Dalam kehidupan sehari-hari, kita selalu dihadapkan pada berbagai macam kebutuhan yang harus dipilih. Pengambilan keputusan yang dilakukan konsumen terkait kebutuhan mana yang harus dipilih akan membentuk pola perilaku konsumen.
Pengertian Perilaku Konsumen
Pengertian Secara Umum
Secara umum, yang dimaksud dengan perilaku konsumen adalah perilaku yang ditunjukkan konsumen terhadap suatu barang dan jasa.
Pengertian Menurut KBBI
Perilaku menurut KBBI adalah tanggapan atau reaksi individu terhadap rangsangan atau lingkungan. Adapun pengertian konsumen menurut KBBI adalah pemakai barang hasil produksi, penerima pesan iklan, atau pemakai jasa.
Dengan demikian, yang dimaksud dengan perilaku konsumen menurut KBBI adalah tanggapan atau reaksi konsumen terhadap suatu produk baik barang maupun jasa.
Pengertian Menurut Para Ahli
Adapun pengertian perilaku konsumen menurut para ahli di antaranya adalah sebagai berikut.
- Gerald Zaldman dan Melanie Wallendorf (1979) dalam Dwiastuti dkk (2012) mendefinisikan perilaku konsumen sebagai tindakan-tindakan, proses, dan hubungan sosial yang dilakukan individu, kelompok dan organisasi dalam mendapatkan, menggunakan suatu produk atau lainnya sebagai suatu akibat dari pengalamannya dengan produk, pelayanan, dan sumber-sumber lainnya.
- Imamul Arifin (2009) menyatakan bahwa perilaku konsumen pada dasarnya menjelaskan bagaimana konsumen mendayagunakan sumber daya yang ada (uang) dalam memuaskan keinginan atau kebutuhan dari suatu atau beberapa produk.
Teori Perilaku Konsumen
Teori perilaku konsumen adalah teori yang menganalisis perilaku konsumen. Ada dua teori utama yang menjelaskan perilaku konsumen yaitu teori nilai guna cardinal dan teori nilai guna ordinal.
1. Teori Nilai Guna Kardinal (Cardinal Theory)
Teori ini berpendapat bahwa utilitas atau kegunaan suatu barang dan jasa dapat diujkur dengan satuan util dan tinggi rendahnya utilitas hanya dapat diukur oleh orang yang bersangkutan.
2. Teori Nilai Guna Ordinal (Ordinal Theory)
Teori ini berpendapat bahwa utilitas suatu barang tidak perlu diukur, tetapi cukup untuk diketahui dan konsumen mampu membuat urutan tinggi rendahnya utilitas yang diperoleh dari mengonsumsi sejumlah barang atau jasa.
Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya adalah sebagai berikut.
- Pendapatan.
- Semakin besar pendapatan seseorang, semakin besar daya belinya. Sebaliknya, semakin kecil pendapatan seseorang, semakin kecil pula daya belinya.
- Semakin besar pendapatan yang mungkin diterima di masa mendatang maka akan semakin besar pola konsumsinya.
- Pendapatan bertambah maka konsumsi dan tabungan akan bertambah.
- Naiknya suku bunga akan mendorong tabungan dan mengurangi konsumsi. Atau, naiknya tingkat bunga pendapatan akan menaikkan tingkat konsumsi.
- Tingkat harga barang dan jasa
- Harga barang naik maka orang akan memperkecil konsumsinya. Sebaliknya, jika harga barang turun, orang akan memperbesar konsumsinya.
- Ketersediaan barang dan jasa
- Jika barang dan jasa tidak tersedia di pasar, konsumen tidak dapat membeli barang dan jasa yang diinginkan.
- Selera konsumen
- Jika selera konsumsi masyarakat menurun maka tingkat konsumsi juga akan menurun. Sebaliknya, jika selera masyarakat naik maka tingkat konsumsi juga akan naik.
- Lingkungan sosial budaya
- Lingkungan sosial budaya seperti adat istiadat dan lain sebagainya dapat menimbulkan pola perilaku konsumsi yang berbeda. Misalnya, upacara adat yang tidak jarang membutuhkan biaya yang sangat besar sehingga dapat meningkatkan permintaan akan barang tertentu.
- Prakiraan harga di masa mendatang
- Jika diperkirakan harga barang di masa mendatang akan naik maka orang akan sesegera mungkin untuk membelanjakan uangnya untuk membeli barang tersebut. Begitupun sebaliknya.
Faktor-faktor lainnya adalah pendidikan, tempat tinggal, jumlah anak dalam keluarga, usia keluarga, dan lain sebagainya.
Manfaat Perilaku Konsumen
Manfaat perilaku konsumen antara lain sebagai berikut.
- Membantu para manajer untuk mengambil keputusan yang tepat.
- Analisis konsumen dapat dijadikan dasar pengetahuan bagi para peneliti pemasaran dalam melakukan penelitian.
- Membantu konsumen dalam membuat keputusan pembelian.
- Membantu legislator dan regulator dalam membuat regulasi dan hukum yang berkaitan dengan jual beli barang dan jasa.
Jenis Perilaku Konsumen
Paling tidak ada dua jenis perilaku konsumen berdasarkan perilaku konsumen dalam mengonsumsi barang yaitu perilaku konsumen rasional dan perilaku konsumen tidak rasional.
Perilaku Konsumen Rasional
Perilaku konsumen dikatakan rasional jika konsumen membeli barang memerhatikan beberapa hal berikut.
- Barang yang akan dibeli dapat memberikan manfaat atau kegunaan optimal bagi konsumen.
- Barang yang akan dibeli merupakan barang yang benar-benar dibutuhkan konsumen.
- Barang yang akan dibeli memiliki mutu yang terjamin.
- Harga barang yang akan dibeli sesuai dengan kemampuan konsumen.
Perilaku Konsumen Tidak Rasional
Perilaku konsumen dikatakan tidak rasional jika konsumen membeli barang tanpa memerhatikan manfaat barang yang akan dibeli bagi konsumen. Dengan kata lain, konsumen membeli barang karena alasan tertentu seperti :
- Presitise atau gengsi.
- Terpengaruh iklan atau promosi yang disajikan diberbagai platform media.
- Ada banjir diskon.
- Lebih memilih membeli barang yang bermerek.
Contoh Perilaku Konsumen
Berikut adalah beberapa contoh perilaku konsumen.
- Seorang pemain bulutangkis akan lebih memilih membeli raket bulutangkis dibandingkan bola sepak.
- Seseorang yang merasa kehausan ketika berada dalam perjalanan, ia akan membeli minum yang dapat membuat dirinya kembali segar.
- Seseorang yang tidak puas dengan produk atau jasa merek tertentu yang dibelinya, ia akan beralih ke produk atau jasa sejenis dengan merek yang lain.
- Seseorang akan lebih membeli beras untuk makan sehari-hari dibandingkan mobil.