Daftar isi
Sebagai makhluk sosial, manusia memiliki beragam kebutuhan dalam masyarakat.
Kebutuhan ini hanya dapat dipenuhi melalui lembaga sosial yang ada dalam masyarakat.
Secara umum, lembaga sosial merujuk pada seperangkat aturan yang ada dalam masyarakat yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan sosial.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Daring, yang dimaksud lembaga sosial atau lembaga adalah pola perilaku manusia yang mapan, terdiri atas interaksi sosial berstruktur dalam suatu kerangka nilai yang relevan.
Adapun pengertian lembaga sosial menurut para ahli diantaranya adalah sebagai berikut.
Dari beberapa pengertian lembaga sosial di atas tampak bahwa lembaga sosial disebut juga dengan pranata sosial atau institusi sosial.
Lembaga sosial memiliki beberapa ciri. Menurut J.L Gillin dan J.P Gillin, ciri-ciri lembaga sosial di antaranya sebagai berikut.
Menurut Kemendikbud (2017), fungsi lembaga sosial di antaranya adalah sebagai berikut.
Lembaga sosial adalah seperangkat aturan seperti nilai-nilai sosial dan norma-norma yang ada dalam masyarakat.
Seperangkat aturan ini bertujuan untuk mengatur perilaku anggota masyarakat.
Seperangkat aturan ini kemudian diserap dalam diri anggota masyarakat yang berwujud dalam perilaku.
Melalui proses yang tidak sebentar, seperangkat aturan ini kemudian membentuk pranata sosial atau lembaga sosial.
Dengan demikian, tujuan dibentuknya lembaga sosial adalah untuk mengatur hubungan antarmanusia agar dapat memenuhi kebutuhannya dan menjalani kehidupan dengan lebih teratur.
A. Suhandi dalam Waluya (2009) menyatakan bahwa dalam suatu sistem sosial, keberadaan lembaga sosial harus memenuhi beberapa syarat sebagai berikut.
Lembaga sosial adalah seperangkat aturan seperti nilai-nilai sosial dan norma-norma yang ada dalam masyarakat.
Seperangkat aturan ini bertujuan untuk mengatur perilaku anggota masyarakat.
Seperangkat aturan ini kemudian diserap dalam diri anggota masyarakat yang berwujud dalam perilaku.
Melalui proses yang tidak sebentar, seperangkat aturan ini kemudian membentuk pranata sosial atau lembaga sosial.
Menurut Bagja Waluya (2009) proses terbentuknya lembaga sosial berlangsung melalui dua cara yaitu secara terencana dan tidak terencana.
Secara terencana maksudnya adalah kemunculan suatu lembaga sosial akibat direncanakan secara matang oleh seseorang atau sekelompok orang yang memiliki kekuasaan dan wewenang.
Contohnya, pemerintah membentuk Koperasi Unit Desa di desa-desa sebagai bentuk upaya meningkatkan kesejahteraan petani.
Adapun kemunculan lembaga sosial secara tidak terencana maksudnya adalah lembaga sosial tersebut terbentuk secara bertahap dalam praktik kehidupan masyarakat.
Contohnya, di masa lalu, orang mendapatkan barang atau jasa dengan cara barter.
Setelah alat pembayaran yang sah ditemukan, cara memperoleh barang pun beralih dengan menggunakan alat pembayaran yang sah.
Menurut J.L Gillin dan J.P Gillin jenis-jenis lembaga sosial dapat dikelompokkan berdasarkan perkembangannya, sistem nilai dan sistem norma, penerimaan masyarakat, penyebaran, dan fungsi.
1. Berdasarkan perkembangan
Berdasarkan perkembangannya terdapat dua macam lembaga sosial yaitu sebagai berikut.
2. Berdasarkan sistem nilai dan sistem norma
Berdasarkan sistem nilai dan sistem norma yang ada dalam masyarakat, terdapat dua macam lembaga sosial yaitu sebagai berikut.
3. Berdasarkan penerimaan masyarakat
Berdasarkan penerimaan masyarakat, terdapat dua macam lembaga sosial yaitu sebagai berikut.
4. Berdasarkan penyebaran
Berdasarkan penyebarannya, terdapat dua macam lembaga sosial yaitu sebagai berikut.
5. Berdasarkan fungsi
Berdasarkan fungsinya, terdapat dua macam lembaga sosial yaitu sebagai berikut.
Dari beberapa jenis lembaga sosial di atas, dapat diketahui bentuk-bentuk atau contoh lembaga sosial yaitu lembaga keluarga, lembaga agama, lembaga pendidikan, lembaga ekonomi, dan lembaga politik.
1. Lembaga keluarga
Keluarga merupakan satuan kekerabatan yang paling mendasar dalam masyarakat yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak.
Keluarga berperan besar dalam membina dan membimbing anggota keluarga untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan di sekitarnya.
Lembaga keluarga memiliki beberapa fungsi, diantaranya adalah sebagai berikut.
2. Lembaga agama
Agama merupakan sistem keyakinan dan praktik keagamaan yang dipandang sebagai sesuatu yang benar dan diperlukan oleh masyarakat; yang telah dibakukan, dirumuskan, dan dianut secara luas.
Lembaga keagamaan yang ada dalam masyarakat berperan dalam mengarahkan setiap manusia sesuai dengan nilai-nilai kebenaran yang diyakininya dan berguna bagi kehidupan manusia.
Adapun fungsi lembaga keagamaan menurut Bruce J. Cohen dalam Waluya (2009) adalah sebagai berikut.
3. Lembaga pendidikan
Lembaga pendidikan sebagai lembaga sosial merujuk pada penyelenggaraan proses pendidikan yang dilakukan secara terencana, terprogram, teratur, dan sistematis di sekolah-sekolah formal maupun nonformal.
Lembaga pendidikan berperan dalam mewariskan nilai-nilai dan budaya serta membentuk kepribadian peserta didik.
Adapun fungsi lembaga pendidikan di antaranya adalah mempertahankan sistem nilai yang berlaku.
4. Lembaga ekonomi
Lembaga ekonomi adalah lembaga sosial yang mengatur hubungan antarmanusia sebagai produsen maupun konsumen dalam rangka pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari.
Dengan demikian, lembaga ekonomi berperan dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia, baik dalam bentuk barang maupun jasa.
Fungsi lembaga ekonomi di antaranya adalah sebagai berikut.
5. Lembaga politik
Lembaga politik adalah lembaga sosial yang mengatur pelaksanaan kekuasaan dan wewenang yang menyangkut hajat hidup orang banyak agar tercipta kehidupan masyarakat yang teratur dan tertib.
Lembaga politik berperan dalam melindungi kepentingan dan kesejahteraan masyarakat.
Adapun fungsi lembaga politik di antaranya adalah sebagai berikut.