Daftar isi
Dalam suatu bisnis, pentingnya manajemen operasional adalah wajib hukumnya untuk mencapai tujuan yang sudah direncanakan.
Kamu berkeinginan untuk menjadi seorang manajer operasional? Pelajari beberapa hal berikut ini.
Pengertian Manajemen Operasional
Pengertian Secara Umum
Manajemen Operasional adalah upaya manajemen maksimal dalam penggunaan berbagai faktor produksi.
Mulai dari sumber daya manusia, mesin, peralatan, bahan baku mentah, dan faktor produksi lainnya dalam proses mengubahnya menjadi berbagai produk barang atau layanan.
Pentingnya Manajemen Operasional menentukan pergerakan atau pun pengendalian kegiatan operasional yang hendak dilakukan oleh suatu organisasi atau perusahaan.
Pengertian Menurut Para Ahli
- Pangestu Subagyo
Mendefinisikan manajemen operasional adalah penerapan ilmu manajemen untuk mengatur seluruh kegiatan produksi atau operasional agar dapat dilakukan secara efisien. - Eddy Herjanto
Mendefinisikan manajemen operasional adalah suatu proses yang berkesinambungan dan efektif dalam menggunakan fungsi-fungsi manajemen untuk mengintegrasikan berbagai sumber daya secara efisien dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
Definisi dari penjelasan kedua ahli diatas, Manajemen Operasional merupakan kegiatan manajerial guna mengatur efektivitas kegiatan operasional suatu organisasi untuk tujuan yang yang hendak dicapai.
Ciri-ciri Manajemen Operasional
Ciri-ciri manajemen operasional menurut Zulian Yamit:
- Adanya sebuah kegiatan dalam proses transformasi.
- Adanya sebuah tujuan untuk menghasilkan sebuah barang atau jasa.
- Adanya mekanisme yang mengatur suatu proses produksi barang atau jasa.
Berdasarkan pemaparan Bapak Zulian Yamit, ciri-ciri adanya manajemen operasional adalah adanya kegiatan, tujuan dan mekanisme yang secara jelas menggambarkan kegiatan manajerial tersebut.
Fungsi Manajemen Operasional
Ada 4 (empat) Fungsi adanya manajemen operasional dalam suatu organisasi:
- Fungsi Pengendalian
Manajemen operasional berfungsi mengembangkan standar dan jaringan komunikasi yang dibutuhkan agar pengorganisasian dan pergerakan sesuai dengan yang telah direncanakan dan juga mencapai tujuan. - Fungsi Penggerakkan
Manajemen operasional berfungsi memimpin, mengawasi dan memotivasi karyawan untuk melaksanakan tugasnya. - Fungsi Pengorganisasian
Manajemen operasional menentukan struktur individu, grup, seksi, bagian, divisi atau departemen dalam sub sistem operasi untuk mencapai tujuan organisasi. - Fungsi Perencanaan
Manajemen operasional menentukan tujuan sub operasi dari organisasi dan mengembangkan suatu program, kebijakan dan prosedur yang diperlukan guna mencapai tujuan tersebut.
Tujuan Manajemen Operasional
Bagi para pebisnis harus benar-benar memahami 5 tujuan dari operasional ini:
- Reduced Processing Time
Adalah memungkinkan untuk mengurangi waktu dan proses produksi, agar tidak banyak waktu produksi yang terbuang sia-sia, penerapan manajemen operasional memang harus maksimal. - Kualitas
Tentunya ditentukan melalui serangkaian proses yang cukup panjang. Mulai dari research hingga development sampai proses produksi, maka kualitas produk yang diinginkan untuk konsumen bisa tercapai. - Ekonomis
Penghematan biaya produksi barang atau jasa, dan meraih keuntungan yang besar, maka dapat dikatakan memiliki basic manajemen yang baik. - Produktifitas
Menghasilkan produk yang tepat bagi konsumen. Proses produksi yang sesuai dengan kaidah manajemen operasional, maka akan hadir tepat waktu, serta produk tersebut memiliki kualitas yang sesuai kebutuhan. - Efisiensi
Bekerja secara efisien untuk bisa mencapai manajemen operasional yang baik.
