Daftar isi
Uang tidak asing ditelinga kita, tapi apa kalian tahu jenis jenis uang itu apa saja?
Kali ini kita akan membahas jenis jenis uang secara detail, Yuk simak penjelasannya.
Berdasarkan fungsinya, terdapat tiga jenis uang, yaitu:
Kartal
Uang yang anda bawa sehari-hari untuk membayar ongkos angkutan umum, membayar makanan dan berbelanja di pasar adalah uang kartal yang terdiri atas uang kertas dan uang logam. Keduanya memiliki keunggulan dan kelemahan tersendiri.
Uang kartal terdiri dari:
Uang Logam
Pada masa terdahulu, jenis uang yang berbahan dasar logam ini pernah terbuat dari perak dan emas.
Bukannya tanpa alasan, perak dan emas lebih mudah diandalkan sebagai nilai tukar sebagaimana memiliki harga yang tinggi dan cenderung stabil.
Namun kini, uang logam yang beredar cukup dinilai dari angka yang tertera di permukaannya.
Hal ini bertujuan memudahkan proses pertukaran dengan barang yang diperjualbelikan.
Melihat dari kondisi tersebut, uang logam akhirnya dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu:
- Kelompok nilai intrinsik
Jika dilihat dari harga bahan dasar pembuatnya. Contoh nyatanya adalah uang logam emas dan perak. Keunggulan dari uang emas dan perak adalah bisa dipecah-pecah ke dalam ukuran yang lebih kecil tanpa mengubah nilainya. - Kelompok nilai nominal
Jika pada permukaan uang logam sudah tertera angka tertentu sebagai takaran nilai tukarnya. Misalnya, uang logam Rp 500 dan Rp 1000. Hal ini memudahkan pembayaran atas barang atau jasa yang lebih murah. - Kelompok nilai tukar riil
Jika suatu uang logam sudah disepakati memiliki daya beli atas barang/jasa tertentu.
Misalnya, satu keping uang logam Rp500 untuk membeli makanan kecil atau uang logam Rp1000 bisa ditukar dengan sebuah tiket bermain wahana.
Jenis uang ini dianggap aman digunakan anak-anak atau Anda yang butuh uang kecil untuk membayar ongkos parkir atau angkutan umum.
Contoh kelompok uang logam nominal yang umumnya beredar adalah uang receh atau koinan.
Meski nilainya kecil, tetapi jangan sia-siakan uang receh anda sebagaimana nilai ekonomisnya bisa bertambah jika ditabung secara berkelanjutan.
Uang Kertas
Uang yang Anda ambil dari mesin ATM adalah contoh dari uang kertas.
Ciri-ciri dari uang kertas adalah:
- Berbentuk lembaran kertas, plastik, atau sejenisnya.
- Terdapat tanggal peresmian penggunaan.
- Terdapat gambar dan cap yang merepresentasikan suatu negara.
- Terdapat tanda tangan gubernur Bank Indonesia dan menteri keuangan.
- Tertera nilai tukar.
Uang kertas yang kita gunakan sehari-hari berjenis uang kertas bank yang mana dikeluarkan oleh bank sentral, yaitu Bank Indonesia.
Ada beberapa alasan untuk mengatakan penggunaan uang kertas lebih efisien dibandingkan jika harus lebih banyak mengeluarkan uang logam, antara lain:
- Menghemat penggunaan emas dan perak.
- Dalam jumlah yang banyak, uang kertas lebih ringan untuk dipindah-pindahkan.
- Biaya pembuatan yang lebih murah dibandingkan menggunakan logam.
- Uang kertas lebih mudah dimanfaatkan untuk memenuhi permintaan pencetakan uang sebagaimana lebih mudah dicetak dan lebih cepat diperbanyak.
Giral
Uang giral bukanlah alat tukar yang sah untuk bertransaksi secara bebas bagi masyarakat umum.
Namun di lain sisi, surat berharga yang hanya dikeluarkan oleh bank umum ini tetap dapat digunakan secara sah dengan menggunakan buku cek, giro bilyet, atau telegraphic transfer bank di luar negeri.
Terdapat tiga kondisi bagi bank umum untuk bisa mengeluarkan uang giral, antara lain:
- Primary deposit
Nasabah bank melakukan penyetoran uang tunai dan tercatat dalam rekening koran di suatu bank.
Selanjutnya, bank akan memberikan buku cek dan buku giro bilyet. Penarikan tunai tetap bisa dilakukan kapan saja dari rekening giro oleh nasabah.
Rekening giro juga bisa digunakan oleh nasabah untuk menerima pembayaran piutang dari debitur.
Para pelaku usaha lebih cocok menggunakan rekening giro untuk bertransaksi bisnis karena tidak ada batasan pengiriman maksimal dan bisa dilakukan kapan saja.
- Derivative deposit
Nasabah bisa menjual surat berharga kepada bank dalam bentuk deposit. Deposit yang dimaksud diperoleh dari hasil penjualan surat berharga oleh bank dan dibukukan di rekening koran milik nasabah.
- Loan deposit
Bank memberikan kredit (pinjaman) yang nilainya bervariasi bagi tiap nasabah dan tercatat di rekening koran.
Kuasi
Uang kuasi adalah uang yang sengaja disimpan dalam kurun waktu tertentu sehingga selama periode tersebut nasabah tidak dapat menggunakannya sebagai alat pembayaran. Contoh dari uang kuasi, antara lain:
- Tabungan, terutama menyangkut sejumlah uang dalam rekening yang dijadikan nilai minimal yang mengendap. Nilai uang ini umumnya tertera saat Anda cek saldo di ATM, namun tidak bisa ditarik atau digunakan untuk autodebet.
- Tabungan valuta asing.
- Deposito.
- Deposito dalam bentuk sertifikat.
- Deposito valuta asing.
- Rekening giro valuta asing.
Permintaan atas uang kuasi terdampak oleh faktor-faktor yang pada dasarnya dapat meningkatkan minat masyarakat demi meraih keuntungan finansial, seperti:
- Nilai tukar dolar atas rupiah.
- Suku bunga simpanan domestik dan internasional.
- Tingkat pendapatan riil.