Daftar isi
Konsep otomatisasi telah ada sepanjang sejarah manusia, tetapi perkembangan sistem otomatisasi modern sebagian besar terjadi pada abad ke-20. Otomatisasi adalah proses penggunaan teknologi, perangkat lunak, atau peralatan mekanis untuk menjalankan tugas atau pekerjaan yang sebelumnya dilakukan oleh manusia secara manual.
Tujuannya adalah untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan kualitas pekerjaan, serta mengurangi kesalahan manusia. Contoh otomatisasi meliputi pabrik otomatis, sistem perbankan online, atau perangkat rumah pintar yang dapat mengontrol pencahayaan, suhu, dan keamanan rumah secara otomatis.
Otomatisasi sering melibatkan penggunaan sensor, logika komputer, dan pengaturan aturan untuk mengotomatisasi tugas-tugas tertentu.
Otomatisasi Menurut Para Ahli
Berikut pengertian otomatisasi menurut para ahli.
1. Michael Negnevitsky
Michael Negnevitsky adalah seorang akademisi dan penulis yang terkenal dalam bidang rekayasa otomasi, khususnya dalam pengendalian otomatis, sistem cerdas, dan rekayasa komputasi. Menurutnya, Otomatisasi adalah penggunaan kontrol berbasis komputer dan teknologi informasi untuk mengotomatisasi sistem atau proses yang beragam.
Michael Negnevitsky menyoroti pentingnya penggunaan kontrol berbasis komputer dan teknologi informasi untuk mengotomatisasi sistem atau proses yang beragam serta menekankan penggunaan teknologi komputer dalam mencapai otomatisasi.
Semua itu mencakup penggunaan perangkat keras komputer, perangkat lunak, dan sistem informasi untuk mengontrol tugas-tugas secara otomatis. Tujuannya adalah meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam berbagai konteks industri dan teknologi.
2. Richard Dorf dan Robert Bishop
Menurut Richard Dorf dan Robert Bishop dalam buku Modern Control Systems, otomatisasi dapat dijelaskan sebagai penggunaan perangkat keras dan perangkat lunak komputer untuk mengontrol berbagai tugas atau sistem secara otomatis tanpa campur tangan manusia.
Dalam konteks tersebut, otomatisasi mencakup penggunaan sistem kontrol yang dapat memonitor, mengendalikan, dan mengelola berbagai proses atau operasi dengan tingkat otomatisasi yang sesuai, yang dapat bervariasi dari otomatisasi penuh hingga otomatisasi sebagian.
Tujuannya adalah untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan kualitas dalam berbagai aplikasi, termasuk dalam industri dan berbagai sektor lainnya.
3. Joseph Harrington
Dalam bukunya Introduction to Artificial Intelligence, otomatisasi adalah penggunaan teknologi cerdas untuk membuat sistem atau perangkat beroperasi secara otomatis dan dapat mempelajari pola-pola untuk meningkatkan kinerja.
Definisi tersebut menekankan penggunaan teknologi cerdas untuk mengotomatisasi operasi sistem atau perangkat, serta kemampuan sistem tersebut untuk mempelajari pola-pola dan meningkatkan kinerja secara mandiri.
Hal itu mencerminkan bagaimana kecerdasan buatan dapat digunakan untuk mencapai otomatisasi yang lebih canggih dan adaptif. Setiap definisi tersebut mencerminkan inti dari konsep otomatisasi, yaitu penggunaan teknologi untuk menggantikan atau meningkatkan pekerjaan manusia dalam menjalankan tugas atau proses.
Tujuan otomatisasi
Otomatisasi memiliki banyak tujuan, tergantung pada konteks dan bidang penerapannya. Berikut adalah tujuan umum dari otomatisasi.
1. Meningkatkan kualitas produk dan layanan
Dengan otomatisasi, tugas-tugas dapat dilakukan dengan tingkat konsistensi yang tinggi, karena perangkat komputer atau sistem otomatis akan menjalankannya sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan serta mengurangi variasi dalam hasil produk atau layanan.
Kemudian, otomatisasi dapat mengurangi risiko kesalahan manusia, yang dapat mempengaruhi kualitas produk atau layanan. Sistem otomatis cenderung mengikuti aturan dengan ketat dan tidak terpengaruh oleh faktor manusia seperti kelelahan atau kelalaian dan memungkinkan pengumpulan dan analisis data yang lebih akurat.
