Norma Gotong Royong : Pengertian, Nilai, Sistem, dan Contohnya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Norma adalah aturan atau standar perilaku yang mengatur tindakan dan interaksi sosial dalam masyarakat. Norma dapat bersifat formal, seperti hukum dan peraturan, atau tidak resmi, seperti adat istiadat dan norma-norma sosial. 

Fungsi norma adalah untuk menciptakan keteraturan, mengatur hubungan antarindividu, dan memfasilitasi koordinasi dalam suatu kelompok atau masyarakat. Norma-norma tersebut membantu menentukan apa yang dianggap benar atau salah, pantas atau tidak pantas, dan membentuk dasar nilai dan etika dalam suatu budaya.

Pengertian gotong royong

Gotong royong merupakan suatu tradisi atau praktik sosial dalam masyarakat di mana anggota-anggota masyarakat secara sukarela bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama atau menyelesaikan suatu tugas secara bersama-sama.

Gotong royong sering melibatkan partisipasi aktif dari semua anggota masyarakat tanpa memandang perbedaan status sosial atau ekonomi. Gotong royong merupakan nilai budaya yang mengajarkan kerjasama, saling membantu dan kebersamaan untuk kepentingan bersama, serta menjadi bagian penting dalam membangun dan memperkuat solidaritas dalam suatu komunitas.

Norma gotong royong merupakam aturan atau pedoman perilaku dalam masyarakat yang mengarahkan anggota masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan gotong royong serta mendorong dan menghargai partisipasi sukarela dari setiap individu dalam membantu sesama dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama dalam komunitas.

Norma gotong royong juga menekankan pentingnya solidaritas, saling membantu, dan kerjasama tanpa mengharapkan imbalan langsung. Praktek gotong royong berhubungan erat dengan nilai-nilai kebersamaan, keadilan sosial, dan tanggung jawab sosial terhadap masyarakat.

Norma gotong royong menjadi pendorong utama dalam memperkuat ikatan sosial dan membangun rasa kebersamaan yang kuat di dalam suatu kelompok atau masyarakat.

Nilai-Nilai Gotong Royong di Masyarakat

Nilai-nilai yang terkandung dalam gotong royong sangat penting dan berperan dalam membentuk karekter dan hubungan sosial yang baik di dalam masyarakat. Beberapa nilai yang terkandung dalam gotong royong antara lain sebagai berikut.

1. Solidaritas

Gotong royong mengajarkan pentingnya persatuan dan kesatuan di antara anggota masyarakat. Melalui kerjasama dan partisipasi aktif dalam gotong royong, masyarakat dapat bersatu untuk mencapai tujuan bersama dan mengatasi tantangan yang dihadapi.

Selain itu nilai gotong royong dalam solidaritas di masyarakat juga mencerminkan pentingnya kerjasama dan kebersamaan dalam mencapai tujuan bersama. Dengan gotong royong, masyarakat dapat memperkuat ikatan sosial, menjaga persatuan, dan mengatasi berbagai tantangan dengan dukungan bersama.

Praktek gotong royong menumbuhkan rasa solidaritas yang tinggi di antara anggota masyarakat, sehingga mereka merasa saling terhubung, saling peduli, dan siap membantu sesama tanpa pamrih. Solidaritas tersebut menjadi landasan untuk menghadapi berbagai masalah sosial, ekonomi, dan lingkungan secara bersama-sama, menciptakan masyarakat yang lebih kuat, harmonis, dan berdaya.

2. Saling Membantu

Gotong royong mengajarkan bahwa anggota masyarakat harus bersedia membantu sesama tanpa mengharapkan imbalan langsung. Ketika ada anggota masyarakat yang membutuhkan bantuan, gotong royong mendorong para tetangga, teman, atau keluarga untuk memberikan dukungan dengan ikhlas dan tulus.

Saling membantu dalam gotong royong juga mencerminkan semangat kebersamaan dan persatuan di dalam komunitas, serta menjadi bentuk nyata dari rasa tanggung jawab sosial terhadap sesama anggota masyarakat.

Gotong royong mengajarkan nilai saling membantu sesama tanpa pamrih. Selain itu ketika seseorang membutuhkan bantuan, gotong royong mengajarkan untuk dengan ikhlas memberikan dukungan dan bantuan tanpa mengharapkan imbalan langsung.

