Daftar isi
Jika berbicara tentang seni, maka ada banyak sekali ragam seni yang mungkin telah kita ketahui bersama.
Ada seni lukis, seni musik, seni tari, seni pertunjukan, seni sastra, dan lain sebagainya.
Seni atau kesenian tersebut lahir dari buah pikiran dan jiwa manusia berkenaan dengan diri dan lingkungan sekitarnya.
Buah pikiran tersebutlah yang kemudian dituangkannya dalam berbagai bentuk karya seni. Berikut ini kita akan membahas mengenai seni sastra.
Pengertian Seni Sastra Secara Umum
Kata sastra berasal dari Bahasa Sansekerta “Sastra” yang terdiri dari dua suku kata, yaitu “Sas” yang berarti instruksi atau ajaran, dan “tra” yang berarti alat atau sarana.
Jadi sastra adalah alat atau sarana berupa teks yang mengandung instruksi atau pedoman.
Secara umum seni sastra adalah salah satu bidang seni yang menampilkan keindahan tulisan atau kata-kata yang memiliki keindahan dan makna tertentu.
Pengertian Seni Sastra Menurut KBBI
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, disebutkan bahwa:
Pengertian Seni Sastra Menurut Para Ahli
Awal kemunculan sastra dimulai sejak Aristoteles (384-322 SM), seorang filsuf Yunani, menulis buku yang berjudul Poetica lebih dari 2000 tahun yang lalu.
Poetica yang berarti: puisi, penulis, pembuat ini berisi mengenai drama tragedi dan teori literatur secara umum.
Istilah Poetica pada perkembangannya disebut dengan berbagai istilah seperti The Study of Literature (W.H. Hudson), Theory of Literature (Rene Wellek dan Austin Warren), Literary Knowledge (Andre Lefevere), Literary Scholarship (A. Teeuw).
Kata Literature diambil dari bahasa latin literatura yang bermakna belajar, menulis atau tata bahasa.
Di Indonesia seni sastra berkembang sejak zaman aksara. Ketika itu tulisan-tulisan sastra di torehkan pada daun lontar.
Ada banyak sekali peninggalan kesenian sastra dari era kerajaan di Indonesia, seperti :
Di era kerajaan Hindu-Buddha
Di era kerajaan Islam pada akhir abad ke-16 hingga abad ke-17 masehi
Di era modern, Seni sastra di Indonesia terbagi dalam beberapa era dengan ciri khasnya masing-masing. Pembagian tersebut adalah sebagai berikut:
1. Pujangga Lama
Yakni karya sastra yang lahir sebelum abad ke-20 dan didominasi oleh syair, pantun, gurindam, dan hikayat.
2. Sastra Melayu Rendah
Yaitu karya sastra di Indonesia yang dihasilkan di era tahun 1870-1942 dan biasanya berkembang di kalangan masyarakat Cina dan Indo-Eropa.
3. Angkatan Balai Pustaka
Yakni karya sastra di Indonesia sejak tahun 1920-1950. Disebut dengan angkatan Balai Pustaka karena kemunculannya dipelopori oleh penerbit Balai Pustaka.
Sastra Indonesia pada masa ini di dominasi oleh Prosa (roman, novel, cerita pendek, dan drama) dan puisi.
4. Pujangga Baru
Angkatan Pujangga Baru lahir disebabkan oleh banyaknya sensor Balai Pustaka terhadap karya sastrawan yang menyangkut nasionalisme dan kesadaran kebangsaan pada masa itu.
5. Angkatan ‘45
Karya sastra angkatan ’45 banyak bermuatan tentang pengalaman hidup serta gejolak sosial politik-budaya.
6. Angkatan 50 an
karya sastra pad angkatan ’50 an didominasi cerita pendek dan kumpulan puisi.
Kelahiran angkatan ini diawali dengan terbitnya majalah sastra “Kisah” yang diasuh oleh H.B.Jassin
7. Angkatan 60-70 an
Angkatan ini ditandai dengan munculnya beragam aliran sastra, seperti karya sastra surreealistik, arketip, arus kesadaran, absurd, dan lain-lain.
Banyak sastrawan di era ini yang karyanya sangat dikenal hingga saat ini, seperti :
Beberapa sastrawan lain pada angkatan ini adalah:
8. Dasawarsa 80-an
Karya sastra pada era 1980an ditandai dengan banyaknya roman percintaan dan kemunculan sastrawan wanita.
9. Angkatan Dasawarsa 2000-an
Karya sastra pada angkatan 2000 an banyak mengangkat masalah sosial dan politik yang terjadi di akhir era 1990.
Diantara ciri-ciri seni sastra yang membedakannya dengan ragam seni lainnya, yaitu:
Menurut Amir (2010), fungsi seni sastra adalah sebagai berikut:
Selain itu, seni sastra juga bisa berfungsi untuk:
Adapun manfaat dari seni sastra yaitu:
Unsur-unsur seni sastra terbagi menjadi dua, yaitu:
Yaitu unsur-unsur yang berasal dari dalam seni sastra itu sendiri yang mempengaruhi seni sastra tersebut.
Unsur-unsur intrinsik seni sastra, antara lain:
Yaitu unsur-unsur dari luar karya sastra tersebut yang turut mempengaruhi bentuk atau isi sebuah karya sastra.
Diantaranya adalah:
Jenis-jenis sastra menurut Sumardjo & Saini (1997: 18), yaitu:
Adapun jenis-jenis seni sastra dilihat dari bentuknya adalah sebagai berikut :
1. Prosa
Yaitu karya sastra berupa uraian kalimat yang disampaikan secara bebas tanpa atura-aturan yang baku mengenai irama, pilihan kata, rima, diksi dan sebagainya.
Prosa dibedakan menajadi 4 jenis, yakni: Prosa Naratif, Prosa Deksriptif, Prosa Eksposisi, dan Prosa Argumentasi.
2. Puisi
Yaitu karya sastra yang ditulis dengan diksi atau pilihan kata tertentu dan biasanya memperhatikan irama dan rima yang enak dibaca.
3. Drama
Yaitu seni sastra yang disajikan dalam bentuk dialog dan monolog.
Berdasarkan isinya, seni sastra dibagi menjadi empat yakni:
Berikut adalah beberapa contoh karya seni sastra yang kita ketahui:
1. prosa
Contohnya:
2. puisi
Contohnya:
3. Drama
Contohnya:
4. hikayat
Contohnya:
5. Dongeng
Contohnya: