Daftar isi
Cuaca adalah kondisi terjadinya perubahan angin, suhu, sinar matahari serta curah hujan pada suatu daerah dalam suatu periode tertentu yang bersifat sementara dan singkat. Sedangkan iklim merupakan kumpulan dari cuaca, karena Iklim merupakan kondisi cuaca rata-rata pada satu tahun.
Di beberapa daerah, cuaca dapat berganti dengan cepat atau berlangsung sama terus menerus. Cuaca juga bisa berubah-ubah secara singkat yaitu dalam hitungan jam, seringkali juga ditandai dari perbedaan siang ataupun malam. Selain itu, cuaca juga mempengaruhi aktivitas sehari-hari serta menentukan pakaian yang digunakan.
Pengertian Cuaca dan Iklim
Cuaca dapat terjadi karena adanya perbedaan suhu serta kelembaban udara di suatu tempat. Bidang Ilmu yang khusus mempelajari cuaca sering disebut sebagai meteorologi. Untuk negara Indonesia, lembaga khusus yang mengamati cuaca adalah Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika atau seringvdisingkat (BMKG) dan pusatnya berada di Jakarta.
BMKG memiliki tugas untuk mencatat serta mengamati aktifitas di udara, mulai dari suhu, angin, tekanan udara, aktifitas awan hingga curah hujan. BMKG memiliki banyak stasiun pemantau cuaca di seluruh daerah di Indonesia.
Iklim merupakan kondisi ataupun kondisi rata-rata cuaca di suatu wilayah. Iklim biasanya ditentukan menurut perhitungan waktu dan mencapai 11 tahun sampai 30 tahun.
Iklim di suatu wilayah seringkali dipengaruhi letak geografis serta topografi daerah tersebut, sehingga bisa dikatakan jika perbedaan iklim di suatu wilayah terpengaruh posisi dari matahari pada wilayah tersebut.
Matahari sendiri merupakan sumber energi dan menjadi pengendali iklim di semua wilayah. Tidak jarang posisi matahari dapat membuat arus pada laut dan juga gerak udara.
Contoh Cuaca dan Iklim
- Misalkan cuaca sehari-hari: Di kota Yogyakarta cuaca di pagi hari serta sore hari akan diperkirakan cerah. Sedangkan di kota Jakarta cuaca pada siang hari akan mendung, dan tiba-tiba akan menjadi panas
- Misalkan iklim sehari-hari: Terjadinya perbedaan iklim tropis serta subtropis di beberarapa negara. Di Indonesia atau negara yang nerada pada garis khatulistiwa mempunyai iklim tropis. Sedangkan iklim subtropis pada negara Jepang dan Korea Selatan memiliki musim salju.
Perbedaan Iklim dan Cuaca
Berikut beberapa perbedaan Iklim dan Cuaca :
- Area pengamatan serta wilayah mengenai cuaca lebih sedikit dan terbatas, berbeda dengan cakupan pengamatan serta wilayah iklim biasanya lebih luas.
- Untuk waktu pengamatan pada cuaca pada suatu wilayah tertentu bisa dilakukan 24 jam, berbeda dengan waktu pengamatan pada iklim membutuhkan waktu 11 hingga 30 tahun.
- Cuaca memiliki sifat yang berubah-ubah serta tidak bisa stabil, berbeda dengan iklim yang memiliki sifat stabil serta sulit berubah.
- Prediksi terhadap cuaca gampang dilakukan, berbeda dengan prediksi iklim akan sulit dilakukan.
Unsur Cuaca dan Iklim
Setelah mengetahui pengertian serta perbedaannya, akan lebih baik jika memahami unsur-unsur pada cuaca serta iklim. Cuaca serta iklim memiliki unsur yang sama, seperti berikut :
1. Sinar Matahari
Unsur cuaca serta iklim paling utama yaitu sinar matahari. Sinar matahari adalah pusat sistem tata surya, sehingga semua planet pada tata surya akan berputar mengelilingi matahari. Sedangkan proses planet bumi akan berputar di poros yang disebut rotasi. Untuk proses bumi yang berputar mengelilingi matahari sering dikenal sebagai revolusi.
Sehingga bisa dikatakan jika rotasi ataupun revolusi bumi akan berpengaruh terhadap perubahan cuaca serta iklim. Sehingga Matahari yang memancarkan sinar ke semua belahan bumi akan dibantu dengan adanya proses rotasi serta revolusi, dan mempengaruhi cuaca dan juga iklim.