3. Kebersamaan

Gotong royong mendorong seluruh anggota masyarakat untuk bekerja bersama, saling mendukung, dan berkolaborasi dalam mencapai tujuan bersama. Kebersamaan mengandung makna bahwa setiap individu memiliki peran dan tanggung jawab dalam membangun dan menjaga keharmonisan dalam komunitas.

Dengan kebersamaan, masyarakat dapat merasakan ikatan yang kuat dan saling peduli satu sama lain. Semua anggota berkontribusi untuk kesejahteraan bersama dan mengatasi berbagai masalah yang dihadapi.

Kebersamaan dalam gotong royong memperkuat solidaritas dan membangun fondasi yang kokoh untuk mencapai kemajuan dan keberhasilan dalam berbagai bidang kehidupan. Gotong royong menekankan pentingnya rasa kebersamaan dan keterlibatan semua anggota masyarakat dalam berbagai aktivitas. Semua orang memiliki peran dan tanggung jawab dalam mencapai tujuan bersama.

4. Keadilan Sosial

Ketika masyarakat bekerja sama untuk menyediakan akses yang setara terhadap pendidikan dan kesehatan bagi seluruh anggota masyarakat. Dalam konteks tersebut, nilai keadilan sosial tercermin dalam upaya untuk menjamin bahwa semua individu, tanpa memandang latar belakang sosial atau ekonomi, memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas dan akses layanan kesehatan yang memadai.

Misalnya, ketika ada anak-anak di komunitas yang mengalami kesulitan dalam mengakses pendidikan karena keterbatasan finansial, gotong royong dapat berarti masyarakat secara kolektif berusaha menyediakan bantuan keuangan atau fasilitas belajar untuk membantu mereka tetap bersekolah.

Begitu pula, dalam menghadapi masalah kesehatan, gotong royong bisa diwujudkan melalui kerjasama untuk menyediakan bantuan medis, fasilitas kesehatan, atau program pencegahan yang mencakup semua lapisan masyarakat.

Dalam hal itu, gotong royong menjadi sarana untuk menegakkan nilai keadilan sosial dengan memberikan kesempatan yang setara bagi seluruh anggota masyarakat, sehingga tidak ada yang terpinggirkan dan semua memiliki akses terhadap pelayanan dan sumber daya yang dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas hidup mereka.

5. Tanggung Jawab Sosial

Masyarakat bekerja bersama untuk memberikan bantuan dan dukungan kepada sesama anggota masyarakat yang membutuhkan. Dalam praktek gotong royong, setiap individu merasa bertanggung jawab untuk membantu dan berkontribusi dalam kesejahteraan masyarakat.

Contohnya ketika ada anggota masyarakat yang mengalami kesulitan ekonomi, masyarakat secara kolektif berusaha membantu dengan memberikan bantuan finansial, sembako, atau bantuan lainnya. Kemudian masyarakat berkolaborasi untuk memberikan dukungan dan perhatian kepada lansia, anak-anak, atau orang sakit dalam bentuk kunjungan, pengantaran, dan pemberian perawatan, serta masyarakst ikut berpartisipasi aktif dalam kampanye atau kegiatan sosial untuk mengatasi isu-isu sosial, seperti lingkungan, kesehatan, atau pendidikan.

Dalam semua contoh tersebut, gotong royong menunjukkan nilai tanggung jawab sosial di mana setiap anggota masyarakat merasa memiliki peran dan kewajiban untuk membantu sesama serta berkontribusi dalam menciptakan kesejahteraan dan keadilan sosial dalam komunitas.

6. Keteraturan dan Kedisiplinan

Gotong royong memerlukan keteraturan dan kedisiplinan dari semua anggota masyarakat. Hal ini mendorong terciptanya keteraturan dalam melaksanakan kegiatan bersama dan mencapai tujuan bersama.

Contohnya sebelum melaksanakan gotong royong, biasanya akan ditentukan jadwal, waktu, dan tugas-tugas yang harus dilakukan oleh masing-masing anggota dan Dalam pelaksanaan gotong royong, penting untuk mematuhi peraturan dan petunjuk yang telah disepakati bersama.

Kedisiplinan dalam mematuhi peraturan akan membantu menjaga keselamatan dan efisiensi kerja. Keteraturan tersebut membantu memastikan bahwa semua orang siap dan tahu apa yang harus dilakukan.

Melalui keteraturan dan kedisiplinan, gotong royong menjadi lebih terstruktur dan efektif dalam mencapai tujuan bersama. Kedua nilai tersebut menunjukkan betapa pentingnya peran individu dalam keberhasilan gotong royong dan bagaimana kerjasama yang disiplin dapat membawa manfaat positif bagi seluruh masyarakat.

7. Relasi yang Positif

Gotong royong memperkuat hubungan sosial antara anggota masyarakat. Melalui kolaborasi dan interaksi yang positif, tercipta ikatan yang kuat dan hubungan yang harmonis di dalam komunitas. Masyarakat bekerja bersama dengan sikap saling menghargai dan saling mendukung satu sama lain.

Relasi positif dalam gotong royong menunjukkan pentingnya hubungan sosial yang harmonis dan penuh kasih sayang di antara anggota masyarakat sera ketika masyarakat memberikan dukungan moral dan emosional bagi sesama anggota yang sedang mengalami kesulitan atau krisis.

Gotong royong mencerminkan nilai relasi positif di mana terjalin hubungan sosial yang baik, menghargai satu sama lain, dan membangun atmosfer harmonis dalam komunitas. Relasi positif tersebut menjadi landasan penting untuk menciptakan lingkungan masyarakat yang inklusif dan penuh kehangatan.

8. Ketahanan Sosial

Ketahanan sosial mencerminkan kemampuan suatu masyarakat untuk bertahan dan mengatasi berbagai tantangan, krisis, atau perubahan dalam kehidupan sehari-hari dengan dukungan bersama dan solidaritas.

Seprti gotong royong yang mendorong masyarakat untuk berkolaborasi dalam program-program preventif, seperti

  • Kampanye kebersihan, Penanganan sampah, dan pengelolaan lingkungan, untuk mengurangi risiko dan dampak negatif pada lingkungan dan kesehatan masyarakat,
  • Dapat mencari solusi yang berkelanjutan dan menghadapi perubahan dengan penuh kepercayaan diri.

Ketahanan sosial dalam gotong royong mencerminkan semangat kebersamaan dan kesiapan masyarakat untuk beradaptasi dan mengatasi berbagai situasi sulit. Nilai ini menjadi aset berharga dalam menciptakan masyarakat yang kuat, harmonis, dan siap menghadapi perubahan dalam berbagai aspek kehidupan. 

Nilai-nilai tersebut menjadi landasan bagi praktek gotong royong yang berkelanjutan dan berhasil menciptakan kesejahteraan bersama dalam suatu komunitas. Gotong royong bukan hanya sekadar tradisi, tetapi juga merupakan fondasi penting dalam membangun masyarakat yang berdaya, harmonis, dan berkeadilan.

Nilai gotong royong yang terjaga dan diterapkan dalam masyarakat akan memberikan dampak positif bagi kehidupan sosial dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

Sistem Gotong-Royong di Indonesia

Sistem gotong royong di Indonesia merupakan tradisi dan praktik sosial yang telah berlangsung sejak lama. Hal ini mencerminkan nilai-nilai budaya lokal yang mementingkan kebersamaan, saling membantu, dan kerjasama dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat. Beberapa contoh sistem gotong royong di Indonesia antara lain sebagai berikut.

1. Pembangunan Desa

Sistem gotong royong dalam pembangunan desa merupakan suatu pendekatan atau metode yang melibatkan partisipasi aktif dari seluruh masyarakat desa dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengawasi berbagai proyek atau program pembangunan.

Dalam sistem ini, setiap warga desa berkontribusi dengan bekerja secara sukarela dan saling membantu dalam rangka mencapai tujuan pembangunan yang telah ditetapkan bersama. Masyarakat desa bekerja sama untuk membangun atau memperbaiki infrastruktur, seperti jalan, jembatan, irigasi, sarana air bersih, dan gedung sekolah atau balai desa.

Mereka dapat berpartisipasi dalam kegiatan fisik seperti membantu mengangkut bahan material, merancang konstruksi, dan melaksanakan proyek. Sistem gotong royong dalam pembangunan desa tersebut memiliki banyak manfaat.

Manfaat tersebut antara lain memperkuat rasa kebersamaan di antara warga desa, memanfaatkan potensi dan sumber daya lokal dengan lebih efisien, serta meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat desa secara keseluruhan.

2. Upacara Adat

Dalam upacara adat, gotong royong sering menjadi bagian penting dalam persiapan dan pelaksanaannya. Masyarakat bekerja bersama untuk menyiapkan tempat, peralatan, dan segala hal yang dibutuhkan untuk merayakan upacara dengan khidmat.