Ini dapat membantu dalam mengidentifikasi area-area di mana perbaikan kualitas diperlukan, dan memungkinkan tindakan koreksi yang lebih tepat waktu. Selain itu, otomatisasi juga dapat mengoptimalkan proses-produksi atau penyediaan layanan, yang pada gilirannya dapat mengurangi pemborosan dan meningkatkan efisiensi operasional.
Efisiensi ini dapat berkontribusi pada peningkatan kualitas produk atau layanan. Dengan demikian, otomatisasi membantu mengurangi variabilitas, meningkatkan akurasi, dan memberikan kontrol yang lebih ketat dalam proses-produksi atau penyediaan layanan, semua faktor yang pada akhirnya dapat mengarah pada peningkatan kualitas produk dan layanan yang diberikan kepada client atau pelanggan.
2. Mengurangi biaya produksi dan operasi
Otomatisasi memungkinkan proses-produksi atau operasi untuk berjalan dengan lebih baik dan lebih cepat daripada jika dilakukan secara manual. Hal itu dapat mengurangi pemborosan waktu dan tenaga kerja, yang pada gilirannya mengurangi biaya produksi dan operasi.
Hal itu karena sistem otomatis cenderung memiliki tingkat kesalahan yang lebih rendah dan membutuhkan sedikit atau tanpa waktu henti (downtime) dibandingkan dengan pekerja manusia. Ini mengurangi biaya yang terkait dengan perbaikan dan pemeliharaan.
Dengan mengotomatisasi tugas-tugas yang sebelumnya dilakukan oleh pekerja manusia, organisasi dapat mengurangi biaya tenaga kerja yang sering menjadi salah satu komponen biaya terbesar.
secara garis besar, otomatisasi bertujuan untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya dan mengurangi pemborosan, yang akhirnya membantu dalam menekan biaya produksi dan operasi. Semua itu penting untuk mencapai keberlanjutan dan daya saing yang lebih baik dalam berbagai industri dan sektor.
3. Mempermudah melakukan pemantauan dan pengendalian proses
Otomatisasi memainkan peran kunci dalam mempermudah pemantauan dan pengendalian proses. Sistem otomatis sering dilengkapi dengan kemampuan pemantauan real-time. Hal itu berarti data tentang status proses atau sistem dapat diakses dan dianalisis secara langsung, sehingga pemantauan dapat dilakukan pada saat yang bersamaan dengan operasi.
Selain itu, otomatisasi melibatkan penggunaan sensor dan peralatan pengukuran yang dapat mendeteksi dan mengumpulkan data secara otomatis, sehingga memungkinkan pemantauan yang akurat dan kontinu terhadap variabel-variabel kunci dalam proses.
Dalam beberapa kasus, otomatisasi memungkinkan pemantauan dan pengendalian proses dari jarak jauh yang dapat membantu pengelolaan operasi yang efisien bahkan dari lokasi yang berbeda. Pemantauan dan pengendalian proses yang efektif adalah salah satu manfaat utama dari otomatisasi, terutama dalam industri, manufaktur, energi, dan berbagai aplikasi lainnya.
4. Membebaskan karyawan mengerjakan tugas yang lebih strategis
Dengan bantuan otomatisasi dalam pengumpulan dan analisis data, karyawan dapat mengambil keputusan yang lebih baik dan lebih informasional. karyawan dapat lebih fokus pada strategi bisnis daripada tugas-tugas administratif.
Karyawan yang dibebaskan dari tugas rutin dapat lebih fokus pada inovasi, pengembangan produk, dan peningkatan layanan serta memiliki lebih banyak waktu untuk menciptakan solusi baru atau mengidentifikasi cara-cara untuk meningkatkan produk atau layanan.
Kemudian karyawan juga dapat lebih banyak berinteraksi dengan pelanggan dan mengembangkan hubungan yang lebih baik. Hal tersebut dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dan memungkinkan organisasi untuk memahami kebutuhan pelanggan dengan lebih baik.
Dengan membebaskan karyawan dari pekerjaan rutin dan administratif, otomatisasi memungkinkan mereka untuk fokus pada tugas yang lebih berarti dan strategis, yang pada akhirnya dapat meningkatkan produktivitas, inovasi, dan nilai tambah bagi perusahaan.