2. Suhu
Suhu ataupun temperatur udara merupakan derajat panas yang berasal dari aktivitas molekul pada atmosfer ataupun udarayang muncul timbul akibat radiasi dari panas matahari dan diterima oleh bumi. Dalam proses bumi yang menerima panas akan dipengaruhi beberapa faktor, seperti berikut:
- Sudut datangnya sinar matahari, merupakan sudut yang terbentuk di atas permukaan bumi sesuai dengan arahnya sinar matahari. Sehingga semakin kecil sudut datangnya sinar matahari, akan membuat panas yang datang semakin sedikit daripada sudut sinar matahari yang tegak lurus.
- Lama waktu munculnya sinar matahari, saat matahari bersinar lama, akan semakin panas yang dirasakan.
- Keadaan muka bumi seperti daratan dan lautan, daratan akan lebih cepat mendapatkan panas serta cepat juga melepaskannya, berbeda dengan sifat lautan yang berbanding terbalik dengan sifat daratan.
- Sedikit banyaknya awan, panas yang datang ke bumi dipengaruhi oleh ketebalan awan. Semakin banyak dan tebalnya awan, akan sedikit panas yang didapatkan bumi.
3. Angin
Unsur dalam cuaca serta iklim selanjutnya yaitu angin. Angin merupakan udara yang berpindah sebagai akibat adanya perbedaan suhu di suatu tempat.
Kondisi perbedaan suhu yang terjadi bisa menimbulkan perubahan tekanan udara sehingga menyebabkan munculnya angin. Kondisi tekanan udara pada suatu wilayah akan naik saat suhunya rendah, ataupun sebaliknya.
4. Awan
Awan merupakan salah satu unsur cuaca dan iklim yang berbentuk titik air ataupun kristal es halus pada atmosfer dan berkumpul hingga menjadi satu. Udara pada permukaan bumi akan naik lalu berubah menjadi dingin, dan membuat naiknya kelembapan udara.
Udara akan mencapai kondisi titik jenuh sehingga menjadi air dan membentuk awan saat berada pada ketinggian tertentu. Sedangkan jumlah awan dapat terpengaruh dari perbedaan musim, sebagai contoh musim kemarau biasanya akan memiliki jumlah awan yang sedikit, sedangkan pada musim hujan jumlah awan menjadi meningkat.
5. Kelembapan udara
Kelembapan udara merupakan salah satu unsur cuaca yang merupajan jumlah uap air pada udara. Kelembapan udara akan mempengaruhi pengendapan air pada udara sehingga membentuk awan, embun, kabut, dan hujan.
Kelembapan udara terbagu atas dua jenis, yaitu kelembapan absolut dan kelembapan relatif. Kelembapan udara di suatu daerah bisa diukur menggunakan alat khusus yang sering disebut hidrografi.
6. Curah hujan
Curah hujan adalah tingkat intensitas hujan di suatu wilayah. Biasanya proses terbentuknya hujan dimulai dari penguapan air pada sumber air, seperti sungai, danau, laut serta samudera.
Uap air akan naik ke udara serta semakin tinggi hingga terbawa angin serta berubah bentuk menjadi awan. Kemudian awan akan meluruhkan kandungan airnya sampai dengan titik jenuh. Untuk mengukur arah hujan bisa menggunakan alat khusus yang disebut obrometer.
7. Kabut
Kalau seringkali ditemukan pada daerah dataran tinggi. Kabut merupakan kumpulan awan rendah pada permukaan bumi. Seperti halnya awan, kabut pun memiliki beberapa jenis seperti berikut :
- Kabut adveksi
- Kabut sawah
- Kabut pendingin
- Kabut industri
8. Curah Hujan
Curah hujan merupakan sebuah fenomena jatuhnya beragam bentukan air secara alami (moisture) yang berasal dari awan atau massa udara tebal serta mengalami proses kondensasi dan jatuh ke permukaan bumi. Biasanya bentuk-bentuk air yang jatuh ke bumi akan memiliki bentuk titik air, salju, hingga butiran es. Curah hujan juga memiliki beberapa jenis, dapat berdasarkan waktu, intensitas ataupun kejadiannya.
Jenis hujan yang paling mudah dibedakan adalah jenis hujan berdasarkan intensitasnya, seperti berikut :
- Hujan halus: biasanya akan berbentuk titik air halus (dengan jari-jari 0,04 – 0,03 mm)
- Hujan gerimis: memiliki titik air yang juga halus, tapi dengan jumlah yang lebih banyak.
