa-apa, Kancil. Janganlah kau bersikap sombong lagi ke depannya,” Kura-Kura berkata tulus.

Sejak saat itu Si Kancil tidak pernah lagi mengejek hewan-hewan lain di hutan itu. Sifat sombongnya sudah hilang. Semua hewan di hutan hidup rukun.

Reorientasi

Si Kancil yang sombong dan suka mengejek semua binatang membuatnya tidak disukai oleh binatang-binatang lain di hutan itu. Namun sejak kekalahannya saat lomba dengan Kura-Kura, sifatnya berubah menjadi baik. Kehidupan di hutan itu menjadi tenang dan semua hewan saling menyayangi dan menghormati.

(Keempat cerita ulang di atas sebagaimana diceritakan kembali oleh Rhenn Misterious)

fbWhatsappTwitterLinkedIn