5. Mempermudah analisis dan pengambilan keputusan
Sistem otomatis dapat mengumpulkan data dari berbagai sumber secara terus-menerus dan dapat menghilangkan kebutuhan untuk pengumpulan data manual yang memakan waktu dan rentan terhadap kesalahan.
Perangkat lunak analisis otomatis dapat digunakan untuk menganalisis data secara otomatis, mengidentifikasi tren, pola, dan anomali yang mungkin sulit atau tidak mungkin dideteksi oleh manusia. Dengan analisis data yang terkomputerisasi dan laporan otomatis, pengambilan keputusan dapat didasarkan pada informasi yang lebih tepat dan akurat, yang mengurangi tingkat ketidakpastian.
Dengan otomatisasi, perusahaan dapat mendapatkan akses lebih cepat dan akurat ke data, menganalisis data dengan lebih mendalam, dan mengambil keputusan yang didasarkan pada fakta dan informasi yang kuat serta memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih efektif dan respons yang lebih cepat terhadap perubahan dalam lingkungan bisnis atau operasional.
6. Meningkatkan kecepatan dan akurasi proses produksi
Sistem otomatis dapat melakukan tugas-tugas produksi dengan kecepatan yang konsisten dan jauh lebih cepat daripada pekerja manusia, sehingga dapat mempersingkat waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan produk.
Kemudian otomatisasi memungkinkan produksi yang konsisten, karena perangkat tidak terpengaruh oleh faktor-faktor manusia seperti kelelahan atau variasi yang akan menghasilkan produk dengan tingkat kualitas yang lebih seragam.
Dengan proses produksi yang lebih cepat, organisasi dapat lebih cepat mengembangkan dan memperkenalkan produk baru ke pasar. Otomatisasi adalah kunci untuk meningkatkan efisiensi, kecepatan, dan akurasi dalam proses produksi. Hal itu dapat membantu organisasi untuk bersaing dengan lebih baik di pasar yang terus berubah.
7. Meningkatkan skalabilitas dan fleksibilitas sistem perusahaan
Otomatisasi memberikan perusahaan kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan dan meningkatkan kapasitas sesuai kebutuhan yang sangat penting dalam dunia bisnis yang dinamis dan berubah dengan cepat.
Otomatisasi juga memungkinkan perubahan cepat dalam proses produksi. Sistem yang dapat diprogram dengan mudah dapat diubah untuk memproduksi berbagai jenis produk atau mengikuti perubahan desain produk tanpa mengganggu produksi secara keseluruhan.
Sistem otomatisasi dapat mengelola inventaris dengan lebih efisien, sehingga perusahaan dapat meminimalkan stok yang tidak terpakai dan memaksimalkan pemanfaatan sumber daya serta dengan adanya otomatisasi, tenaga kerja dapat lebih fokus pada tugas-tugas yang memerlukan kreativitas dan kemampuan manusia yang sulit digantikan oleh mesin.
8. Meningkatkan keamanan dan integritas data
Sistem otomatisasi dapat mengatur dan mengawasi akses ke data, memastikan hanya orang yang berwenang memiliki akses ke informasi penting serta membantu mencegah akses tidak sah atau pelanggaran keamanan.
Otomatisasi dapat digunakan untuk mengawasi dan mengamankan perimeter jaringan, mendeteksi aktivitas mencurigakan, dan memberikan respons cepat terhadap ancaman keamanan. Selain itu dapat mengidentifikasi dan memfilter malware dan ancaman cyber yang mungkin mencoba menginfeksi jaringan atau sistem.
Otomatisasi dalam konteks keamanan data menjadi alat penting untuk melindungi data dan menjaga integritasnya. Dengan kemampuan pemantauan dan respon yang cepat, otomatisasi dapat membantu organisasi merespons ancaman keamanan dengan lebih efektif dan melindungi data berharga.
Manfaat Otomatisasi
- Dapat mengatur dan mengawasi akses ke data, memastikan hanya orang yang berwenang memiliki akses ke informasi penting dan membantu mencegah akses tidak sah atau pelanggaran keamanan.
