Dalam bahasa Jawa, beberapa kata memiliki perbedaan dalam penulisan dan pengucapannya. Misalnya saja kata “mata” yang tertulis dengan vokal “a” tetapi dibaca “moto” menggunakan vokal “o”. Atau kata “mancing” yang tertulis dengan vokal “i” tetapi dibaca “manceng”. Namun, adakalanya baik penulisan maupun pengucapannya sama. Hal ini dikenal dengan istilah swara jejeg dan swara miring. Berikut […]
Author: Rahayu
Dalam tata bahasa Jawa dikenal adanya unggah-ungguh basa, yaitu tata cara penggunaan bahasa untuk berbicara kepada orang lain sesuai dengan kedudukan atau status lawan bicaranya. Dalam tradisi Jawa, penggunaan bahasa kepada orang dengan status atau kedudukan yang lebih tinggi berbeda dengan bahasa yang digunakan ketika berbicara dengan orang yang setara. Demikian juga ketika berbicara dengan […]
Purwakanthi dalam bahasa Jawa berasal dari dua kata, yaitu Purwa yang artinya wiwitan (awalan) dan Kanthi yang artinya gandheng (menggandeng atau mengulang). Secara makna, purwakanthi berarti urutan suara dalam sebuah kalimat, dimana kata atau suku kata pertama yang menggandeng kata atau suku kata setelahnya. Purwakanthi juga bisa dimaknai sebagai susunan atau alunan bunyi yang sama […]
Perubahan fisik dan psikis yang terjadi pada remaja di masa pubertas tentu akan membawa pengaruh tersendiri bagi masing-masing individu. Jenis dan besar kecilnya pengaruh tersebut akan tergantung pada kemampuan adaptasi remaja dan juga dukungan lingkungan dimana dia berada. Beberapa permasalahan yang kerap dialami remaja di masa pubertas, diantaranya yaitu: 1. Ketidakmatangan Intelektual dan Emosional Pada […]
Masa pubertas adalah salah satu tahap pertumbuhan penting dalam hidup manusia. Di masa ini manusia beralih dari masa kanak-kanak menuju kedewasaan. Perubahan fisik adalah perubahan yang terjadi pada diri seseorang terkait dengan kondisi fisik atau jasmaninya, seperti tinggi badan, keadaan kulit, berat badan, dan sebagainya. Perubahan fisik pada remaja terjadi karena pengaruh diproduksinya hormon-hormin pertumbuhan. […]
Dalam kesusastraan Jawa, penyebutan tahun biasanya dilambangkan dengan rangkaian kata-kata atau kalimat yang memiliki makna tertentu. Penulisan semacam ini disebut dengan sengkala atau sengkalan. Jadi, Sengkalan atau Sengkala adalah susunan kata-kata yang melambangkan bilangan-bilangan angka tahun. Menurut sejarahnya, penggunaan sengkalan dalam sastra Jawa mulai ada bersamaan dengan perhitungan tahun Çaka (Saka). Sengkalan sendiri berasal dari […]
Aksara Jawa atau Aksara Carakan adalah karakter huruf asli dari Jawa yang diperkirakan muncul pada era kerajaan kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia. Aksara Jawa terdiri dari 20 karakter utama dan beberapa karakter tambahan serta tanda baca. Berikut adalah jenis-jenis aksara Jawa berserta contoh penulisannya: 1. Karakter Utama Aksara Jawa Karakter utama dalam aksara Jawa berjumlah 20, […]
Salah satu kebudayaan yang dimiliki Indonesia, terutama Suku Jawa, adalah sebuah aksara yang disebut Aksara Jawa atau Aksara Carakan. Huruf-huruf dalam Aksara Jawa diturunkan dari Aksara Brahmi dan sudah dikenal sejak zaman kerajaan Hindu-Budha di Indonesia. Ada 3 versi dari sejarah Aksara Jawa yang diketahui, yaitu: 1. Cerita Ajisaka Dahulu kala ada seorang pemuda bernama […]
Pembentukan kata dalam bahasa jawa disebut dengan rimbag. Rimbag dibentuk dengan memberi ater-ater (awalan), akhiran (panambang), maupun seselan pada kata dasar (tembung lingga). Ada banyak cara atau jenis-jenis pembentukan kata (rimbag) dalam Bahasa Jawa. Berikut adalah jenis dan penjelasannya: 1. Rimbag Tanduk Rimbag Tanduk adalah pembentukan kata aktif. Rimbag tanduk dibentuk dengaan menambahkan awalan atau […]
Dalam Bahasa Jawa, penggunaan imbuhan (wuwuhan) termasuk paramasastra atau tata Bahasa Jawa untuk membentuk suatu kata. Imbuhan digunakan untuk mengubah kata dasar (tembung lingga) menjadi kata jadian (tembung andhahan) untuk menyesuaikan bentuk kalimatnya. Ada tiga jenis imbuhan, yaitu ater-ater (awalan), panambang (akhiran), dan seselan (sisipan). Berikut adalah penjelasan dan contoh dari masing-masing jenis imbuhan dalam […]