- Hujan sebenarnya: memiliki bentuk titik air dengan jari-jari 0,3-3 mm serta jatuh ke bumi dengan kecepatan 3 meter perdetik
- Hujan lebat: biasanya akan turu dengan sangat kuat, seringkali turun sebentar serta jatuh dari awan cumulonimbus. Bahkan terkadang berbentuk hujan salju, bahkan hujan es.
Sedangkan hujan yang dibedakan menurut waktunya ada tiga yaitu hujan dingin, hujan muson, serta hujan musim panas.
Sedangkan jenis hujan berdasarkan kejadiannya ada 4 sebagai berikut.
- Hujan orografis atau sering disebut juga sebagai hujan pegunungan dikarenakan angin membawa uap air naik hingga pegunungan (oro). Lalu awan semakin bertambah berat sehingga terjadilah hujan.
- Hujan zenithal atau sering disebut juga sebagai hujan konveksi terjadi dikarenakan pemanasan matahari pada harus khatulistiwa. Hal ini membuat penguapan naik secara konveksi atau vertikal. Uap air yang naik kemudian terjadi penurunan suhu dilanjutkan dengan pengembunan dan awan konveksi lalu terjadilah hujan.
- Hujan frontal akan terjadi saat massa udara yang panas dan mengandung air bertemu massa udara dingin pada wilayah miring (front). Lalu saat di wilayah tersebut terjadi proses pengembunan dan menghasilkan hujan.
Peranan Iklim dan Cuaca
Iklim dan cuaca merupakan salah satu faktor penting dalam kegiatan sehari-hari. Hal ini di arenakan iklim memiliki peranan besar dalam beragam bidang mulai dari pertanian, telekomunikasi, transportasi hingga pariwisata. Berikut penjelasan mengenai peranan iklim dan cuaca bagi kehidupan manusia.
Peranan Iklim Di Bidang Pertanian
Di Indonesia yang terkenal akan sektor pertanian, bahkan sebagian besar masyarakat bekerja dalam sektor agraris, tentu saja sifat iklim mulai dari suhu, musim dan curah hujan akan merpengaruhi keberhasilan panen. Beragam faktor iklim dan cuaca menjadi pertimbangan penting agar berhasil panen.
Musim, suhu, serta curah hujan juga menjadi penentu kecocokan serta optimalisasi terhadap pembudidayaan tanaman pertanian.
Peranan Iklim Di Bidang Transportasi
Beragam faktor iklim cuaca dan iklim memiliki peranan besar dalam bidang transportasi. Mulai dari suhu, cuaca, awan, kabut, arah hingga kecepatan angin, akan mempengaruhi kelancaran dalam jalur penerbangan.
Tidak hanya berpengaruh besar terhadap penerbangan, beragam faktor iklim dan cuaca sangat berpengaruh juga dalam transportasi laut. Mulai dari tinggi gelombang, badai, arah hingga kecepatan angin serta ainnya.
Peranan Iklim untuk Telekomunikasi
Faktor iklin dan cuaca juga sangat berpengaruh dalam bidang telekomunikasi. Karena arus angin bisa menjadi faktor penting dalam berkomunikasi antar daerah yaitu dengan memakai telepon angin.
Seperti yang kalian ketahui jika cuaca dan iklim terjadi karena adanya beragam proses di atmosfer ataupun lapisan udara. Beragam lapisan udara melingkupi bumi salah satu di antaranya merupakan lapisan ionosfer.
Lapisan inilah yang memiliki beragam partikel yang bisa mengalami ionisasi bahkan bermuatan listrik. Berkat lapisan ionosferlah, siaran televisi dan radio dilihat dan didengar di berbagai penjuru.
Peranan Iklim untuk Pariwisata
Beragam faktor iklim dan cuaca juga sangat berpengaruh dalam bidang pariwisata. Mulai dari sinar matahari, cuaca cerah, udara sejuk, kering, panas, serta kecepatan angin akan sangat berpengaruh terhadap beragam wisata, mulai dari wisata darat hingga laut.
Jika beragam faktor yang sudah disebutkan baik, maka beragam aktivitas wisata bisa dinikmati dengan santai. Karena jarang orang tetap melakukan aktivitas wisata di tengah cuaca yang buruk.