Peran Manajer Operasional
Menurut Heizer dan Render (2008), beberapa keputusan yang diambil oleh seorang manajer operasi antara lain:
- Desain produk dan jasa atau pelayanan
Yang meliputi produk atau jasa apa sajakah yang ditawarkan dan bagaimana mendesain produk dan jasa atau pelayanan tersebut. - Manajemen kualitas
Yang meliputi siapa yang bertanggung jawab terhadap kualitas produk atau jasa dan bagaimana perusahaan mendefinisikan kualitas produk dan jasa atau pelayanan tersebut. - Desain proses dan kapasitas
Yang meliputi proses apa yang dibutuhkan untuk membuat produk tersebut serta peralatan dan teknologi apa sajakah yang dibutuhkan untuk melaksanakan proses tersebut. - Lokasi
Yang meliputi di manakah lokasi yang tepat untuk melaksanakan kegiatan operasi dan kriteria apakah yang digunakan sebagai dasar dalam mengambil keputusan lokasi perusahaan. - Desain tata letak (layout)
Yang meliputi bagaimana mengatur fasilitas- fasilitas untuk memudahkan kegiatan operasi dan mencapai tujuan. - Sumber daya manusia dan desain pekerjaan
Yang meliputi bagaimana menyediakan lingkungan kerja yang baik dan berapa banyak output yang diharapkan dapat dihasilkan karyawan. - Manajemen rantai nilai
Yang meliputi keputusan membuat sendiri atau membeli bahan baku yang dibutuhkan, menentukan siapakah pemasok perusahaan, dan menentukan pemasok yang mau berintegrasi dalam perusahaan. - Persediaan, perencanaan kebutuhan bahan, dan just in time
Yang meliputi berapakah persediaan yang harus ada dan kapan harus melakukan pemesanan. - Penjadwalan proyek, kegiatan jangka menengah dan jangka pendek
Yang meliputi keputusan melakukan subkontrak atau kerja lembur, atau apakah perusahaan lebih baik menyediakan tenaga kerja lebih banyak walaupun permintaan menurun. - Pemeliharaan atau perawatan
Yang meliputi siapakah yang bertanggung jawab dalam pemeliharaan dan perawatan mesin dan peralatan perusahaan.
Pentingnya seorang manajer operasi yang baik dalam mencapai tujuan organisasi yang baik dan menghasilkan output yang baik pula terhadap perusahaan dan konsumen tentunya.
Ruang Lingkup Manajemen Operasional
Ruang lingkup Manajemen Operasi mencakup tiga aspek utama yaitu:
- Perencanaan Sistem Produksi, meliputi:
- Perencanaan Produk
- Perencanaan Lokasi Pabrik
- Perencanaan Layout Pabrik
- Perencanaan Lingkungan Kerja
- Perencanaan Standar Produksi
- Sistem Pengendalian Produksi, meliputi pengendalian proses produksi, bahan, tenaga kerja, biaya, kualitas dan pemeliharaan.
- Sistem Informasi Produksi, meliputi:
- Struktur organisasi
- Produksi atas dasar pesanan
- Mass Production (jumlah masa produksi).
Pengambilan Keputusan Dalam Manajemen Operasional
Pengambilan keputusan adalah tindakan manajemen di dalam pemilihan alternatif untuk mencapai sasaran. Berikut digambarkan pengambilan keputusan yang dilakukan oleh seorang manajemen operasional:
1. Keputusan Tidak Terstruktur
Merupakan keputusan yang tidak terjadi berulang-ulang dan tidak selalu terjadi. Keputusan ini terjadi di manajemen tingkat atas.
Pengalaman manajer merupakan hal yang sangat penting di dalam pengambilan keputusan tidak terstruktur.
Salah satu bentuk contoh keputusannya adalah untuk bergabung dengan perusahaan lain adalah contoh keputusan tidak terstruktur yang jarang terjadi.
2. Keputusan Setengah Terstruktur
Keputusan setengah terstruktur adalah keputusan yang sebagian dapat diprogram, sebagian berulang-ulang dan rutin dan sebagian tidak terstruktur.
Keputusan tipe ini seringnya bersifat rumit dan membutuhkan perhitungan-perhitungan serta analisis yang terperinci.
Contoh dari keputusan tipe ini misalnya adalah keputusan membeli sistem jaringan komputer yang lebih canggih.
3. Keputusan Terstruktur
Keputusan terstruktur adalah keputusan yang berulang-ulang dan rutin sehingga dapat diprogram.
Keputusan terstruktur terjadi dan dilakukan terutama pada manajemen tingkat bawah. Contoh dari keputusan adalah keputusan pemesanan barang.
Contoh Kegiatan Manajemen Operasional
Berikut bentuk contoh kegiatan manajemen operasional, yaitu menyediakan bentuk operasional apa saja yang dibutuhkan oleh suatu organisasi:
- Contoh Produk Barang yang hendak dibutuhkan:
- Pertanian
- Perusahaan manufaktur
- Perkebunan
- Perikanan
- Pertambangan
- Konstruksi
- Otomotif
- Perumahan
- Pabrik pembuatan produk barang serta industri berat maupun ringan.
- Contoh Produk Jasa yang hendak dibutuhkan:
- Pendidikan
- Hukum
- Perbankan
- Asuransi
- Kesehatan
- Layanan masyarakat
- Transportasi
- Perdagangan
- Hiburan
- Administrasi
- Real estate
- Jasa profesional
- Jasa perbaikan.