Komunikasi Persuasif: Pengertian – Teori dan Ruang Lingkupnya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Tentunya kita sering melihat beragam iklan yang terdapat di media massa baik cetak maupun elektronik, media daring, atau media luar ruang.

Jika diperhatikan, iklan-iklan tersebut dibuat dengan menggunakan komunikasi persuasif karena bertujuan untuk memengaruhi orang lain agar bersedia melakukan sesuatu.

Dengan demikian, apakah yang dimaksud dengan komunikasi persuasif? Berikut ulasan singkatnya. 

Pengertian Komunikasi Persuasif

Menurut The Communication for Governance and Accountability Program yakni sebuah program global yang dimiliki Bank Dunia menyatakan bahwa yang dimaksud dengan komunikasi persuasif adalah sebagai berikut.

Setiap pesan yang dimaksudkan untuk membentuk, menguatkan, atau merubah tanggapan orang lain.

Teori Komunikasi Persuasif

Berbagai macam teori yang dikemukakan oleh para ahli bermaksud untuk menjelaskan bagaimana jalannya proses komunikasi persuasif. Adapun yang termasuk teori komunikasi persuasif antara lain sebagai berikut.

  • Teori Atribusi adalah teori yang menjelaskan tentang bagaimana manusia berusaha untuk menjelaskan tindakan yang dilakukan orang lain melalui atribusi internal maupun atribusi eksternal.
  • Teori Penilaian Sosial adalah teori yang menjelaskan tentang bagaimana manusia membuat semacam evaluasi atau penilaian terhadap isi pesan persuasi.
  • Elaboration Likelihood Model adalah teori yang memandang persuasi sebagai kegiatan kognitif dalam artian mereka yang menjadi target pesan persuasif menggunakan proses mental untuk menerima atau menolak pesan persuasif.
  • Teori Disonansi Kognitif adalah teori yang mengasumsikan bahwa untuk memengaruhi atau mempersuasi orang lain, seseorang harus memiliki amunisi yang cukup untuk mengubah sikap atau kepercayaan orang lain.
  • Teori Inokulasi yakni sebuah pendekatan yang menjelaskan bagaimana seseorang resisten terhadap argumen persuasif yang dilancarkan orang lain.

Tujuan Komunikasi Persuasif

Sebagaimana halnya komunikasi interpersonal, komunikasi persuasif juga berlangsung karena tujuan tertentu. Adapun tujuan komunikasi persuasif adalah untuk memengaruhi sikap, pendapat, dan perilaku khalayak.

Ruang Lingkup Komunikasi Persuasif

Ruang lingkup komunikasi persuasif meliputi berbagai elemen komunikasi persuasif yaitu sebagai berikut.

  • Sumber atau persuader
  • Pesan yang sengaja dikemas sedemikian rupa untuk memengaruhi penerima atau persuadee
  • Saluran atau media komunikasi
  • Penerima atau persuadee yaitu orang yang akan dipengaruhi
  • Efek yaitu efek yang timbul akibat proses komunikasi persuasif yaitu adanya perubahan sikap, nilai-nilai, pendapat dan perilaku pada diri penerima atau persuadee
  • Umpan balik atau feedback
  • Konteks situasional.

Bentuk Komunikasi Persuasif

Menurut para ahli, terdapat berbagai macam bentuk komunikasi persuasif, di antaranya adalah sebagai berikut.

  • Komunikasi persuasif interpersonal terjadi manakala dua orang atau lebih saling berinteraksi dengan melibatkan bentuk perilaku verbal dan nonverbal, umpan balik, perilaku koheren, serta adanya maksud untuk merubah sikap dan atau perilaku orang lain.
  • Komunikasi persuasif bermedia komputer terjadi manakala seseorang dapat dipengaruhi melalui teknologi komputer seperti pesan instan atau surat elektronik.
  • Komunikasi persuasif manusia-komputer terjadi manakala manusia berinteraksi dengan teknologi komputer.

Manfaat Komunikasi Persuasif

Karena kemampuannya untuk memengaruhi sikap, pendapat, dan perilaku khalayak, komunikasi persuasif disebut memiliki beberapa manfaat, di antaranya asebagai berikut.

  • Bidang bisnis, komunikasi persuasif dimanfaatkan untuk pemasaran, periklanan, promosi penjualan, public relations, lobi, hubungan dengan pers, komunikasi internal perusahaan, komunikasi eksternal perusahaan, dan lain sebagainya.
  • Bidang pendidikan, komunikasi persuasif dimanfaatkan untuk mencari siswa atau mahasiswa yang ingin melanjutkan pendidikan.
  • Bidang pemerintahan, komunikasi persuasif dimanfaatkan untuk mengkampanyekan program-program pemerintah, kerja sama luar negeri, dan lain-lain.
  • Bidang kesehatan, komunikasi persuasif dimanfaatkan untuk pendidikan masyarakat tentang kesehatan, obat, dan lain sebagainya.
fbWhatsappTwitterLinkedIn