- Digunakan untuk mengawasi dan mengamankan perimeter jaringan, mendeteksi aktivitas mencurigakan, dan memberikan respons cepat terhadap ancaman keamanan.
- Dapat digunakan dalam lingkungan yang berpotensi berbahaya untuk manusia, seperti dalam industri manufaktur dan energi. Hal itu membantu menjaga keselamatan pekerja dengan mengotomatisasi tugas-tugas berisiko tinggi.
- Otomatisasi dapat menjadwalkan dan mengelola backup data secara otomatis. Jika terjadi kerusakan atau kehilangan data, sistem otomatis dapat memulihkan data yang diperlukan.
- Memberikan opsi dalam memecahkan masalah dan mengambil keputusan terbaik dengan lebih efektif dan efisien.
- Mengurangi biaya dan waktu
- Memperbaiki kualitas produk dan jasa agar sesuai standar yang berlaku
Contoh Otomatisasi di Indonesia
Otomatisasi telah diterapkan di berbagai sektor di Indonesia untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan kualitas layanan. Berikut adalah contoh otomatisasi di Indonesia.
1. Otomatisasi di Industri Manufaktur
Otomatisasi di industri manufaktur adalah penerapan teknologi otomatisasi dalam proses produksi, pengawasan, dan pengendalian operasi di pabrik-pabrik dan fasilitas manufaktur. Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, kualitas, dan keamanan dalam pembuatan produk.
Banyak perusahaan manufaktur di Indonesia telah mengadopsi otomatisasi dalam berbagai tahap produksi. Misalnya, penggunaan robot industri untuk perakitan produk elektronik atau otomatisasi dalam proses pengemasan untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas. Contohnya yaitu SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition) serta Automated Guided Vehicles (AGV).
2. Otomatisasi dalam Sistem Perbankan
Otomatisasi dalam perbankan telah mempermudah akses dan pengelolaan layanan perbankan, mengurangi biaya operasional, meningkatkan efisiensi, dan memberikan pengalaman yang lebih nyaman bagi nasabah.
Perbankan di Indonesia telah mengadopsi otomatisasi dalam banyak aspek, termasuk mesin ATM, layanan perbankan digital, dan sistem otomatis untuk pemrosesan transaksi keuangan. Ini meningkatkan kenyamanan dan aksesibilitas perbankan bagi masyarakat.
3. Otomatisasi dalam Pelayanan Pelanggan
Banyak perusahaan di sektor layanan seperti perhotelan dan restoran telah mengadopsi otomatisasi melalui penggunaan chatbot atau sistem pemesanan online. Ini membantu dalam meningkatkan efisiensi layanan dan memberikan pengalaman yang lebih baik kepada pelanggan.
Contohnya seperti sistem IVR. Sistem tersebut mengizinkan pelanggan untuk berinteraksi dengan sistem secara otomatis melalui ponsel serta dapat memilih opsi menu, memasukkan informasi, atau mendengarkan petunjuk untuk mendapatkan informasi atau bantuan.
4. Otomatisasi dalam Transportasi dan Logistik
Perusahaan logistik dan transportasi di Indonesia menggunakan otomatisasi dalam pelacakan dan manajemen armada, penjadwalan pengiriman, dan pengelolaan gudang. Ini membantu dalam mengoptimalkan pergerakan barang dan pengiriman.
Fleet management system adalah sistem manajemen armada otomatis digunakan untuk melacak kendaraan logistik, seperti truk dan kapal, dalam perjalanan mereka. Sistem membantu dalam mengoptimalkan rute, mengurangi waktu tunggu, dan memantau kondisi kendaraan secara real-time.
5. Otomatisasi dalam Industri Energi
Industri energi, termasuk pembangkit listrik dan distribusi, telah mengadopsi otomatisasi untuk mengawasi dan mengendalikan operasi. Sistem otomatisasi memantau kinerja jaringan listrik dan membantu dalam merespons perubahan permintaan dan kondisi jaringan.
Otomatisasi terus berkembang di Indonesia, membantu perusahaan dan organisasi meningkatkan efisiensi, mengurangi kesalahan, dan memberikan layanan yang lebih baik kepada pelanggan. Ini adalah bagian dari upaya untuk menjadi lebih kompetitif dan responsif dalam lingkungan bisnis yang terus berubah.