Sebelum pelaksanaan upacara, masyarakat bergotong royong untuk menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan, seperti membersihkan tempat upacara, mendekorasi area, menyediakan makanan, dan merencanakan rangkaian acara.

Kemudian setiap anggota masyarakat memiliki peran dan tugasnya masing-masing dalam upacara. Misalnya, ada yang bertugas sebagai pemimpin upacara, pengisi acara, penari, pemusik, atau petugas keamanan.

Semua peran tersebut didistribusikan secara adil dan berdasarkan tradisi yang telah diwariskan. Sistem gotong royong dalam upacara adat adalah bagian integral dari budaya dan tradisi masyarakat. Praktek tersebut memperkuat identitas budaya, menjaga kebersamaan, dan memastikan kelangsungan tradisi adat dari generasi ke generasi.

3. Kegiatan Sosial

Sistem gotong royong dalam kegiatan sosial yaitu di mana masyarakat berkolaborasi dan bekerja bersama untuk menciptakan dampak positif dalam masalah-masalah sosial yang dihadapi oleh komunitas atau kelompok tertentu.

Dalam kegiatan sosial, gotong royong menjadi landasan bagi partisipasi aktif dan kerjasama untuk mencapai tujuan bersama dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial. Masyarakat bekerja sama untuk memberdayakan kelompok-kelompok rentan dalam komunitas, seperti pelatihan keterampilan, penguatan ekonomi, atau pembinaan anak-anak.

Kemudian masyarakat berpartisipasi dalam kegiatan amal, seperti bazar amal, konser amal, atau kegiatan penggalangan dana untuk membantu organisasi atau individu yang membutuhkan. Dalam kegiatan sosial, gotong royong menjadi salah satu bentuk nyata dari rasa kepedulian dan solidaritas sosial di antara anggota masyarakat.

Sistem gotong royong menunjukkan betapa pentingnya kerjasama dan partisipasi aktif dalam mengatasi masalah-masalah sosial dan membantu sesama anggota masyarakat yang membutuhkan.

4. Pertanian

Di daerah pedesaan, sistem gotong royong sering digunakan dalam aktivitas pertanian, seperti menanam padi, panen, dan memanen hasil pertanian lainnya. Masyarakat bergotong royong untuk mendukung keberhasilan pertanian dan berbagi hasil panen.

Selain itu gotong royong dalam pertanian merupakan metode kerja sama yang melibatkan seluruh anggota masyarakat dalam kegiatan pertanian secara bersama-sama. Dalam sistem ini, warga desa atau komunitas agraris bekerja bersama untuk menanam, merawat, dan memanen hasil pertanian, serta saling membantu dalam berbagai aspek kegiatan pertanian.

Melalui gotong royong dalam pertanian, masyarakat bisa lebih efisien dalam menggunakan sumber daya dan memperoleh hasil pertanian yang lebih baik.

5. Acara Keagamaan

Sistem gotong royong dalam acara keagamaan merupakan pendekatan di mana seluruh komunitas atau pengikut berpartisipasi aktif dalam persiapan, pelaksanaan, dan penyelenggaraan acara keagamaan. Dalam sistem tersebut, anggota komunitas bekerja bersama untuk merencanakan dan melaksanakan berbagai kegiatan keagamaan dengan semangat saling membantu dan saling mendukung.

Dalam perayaan hari besar keagamaan, gotong royong sering dilakukan untuk membersihkan dan menghias tempat ibadah, serta mendukung keberlangsungan acara keagamaan dengan membantu dalam segala aspek persiapan.

Seperti sebelum acara ibadah, masyarakat berkolaborasi dalam menyiapkan tempat ibadah, menyediakan perlengkapan dan peralatan, serta merencanakan rangkaian kegiatan ibadah. Dalam acara keagamaan, gotong royong menjadi sarana untuk menciptakan kebersamaan dan persatuan di antara anggota komunitas.

Contoh Gotong Royong

Gotong Royong di Lingkungan Masyarakat

  • Bersih-bersih Lingkungan
  • Arisan
  • Pembangunan Infrastruktur
  • Pertanian
  • Ketika Terjadi Bencana
  • Perayaan Tradisional

Gotong Royong di Lingkungan Sekolah

  • Membersihkan Lingkungan Sekolah
  • Kegiatan Kebun Sekolah
  • Memperbaiki Fasilitas Sekolah
  • Penyuluhan dan Kampanye Lingkungan
  • Mengadakan Acara Sekolah
  • Bimbingan dan Konseling
  • Mengelola Sampah
fbWhatsappTwitterLinkedIn